Anda di halaman 1dari 14

Kata Pengantar

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang tiada hentinya memberikanpetunjuk,
rahmat dan karunia-Nya. Tak lupa Shalawat dan salam semoga tercurah kepadaRasulullah saw,
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Dengan segala rasa syukur yang tinggipenyusun berhasil
menyelesaikan tugas yang diberikan dosen mata kuliah PembiayaanPendidikan Program
Pascasarjana Universitas Riau yaitu membuat makalah yang berkaitandengan Pembiayaan
Pendidikan. Judul dari makalahya

adalah “

Akuntansi Pendidikan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliahPembiayaan
Pendidikan. Dan tugas ini merupakan bagian proses pembelajaran yang dianggappenting dan selalu
di hadapi sebagai pengelola pendidikan.Penyusun menyusun ringkasan ini dengan baik, baik dari isi
maupun maupun darikualitas. Namun penyusun menerima saran dan kritikan konstruktif dari
pembaca dengan senanghati.Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat bagi penyusun pada
khususnya dan pembacasemua pada umumnya dan juga agar lebih memahami tentang peran dan
sikap pengelolapendidikan dalam memahami pembiayaan pendidikan yang dalam hal ini membahas
tentangAkuntansi Pendidikan dalam proses pengelolaan pendidikan khususnya di sekolah.
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR......................................................................................................................DAFTAR
ISI..................................................................................................................................iBAB I
PENDAHULUANA. Latar Belakang
Masalah..................................................................................................B. Identifikasi
Masalah........................................................................................................C.
Tujuan.............................................................................................................................D. Kerangka
Pemikiran........................................................................................................E.
Metodologi......................................................................................................................F.
Sistematika......................................................................................................................BAB II
LANDASAN TEORITISA.

Pengertian Akuntansi................. ...................................................................................B.

Pengertian Pendidikan....................................................................................................C.

Definisi dari Sudut Pandang Proses Kegiatan...............................................................BAB IIIA.

Siklus akuntansi Pendidikan...........................................................................................B.

Laporan Keuangan dalam Akuntansi pendidikan..........................................................BAB IV


KESIMPULANA.

Kesimpulan....................................................................................................................B.

Saran ............................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Era pasca reformasi melahirkan kembali semangat demokratisasi, akuntabilitas dantranparansi


dalam setiap aspek kehidupan manusia. Otonomi telah membawa jiwa dan semangatdalam
desentralisasi. Dengan di berlakukannya otonomi daerah, secara otomatis masing-masingdaerah
berlomba-lomba meningkatkan pendapatan daerahnya dengan berbagai usaha termasuk dibidang
pendidikan.

Namun semenjak diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia, belum terlihatperubahan dan


dampak yang signifikan bagi perkembangan serta peningkatan kesejahteraan danpelayanan kepada
masyarakat di bidang pendidikan. Pemerintah daerah pada umumnya terpakupada pembangunan
secara fisik semata dan keuntungan jangka pendek. Padahal, pemerintahdaerah memiliki potensi
sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Jika kita perhatikan desentralisasi dalam otonomi daerah berarti ada pelimpahanwewenang dari
Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah untuk menangani beberapa sector,seperti system
birokrasi pemerintah, kesehatan, pendidikan, pariwisata, industri dan sektorlainnya. Salah satu
sektor yang perlu mendapat perhatian serius adalah sektor pendidikan,mengingat pengelolaan
sektor ini memerlukan perspektif jangka panjang. Sektor pendidikanmerupakan investasi dalam
pengelolaan dan pembinaan sumber daya manusia agar mampumengolah sumber daya alam secara
optimal untuk kemajuan daerah. Dalam era otonomi daerah,Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki
wewenang seluas-luasnya untuk mengembangkan sektorpendidikan. Oleh karena itu, warna dan
corak pendidikan di daerah tergantung pada komitmendan kepedulian Bupati/Walikota sebagai
Kepala Pemerintah Kabupaten/Kota.

Selanjutnya dalam pelayanan dan penyediaan pendidikan, terjadi persaingan antarasekolah swasta
dan publik. Persaingan ini sering tidak diiringi dengan peningkatan kualitassekolah yang
bersangkutan, baik pengajar, sarana dan prasarana, maupun lulusan sekolahtersebut. Terbatasnya
alokasi dana dari pemerintah adalah suatu kendala yang tak urungmembuat kualitas pendidikan
sekolah belum juga beranjak. Namun, hal itu tidak dapat dijadikansebagai tolok ukur atas kualitas
suatu sekolah. Sekolah harus menggunakan dana seefektif danseefisien mungkin demi peningkatan
dan pelayanan dan kualitas pendidikan sekolah. Apabila dana dari pemerintah tidak mencukupi,
sekolah dapat mengupayakan melalui danan darimasyarakat. Pengelolaan dana harus dilandasi
semangat akuntabilitas dan transparansi. Denganpengelolaan dana yang transparan, masyarakat
dapat mengetahui ke mana saja dana sekolahtersebut dibelanjakan.

