Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Nama : Alfira Izza Aulia
NIM : 200606110111
Kelas : Konstruksi Dasar D
Jurusan : Teknik Arsitektur
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Bagaimana karakteristik material dan bahan aristektur modern?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dapat diambil dari rumusan masalah di atas, yaitu :
1. Mengetahui definisi arsitektur modern.
2. Mengetahui jenis aliran arsitektur modern.
3. Mengetahui karakteristik dan ciri arsitektur modern.
4. Mengetahui karakteristik material dan bahan arsitektur modern.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Nur Husniah Thamrin dan Maulana Refindo Dhuhur, Penerapan Estetika Visual Arsitektur
Moderen Pada Redesain Bangunan Dan Fasad Hotel Kota Tepian Di Samarinda, Jurnal Kreatif,
Vol. 6, No. 2, 2019, Hlm. 19.
3
menyisipkan hal-hal baru, progresif, hebat dan kontemporer sebagai pengganti
dari tradisi dan segala bentuk pranatanya.
d. Arsitektur yang ilmiah sekaligus artistik dan estetik, atau arsitektur yang
artistik dan estetik yang dapat dipertanggungkan secara ilmiah.
4
6. Of the people (Berdasarkan kebutuhan pemakai)
7. Young and unexpected (Terlihat muda dan menarik)
8. Live music (Mengandung unsur musik modern, seperti keselarasan
irama).2
c. Arsitektur Kubisme
Arsitektur ini berasal dari seni melukis yang berfokus pada waktu dan
tidak hanya membuat bentuk. Prinsipnya ada 3, yaitu : Dimensi, Ruang,
dan Waktu. Le Corbusier meenyatakan penerapannya dalam arsitektur,
yaitu:
1. Setiap ruang tampak menyatu
2. Setiap ruang berhubungan satu sama lain
3. Ruangan bersifat terbuka untuk mebiarkan cahaya masuk ke dalam
ruangan
4. Antar ruang memiliki kesatuan sehingga terdapat kesamaan waktu dan
kesinambungan
5. Tampak memiliki kesamaan di semua sisi.
d. Arsitektur De Stijl
Arsitektur De Stijl dipelopori oleh Neo-plasticisme yang bermakna
seni rupa gaya baru. Bentuknya yang sederhana dan lebih abstrak
merupakan ciri arsitektur ini. Ciri lainnya yang dikemukakan oleh Theo
Van Doesberg, sebagai berikut:
1. Menggunakan warna terang
2. Menggunakan garis yang tampak kontras
3. Memiliki harmoni dalam komposisinya
e. Arsitektur Bauhaus
Ashadi “Peradaban dan Arsitektur Modern” dalam bukunya
menceritakan pada tahun 1919, di Weimar, Walter Gropius (1883-1969) ia
mendirikan Bauhaus yang artinya “House Of Constrution” sebuah
lembaga pendidikan dapat menyatukan para seniman seperti lukis, patung,
2
Muhammad Rizki Teguh Tri Wicaksono dan Lutfi Prayogi, Kajian Arsitektur Modern pada
Prasarana Sekolah Olahraga (SKO), Jurnal Arsitektur Zonasi, Vol. 3, No. 2, 2020, Hlm. 254.
5
pengrajin, dan arsitek.3 Pada awal berdirinya Bauhaus ini, arsitektur belum
mendapat banyak perhatian. Mereka hanya membicarakan cabang
arsitektur seperti desain material bangunan saja. Setelah pindah ke Kota
Dessau di tahun 1926, barulah bidang arsitekturnya mulai terkenal. Hal
tersebut dapat terlihat dari penampilan bangunan yang memiliki atap datar
asimetris, berbentuk kubus, dan tidak menggunakan ornamentasi.
Komponen bangunan pun menggunakan beton bertulang, kaca, dan metal
dengan diproduksi secara massal.
f. Gaya Internasional
Gaya ini merujuk pada arsitektur modern sebelum perang dunia kedua.
Dalam buku “The international style: exhibition 15 and the Museum of
Modern Art” Terence Relay dan Stephen Perella (1992) mengamukakan
ciri dari gaya ini, yaitu:
1. Bentuk yang disederhanakan
2. Menghilangkan ornamen pada kaca, fasad, dan jendela
3. Konstruksi yang jujur
4. Material menggunakan fabrikasi
5. Berbentuk geometri
6. Fasad memiliki sudut 90 derajat
7. Jendelanya menggunakan garis horizontal yang teratur
8. Bentuk sesuai dengan fungsi.4
g. Arsitektur Futurism
Arsitektur modern ini memiliki ciri yang menghindari masa lampau
dan ide-ide luar biasa. Pada zaman ini muncul desain modern yang masih
berupa gagasan karena belum ada teknologi yang memadai pada
zamannya. Namun, arsitek jenis ini banyak ditemui pada masa sekarang.
