Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(GERAK PADA TUMBUHAN)

(BUNGA JHENY YANZI)


(835960797)

UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
MODUL 1. MAHKLUK HIDUP

KP. 1. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


A. JUDUL PERCOBAAN : GERAK PADA TUMBUHAN
B. TUJUAN :
1. Mengamati Gerak Seismonasti pada tumbuhan Putri Malu
(Mimosa Pudica).
2. Mengamati Gerak Niktinasi pada tumbuhan Putri Malu (Mimosa
Pudica).
3. Mengamati Gerak Geotropisme Negatif pada tumbuhan Kacang
Hijau.
C. ALAT DAN BAHAN :
1. Seimonasti :
a. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah,
b. Kamera atau Handphone,
c. Alat-alat tulis dan penggaris.
2. Niktinasi :
a. Tanaman Putri Malu dalam pot 2 buah,
b. Kotak karton atau Kardus yang di lapisi kertas hitam 1 buah,
c. Stop watch atau handphone 1 buah,
d. Alat tulis.
3. Geotropisme :
a. Pot berukuran kecil 2 buah,
b. Tanah subur secukupnya,
c. Biji kacang hijau secukupnya,
d. Air secukupnya.

D. LANDASAN TEORI :
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun,
gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh
hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan
yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu.
Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian
lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut
geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik
bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka
gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ
tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif
(Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019). Nasti adalah gerak bagian
tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan
oleh adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena
tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negative.
Macam-macam gerak nasti:
1. Seismonasti;
Putri malu atau Mimosa pudica merupakan tumbuhan yang
berasal dari Amerika tropis, yang ditemukan pada ketinggian 1200
M diatas permukaan laut. Ciri-ciri tumbuhan putri malu atau
Mimosa pudica adalah daun berupa daun majemuk menyirip ganda
dua yang sempurna. Jumlah anak daun berbentuk memanjang
sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata,
permukaan atas dan bawah yang licin, panjang 6-16 mm, lebar 1-3
mm, berwarna hijau, dan umumnya tepi daun berwarna ungu. Jika
daun disentuh sirip akan melipatkan diri menyirip rangkap.
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya
rangsangan berupa getaran. Daun putri malu saat disentuh akan
menutup, reaksi menutupnya daun putri malu dikarenakan adanya
perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Dengan jenis
sentuhan yang berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-
beda. Jika disentuh secara halus, daun putri malu menutup secara
perlahan mulai dari pangkal daun sampai ujung daun. Saat disentuh
dengan sentuhan sedang, daun langsung menutup dari pangkal
daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung. Sedangkan jika
disentuh dengan sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung
menutup sekaligus.
2. Niktinasi;
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak.
Namun, gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang
dilakukan oleh hewan maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan
sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya
dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas,
bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu
(Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak
dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya
perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak
dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.
3. Geotropisme;
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut
geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya
tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya
rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif.
Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi
disebut geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta,
2019). Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak
dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya
perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak
dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.

E. PROSEDUR PERCOBAAN :
a. Seismonasti
1. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman
putri malu, lembar kerja, alat tulis dan penggaris.
2. Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas
meja, melakukan sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun
putri malu menggunakan penggaris.
3. Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya
pada tabel pengamatan.

b. Niktinasti
1. Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda
A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
2. Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
3. Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan
menggunakan kotak karton atau kardus yang kedap cahaya dengan
hati-hati agar tidak menyentuhnya.
4. Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30
menit).
5. Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-
hati (tidak menyentuh tanamannya).
6. Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B
dan membandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
7. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
c. Geotropisme negative
1. Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B, 1 minggu
sebelum kegiatan praktikum IPA.
2. Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
3. Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
4. Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN :

Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti
No. Jenis sentuhan Reaksi daun putri Keterangan
pada daun putri malu (Mimosa pudica)
malu (Mimosa
pudica)
1 Halus Daun menutup dengan Daun cepat
lambat membuka kembali

2 Sedang Daun menutup agak Daun perlu sekitar


cepat 2 menit untuk
membuka kembali

3 Kasar Daun menutup sangat Daun perlu sekitar


cepat 3 menit untuk
membuka kembali
Tabel 1.3
Hasil pengamatan niktinasti
No Pot putri malu Reaksi daun putri malu (Mimosa pudica)
(Mimosa pudica)
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di Daun terbuka
tempat terang Daun terbuka
2 Ditutup dengan Daun terbuka Daun tertutup
penutup yang
kedap cahaya
3 Seteaah pot Daun terbuka
diletakkan kembali Daun terbuka
ke tempat yang
terang
Tabel 1.4
Hasil pengamatan geotropisme negatif