Seiring dengan berjalannya otonomi daerah, berlangsung pula globalisasi di mana tantanganyang
dihadapi oleh bangsa ini ke depan akan semakin berat. Dalam menghadapi tantangantersebut,
pendidikan menjadi pijakan dan arah roda perjalanan bangsa ini. Dalam pelayanan danpenyediaan
pendidikan, terjadi persaingan antara sekolah swasta dan publik. Persaingan inisering tidak diiringi
dengan peningkatan kualitas sekolah yang bersangkutan, baik pengajar,sarana dan prasarana,
maupun lulusan sekolah tersebut. Terbatasnya alokasi dana daripemerintah adalah suatu kendala
yang tak urung membuat kualitas pendidikan sekolah
belum juga beranjak. Namun, hal itu tidak dapat dijadikan sebagai tolok ukur atas kualitas suatuseko
lah. Sekolah harus menggunakan dana seefektif dan seefisien mungkin demi peningkatandan
pelayanan dan kualitas pendidikan sekolah. Apabila dana dari pemerintah tidak mencukupi,sekolah
dapat mengupayakan melalui dana dari masyarakat. Pengelolaan dana harus dilandasisemangat
akuntabilitas dan transparansi. Dengan pengelolaan dana yang transparan, masyarakatdapat
mengetahui ke mana saja dana sekolah tersebut dibelanjakan.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dijelaskan bahwa akuntansi pendidikanmerupakan
faktor yang sangat penting didalam upaya mencapai hasil yang baik bagi pengelolapendidikan
didalam melaksanakan pengembangan pendidikan yang bermutu, professional dankompetitif. Dalam
hal ini penulis mengidentifikasi masalah dari akuntansi pendidikan sebagaiberikut :1.

1. Apakah akuntansi sektor pendidikan tersebut yang menjadi pemahaman dasar yang harusdi
pahami bagi pengelola pendidikan ?

2. Apakah peran dan fungsi akuntansi pendidikan dalam dunia pendidikan ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk:

a. Mengidentifikasi masalah– masalah yang dihadapi dalam pengelolaan pendidikan

b. Menyarankan strategi apa yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan dalampengelolaan


pendidikan

c. Mengusulkan langkah-langkah yang tepat dengan penerapan akuntansi pendidikansehingga


ketercapaian program pendidikan dapat terukur dengan baik.

1.4. Kerangka Pemikiran

Akuntansi Pendidikan adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan,dan


penganalisaan data keuangan suatu organisasi dalam bidang pendidikan

1.5. Metodologi

.Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan, penulis menggunakan beberapametode
antara lain :

1. Studi PustakaPada metode ini, penulis membaca buku-buku, jurnal- jurnal serta pendapat
dan bukuyang ada baik melalui media cetak yang berhubungan erat dengan penyusunan
makalahini.Selain itu penulis juga memanfaatkan perkembangan teknologi, dengan browsing
internetuntuk mencari artikel yang berkaitan dengan akuntansi pendidikan baik yang
tertulisdalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris.

2. PemikiranPenulis mencoba untuk belajar mengungkapkan hasil pemikiran penulis pribadi


dankemudian dituangkan pada makalah ini

1.6. Sistematika

1. Sistematika penulisan dalam makalah ini terdiri dari lima Bab, yang diawali dengan
katapengantar kemudian daftar isi.
2. Dalam Bab I (Pendahuluan) terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,tujuan
penulisan, kerangka pemikiran makalah, metode penulisan
3. Dalam Bab II (Landasan Teoritis) terdiri dari Pengertian Akuntansi , PengertianPendidikan,
Definisi dari sudut pandang Proses Kegiatan
4. Dalam Bab III ( Peran dan Fungsi Akuntansi dalam Dunia Pendidikan ) terdiri SiklusAkuntansi
Pendidikan, Laporan Keuangan dlam Akuntansi Pendidikan
5. Dalam Bab IV (Kesimpulan dan Saran), disini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari
saya untuk masalah ini

BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1.Pengertian Akuntansi

Akuntansi merupakan kumpulan konsep dan teknik yang digunakan untuk mengukur danmelaporkan
informasi keuangan dalam suatu unit usaha ekonomi. Informasiakuntansi sangatpotensial untuk
dilaporkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan,seperti: manajerperusahaan,pemilik, kreditur,
pemerintah, analisis keuangan dankaryawan. Manajer perusahaanmembutuhkan informasi
akuntansi untuk pengambilankeputusan manajerial dan bisnis, Investortentunya dalam ekspektasi
dan harapanterhadap hasil investasinya dalam bentuk hasil usaha dankeuntungan (deviden),
kreditur berkepentingan terhadap kemampuan bayar terhadap kewajibanperusahaan dalam
menyelesaikan pinjamannya, pemerintah memerlukan informasi terhadappajak dan regulasi
(peraturan), analis keuangan menggunakan akuntansi untuk dasar menyatakanopini (pendapat)
terhadap investasi yang akan direkomendasikan, karyawan berharap inginbekerja di perusahaan
yang mampu untuk mendukung pengembangan karir dan penghasilanyang lebih baik.Untuk
mengetahui akuntansi secara lebih mendalam sebaiknya mengerti terlebih dahuludefinisi atau
batasan akuntansi. Berikut di bawah ini adalah beberapa definisi akuntansi:AICPA (

American Institute of Certified Public Accountans

) pada tahun 1941, mendefinisikanakuntansi sebagai :

“seni mencatat, mengg

olongkan dan meringkas transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara tertentu dan
dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan hasil-
hasilnya.”

Dari definisi ini ada 3 aspek penting yaitu :1. Akuntansi adalah suatu proses, yaitu proses pencatatan,
penggolongan dan peringkasantransaksi.2. Akuntansi memproses transaksi keuangan dengan cara
yang mempunyai pola tertentu(bukan sembarang atau acak-acakan) dan mengunakan satuan uang
sebagai alatpengukur

3. Akuntansi tidak sekadar proses pencatatan, penggolongan dan peringkasanbelaka,melainkan


meliputi juga penafsiran terhadap hasil dari prosesproses tersebut.Definisi lain dinyatakan oleh

Accounting Principles Board

(APB) tahun 1970:

“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya

menyajikan informasi

kuantitatif tentang lembaga-lembaga ekonomi, terutama yang bersifat

keuangan, yang bertujuanagar berguna dalam pengambilan keputusan

ekonomis.”

Definisi menurut

American Accounting Association

tahun 1966, adalah sebagai berikut :

“pro

ses mengenali , mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi

untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai

informasi yang

bersangkutan.”
Definisi ini mengandung dua pengertian:1. Kegiatan Akuntansi, bahwa akuntansi merupakan proses
yang terdiri dari identifikasi,pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi.2. Kegunaan Akuntansi,
bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansidiharapkan berguna dalam penilaian dan
pengambilan keputusan mengenai kesatuanusaha yang bersangkutan.Dan definisi yang lainnya
adalah menurut George A. Mac Farland :

“Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, penggolongan, penyajian, serta

penafsiransecara sistematis dari data keuangan perusahaan atau

perseorangan.”

Dari definisi ini dapat ditarik pengertian bahwa :1. Prosedur-prosedur yang digunakan dalam
akuntansi adalah mencatat, menggolongkan,menyajikan dan menafsirkan.2. Sasaran dari akuntansi
adalah data keuangan atau peristiwa yang bersifat finansial.3. Prosedur mencatat, menggolongkan,
dan menyajikan data keuangan haruslah disusunsecara sistematis, sehingga dapat digunakan untuk
menafsirkan dan membuat analisisterhadap laporan yang dibuat

ntuk kajian makalah ini.

2.2 Pengertian Pendidikan

Pendidikan dapat didefinisikan menurut berbagai panadangan definisi tersebut dapat dikategorikan
sebagai berikut :a.

Definisi awamDefinisi pendidikan secara awam adalah suatu cara untuk mengembangkan
ketrampilan,kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi
warganegara yang baik. Tujuannya untuk mengembangkan atau mengubah kognisi,
afeksi dankognisi seseorang.b. Menurut Kamus dan ensiklopedi1. Kamus Besar Bahasa Indonesia :
"pendidikan

proses pengubahan sikap dan tata lakuseseorang atau kelompok orang dl usaha mendewasakan
manusia melalui upayapengajaran dan pelatihan; proses, cara, pembuatan mendidik;"2. Ensiklopedi
Wikipedia :

Education is a social science that encompasses teaching and learning specific knowledge, beliefs,
and skills. The word education is derived from the Latin educare meaning "toraise", "to bring up",
"to train", "to rear", via "educatio/nis",bringing up, raising

.
c. Menurut Undang-Undang1. UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989 : "Pendidikan adalah usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/latihan
bagiperanannya di masa yang akan datang";2. UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003: Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencanauntuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secaraaktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yangdiperlukan dirinya dan masyarakatd..Menurut bahasa (etimologi)1. Bahasa Yunani : berasal dari
kata

Pedagogi

, yaitu dari kata “

paid

” artinya

anak dan

agogos

” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah

pedagogi

dapat diartikan

sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (

the art and science

of teaching children

).