Akibatnya, aliran ini bisa disebut sebagai aliran revolusioner.
3
Muhammad Rizki Teguh Tri Wicaksono dan Lutfi Prayogi, Kajian Arsitektur Modern pada
Prasarana Sekolah Olahraga (SKO), Jurnal Arsitektur Zonasi, Vol. 3, No. 2, 2020, Hlm. 254.
4
Muhammad Rizki Teguh Tri Wicaksono dan Lutfi Prayogi, Kajian Arsitektur Modern pada
Prasarana Sekolah Olahraga (SKO), Jurnal Arsitektur Zonasi, Vol. 3, No. 2, 2020, Hlm. 255.
6
h. Arsitektur Rasionalis
Aliran arsitektur modern ini memadukan pola dan konsep pada
arsitektur klasik menggunakan konstruksi pada masa revolusi industri.5
5
Rahil Muhammad Hasbi dan Wibisono Bagus Nimpuno, Pengaruh Arsitektur Modern pada
Desain Masjid Istiqlal, Jurnal Arsitektur. Bangunan, dan Lingkugan, Vol. 8, No. 2, 2019, Hlm. 91.
7
8. Nihilism. Pengutamaan rencana space agar desain tempak polos,
sederhana, dan memiliki bidang kaca yang lebar
9. Bahan pabrik dan industri digunakan dan ditampakkan secara asli
(jujur) apa adanya dan tidak diberi ornamen, sehingga dapat
memperlihatkan karakter aslinya.6
6
Nur Husniah Thamrin dan Maulana Refindo Dhuhur, Penerapan Estetika Visual Arsitektur
Moderen Pada Redesain Bangunan Dan Fasad Hotel Kota Tepian Di Samarinda, Jurnal Kreatif,
Vol. 6, No. 2, 2019, Hlm. 19.
7
Hilmi M. Furqon, Aplikasi Material pada Bangunan Modern Ditinjau dari Estetika Fasade,
Jurnal Reka Karsa, Vol. 3, No, 3, 2015, Hlm. 2.
8
Hilmi M. Furqon, Aplikasi Material pada Bangunan Modern Ditinjau dari Estetika Fasade,
Jurnal Reka Karsa, Vol. 3, No, 3, 2015, Hlm. 3.
8
Sesuai dengan ciri arsitektur modern, penggunaan material kaca
biasanya dibuat sederhana dan sesuai bentuk aslinya. Bentuknya selalu
sederhana dan biasanya berbentuk horizontal. Pemakaiannya juga dibuat
lebar sesuai fungsi, seperti sebagai jendela, pintu, tempat cahaya masuk,
hingga ventilasi.
Gambar 1. Penggunaan material kaca pada Glass House - Philip Johnson (1949).
Sumber : https://www.dekoruma.com/artikel/63228/ciri-khas-arsitektur-modern
9
c. Material Alumunium Composite Panel Cladding pada Fasad maupun Atap
Alumunium Composite Panel Cladding adalah bahan material yang
direkayasa dengan bahan alami yang dibuat dengan dua atau lebih unsur
bahan yang secara signifikan berbeda secara fisik maupun kimiawinya,
terpisah juga berbeda dalam struktur hasil produksinya. Alumunium
Composite Panel Cladding dapat dibentuk sesuai keinginan sehingga
dapat merubah tampilan bangunan dan berfungsi untuk pelapis suatu
bidang.
Gambar 2. Penggunaan material Alumunium Composite Panel Cladding pada atap bangunan.
Sumber : https://rumahkita.id/alumunium-composite-panel/
Gambar 3. Penggunaan material Alumunium Composite Panel Cladding pada fasad bangunan.
Sumber : https://www.fobuma.com/id/blog/pos_stripes-cladding
d. Material Stainless Steel Cladding pada Eksterior maupun Interior
10
Gambar 4. Penggunaan material Stainless Steel Cladding pada eksterior bangunan.
Sumber : https://www.eboss.co.nz/library/steel-and-tube/architectural-stainless-steel-cladding
11
f. Material Lantai
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Arsitektur Modern adalah sebuah gaya yang menganut form follow
function (bentuk mengikuti fungsi) dan less is more (sedikit “ornamen” itu baik).
Berikut karakteristik arsitektur modern: bentuk mengikuti fungsi, material
fungsional, bentuk simple, estetika mesin, dan anti ornamen. Perkembangan
arsitektur modern juga dipicu oleh adanya revolusi industri yang menghasilkan
material-material berupa beton, baja, kaca, alumunium composite panel cladding,
dan stainless steel cladding.
.
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini disebabkan masih minimnya pengetahuan dan kurangnya
telaah penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Furqon, Hilmi M. 2015. Aplikasi Material pada Bangunan Modern Ditinjau dari
Estetika Fasade. Jurnal Reka Karsa. 3(3):1-13.
14