Jenis Pengamatan Hari Ke Ketera


Pot 1 2 3 4 5 6 7 ngan
A Mulai Mulai Daun Pohon Pohon Pohon Pohon
tumb kelihat mulai kacang kacang kacang kacang
uh an tumbu tumbuh tumbu tumbu tumbu
akar Cikal h sempur h h h
daun na sempu sempu sempu
rna rna rna
B Mulai Mulai Daun Pot B Batang Batang Batang
tumb kelihat mulai dibarin mulai terus terus
uh an tumbu gkan memb memb memb
akar Cikal h horizon engko engko engko
daun tal k ke k ke k ke
atas atas atas

G. JAWABAN PERTANYAAN :
1. Polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak (Caesalpinia
pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun
tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali
jika matahari terbit. Alasannya kenapa saya memilih 2 tumbuhan ini
karena mudah di temukan untuk Pembuktiannya.
2. Pada percobaan di atas, Diketahui bahwa;
Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsangan cahaya.
Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsangan sentuhan
3. Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan
fototropisme karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya
matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif
karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.

H. PEMBAHASAN :
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti
dan gerak geotropisme negatif pada tumbuhan.
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan
berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan
sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus,
proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak
cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat
menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-
tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang
kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti
pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang
atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan
di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang
berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada
saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme negative
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi
bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif,
misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi
rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang
menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami
pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang
diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal
menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat
gerak tumbuh batang menjauhi tanah

I. KESIMPULAN :
1. Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsangan atau sentuhan berupa getaran.
2. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsangan cahaya berupa gelap.
3. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi
oleh gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi
disebut geotropisme negatif).

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit


UT
K. KESULITAN YANG DI ALAMI
Dalam percobaan ini adapun saran yang diberikan yaitu terkait percobaan
pengambilan daun putri malu sebaiknya dilakukan sebelum memulai
percobaan 2-3 hari untuk menyesuaikan dengan pot yang digunakan.

L. LINK VIDEO: https://youtu.be/BHW8neeZA3A


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN,


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN)

(BUNGA JHENY YANZI)


(835960797)

UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
MODUL 1. MAHKLUK HIDUP

KP. 2. PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN


PERKEMBANGBIAKAN MAHKLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN : PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN TUMBUHAN, PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN HEWAN
B. TUJUAN :
1. Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau.
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah
(Drosophila sp) dari telur sampai imago (dewasa).
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.
C. ALAT DAN BAHAN :
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan :
a. Biji Kacang Hijau 10 buah
b. Gelas 2 buah
c. Tisue/Kertas saring secukupnya
d. Kertas label secukupnya
e. Gunting 1 buah
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan :
a. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
b. Botol stoples 2 buah
c. Pisang ambon 2 buah
d. Tape singkong secukupnya
e. Mangkok 1 buah
f. Sendok makan 1 buah
g. Lalat buah ± 20 ekor
h. Tissue/Kertas saring secukupnya
i. Buku
j. Kertas Label
k. Gunting

