Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KONSTRUKSI DASAR

KARAKTERISTIK MATERIAL DAN BAHAN PADA


ARSITEKTUR MODERN

Dosen Pengampu :

Ir. Arief Rakhman Setiono, S.T., M.T., IPM, ASEAN Eng.

Disusun oleh :
Nama : Alfira Izza Aulia
NIM : 200606110111
Kelas : Konstruksi Dasar D
Jurusan : Teknik Arsitektur

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dan puji syukur penulis haturkan sebanyak-banyaknya


kehadirat Allah SWT, kerena berkat karunia-Nya berupa kesehatan dan
kemampuan, penulis dapat menyelesaikan makalah. Makalah “Karakteristik
Material dan Bahan pada Arsitektur Modern” ini disusun guna memenuhi tugas
akhir semester ganjil mata kuliah Konstruksi Dasar TA. 2020/2021, Program
Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Arief Rakhman
Setiono, S.T., M.T., IPM, ASEAN Eng., selaku dosen pengampu mata kuliah
Konstruksi dasar, yang telah membimbing dan memberikan arahan selama proses
perkuliahan, sehingga ilmu dan materi dapat penulis aplikasikan pada makalah ini.
Penulis menyadari bahwa banyak sekali ilmu-ilmu yang bermanfaat yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang berkaitan dengan mata
kuliah Konstruki Dasar.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna sebab kekurangan penulis, baik
dari segi waktu, literatur, maupun kemampuan penulis. Karena itu, kritik dan
masukan yang membangun dari pembaca sangat penulis hargai. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca, baik secara akademis, maupun praktis.
Demikian, penulis mengucapkan terima kasih.

Jember, 12 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
2.1 Definisi Arsitektur Modern ..................................................................................... 3
2.2 Aliran Arsitektur Modern........................................................................................ 4
2.3 Karakteristik dan Ciri Arsitektur Modern ............................................................... 7
2.4 Karakteristik Material dan Bahan Arsitektur Modern ............................................ 8
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 13
3.2 Saran ..................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan arsitektur terus maju dan bergerak seiring perkembangan
zaman. Semakin berkembang dan canggihnya peradaban, manusia semakin
mengutamakan sesuatu yang praktis dan ekonomis. Pola pikir manusia juga
berubah beriringan dengan kebutuhannya. Tak terkecuali bidang aristektur,
manusia semakin menginginkan arsitektur yang bertaut pada fungsi, bersifat
monoton, dan sangat menghindari ornamentasi.

Keberadaan arsitektur modern ditandai dengan adanya gaya dan bangunan


yang dibangun serupa, terutama penghapusan corak ornamen dan
penyerderhanaan bentuk yang dimulai pada tahun 1900-an. Aristektur modern ini
tergolong sangat kaku dan monoton. Penggunaan corak ornamen pada bangunan
dianggap sebagai pemborosan dan terlalu mencolok. Sebab, arsitektur modern
berprinsip pada bentuk murni dan efisiensi ekonomi.

Namun demikian, arsitektur modern ini sampai sekarang masih menjadi


arsitektur yang populer. Ciri khas nya yang minimalis, tanpa banyak ornamen,
tetapi tetap indah dan terkesan elegan. Hal ini, membuat arsitektur jenis ini
menjadi lebih ekonomis dan banyak diminati hingga abad ini. Adanya arsitektur
bergaya modern juga dapat ditemukan di Indonesia. Arsitektur gaya ini mulai
masuk di Indonesia pada pertengahan abad ke-20.

Arsitektur modern memiliki ciri khas yang berbeda daripada jenis


arsitektur lain. Material dan bahan yang digunakanpun juga berbeda. Perbedaan
ini disebabkan oleh prinsip yang dianut oleh jenis arsitektur ini tergolong kaku.
Makalah ini akan membahas lebih detail bagaimana karakteristik material dan
bahan yang digunakan pada arsitektur modern.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang di atas,
yaitu :
1. Apa definisi arsitektur modern?
2. Apa saja aliran arsitektur modern?
3. Bagaimana karakteristik dan ciri arsitektur modern?

1
4. Bagaimana karakteristik material dan bahan aristektur modern?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dapat diambil dari rumusan masalah di atas, yaitu :
1. Mengetahui definisi arsitektur modern.
2. Mengetahui jenis aliran arsitektur modern.
3. Mengetahui karakteristik dan ciri arsitektur modern.
4. Mengetahui karakteristik material dan bahan arsitektur modern.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Arsitektur Modern


Arsitektur modern mengandung dua kata yaitu kata “arsitektur” yang
berarti seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan, jembatan
dan sebagainya. Sedangkan, kata “modern” yang memiliki arti terbaru atau
mutakhir. Oleh karena itu, secara harfiah, arsitektur modern adalah seni
merancang dan membuat konstriuksi bangunan yang mutakhir dan terbaru.1
Dalam buku yang berjudul Dictionnarie raisonn de l’archtecture fancaise
du XI au XVI siecle (Kamus pemikiran arsitektur perancis abad XI hingga XVI),
Eugen Emmanuel Violet-le-Duc memaparkan bahwa arsitektur seharusnya
menampakkan ‘kekuatan’ seperti halnya mesin uap dan listrik. Selain itu,
arsitektur harusnya bisa memanfaatkan material baru seperti baja. Pernyataan ini
sekaligus menjelaskan munculnya ide terhadap bentuk yang fungsional dan
pemanfaatan material berteknologi baru dalam arsitektur.
Dalam arsitektur modern, ruang menjadi objek utama untuk diolah.
Apabila di masa sebelumnya arsitektur lebih mengutamakan bagaimana mengolah
ornamen, fasad, dan aspek fisik lainnya, maka arsitektur modern lebih
mengutamakan kualitas nonfisik seperti kekuatan.
Arsitektur modern juga memiliki beberapa pengertian lain, diantaranya:
a. Pengertian sebagai sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur dimana ruang
menjadi objek utama untuk diolah.
b. Hasil pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih manusiawi yang
diterapkan pada bangunan.
c. