Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM IPA (BIMBINGAN)

CIRI-CIRI MAHKLUK HIDUP

GERAK PADA TUMBUHAN: Mengamati Gerak Pertumbuhan Seismonasti,


Niktinasti dan Gerak geotropisme

Di Susun Oleh

Fera Eka Bayuwati

857787579

PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ SURAKARTA
TAHUN 2021
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
Judul Percobaan : Gerak pada Tumbuhan

1. Tujuan
a. mengamati gerak seismonasti
b. mengamati gerak niktinasi
c. mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan

2. Alat dan Bahan


a. Seismonasti dan Niktinasti
1) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
2) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1
buah
3) Stop Watch atau jam tangan 1 buah
4) Alat-alat tulis dan penggaris

b. Geotropisme
1) Pot berukuran kecil 2 buah
2) Tanah yang subur secukupnya
3) Biji kacang merah secukupnya
4) Air secukupnya
3. Landasan Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel
yang Tumbuhan sebagai makhluk hidup juga melakukan gerak namun
gerak yang dilakukan tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh
hewan maupun manusia. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan sangat
terbatas dan pada bagian tertentu. (Ferdinan 2003 dalam Rumanta,
2019).
Secara biologis, pertumbuhan mengacu pada perubahan fisik yang
nampak. Dalam artian pertumbuhan ini bisa diamati dengan mata
telanjang ataupun bantuan alat ukur tertentu. Adapun macam gerak pada
tumbuhan antara lain:
a. Taksis : pindah tempat seluruh tubuh dari tumbuhan. Tumbuhan
bersel
b. Nasti : gerak sebagian tubuh tidak tergantung arah datangnya
rangsang.
c. Tropisme : gerak sebagian tubuh dengan arah dipengaruhi datangnya
rangsang.
1) Tropisme Positif : arah gerak menuju datangnya rangsangan
2) Tropisme negatif : arah gerak menjahui datangnya rangsangan

4. Cara Kerja
a. Seismonasti
1) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang
berisi tanaman putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan
penggaris.
2) Menyiapkan tanaman putri malu yang sudah tumbuh segar didalam
pot.
3) Meletakkan putri malu dalam pot tersebut diatas meja, beri
sentuhan halus menggunakan penggaris dan hitung berapa waktu
yang dibutuhkan putri malu tersebut untuk menutup daunnya
menggunakan stop watch.
4) Mencatat hasil pengamatan pada Lembar Kerja.
5) Setelah daun putri malu kembali seperti semula, kemudian
melakukan seperti kegiatan (3) namun dengan sentuhan sedang.
Begitu kemudian dilanjutkan dengan sentuhan hingga kasar dan
hitung waktu yang dibutuhkan.

b. Niktinasti
1) Menyediakan 2 pot tanaman putri malu (pot A dan pot B)
2) Pot A diletakkan pada tempat terbuka (mendapat cahaya), sedang
pot B ditutup kotak karton (gelap)
3) Pot B dibiarkan tertutup selama kurang lebih setengah jam.
Kemudian membuka tutup kotak karton dengan hati-hati (tidak
sampai tersentuh tanamannya)
4) Mengamati apa yang terjadi pada daun putri malu pada kedua pot
tersebut.
5) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja/tabel pengamatan

c. Geotropisme
1) Menyediakan 2 pot (A dan B) yang sudah ditanami kacang merah
2) Meletakkan pot A tegak dan pot B rebah/horizontal
3) Melakukan pengamatan tiap pagi dan sore sampai sekitar 1
minggu
4) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja
5. Tempat dan Waktu Pengamatan
a. Tempat : Lingkungan sekitar Rumah
b. Waktu : 18 Oktober 2021

6. Pengamatan
1. Seismonasti dan Niktinasti
a. Pengamatan Seismonasti
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti

Jenis Sentuhan
No. Pada Putri Reaksi Daun Ket
Malu

1 Halus Dari pangkal daun ke ujung, Waktu cukup


hanya anak daun di ujung saja lama
yang mengatup/melipat

2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak


cepat

3 Kasar Arah gerak daun dengan Waktunya cepat


sentuhan kasar pada ujung daun
akan melipat dari ujung hinga
pangkal daun dengan cepat.

b. Pengamatan Niktinasti
Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti

Reaksi Daun
No. Pot Putri Malu
Mula-mula ½ jam kemudian

Di lekatkkan di tempat
1. membuka Tetap membuka
terang

Ditutup dengan kotak


2. membuka Menutup
karton kedap cahaya
c. Pengamatan Geotropisme
Tabel 1.4
Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif (kacang merah)

Jenis Pengamatan hari Keterangan


Pot Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5  

Pot A Belum ada Muncul Batang Batang mulai Batang  


perkembang tunas mulai menjauhi semakin
  an terangkat bumi dan menjauhi
  menuju ke bumi (tanah)
atas

Tunas
bertambah Batang
sedikit mulai
Pot B Belum ada Muncul terangkat
perkembang Belum ada tunas
an perkembang
an

7. Pembahasan
a. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya
rangsangan berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila
disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga
berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila
disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan
tangkainya. Reaksi ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam
keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan
tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.

b. Niktinasti
Niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak tidur daun-daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.Pengamatan
niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu
di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri
malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada
tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun
putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya
sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri
malu.

c. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh
gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut
geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah
geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya
gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan


batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan
horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju
arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat
gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

8. Kesimpulan
a. Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup
daun dengan pelan.
b. Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun
putri malu tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu
yang berada di tempat terang, daunnya tetap membuka.

c. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk


pertahanan diri dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan
untuk melindungi simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan
oleh angin.
d. Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan
membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut
geotropisme negative.

9. Jawaban pertanyaan
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi!
Jelaskan alasan memilihnya!
Jawab:
Polong-polongan seperti bunga merak dan daun kupu-kupu. Daun-
daun tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka
kembali jika matahari terbit.

2) Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada percobaan


yang telah dilakukan? Jelaskan!
Jawab:
a. Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari
cahaya
b. Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan

3) Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan sebenarnya juga


telah membuktikan adanya gerak fototropisme, mengapa? Jenis
fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
Jawab :
Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan
fototropisme karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya
matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif
karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.
10. Foto Praktikum
DAFTAR PUSTAKA

Maman Rumanta, dkk. Praktikum IPA di SD, PDGK 4107/3 SKS /Modul
1-9, Universitas Terbuka.

Athaanak Cerdas.blogspot.com/2011/12/Laporan Praktikum

Sekeping-Kehidupan.logspot.com/2012/11/Praktikum-gerakpada-
tumbuhan.html
LAPORAN PRAKTIKUM IPA (BIMBINGAN)
CIRI-CIRI MAHKLUK HIDUP
GERAK PADA TUMBUHAN: Mengamati pertumbuhan dan
perkecambahan kacang merah

Di Susun Oleh
Fera Eka Bayuwati
857787579

PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ SURAKARTA
TAHUN 2021
I. JUDUL PRAKTIKUM
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

II. TUJUAN PERCOBAAN


Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

III. ALAT DAN BAHAN


1. Biji Kacang merah 6 buah
2. Botol selai 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

IV. LANDASAN TEORI


Setiap makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan
ukuran (volume, massa, dan tinggi), sedangkan perkembangan adalah Proses menuju
tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna (kompleks). Pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup selain ditentukan oleh factor genetic, juga sangat ditentukan
oleh kondisi lingkungan seperti cahaya, air, makanan dan temperatur.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan pada tumbuhan salah


satu diantaranya adalah Faktor Genetik, Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-
sifat tertentu, seperti berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung
gen yang baik dan didukung lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang
baik pula. Sedangkan Faktor Internal yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu hormon.
Hormon tumbuhan ditemukan oleh F. W. Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari bahasa
Yunani hormalin yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon.

V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila  perlu
potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama
2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan  air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.

VI. HASIL PENGAMATAN


Tabel 1.1.
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah
gambar pertumbuhan Panjang (mm)
Hari Keterangan
kecambah kacang merah Akar Batang
ke
0 Kondisi awal 0 mm 0 mm Bakal akar terlihat
1 Tumbuh akar 0 mm 0 mm Jelas terlihat
2 Terlihat batang 10 mm 10 mm Biji kacang terangkat
Terlihat batang 10 mm 10 mm Terangkat ke atas
3
Terlihat batang 15 mm 20 mm Terangkat ke atas
4
Terlihat batang 15 mm 20 mm Terangkat ke atas
5
Terlihat batang 40 mm 45 mm Terangkat ke atas
6
Terlihat batang 50 mm 45 mm Terangkat ke atas
7
Terlihat batang 50 mm 50 mm Terangkat ke atas
8
Terlihat batang 70 mm 80 mm Terangkat ke atas
9
Terlihat batang 90 mm 130 mm Terangkat ke atas
10
Batang semakin panjang 100 mm 135 mm Terangkat ke atas
11
Batang semakin panjang 105 mm 135 mm Terangkat ke atas
12
Batang semakin panjang 135 mm 145 mm Terangkat ke atas
13