2. Bahasa Romawi : berasal dari kata

educare

, yaitu mengeluarkan dan menuntun,tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu
dilahirkan di dunia.3. Bangsa Jerman : berasal dari kata

Erziehung

yang setara dengan


educare

, yaitu :membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak.4. Bahasa


Jawa : berasal dari kata

panggulawentah

(pengolahan), mengolah, mengubahkejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran, kemauan dan watak,


mengubahkepribadian sang anak.e.Menurut para ahli pendidikan1. Menurut para ahli, definisi
pendidikan adalah "Berbagai upaya dan usaha yangdilakukan orang dewasa untuk mendidik nalar
peserta didik dan mengatur moralmereka" (Warta Politeknik Negeri Jakarta, April 2007)2. Langefeld :
Mendidik adalah membimbing anak dalam mencapai kedewasaan3. Heageveld : Mendidik adalah
membantu anak dalam mencapai kedewasaan4. Bojonegoro : Mendidik adalah memeri tuntunan
kepada manusia yang belum dewasadalam pertumbuhan dan perkembangannya sampai tercapai
kedewasaan5. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk
memajukanbudi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan
hidupyaitu hidup dan menghidupkan anak yang

selaras dengan alam dan masyarakatnya

.6. Rosseau : Mendidik adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tapi
dibutuhkan pada masa dewasa.7. Darmaningtyas mengatakan tentang difinisi pendidikan yaitu
pendidikan sebagai usahadasar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan yang ledih
baik.8. Paulo Freire ia mengatakan, pendidikan merupakan jalan menuju pembebasan
yangpermanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa dimana manusiamenjadi
sadar akan pembebasan mereka, damana melalui praksis mengubah keadaanitu. Tahap kedua
dibangun atas tahap yang pertama, dan merupakan sebuah prosestindakan kultural yang
membebaskan.9. John Dewey, pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman,
hal inimungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa denganorang
muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk

menghasilkan kesinambungan social. Proses ini melibatkan pengawasan danperkembangan dari


orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup.10.H. Horne, pendidikan adalah proses
yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yanglebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah
berkembang secara fisik dan mental,yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi
dalam alam sekitarintelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.11.Frederick J. Mc Donald,
pendidkan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkanuntuk merubah tabiat

2.3. Definisi dari Sudut Pandang Proses Kegiatan

Apabila ditinjau dari sudut pandang kegiatannya akuntansi dapat di definisikan sebagai
prosespencatatan, penggolongon, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan
suatuorganisasi. Definisi ini menunjukkan bahwa kegiatan akuntansi merupakan tugas yangkompleks
dan menyangkut berbagai kegiatan. Pada dasarnya akuntansi harus:a.

Mengidentifikasi data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang diambilb.
Memeroses atau menganalisa data yang relevanc.

Mengubah data menjadi informasi yang dapat di gunakan untuk pengambilan keputusan

BAB III

PERAN DAN FUNGSI AKUNTANSI DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Peran dan fungsi akuntansi dalam dunia pendidikan adalah menyediakan informasikuantitatif,
terutama yang bersifat keuangan agar berguna dalam pengambilan keputusanekonomi dalam
entitas pendidikan.

A. Siklus Akuntansi Pendidikan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi, yaitu aktivitaspengumpulan
dan penglahan data keuangan untuk disajikan dalam bentuk laporan keuangan atauikhtisar-ikhtisar
lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakainya dalammembuat atau mengambil
keputusan. Dalam menyusun suatu laporan keuangan yang dapatdipertanggungjawabkan dan dapat
diterima secara umum, prinsip-prinsip akuntansi, prosedur-prosedur, metode-metode, serta teknik-
teknik dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruanglingkup akuntansi dinamakan siklus
akuntansi.Siklus akuntansi adalah proses penyediaan laporan keuangan organisasi selama suatu
periodetertentu. Siklus akuntansi dapat dibagi menjadi pekerjaan yang dilakukan selama
periodeberjalan, yaitu penjurnalan tarnsaksi dan pemindahbukuan ke dalam buku besar, dan
penyiapanlaporan keuangan pada akhir periode. Pekerjaan yang dilakukan di akhir periode termasuk
jugamempersiapkan akun untuk mencatat transaksi-transaksi pada periode selanjutnya.
Banyaknyalangkah yang harus ditempuh pada akhir periode secara tidak langsung menunjukkan
bahwasebagian besar pekerjaan dilakukan pada bagian akhir. Walaupun demikian, pencatatan,
danpemindahbukuan selama periode berjalan membutuhkan waktu lebih banyak
dibandingkanpekerjaan di akhir periode.Alur proses akuntansi pendidikan dimulai dengan
pencatatan transaksi pertama sampai denganpenyusunan laporan keuangan dan penutupan
pembukuan secara keseluruhan, serta persiapanuntuk pencatatan transaksi berikutnya.Siklus
akuntansi dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu

Tahap pencatatan; kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran bukti transaksi serta


buktipencatatan. Kegiatan ini dilakukan dengan sarana buku harian atau jurnal untuk kemudian
diposting berdasarkan kelompok ke dalam akun buku besar.2.
Tahap pengikhtisaran; kegiatan dalam tahap ini adalah sebagai berikut; penyusunanneraca saldo
berdasarkan akun-akun buku besar, pembuatan ayat jurnal penyesuaian,penyusunan kertas kerja,
pembuatan ayat jurnal penutup, pembuatan neraca saldo setelahpenutupan, dan membuat ayat
jurnal pembalik.3.

Tahap pelaporan; dalam tahap ini, dilakukan penyusunan Laporan Surplus Defisit,Laporan Arus Kas,
Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan

B. Laporan Keuangan Dalam Akuntansi Pendidikan

Laporan Keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yangberguna
bagi pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Laporankeuangan
menggambarkan pencapaian kinerja program dan kegiatan, kemajuan realisasipencapaian target
pendapatan, realisasi penyerapan belanja, dan realisasi pembelanjaan. Berikutmerupakan
komponen-komponen Laporan Keuangan :

1.Neraca; ibarat sebuah foto, neraca hanya menampilkan gambaran institudi pendidikanpada saat
tanggal neraca saja. Jadi, neraca merupakan sebuah gambaran posisi keungandari suatu lembaga
pada waktu tertentu. Pada umumnya, komponen neraca meliputi Asetyang terbagi menjadi Aset
Lancar dan Aset Tetap, Kewajiban yang terbagi atasKewajiban Lancar dan Kewajiban Jangka Panjang,
dan Modal.

2.Laporan Surplus Defisit; merupakan laporan yang menggambarkan kinerja keuangansuatu entitas.
Dalam konteks ini, kinerja adalah kemampuan suatu lembaga dalammenciptakan pendapatan.

3.Laporan Arus Kas; laporan yang menggambarkan perubahan posisi kas dalam satuperiode
akuntansi. Di dalam laporan ini, perubahan posisi kas dilihat dari 3 (tiga) sisi,yakni dari kegiatan
operasi, pembiayaan, dan investasi. Sesuai dengan namanya, laporanini akan memberikan informasi
tentang arus kas masuk maupun keluar dari institusipendidikan yang berguna untuk memberikan
gambaran mengenai alokasi kas ke dalamberbagai kegiatan institusi pendidikan.
BAB IV

PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pemahaman penulis Akuntansi Pendidikan adalah sesuatu yang


dilakukanPengelola pendidikan baik itu di tingkat daerah maupun pusat dalam proses
penetapankebijakan pendidikan sehingga terciptanya pembiayaan pendidikan yang efektif, efisien,
akuntabel, tepat guna, tranparan. Dari langkah – langkah yang diambil tersebut dapatmenghasilkan
sumber daya yang siap pakai, professional, kompetitif demi kemajuan pendidikan dalam jangka
waktu yang ditentukan.

Setelah memperhatikan parameter yang ditentukan maka akuntansi


pendidikan dapatmemberikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan agar berguna
dalampengambilan keputusan ekonomi dalam entitas pendidikan.

A. SARAN

Dalam penulisan makalah ini penulis hanya membahas tentang Akuntansi


pendidikan .Namun penulis masih belum menyentuh pembahasan yang detil tentang indikator
daninstrument yang harusnya di pakai dalam akuntansi pendidikan.

Selanjutnya dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan
baik dalam redaksionalnya maupun dalam susunannya . Kritik dan saran lebih lanjut
sangatdiharapkan penulis sehingga makalah ini menjadi lebih sempurna.
Daftar Pustaka
Bastian, Indra. 2006.

Akuntansi Pendidikan.

Jakarta. Erlanggahttp://books.google.co.id/books?
id=uW9K2kD7Sm4C&pg=PA222&dq=daftar+pustaka+akuntansi+pendidikan

Anda mungkin juga menyukai