D. LANDASAN TEORI :
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan;
Pertumbuhan adalah adanya perubahan bentuk dikarenakan
bertambahnya jumlah sel yang diikuti dengan pembesaran ukuran sel-
sel yang membentuk makhluk hidup tersebut. Pertumbuhan merupakan
proses irreversible atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Pertumbuhan pada makhluk hidup bisa dilihat dari ukuran yang
semakin membesar. Pada tumbuhan sendiri ditandai dengan ukuran
yang semakin bertambah. Akar dan batang yang semakin besar dan
kuat.
Perkembangan adalah proses perubahan fungsi organ-organ tubuh yang
menjadi lebih kompleks. Perkembangan terjadi karena adanya
diferensiasi sel. Diferensiasi sel adalah proses mekanisme yang
menyebabkan sel dengan struktur dan fungsi yang sama menjadi
berbeda, menjadi jaringan yang dewasa. Perkembangan pada tumbuhan
contohnya dengan munculnya bunga sebagai alat reproduksi.
Pertumbuhan pada tumbuhan dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:
a. Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang sangat dasar
yang terjadi pada tumbuhan. Pertumbuhan primer terjadi
karena sel-sel pada jaringan meristem melakukan pembelahan
secara terus-menerus. Jaringan meristem terdapat pada ujung akar
dan ujung batang. Karena itu, pertumbuhan primer mempengaruhi
ukuran akar dan batang pada tumbuhan. Pertumbuhan
primer diantaranya adalah pembentukan lapisan epidermis, korteks,
xilem primer, floem primer juga empelur.
b. Disebut juga dengan meristem sekunder. Pertumbuhan ini ditandai
dengan pelebaran batang, penambagan lingkar tahun dan jaringan
parenkim yang menghubungkan kulit kayu dengan empelur atau
disebut juga dengan jari-jari empelur. Pada xilem dan floem
terdapat sel-sel kambium yang membelah aktif. Sel kambium yang
membelah ke dalam akan membentuk xilem sekunder sedangkan
yang membelah ke luar membentuk floem sekunder. Pertumbuhan
sekunder ini biasanya dipengaruhi oleh musim. Aktivitas kambium
akan meningkat pada musim penghujan dan menurun pada musim
kemarau. Pertumbuhan primer dan sekunder ini akan terus
berlangsung selama tumbuhan tersebut masih hidup
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan;
Pertumbuhan pada hewan merupakan dari bertambahnya ukuran
seperti tinggi, berat, panjang dan bentuk tubuh yang tetap
dan irreversible ( tidak dapat valik ke kondisi semula) yaitu contohnya,
seerkor kupu-kupu dewasa, tidak bisa kembali menjadi kepompong.
Sedangkan untuk Perkembangan merupakan proses perubahan bentuk
organ-organ yang mengarah pada kedewasaan, yaitu contohnya
pematangan sel-sel tubuh sehingga dapat berproduksi.
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan, tidak beda jauh
dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia. Pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan terjadi pada seluruh bagian tubuh, diawali
dari proses fertilisasi, yaitu proses terjadinya pembuahan sel telur
dengan sel sperma. Oh iya, jadi pertumbuhan dan perkembangan pada
hewan dibagi menjadi dua fase utama, yaitu fase embrionik dan fase
pasca –embrionik
E. PROSEDUR PERCOBAAN :
a. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
1) Merendam biji kacang hijau dalam air semalaman.
2) Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher
botol selai. Bila perlu potonglah kelebihannya.
3) Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol
selai sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam
4) Menyisipkan 10 biji kacang hijau pada botol selai. Tambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5) Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar
matahari langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang
(kertas saring mongering) menambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji
6) Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan
dari sediaan tersebut. Mencatat kapan biji kacang hijau mulai
berkecambah, mengamati bagaimana akar, batang dan daun
tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.
b. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium.
Jadi untuk percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium.
Dengan demikian anda dapat memeperkirakan banyaknya medium
yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat buah ikutilah prosedur
berikut.
a. Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat
tersebut dalam keadaan bersih.
b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela
pohon dengan perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan
penumbuk/blender
c. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke
dalam botol selai, masing-masing 2 sendok makan dan
ratakanlah
d. Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah
anda lipat kedalam setiap botol selai
2) Menangkap lalat buah
a. Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
b. Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan
sampah
c. Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong
plastik besar dengan mulut plastik terbuka lebar dan anda
pegang pada pangkalnya kemudian arahkan mulut tong
sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau
mengguncang-guncangkan tong sampah.
d. Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke
dalam kantong plastik dengna cara sehingga beberapa ekor
lalat buah sekarang terperangkap dalam kantong plastik
3) Mengkultur lalat buah
a. Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi
dengan hati-hati ke dalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit
dan mintalah bantuan teman. Jika anda kesulitan biuslah lalat
buah yang ada dalam plastik tersebut dengan ether/chloroform
yang dimasukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat
buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena medium.
Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam
waktu kurang 5 menit lalat buah akan siuman
b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik
dan ikatlah dengan karet gelang.
c. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar
ventilasinya baik.
d. Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e. Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur.
Misalnya setiap jam 08.00 dan jam 18.00. pengamatan
meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna,
dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil
pengamatan anda pada lembar kerja (Tabel 1).

F. HASIL PENGAMATAN :
Tabel 1.2
Tabel Data Hasil Pengamatan Pertumbuahn dan Perkecambahan
Biji Kacang Hijau
Gambar Panjang (cm)
Hari pertumbuhan
Keterangan
ke kecambah Akar Batang
kacang hijau
0 Kondisi awal 0 mm 0 mm Bakal Akar terlihat
1 Tumbuh akar 0 mm 0 mm Jelas terlihat
2 Terlihat batang 2-3 mm 20 Biji kacang terangkat
3 Terlihat batang 4-9 mm 35 Terangkat keatas
4 Terlihat batang 14 55 Terangkat keatas
5 Terlihat batang 21 65 Terangkat keatas
6 Terlihat batang 27 75 Terangkat keatas
7 Terlihat batang 32 85 Terangkat keatas

G. JAWABAN PERTANYAAN :
1. Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.
2. Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah
hampir menyerupai pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11

H. PEMBAHASAN :
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan
mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah
drospila sp dari telur sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama
dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah
disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian
diletakkan di ruangan yang teduh.
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan.
Dan dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah
telur. Kemudian dihari ke-3 bercak-bercak putih atau telur berubah
menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen dan mirip dengan belatung
tetapi bentuknya sangat kecil.
Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai
bergerak aktiv ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya
bergerak semakin aktiv dengan merayap ke atas botol da ukurannya
bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa
dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak
bergerak lagi bahkan diam.
Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah
menjadi putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai
terlihat jelas. Pada hari ke 9 s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk
drospila atau seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan
sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago atau
lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang

I. KESIMPULAN :
Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah telur à larva à pupa à lalat
muda à lalat dewasa atau imago.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit
UT
K. KESULITAN YANG DI ALAMI
1. Sat pengamatan terhadap pertumbuhan tumbuhan dilakukan setiap hari,
bukan dua hari sekali.
2. Seharusnya tumbuhan tersebut harus diberi air setiap hari agar tidak
layu dan mati sehingga dapat diketahui tinggi tanaman pada hari ke-14.

L. LINK VIDEO
a. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Hewan
https://youtu.be/f71O5VXkPSg
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
(EKOSISTEM DARAT)

(BUNGA JHENY YANZI)


(835960797)

UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
MODUL 2. MAHKLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

KP. 1. EKOSISTEM
A. JUDUL PERCOBAAN : EKOSISTEM DARAT
B. TUJUAN :
1. Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem
darat alami dan buatan.

C. ALAT DAN BAHAN :


1. Alat tulis.
2. Loup
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI :
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk karena
adanya interaksi atau hubungan timbal balik yang tidak dapat dipisahkan
antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Bisa dikatakan
ekosistem merupakan suatu kesatuan yang utuh dari lingkungan dan
makhluk hidup yang saling memperngaruhi.
Pada dasarnya dalam sebuah ekosistem, setiap makhluk hidup akan
berkembang secara bersama-sama dengan kondisi lingkungannya.
Maksunya, makhluk hidup akan beradaptasi dengan lingkungannya
begitupun sebaliknya makhluk hidup juga akan mempengaruhi kondisi
lingkungannya untuk memenuhi keperluan hidup.
Hal ini sendiri dapat dilihat jika berdasarkan teori hipotesis Gaia
yang mengatakan. Jika Setiap organisme, khususnya mikroorganisme
akan bersama-sama dalam menciptakan pengendalian sistem (system
control) untuk menjaga kondisi bumi.
Ekosistem darat adalah ekosistem yang lingkungannya didominasi
oleh daratan. Kondisi seperti ini biasa disebut dengan bioma.
Ada beberapa macam bioma berdasarkan pengaruh iklim dan letak
geografisnya, di antaranya hujan tropis, padang rumput, padang savana,
padang pasir (gurun), tundra, hutan gugur dan taiga

E. PROSEDUR PERCOBAAN :
1. Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal ditentukan.
2. Komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin,
jenis/warna tanah diamati.
3. Suhu udara diamati menggunakan barometer, sementara untuk
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah dapat diperkirakan saja
4. Semua data dicatat.
5. Komponen biotik dapat diamati setelah mengamati komponen abiotik.
Semua makhuk hidup yang ada di ekosistem dicatat.
6. Jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dicatat.
7. Semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem
tersebut maupun yang hanya singgah dicatat.
8. Hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela
daun/batang juga diamati.
9. Sebagai pembanding ditentukan ekosistem darat buatan yang ada
disekitar tempat tinggal
10. Kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem
tersebut dibuat
.
F. HASIL PENGAMATAN :
Komponen abiotik ekosistem darat alami
No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Tanah Kering
2 Udara 32º C
3 Cahaya Redu, tidak panas
4 Angin Semilir, perlahan
5 Air Keruh, tidak jernih

Komponen biotik ekosistem darat alami


No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Rumput Semut Jamur
2 Pohon Rambutan Katak Bakteri
3 Batang Terong Belalang
4 Pisang

Komponen abiotik ekosistem darat buatan


No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Tanah Kering
2 Udara 32º C
3 Cahaya Redp
4 Angin Semilir
5 Air Keruh

Komponen biotik ekosistem darat buatan


No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Padi Burung Jamur
2 Rumput Capung Bakteri
3 Pohon pisang Tikus
4 Ulat
G. JAWABAN PERTANYAAN :
1. Pertanyaan: Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang
mmepunyai jenis komponen biotik lebih banyak? Mengapa demikian?
Jelaskan secara singkat!
Jawaban: Didalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang
bermacam-macam, namun ekosistem yang mempunyai komponen
biotic dengan jumlah yang banyak adalah kosistem darat alami.
Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah
eosistem darat alami. Hal ini dapat dicontohkan pada kosistem hutan.
Hutan mempunyai omponen biotic yang banyak dan hewannya
mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.

H. PEMBAHASAN :
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen
abiotik yang terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem
darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur tangan manusia.
Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh
manusia.
Hubungan timbal balik anatar komponen biotik dan komponen
abiotik yang terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu
terdapat unsur campur tangan manusia diantaranya adalah dalam
menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen
biotiknya

I. KESIMPULAN :
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa
peredaan ekosistem darat alami dengan darat buatan yaitu dengan
mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada ekosistem darat alami dalam
proses terjadinya tidak ada unsure campur tangan dari makhluk hidup lain
yang komponen-komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur
oleh manusia
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati
Mandiri.

K. KESULITAN YANG DI ALAMI


Tidak ada kendala yang berarti sat melkukan percobaan tentang eksositem
darat

L. LINK VIDEO: https://youtu.be/WLvDNNN8-Rw


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

(PENGARUH DITERJEN PADA PERKECAMBAHAN)

(BUNGA JHENY YANZI)


(835960797)

UPBJJ BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
MODUL 2. MAHKLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

KP. 2. PENCEMARAN LINGKUNGAN


A. JUDUL PERCOBAAN : PENGARUH DITERJEN PADA
PERKECAMBAHAN
B. TUJUAN :
1. Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang
hijau

C. ALAT DAN BAHAN :


Adapun Alat dan Bahan dalam Praktikum Perkecambahan Biji Kacang
Hijau adalah sebagai berikut:
Alat
 2 buah cawan petri

 kapas

 mistar

Bahan
 10 biji kacang hijau

 aquades

D. LANDASAN TEORI :
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbiji dimulai
dengan perkecambahan yaitu munculnya plantula (tanaman kecil dari
dalam biji). Pada umumnya tanaman polongan dapat mempunyai
endoperma. Cadangan makanan disimpan dalam kotiledon (daun embrio),
yang terlindungi di dalam biji pada saat berkecambah plumula (ujung
embrio atau calon kecambah) diselubungi oleh kotiledon, sedangkan calon
akar (radikula) diselubungi oleh koleoriza. Bagian batang pada kecambah
di atas kotiledon disebut epikotil dan bagian batang kecambah di bawah
kotiledon disebut hipokotil. Dalam proses perkecambahan melibatkan
proses fisiknya yaitu : terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari
potensial air rendah pada biji yang kering. Proses kimianya yaitu dengan
masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah.
Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon
giberelin (GA) hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar
endosperma) untuk mensistesis dan mengeluarkan enzim-enzim bekerja
enghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan
endosfilem. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air
misalnya enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi
gula. Selanjutnya gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh
kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu
tumbuhan, khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan,
embrio didalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami
sejumlah perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji
berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan
kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan
sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang
teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi
(berarti “minum”). Biji yang menyerap air dari lingkungan sekelilingnya
baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun/ uap air, efek yang
terjadi adalah membesarnya membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio
membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik kehadiran air
kehadiran air didalam sel mengaktivkan sejumlah enzim perkecambahan
awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin
meningkat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:
1. Faktor internal:
a. Gen
b. Hormon
2. Faktor eksternal:
a. Air
b. cahaya
c. suhu
d. nutrisi
e. ph
f. ketinggian tempat
g. O2
h. CO2
i. kelembapan
j. angin
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk
membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak
bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara
lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh
kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium dari asam sulfonat

E. PROSEDUR PERCOBAAN :
Adapun Prosedur dalam Praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Letakkan kapas pada masing-masing cawan petri
2. Basahi setiap kapas dengan air (basahi, jangan direndam!)
3. Letakkan 5 biji kacang hijau diatas kapas
4. Tutup kembali dengan kapas basah
5. Beri label pada masing-masing cawan petri A dan B, letakkan cawan
petri A ditempat yang terkena sinar matahari, sedangkan cawan petri
B letakkan ditempat yang tidak terkena sinar matahari
6. Amati dan ukur pertambahan kecambah setiap hari selama 7 hari
7. Catat pada tabel pengamatan
.
F. HASIL PENGAMATAN :
Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan
Konsentrasi larutan deterjen hari ke-1 (24 jam)
No.
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1. 2 3 3 5 3 4 0
2. 2 1 3 5 3 0 2
3. 2 3 4 0 3 0 0
4. 1 2 2 0 2 0 4
5. 1 3 2 2 2 2 3
6. 1 3 2 2 4 3 0
7. 2 3 3 2 4 3 0
8. 1 4 2 2 3 4 3
9. 1 2 3 3 2 3 5
10. 0 2 2 2 4 4 5
jml 13 25 28 25 31 27 26
Rata-
1,3 2,4 2,7 3,0 3,2 3,28 3,7
rata
Konsentrasi larutan deterjen hari ke-2 (48 jam)
No
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1. 4 5 7 8 4 6 0
2. 3 0 6 7 4 6 4
3. 2 5 4 0 6 0 0
4. 2 3 4 0 5 0 7
5. 3 3 3 4 6 5 8
6. 3 4 5 4 6 4 5
7. 2 5 3 3 5 5 0
8. 2 5 6 4 4 4 6
9. 1 4 5 5 4 5 6
10. 0 5 4 5 5 6 8
Jml 22 41 46 40 49 49 44
Rata-
2,4 4,3 4,6 4,9 4,9 5,12 6,3
rata

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)?
Jawab :
Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan konsentrasi
larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah
larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung
deterjen.
2. Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang
mati?
Jawab:
Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin
kacang hijau tersebut bukan bibit unggul (mandul).

3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup


dengan kertas timah ?
Jawab:
Untuk mengurangi intensitas cahaya , karena intensitas cahaya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang
mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan
mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari
kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.

H. PEMBAHASAN :
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai
berikut: pada hari pertama larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-
rata panjang akar kecambah 1,5mm dan ada 1 biji yang tidak mengalami
perkecambahan. Larutan 50% rata-rata panjangnya 2,7mm, larutan 25%
2,8mm, untuk larutan 12,5% dan 6,25% rata-rata panjang akarnya sama
yaitu 3,1mm. Dan larutan 3,1% panjangnya 3,25mm. Sementara pada
larutan kontrol, dengan menggunakan air sumur sebagai pembanding,
panjang akar mencapai 3,7mm.
Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami
pertambahan panjang pada akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari
larutan 100% yang pada hari pertama 1,5mm menjadi 2,4mm. Larutan
50% dari 2,7mm menjadi 4,3mm dan pada larutan 25% panjangnya
4,6mm. Larutan 12,5% yang semula 3,1mm menjadi 4,9mm begitu juga
dengan larutan 6,25%. Sedangkan larutan 3,1% panjangnya 5,12mm dari
3,25mm. Dan untuk larutan kontrol menjadi 6,3mm

I. KESIMPULAN :
Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan
kacang hijau akan berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, persentase
deterjen semakin tinggi perkecambahan terhambat.

J. DAFTAR PUSTAKA
1. Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka
2. Safitri, Yuanida. 2014. Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan
kacang hijau, dalam
3. Pujiyanto, S. (2008). Menjelajah Dunia Biologi 1. Solo: Platinum PT.
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

K. KESULITAN YANG DI ALAMI


Pada percobaan ini kami tidak mengalami kesulitan yang berarti.

L. LINK VIDEO: https://youtu.be/xr-52oGJ8Zk

Anda mungkin juga menyukai