Anda di halaman 1dari 4

Kepemimpinan & Perilaku Organisasi

Dosen :
Dr. Daeng Ayub Natuna, M.Pd
Disusun oleh :
Nurliani
2110247798

PROGRAM STUDI ADMINITRASI PENDIDIKAN


PROGRAM S2 PASCASARJANA
PEKANBARU
2022
Kepemimpinan Abad ke 21 : Melihat ke depan
Abad 21 ditandai globalisasi kehidupan manusia telah mengalami perubahan-perubahan
fundamental yang berbeda dengan kehidupan dalam abad sebelumnya. Perubahan-perubahan
besar dan mendasar tersebut menuntut penanganan yang berbeda dari sebelumnya. Sosok ideal
seorang pemimpin di abad 21 dan masa yang akan datang tentu tidak mungkin sama dengan
pemimpin sebelum ini, karena tantangan dan situasi yang dihadapinya sangat berbeda. Kriteria
pemimpin masa datang harus lebih baik dari pemimpin yang ada sekarang. Pemimpin di dunia
yang sudah dekat, singkat dan cepat ini haruslah yang tidak cukup dengan orang-orang yang
memiliki kemampuan biasa-biasa saja, orang yang tersandera dengan pola hidup dan pola pikir
konvesional, mereka yang tidak cukup kuat membebaskan diri dari lingkungan tradisi dan ritual
kaku dan membelenggu.

Meningkatnya akuntabilitas kepemimpinan yang dimiliki para pemimpin baik sekolah


maupun distrik membawa perubahan dalam mengembangkan pendidikan. Ini mencakup harapan
bahwa para pemimpin pendidikan pada akhirnya bertanggung jawab atas seberapa baik siswa
berprestasi dan sejauh mana prestasi meningkat. Konteks akuntabilitas merupakan kebutuhan
untuk menilai sejauh mana tujuan telah tercapai. Pemimpin di mana pun mereka berada memiliki
tanggung jawab yang besar terhadap apa yang dipimpinnya. Kepala sekolah atau pemimpin
distrik, perlu fokus pada pengembangan kapasitas orang-orang lain, tanggung jawab kepala
sekolah tidak hanya untuk sekolah sendiri, tetapi juga untuk berkontribusi pada kemajuan
sekolah lain di daerah, dan untuk kemajuan daerahnya. Hord dan Tobia (2012) menguraikan apa
yang dilakukan para pemimpin untuk menghasilkan kondisi yang menguntungkan bagi
pembelajaran profesional yang kuat untuk terjadi :

 Ciptakan suasana dan konteks untuk perubahan


 Mengembangkan dan mengkomunikasikan visi bersama untuk perubahan
 Merencanakan dan menyediakan sumber daya
 Berinvestasi dalam pengembangan professional
 Periksa kemajuan
 Berikan bantuan terus menerus.

Alasan kepala sekolah perlu mengembangkan seluruh sekolah adalah temuan besar bahwa
sekolah berhasil dengan baik ketika guru bekerja dengan terarah dan berfokus pada peningkatan
pembelajaran dan pencapaian serta kesejahteraan siswa. Jika guru ingin bekerja sama dengan
sukses, pemimpin harus membantu memastikan bahwa mereka bergerak ke arah yang benar. Jadi
itu perubahan penting. Seorang kepala sekolah saat ini membutuhkan keterampilan membangun
tim yang sangat solid, keterampilan yang membangun kapasitan guru untuk bekerja secara
kolaboratif.
Katz, Earl dan Jaafar (2009) berpendapat bahwa “kerja bersama” (Little, 1990), yang mereka
katakan termasuk komitmen kolektif untuk berubah, mungkin merupakan inti dari kekuatan
jaringan dan bentuk lain dari kolaborasi guru. Struktur ini dapat memberikan kesempatan bagi
rekan kerja untuk menyampaikan ide-ide yang benar-benar baru dan seringkali sulit di
lingkungan yang aman, jauh dari risiko kecaman. Setelah gagasan dikembangkan dan distabilkan
lebih lengkap, rekan-rekan ini dapat merangsang dan memimpin diskusi yang sama di sekolah
dengan percaya diri dan menjadikan gagasan itu praktis dan pribadi sehingga lebih mungkin
dipertimbangkan untuk tindakan di sekolah.

Kepemimpinan abad ke 21, Kepemimpinan yang mampu memecahkan masalah bersama


serta memiliki kemampuan dan mengayomi dalam memimpin. Pemimpin harus mempunyai
rencana, orientasi dan tujuan. Komunitas pembelajaran profesional membutuhkan arsitektur atau
desain jika ingin menjadi produktif mereka harus mengatur dan diatur. Dari modal professional
mengubah pengajaran di setiap sekolah (Halgreaves dan Fullan, 2012). Salah satu atribut yang
menentukan dari para pemimpin yang efektif adalah kemampuan mereka untuk melaksanakan
tugas-tugas yang paling rutin dan tampaknya sepele sekalipun sedekimian rupa untuk mendorong
organisasi mereka menuju tujuan. Kepala sekolah memiliki semua tuntunan, anggaran dan
jadwal serta tugas operasional lainnya untuk dikelola dengan cara berkontribusi pada
pertumbuhan dalam organisasi.

Prinsip kemajuan menggunakan kemenangan kecil untuk membangkitkan kegembiraan,


keterlibatan, dan kreatifitas di tempat kerja, dari semua hal yang dapat meningkatkan emosi,
motivasi, dan persepsi selama hari kerja. Satu-satunya yang paling penting adalah membuat
kemajuan dalam pekerjaan yang bermakna (Amabille dan Kramer, 2011). Proyek prestasi siswa
terkemuka (LSA) di dasarkan pada pendekatan tingkat tinggi yang memberikan dukungan
kepada pemimpin distrik dan sekolah karna mereka :

 Meningkatkan prestasi untuk semua siswa


 Berkolaborasi dalam tim pembelajaran kepala sekolah untuk meninngkan kepemimpinan
instruksional
 Membangun komunitas pembelajaran profesional yang efektif di dalam sekolah dan
seluruh kabupaten dan provinsi.
 Menggunakan penyelidikan berbasis bukti untuk meningkatkan praktik intruksional
 Berbagi praktik yang menjanjikan
 Mengembangkan jaringan kepemimpinan di tingkst sekolah, kabupaten dan provinsi dan
 Berkontribusi pada penelitian pendidikan.
Sebagai bagian dari OLS, setiap kabupaten di provinsi diberikan dana dan dukungan untuk
mengembangkan dan menerapkan strategi penerapan kepemimpinan. BLDS menargetkan
pimpinan sekolah , pemimpin sistem dan semua orang di distrik yang bercita-cita untuk
mengambil peran kepemimpinan dalam bentuk apapun, baik di sisi akademis atau bisnis
organisasi. (Manual,Strategi, Pengembangan, Kepemimpinan Dewan, 2012).

Kepemimpinan Ontario, 2012 (OLF) diidetifikasi sebagai sumber daya kemampuan pribadi.
OLF menggambarkan karakter pemimpin yang efektif, pemimpin sekolah dan praktik pemimpin
sistem diberlakukan paling efektif saat menggunakan sumber daya kepemimpinan pribadi :

 Sumber daya koniktif


o Keahlian memecahkan masalah
o Pengetahuan tentang kondisi sekolahdan kelas yang secara langsung
mempengaruhi pembelajaran siswa
 Sumber daya sosial
o Memahami emosi
o Mengelolah emosi
 Sumber daya psikologis
o Optimisme
o Efikasi diri
o Ketangguhan

Pemimpin abad 21 itu memiliki kriteria mampu bersonasi, yaitu mampu beresonansi, yaitu
mampu membangun kepercayaan pihak lain terhadap sistem dan lembaga yang dipimpinnya.
Pemimpin harus secara total menggunakan semua potensi dirinya untuk meninggikan martabat
lembaga yang dipimpinnya. Aspek yang hendaknya ada pada pemimpin abad 21 adalah
pemberdayaan orang-orang yang dipimpin. Luasnya lingkup kerja dan besarnya potensi yang
tersimpan dikalangan orang-orang yang dipimpin, semestinya harus bisa diberdayakan
sedemikian rupa. Pemimpin yang canggung dalam memberdayakan bawahan di masa datang
akan ditinggal zaman. Kecanggihan teknologi dan kepadatan modal dipastikan tidak akan dapat
didayagunakan secara maksimal bila orang-orang dalam satu organisai tidak dapat diberdayakan
oleh pimpinannya.

Sikap kepemimpinan yang memberdayakan orang-orang disekitarnya diyakini akan


mempercepat tercapai tujuan organisasi. Akhirnya dapat dikatakan bahwa pemimpin abad 21
adalah pemimpin yang dengan sadar selalu belajar, bekerja tanpa harus mrngurung dirinya dalam
keranda arogansi kekuasaan.

Anda mungkin juga menyukai