Anda di halaman 1dari 27

TUGAS 3

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD

Disusun oleh :
Laila Fitriani
856235549

Tutor Pembimbing :
Dr. Arifmiboy, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
POKJAR UJUNG GADING UPBJJ PADANG
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
1. Bedakanlah antara konsep valid, realibilitas instrument, tingkat kesukaran dan daya
beda item
Jawab :
Konsep Valid
Adi Suryanto (2020) untuk mengukur sesuatu harus dapat memilih alat ukur yang sesuai
agar dapat memperoleh hasil pengukuran yang tepat. Ketepatan hasil pengukuran inilah
yang dinamakan validitas. Azwar (1987:173) menyatakan bahwa validitas berasal dari kata
validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen
pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas
yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Artinya hasil ukur dari
pengukuran tersebut merupakan besaran yang mencerminkan secara tepat fakta atau keadaan
sesungguhnya dari apa yang diukur.
Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk mengukur sesuatu kita harus dapat memilih alat
ukur yang sesuai agar dapat memperoleh hasil pengukuran yang tepat. Ketepatan hasil
pengukuran inilah yang dinamakan validitas.

Realibilitas Instrument
Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali
pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama, diperoleh hasil pengukuran
yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah.
Reliabilitas ukuran menyangkut seberapa jauh skor deviasi individu, atau skor-z, relatif
konsisten apabila dilakukan pengulangan pengadministrasian dengan tes yang sama atau tes
yang ekivalen. Azwar (2003 : 176) menyatakan bahwa reliabilitas salah-satu ciri atau
karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Arifin (1991: 122) menyatakan bahwa
suatu tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada
kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Reliabilitas
mempermasalahkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil
pengukuran hanya dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran
terhadap kelompok subyek yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama.
Konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas alat ukur berkaitan erat dengan masalah
kekeliruan pengukuran. Kekeliruan pengukuran sendiri menunjukkan sejauh mana
inkonsistensi hasil pengukuran terjadi apabila dilakukan pengukuran ulang terhadap
kelompok subyek yang sama. Sedangkan konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas hasil ukur
berkaitan erat dengan kekeliruan dalam pengambilan sampel yang mengacu pada
inkonsistensi hasil ukur apabila pengukuran dilakukan ulang pada kelompok yang berbeda.
Sudjana (2004: 16) menyatakan bahwa reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau
keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian
tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.
Berdasarkan pendapat di atas dapat saya simpulkan bahwa masalah-masalah yang
berhubungan dengan ketetapan hasil pengukuran dikenal dengan realibilitas. Tes dikatakan
reliabel apabila menunjukkan hasil yang sama walaupun dilakukan tes berulang ulang.
Reliabilitas dinyatakan dengan angka dan dikenal sebagai koefisiensi reliabilitas. Makin
tinggi koefisien reliabilitas sebuah tes makin tinggi pula reliabilitas tes tersebut.

Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal
(Arikunto, 1999: 207). Saifudin Azwar (2006:129) mengatakan bahwa tingkat kesukaran
butir soal adalah proporsi antara banyaknya peserta tes yang menjawab butir soal dengan
benar dengan banyaknya peserta tes. Hal ini berarti makin banyak peserta tes yang
menjawab butir soal dengan benar maka makin besar indeks tingkat kesukaran, yang berarti
makin mudah butir soal itu. Sebaliknya makin sedikit peserta tes yang menjawab butir soal
dengan benar maka soal tersebut makin sukar. Menurut Anastasi dan Susan Urbina
(2007:128), Tingkat kesukaran soal berkaitan dengan persentase peserta yang menjawab
soal dengan benar. Semakin mudah butir soal, makin besarlah persentasenya. Jika tingkat
kesukaran 70 % (p=0,70), soal tersebut dianggap lebih mudah dibandingkan jika tingkat
kesukaran soalnya 15 % (p=0,15).yang paling baik adalah soal yang mempunyai tingkat
kesukaran 0,50.
Berdasarkan pendapat di atas dapat saya simpulkan bahwa tingkat kesulitan soal adalah
seberapa mudah dan seberapa sulitnya suatu soal bagi siswa. Tingkat kesukaran dinyatakan
dengan persentase siswa yang menjawab soal dengan benar. Makin besar persentase siswa
yang menjawab soal dengan benar, makin mudah soal itu. Sebaliknya makin kecil persentase
siswa yang menjawab soal dengan benar, makin sukar soal itu.

Daya Beda Item


Dali S. Naga (2002:67) mengatakan bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan soal
dengan skornya dapat membedakan peserta tes dari kelompok tinggi dan kelompok rendah.
Dengan kata lain makin tinggi daya pembeda soal makin banyak peserta dari kelompok
tinggi yang dapat menjawab soal dengan benar dan makin sedikit peserta tes dari kelompok
rendah yang dapat menjawab soal dengan benar. Agar dapat diterima maka nilai D
(discrimination: daya pembeda soal) adalah 0,30 atau lebih. Sedangkan untuk dapat
dinyatakan cukup memuaskan adalah 0,40 ke atas.
Sedangkan fernandes (2004:27) mengatakan bahwa daya pembeda soal adalah
kemampuan memisahkan siswa pandai dan siswa kurang. Sedangkan indeks daya pembeda
soal adalah perbedaan persentase dari 27 % siswa yang mendapat nilai tinggi (kelompok
atas) dan 27 % siswa yang mendapat nilai rendah (kelompok bawah). Soal yang mempunyai
indeks daya pembeda antara 0,15 sampai 0,20 atau lebih tinggi menunjukkan daya pembeda
yang baik.
Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan
bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan kelompok peserta tes
berkemampuan tinggi dan kelompok peserta tes yang berkemampuan rendah. Nilai daya
pembeda dinyatakan melalui indeks daya pembeda. Makin tinggi atau makin besar indeks
daya pembeda soal, makin besar soal tersebut dapat membedakan antara kelompok tinggi
dan kelompok rendah.
2. Buatlah sebuah rekap nilai ulangan harian yang diperoleh melalui tes objektif,
kemudian lakukan analisis validitas, realibilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda
(data nilai dibuat saja secara acak)
Jawab:

Tabel
Hasil Ulangan Harian kelas IV
SDN 09 KOTO BALINGKA

Nilai
No Nama Ulangan
1 Afifah Herman 81
2 Aira Agusvianto 52
3 Al Alif Rasyidianda 79
4 Ashifa Salsabila 70
5 Bintang Aulia Putri 76
6 Dzaka Alvandri Sauqi 70
7 Fajar 74
8 Farras Adhwa Nurhakim 81
9 Hafidz A. Edison 84
10 Intan Nalila 72
11 Keysha Zalia Putri 86
12 M. Hafizh Arsyad 78
13 M. Hafly Nurdin Al Hakim 80
14 M.Raafi’ Vieri 76
15 Muhammad Adzka Fikri E.M 86
16 Muhammad Fachri 80
17 Nabila Rihhadatul A’isi 78
18 Nafla Elvers 64
19 Nayla Fitria 75
20 Quimby Shaqila Ayuri 86
21 Rafa Firmanta Huda 76
22 Rasiqah Najma 56
23 Rifqah Ghassani Halwa 86
24 Rizqa Shafira 80
25 Shaquille Abqari Ahessy 76
26 Sulthan Kamel Al Hakim 72
27 Vikriyan Syaril 84
28 Vindi Altha Funnisa 80
29 Zahra Rahma Dina Putri 82
30 Zhifara Wahyun Dhifulla 60
Jumlah 2280
Rata-rata 76.00
Kentuntasan atau Persentase 43%)

Dari tabel di atas, menunjukkan hasil ulangan harian di kelas IV SDN 09 Koto

Balingka diperoleh 13 peserta didik mencapai KKM dan 17 peserta didik tidak mencapai

KKM dengan rata-rata nilai 76.00, jika dipersentasekan hasil dari ulangan harian hanya 43%

yang tuntas, 57% tidak tuntas.

Setelah soal tersebut diuji cobakan, kemudian dilakukan analisis item soal untuk

melihat baik atau tidaknya suatu tes. Analisis soal antara lain bertujuan untuk mengadakan

identifikasi soal yang baik, kurang baik dan jelek. Dengan analisis soal dapat diperoleh baik

atau tidaknya sebuah soal dengan petunjuk untuk mengadakan perbaikan.

1. Validitas Tes

Dari 25 soal uji coba dianalisis melalui Microsoft Excel. terdapat 20 soal yang

valid yaitu soal no 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, dan 24.

Kemudian terdapat 5 soal yang tidak valid diantaranya soal no 6, 11, 15, 18, dan 25.

(terlampir)

2. Uji Reliabilitas

Berdasarkan perhitungan menggunakan Microsoft Excel (terlampir) diperoleh

koefisien Reliabilitas sebagai berikut : Reliabilitas tes objektif adalah 0,692. Pada α = 5%

dengan n=21 diperoleh rtabel = 0,413. Karena r11 > rtabel (0,692 > 0,413) maka soal objektif

dinyatakan reliable.
3. Indeks Kesukaran

Indeks Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut

indeks kesukaran. Berikut tabel indeks kesukaran diakukan menggunakan bantuan

software SPSS :

Tabel
Indeks Kesukaran

No B JS P Kriteria

1 19 21 1 Mudah

2 17 21 0.85 Mudah

3 19 21 1 Mudah

4 14 21 0.76 Mudah

5 18 21 1 Mudah

6 5 21 0.23 Sulit

7 19 21 0.95 Mudah

8 20 21 1 Mudah

9 17 21 0.80 Mudah

10 14 21 0.76 Mudah

11 12 21 0.47 Sedang

12 19 21 0.90 Mudah

13 14 21 0.76 Mudah

14 20 21 1 Mudah

15 4 21 0.23 Sulit

16 17 21 0.85 Mudah

17 20 21 1 Mudah

18 3 21 0.04 Sulit
19 19 21 1 Mudah

20 17 21 0.80 Mudah

21 17 21 0.85 Mudah

22 19 21 0.76 Mudah

23 17 21 0.90 Mudah

24 14 21 0.76 Mudah

25 6 21 0.28 Sulit

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui bahwa :

a. soal no 1, 2, 3,4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 24 masuk kategori

soal mudah karena berada pada rentang indek kesukaran mudah.

b. Soal no 11 masuk kategori sedang

c. Dan terdapat 4 soal yaitu soal no 6, 15, 18, 25 yang masuk kategori sulit.

4. Daya Beda

Berikut tabel daya beda diakukan menggunakan bantuan software SPSS :

Tabel
Daya Beda

No Ba Bb JA JB D Kriteria Kriteria Soal

1 12 7 15 6 0.55 Baik Terima

2 12 5 15 6 0.77 Baik sekali Terima

3 13 6 15 6 0.77 Baik Terima

4 9 5 15 6 0.44 Baik Terima

5 13 5 15 6 0.88 Baik sekali Terima


6 3 2 15 6 0.11 Jelek Buang

7 11 8 15 6 0.77 Baik sekali Terima

8 12 8 15 6 0.66 Baik Terima

9 12 6 15 6 0.66 Baik Terima

10 10 4 15 6 0.66 Baik Terima

11 6 6 15 6 0 Jelek Buang

12 13 6 15 6 0.77 Baik sekali Terima

13 10 4 15 6 0.66 Baik Terima

14 13 7 15 6 0.66 Baik Terima

15 3 2 15 6 0.11 Jelek Buang

16 10 7 15 6 0.33 Cukup Terima

17 14 6 15 6 0.88 Baik sekali Terima

18 2 1 15 6 0.11 Jelek Buang

19 11 8 15 6 0.77 Baik sekali Terima

20 10 7 15 6 0.33 Cukup Terima

21 12 5 15 6 0.77 Baik Sekali Terima

22 14 5 15 6 1 Baik sekali Terima

23 11 6 15 6 0.55 Baik Terima

24 9 5 15 6 0.44 Baik Terima

25 4 3 15 6 0.11 Jelek Buang

Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel di atas diketahui bahwa :

a. Terdapat 8 soal yaitu soal no 2, 5, 7, 12, 17, 19, 21, 22 yang masuk kategori daya

beda baik sekali.

b. Terdapat 9 soal yaitu soal no 1, 3, 4, 8, 9, 10, 13, 15, 23, 24 yang masuk kategori

daya pembeda Baik.


c. Semesntara terdapat 2 soal yaitu no 16, 20 masuk kategori cukup.

d. Dan 5 soal yaitu no 6, 11, 15, 18, 25 masuk kategori daya beda jel

3. Buatlah sebuah matrik yang merangkum bentuk bentuk penilaian pada ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor (matrik sekurang kurangnya terdiri dari komponen
ranah penilaian, instrument yang digunakan dan Teknik penskoran dan penilaian).
Jawab :

KD LEV
EL BENT NO
No KE
INDIKATOR SOAL KO UK SOA
. T
GNI SOAL L
TIF
3. Membang 3.1.1 Disajikan sebuah narasi, C6 PG 1
BA 5 un siswa dapat
H pendapat menghubungkan
AS pribadi pekerjaan yang sesuai
A dengan narasi tersebut
tentang isi
IN 3.1.2 Disajikan teks, siswa C1 PG 2
buku
D dapat menyebutkan
O sastra nama-nama tokoh yang
NE (cerita, terdapat pada teks
SI dongeng, tersebut dengan benar.
A dan 3.1.3 Disajikan teks, siswa C1 PG 3
sebagainy dapat menjelaskan
a). informasi penting yang
terdapat pada teks

IP 3. Memahami 3.8.1 Siswa dapat C1 PG 4


A 8 pentingnya menyebutkan salah satu
upaya dampak negatif
keseimban penggunaan teknologi
gan dan dalam menangkap ikan
pelestarian
sumber 3.8.2 Siswa dapat menentukan C3 PG 5
daya alam tujuan dalam
di menghemat sumber
lingkungan daya alam
nya. 3.8.3 Siswa dapat C3 PG 6
menentukan salah satu
alat yang digunakan
nelayan tradisional
dalam menangkap ikan.

3. Mengident 3.3.1 Dengan membaca teks, C5 PG 7


IP 3 ifikasi siswa dapat menilai
S kegiatan hubungan antara satu
ekonomi pekerjaan dengan
dalam pekerjaan lainnya.
meningkat
kan 3.3.2 Dengan mengamati PG 8
kehidupan gambar, siswa dapat
masyarakat membedakan mana
di bidang pekerjaan yang
pekerjaan, menghasilkan barang
sosial dan atau jasa.
budaya di 3.3.3 Siswa dapat menentukan C3 PG 9
lingkungan salah satu kegiatan
sekitar ekonomi dengan tepat
sampai
provinsi. 3.3.4 .Siswa dapat C1 PG 10
menjelaskan pengertian
dari kegiatan ekonomi.

PENILAIAN
A. Teknik Penilaian:
1. Penilaian Sikap: Percaya diri, peduli, tanggung jawab, disiplin
2. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis
3. Penilaian Keterampilan: Unjuk kerja
B. Bentuk Instrumen Penilaian
1. Penilaian Sikap Spiritual (KI-1)
Perubanan tingkah laku
Berdoa syukur Toleransi
No Nama
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 √ √ √
Afifah Herman
2 √ √ √
Aira Agusvianto
3 √ √ √
Al Alif Rasyidianda
4 √ √ √
Ashifa Salsabila
5 √ √ √
Bintang Aulia Putri
6 √ √ √
Dzaka Alvandri Sauqi
7 √ √ √
Fajar
8 √ √ √
Farras Adhwa Nurhakim
9 √ √ √
Hafidz A. Edison
10 √ √ √
Intan Nalila
11 √ √ √
Keysha Zalia Putri
12 √ √ √
M. Hafizh Arsyad
13 √ √ √
M. Hafly Nurdin Al Hakim
14 √ √ √
M.Raafi’ Vieri

2. Penilaian Sikap Sosial (KI-2)


Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 √ √ √
Afifah Herman
2 √ √ √
Aira Agusvianto
3 √ √ √
Al Alif Rasyidianda
4 √ √ √
Ashifa Salsabila
5 √ √ √
Bintang Aulia Putri
6 √ √ √
Dzaka Alvandri Sauqi
7 √ √ √
Fajar
8 √ √ √
Farras Adhwa Nurhakim
9 √ √ √
Hafidz A. Edison
10 √ √ √
Intan Nalila
11 √ √ √
Keysha Zalia Putri
12 √ √ √
M. Hafizh Arsyad
13 √ √ √
M. Hafly Nurdin Al Hakim
14 √ √ √
M.Raafi’ Vieri

3. Penilaian Ketrampilan
BAHASA INDONESIA
Komentar siswa tentang cerita dinilai dengan menggunakan rubrik.
Kriteria Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Perlu
Pendampingan
(1)
Gambar Gambar yang Gambar yang Gambar yang Gambar yang
dihasilkan dihasilkan dihasilkan dihasilkan tidak
mencerminkan sebagian besar sebagian kecil mencerminkan
tokoh dalam mencerminkan mencerminkan tokoh dalam
cerita. tokoh dalam tokoh dalam cerita.
cerita. cerita.
Alasan Alasan Sebagian besar Sebagian kecil Alasan
pemilihan pemilihan alasan pemilihan alasan pemilihan pemilihan
bagian cerita didasarkan didasarkan didasarkan bagian cerita
yang disukai. kepada fakta kepada fakta kepada fakta yang disukai.
yang ada. yang ada. yang ada.
Topik Topik-topik Sebagian besar Sebagian kecil Topik-topik
yang topik yang topik yang yang
disampaikan disampaikan disampaikan disampaikan
sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
cerita. cerita. cerita. cerita.
Fakta Fakta Fakta Fakta Fakta yang
pendukung pendukung yang pendukung yang pendukung yang disampaikan
disampaikan disampaikan disampaikan tidak sesuai
seluruhnya sebagian besar sebagian kecil cerita.
sesuai dengan isi sesuai dengan isi sesuai dengan isi
cerita. cerita. cerita.

IPA

Diagram venn tentang perbedaan jenis pekerjaan yang merugikan sumber daya alam dinilai
dengan centang (√)
Indikator penilaian Ada Tidak ada
Menyebutkan dua jenis
pekerjaan.
Menyebutkan persamaan tugas
pekerjaan minimal 3.
Menyebutkan perbedaan tugas
pekerjaan minimal 3.
Menyebutkan
persamaan/perbedaan dampak
positif.
Menyebutkan
persamaan/perbedaan dampak
negatif.
IPS
Jenis kegiatan Ekonomi
Kriteria Sangat Baik Baik (3) Cukup (2) Perlu
(4) Pendampingan
(1)
Jenis kegiatan Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan Tidak
ekonomi dan dan kegiatan menyebutkan
menjelaskan menjelaskan ekonomi sama sekal.i
kegiatan kegiatan namun tidak
ekonomi yang ekonomi sesuai dengan
sesuai dengan namun kurang pekerjaan.
pekerjaan. sesuai dengan
pekerjaan.
Lapangan Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan
pekerjaan paling sedikit 3 sebagian besar satu lapangan lapangan
lapangan lapangan pekerjaan pekerjaan namun
pekerjaan pekerjaan dengan benar. salah.
dengan benar. dengan benar.
Penyebaran Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan
barang distribusi distribusi distribusi distribusi barang
barang secara barang dengan barang tidak tidak runtut dan
runtut dan benar. runtut dan sebagian besar
benar. sebagian benar. tidak benar.
Hasil yang Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan Tidak
diperoleh hasil yang hasil yang hasil yang menyebutkan
diperoleh diperoleh diperoleh hasil yang
pekerja dari pekerja dari pekerja dari diperoleh pekerja
pekerjaannya pekerjaannya pekerjaannya dari
dan semuanya dan sebagian dan sebagian
benar. besar benar. kecil benar. pekerjaannya.

HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS GURU


DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DAN VIDEO
DI KELAS IV SDN 09 KOTO BALINGKA

N Aspek yang diamati Kualifikasi Ket


O
SB B C K

4 3 2 1

1. A. Pendahuluan

1. Persiapan dan pengkondisian siswa 4

2. Apersepsi 3

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4

2. B. Kegiatan Inti

1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan 3


bersama siswa

2. Meminta siswa mengamati video


4
pembelajaran yang ditampilkan dengan
menggunakan powerpoint

3. Membimbing siswa melakukan kegiatan 3


pembelajaran

4. Membimbing siswa mendiskusikan LKPD 3


dalam kelompok belajar atau berpasangan

5. Memberikan kesempatan kepada siswa


2
untuk mempresentasikan hasil diskusiny
4
6. Membuat simpulan dan ringkasan materi
yang telah disampaikan

7. Memberikan tes akhir 4

3. C. Penutup

1. Membimbing siswa membuat rangkuman 3

2. Memberikan evaluasi 3

4. Pengeloaan waktu 3

5. Antusiasme kelas

1. Siswa antusias 3
2. Guru antusias
3

Jumlah Skor 20 27 2

Persentase 81,6%

Keterangan :
SB: Sangat Baik (4) jika dikerjakan sesuai dengan perencanaan dan dilakukan siswa secara
keseluruhan.
B : Baik (3) jika dikerjakan sesuai dengan perencanaan dan tidak dilakukan siswa secara keseluruhan.
C : Cukup (2) jika dikerjakan tidak sesuai dengan perencanaan dan dilakukan siswa secara
keseluruhan.
K: Kurang (1) tidak dikerjakan sesuai dengan perencanaan dan tidak dilakukan siswa
Jumlah skor maksimal =

jumlah skor yang diperoleh


Penentuan Skor  X 100%
jumlah skor maksimal

Penentuan Skor  X 100% = %

Kriteria keberhasilan
≤ 90% - ≤ 100% = Sangat Baik ≤ 60% - <80% = Cukup
≤ 80% - < 90% = Baik ≤ 0% - < 60% = Kurang
HASIL PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DAN VIDEO
DI KELAS IV SDN SDN 09 KOTO BALINGKA
N Aspek yang diamati Kualifikasi Ket
O
SB B C K

4 3 2 1

1. Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru 3

2. Mengmati video pembelajaran dengan baik 3

3. Mengajukan/menanggapi pertanyaan/ide 3

4. Diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru 3

5. Bekerja dengan sesama anggota kelompok 2

6. Mempresentasikan hasil pembelajaran 2

7. Merangkum pembelajaran 4

8. Mengerjakan tes evaluasi 4

Jumlah skor 8 12 4

Persentase 75%

Keterangan :
SB: Sangat Baik (4) jika dikerjakan sesuai dengan perencanaan dan dilakukan siswa secara
keseluruhan.
B : Baik (3) jika dikerjakan sesuai dengan perencanaan dan tidak dilakukan siswa secara keseluruhan.
C : Cukup (2) jika dikerjakan tidak sesuai dengan perencanaan dan dilakukan siswa secara
keseluruhan.
K: Kurang (1) tidak dikerjakan sesuai dengan perencanaan dan tidak dilakukan siswa
Jumlah skor maksimal =

jumlah skor yang diperoleh


Penentuan Skor  X 100%
jumlah skor maksimal
Penentuan Skor  X 100% = 50%

Kriteria keberhasilan
≤ 90% - ≤ 100% = Sangat Baik ≤ 60% - <80% = Cukup
≤ 80% - < 90% = Baik ≤ 0% - < 60% = Kurang
Analisis data dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik di kelas IV SDN

09 Koto Balingka sejalan dengan rancangan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya.

Sesuai dengan Kurikulum 2013 dalam hasil belajar harus mencakup 3 ranah, yaitu ranah

afektif, ranah psikomotor dan ranah kognitif.

1. Ranah Afektif

Data untuk ranah afektif diperoleh berdasarkan catatan pada lembar observasi

terhadap sikap peserta didik selama pembelajaran berlangsung pada setiap pertemuan.

Dari predikat aspek sikap dapat dilihat asalnya dari bobot nilai pada tabel.

Tabel
Bobot Penskoran Aspek Sikap Kelas IV MIN Kota Solok

Skor Nilai Predikat Keterangan


80-100 A Sangat Baik
50-79 B Baik
0-49 C Cukup

2. Ranah Psikomotor

Data untuk ranah psikomotor ini diperoleh berdasarkan catatan pada lembar

observasi terhadap keterampilan peserta didik selama pembelajaran berlangsung pada

setiap pertemuan. Penilaian psikomotor meliputi dua aspek, yaitu keterampilan

mendengarkan penyampaian materi oleh pendidik. Pentingnya teknik mendengar secara

baik dalam komunikasi, agar pelaku komunikasi dapat menciptakan komunikasi yang

efektif.

Tabel
Indikator Keterampilan Mendengarkan
Kelas IV SDN 09 Koto Balingka
No Keterampilan Mendengarkan
1 Mendengarkan pembicaraan dengan penuh konsentrasi
2 Meyakinkan diri bahwa isi pembicaraan dikelas perlu
3 Merespon apa yang dikatakan lawan pembicara
4 Mendengar pembicaraan dengan rasa suka
5 Bertanya mengenai sesuatu yang belum jelas

Keterangan :
 Jika semua keterampilan dilaksanakan maka point nilainya 5
 Jika 4, maka point 4
 Jika 3, maka point 3
 Jika 2, maka point 2
 Jika 1, maka point 1

Tabel
Bobot Penskoran Aspek Keterampilan
Kelas IV SDN 09 Koto Balingka

Skor Nilai Predikat Keterangan


80-100 A Sangat Baik
50-79 B Baik
0-49 C Cukup

3. Ranah Kognitif

Untuk menganalisis data hasil belajar peserta didik dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut :

a. Menentukan selisih nilai rata-rata pretest dan posttest

Untuk mengetahui selisih atau perbedaan nilai dan rata-rata pretest dan

posttest dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel : 4.12
Selisih nilai rata-rata Pretest dan Postest
N Range Mini Maxi Sum Mean Std.
mum mum Deviation
Pretest 30 34 52 86 2280 76.00 8.670
Posttest 30 36 58 94 2500 83.33 7.194
Valid N
30
(listwise)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan nilai rata-rata antara

pretest dan posttest dengan selisih antara pretest sebesar 76.00 dengan posttest

83.33. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar

peserta didik kelas IV SDN 09 Koto Balingka pada tema Indahnya Kebersamaan dengan

materi keragaman social, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat dan

kerjasama dalam keberagaman social, ekonomi, budaya dengan menerapkan media

Games Puzzle Picture sangatlah meningkat.

b. Uji Normalitas Data

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data pretest dan posttest

berdistribusi normal atau tidak. Data yang digunakan adalah data pretest dan posttest.

Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansinya > 0.025. Data yang

dihasilkan digunakan sebagai pengujian prasyarat analisis hasil belajar. Pengujian ini

dilakukan sebagai pengujian prasyarat analisis hasil belajar. Pengujian ini dilakukan

dengan bantuan program SPSS for windows version 20. Berikut ini hasil pengujian

normalitas hasil belajar pretest dan posttest.

Tabel
Uji Normalitas data Pretest dan Postest
Uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pretest Posttest
N 30 30
Normal Mean 76.00 83.33
Parametersa,b Std. Deviation 8.670 7.194
Absolute .167 .160
Most Extreme
Positive .124 .110
Differences
Negative -.167 -.160
Kolmogorov-Smirnov Z .913 .875
Asymp. Sig. (2-tailed) .375 .428
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Salah satu prasyarat uji t (paired sample t test) adalah asumsi normalitas data.

Berdasarkan uji kolmogorov smirnov pada tabel di atas diperoleh nilai signifikansi

untuk nilai pretest sebesar 0.375 dan nilai posttest sebesar 0.428. Kedua nilai tersebut

lebih besar dari nilai alpha (5%). Maka Data telah berdistribusi normal.

c. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas ini bertujan untuk mengetahui data pretest dan posttest

mempunyai varians yang sama atau tidak. Pengujian ini dilakukan karena telah

diketahui bahwa data berdistribusi normal berdasarkan pengujian normalitas. Data

dikatakan homogen jika mempunyai nilai signifikan . 0.025. Berikut analisis uji

homogrnitas mengguanakan program SPSS 20.

Tabel 4.14
Uji Homogenitas Data
Test of Homogeneity of Variances
nilai pretest dan posttest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.895 1 58 .348

berdasarkan hasil belajar pretest dan posttest adalah homogen. Hal itu

ditunjukkan dengan nilai sig sebesar 0. 348 yang artinya lebih besar dari 0.025. Jadi

dapat disimpulkan bahwa ditolak dan diterima, yang berarti hasil belajar pretest

dan posttest mempunyai varians yang sama.


4. Jelaskanlah tujuan dilaksanakan penilaian kelas, fungsi, prinsip dan metodenya !
Jawab :
Menurut saya penilaian kelas adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang
perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan peserta didik melalui berbagai
teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa
tujuan pembelajaran dan kemampan (kompetensi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
Agar penilaian dapat memberikan fungsi secara optimal, dalam melakukan penilaian
guru hendaknya selalu berpedoman kepada prinsip-prinsip penilaian kelas. Berikut ini
diurakan tujuan dilaksanakan penilaian kelas, fungsi, prinsip dan metodenya :

Tujuan Penilaian Kelas


1. Penelusuran (keeping track)
Penilaian bertujuan untuk menelusuri agar proses pembelajaran anak didik tetap sesuai
dengan rencana.
2. Pengecekan (checking-up)
Penilaian bertujuan untuk mengecek apakah ada kelemahan-kelemahan yang dialami
anak didik dalam proses pembelajaran.
3. Pencarian (finding out)
Penilaian bertujuan untuk mencari an menemukan hal-hal yang menyebabkan
terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran.
4. Penyimpulan (summing up)
Penilaian bertujuan untuk menyimpulkan apakah anak didik telah menguasai seluruh
komptensi yang ditetapkan kurikulum.

Fungsi Penilaian Kelas


Penilaian kelas yang disusun secara terencana dan sistematis oleh guru memiliki
fungsi motivasi, belajar tuntas, efektivitas pengajaran, dan umpan balik. Berikut ini adalah
fungsi penilaian kelas :
1. Fungsi motivasi
Penilaian yang dilakukan guru harus bisa memotivasi siswa untuk belajar.
2. Fungsi belajar tuntas
Penilaian kelas harus diarahkan untuk memantau ketuntasan belajar siswa.
3. Fungsi sebagai indicator efektivitas pengajaran
Penilaian kelas juga digunakan untuk melihat seberapa jauh proses belajar mengajar
telah berhasil.
4. Fungsi umpan balik
Penilaian harus diananlisis oleh guru sebagai bahan umpan balik bagi siswa dan guru.

Prinsip Penilaian Kelas


Agar penilaian dapat memberikan fungsi secara optimal, dalam melakukan
penilaian guru hendaknya selalu berpedoman kepada prinsip-prinsip penilaian kelas sebagai
berikut :
1. Proses penilaian merupakan bagian dari pembelajaran
Penilaian baik dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung, pada
akhir setiap pertemuan, maupun pada akhir pembelajaran atas kompetensi tertentu.

2. Penialaian mencerminkan masalah dunia nyata


Penilaian harus megarah pada pengungkapan kemampuan siswa dalam
memecahkan persoalan yang ada dalam masyarakat dan dunia kerja.

3. Menggunakan berbagai ukuran, metode, dan kriteria


Penggunaan ukuran, metode dan teknik harus sesuai agar penilaian dapat
memberikan hasil yang tepat dan terpercaya.

4. Penilaian harus bersifat holistk


Untuk mengetahui pencapaian kemampuan siswa secara utuh diperlukan penilaian
yang mencakup seluruh aspek, baik kognitif, afektif dan psikomotor.

5. Penilaian kelas mengacu kepada kemampuan


Burir-butir yang dicakup dalam penialain harus terkait secara langsung dengan
indikator pencapaian.
6. Berkelanjutan
Penilaian harus merupakan proses yang berkelanjutan dalam rangkaian rencana
mengajar guru selama satu semester dan tahun ajaran.

7. Didaksis
Hasil penilaian diharapkan dapat digunakan untuk mendorong dan membina siswa
dalam meningkatkan kualitas hasil belajar.

8. Menggali informasi
Penilaian kelas yang baik harus dapat memberikan informasi yang cukup bagi
guru untuk mengambil keputusan dan umpan balik.

9. Melihat yang benar dan yang salah


Dalam melaksanakan penilaiaan guru hendaknya melakukan analisis terhadap
penilaian dan kerja siswa secara seksama untuk melihat adanya kesalahan yang uum
terjadi pada siswa dan sekaligus melihat hal-hal positf yang diberikan siswa.

Metode Penilaian Kelas


Agar tujuan penialaian dapat tercapai dengan efektif, guru harus menggunakan
berbagai metode dan teknik penilaian yang beragam sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
karakteristik pengalamanbelajar yang dialami siswa. Oleh sebab itu guru hendaknya
memiliki pengetahuan dan kemahiran tentang berbagai metode dan teknik penilaian
sehingga dapat memilih dan melaksanakan dengan tepat metode dan teknik yang dianggap
paling sesuai dengan tujuan dan proses pembelajaran serta pengalaman belajara yang
ditetapkan. Metode-metode tersebut meliputi :

1. Penilaian tertulis
2. Tes praktek
3. Penilaian produk
4. Penilaian proyek
5. Peta perkembangan
6. Evaluasi diri siswa
7. Penilaian afektif
8. Portofolio

5. Buatlah sebuah tes objektif yang berbasiskan kepada komputer, kemudian tampilkan
link test pada lembar jawaban
Jawab :

Link :
https://forms.gle/WZWjNZ2nfLSUMQX56

1. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan berfungsi sebagai sumber…..


a. Kinetik
b. Energi
c. Gaya

2. Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa makhluk hidup….

a. Bergerak
b. Berkembang biak
c. Tumbuh

3. Ikan dapat berenang bebas didalam air menggunakan…..


a. Sisik
b. Sirip
c. Insang

4. Tubuhmu sekarang lebih besar dibandingkan saat kamu masih bayi. Hal ini menunjukkan
bahwa kamu….
a. Berkembang biak
b. Memerlukan makan
c. Mengalami pertumbuhan
5. Tumbuhan yang berkembang biak menggunakan biji yaitu….
a. Ketela pohon
b. Pisang
c. Jagung

6. Hewan yang bergerak menggunakan tubuhnya yaitu ……


a. Kucing
b. Ular
c. Burung

7. Makhluk hidup bernafas menghirup…..


a. Karbon dioksida
b. Uap air
c. Oksigen

8. Ciri makhluk hidup yang hanya dimiliki tumbuhan yaitu …..


a. Tumbuh
b. Berkembang biak
c. Membuat makanan

9. Kambing berkembang biak dengan cara ……


a. Bertelur
b. Beranak
c. Bertelur dan beranak

10. Di bawah ini yang bukan termasuk makhluk hidup adalah…..


a. Musang
b. Pohon
c. Benalu

Link :
https://forms.gle/WZWjNZ2nfLSUMQX56

Anda mungkin juga menyukai