145 mm 150 mm Terangkat ke atas


14
Batang semakin panjang

VII. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada hari ke berapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
2. Adakah akar yang arah pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab :
1. Akar kecambah kacang merah mulai tumbuh pada hari ke-2 yaitu dengan panjang 10mm
2. Tidak, akar tumbuh ke bawah didasar kertas saring dalam botol selai

VIII. PEMBAHASAN
Setelah melakukan praktikum hasilnya dapat diketahui bahwa pada minggu pertama sudah
terdapat perubahan. Pada hari ke-0 sampai ke-1 akar dan batang belum bertambah
panjangnya. Kemudian pada hari ke-2 hingga ke-7 panjang akar terus bertambah, begitu juga
batang dan tumbuhnya daun. Pada minggu ke-2 atau hari ke-8 sampai ke-14 daun yang
semula hanya tumbuh satu menjadi dua, kemudian membesar dan bertambah panjang batang
kecambah.

IX. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa proses pertumbuhan dan
perkembangan kacang merah dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh yang dapat
dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, akar dan batang pada kacang merah.

X. DAFTAR PUSTAKA
1) https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-pertumbuhan-dan
perkembangan-tumbuhan.html diakses pada tanggal 15 April 2021 pukul 13.00
2) https://karedok.net/modul-buku/biologi/pertumbuhan-dan-perkembangan-
tumbuhan/ diakses pada tanggal 15 April 2021
3) https://eprints.uny.ac.id/46788/15/PENDUKUNG%20LKPD%20PERTUMBUHAN
%20DAN%20PERKEMBANGAN.pdf diakses pada tanggal 15 April 2021
4) Maman Rumanta dkk. Pratikum IPA di SD. Penerbit Universitas Terbuka

XI. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


Dari enam biji kacang merah yang diamati ada beberapa kacang merah yang tidak dapat
tumbuh.

XII. FOTO PRAKTIKUM


XIII.
I. JUDUL PRAKTIKUM
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN

II. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa).

2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

III. ALAT DAN BAHAN

1. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah


2. Botol selai 3 buah
3. Pisang ambon secukupnya
4. Tape ketela pohon secukupnya
5. Sendok makan 1 buah
6. Kertas saring secukupnya
7. Lalat buah ± 20 ekor

IV. DASAR TEORI


Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri makhluk hidup guna kelangsungan
hidup jenisnya. Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selain ditentuka oleh faktor
genetik juga sangat ditentukan oleh kondisi linkuguan seperti cahaya, air, makanan dan
temperatur.
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang
sudah busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen.
Seperti hewan simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior
(kepala-ekor).

V. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk
percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda dapat
memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat buah
ikutilah prosedur berikut.

 Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam keadaan
bersih.
 Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan
perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
 Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai, masing-
masing 2 sendok makan dan ratakanlah
 Masukkan kertas  saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam setiap
botol selai

2) Menangkap lalat buah


 Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
 Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
 Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan
mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan
mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau
mengguncang-guncangkan tong sampah.
 Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong plastik
dengna cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap dalam kantong
plastik.

3) Mengkultur lalat buah


 Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke dalam
botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika anda kesulitan
biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan ether/chloroform yang
dimasukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan
sampai terendam atau terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas
saring. Biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat buah akan siuman
 Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan
karet gelang.
 Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
 Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
 Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00
dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah
warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda
pada lembar kerja.

VI. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.1. Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah


Hari ke Waktu Kejadian/peru
pengamatan bahan
0 08.00 WIB Tubuh lalat berwarna kuning kecoklatan
1 08.00 WIB Tubuh lalat masih tetap berwarna kuning kecoklatan
2 08.00 WIB 50% dari 20 lalat buah mati
3 08.00 WIB Semua lalat buah mati
VII. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?

2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?


VIII. PEMBAHASAN

Dari pengamatan yang dilakukan mulai dari hari ke-0 belum ada yang dihasilkan dari lalat
buah, tetapi setelah masuk hari ke-2 50% dari 20 lalat buah mati. Kemudian di hari ke tiga
semua lalat buah mati, sehingga tidak dapat melanjutkan pengamatan.

IX. KESIMPULAN

Dalam melakukan pengamatan memanglah sulit karena seharusnya bisa mengamati fase lalat
buah dan bertelur hingga menjadi lalat dewasa.

X. DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

XI. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

1) Sulitnya membedakan lalat buah dan lalat yang biasanya berada disekitar kita.

2) Sulitnya menangkap lalat buah.

3) Dalam melakukan praktikum (pengamatan) tidak dapat dilanjutkan karena lalat buah
mati.

4) Dari hasil yang telah diamati kami tidak dapat menjawab pertanyaan karena sebelum
bertelur lalat buah sudah mati.

XII. FOTO PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai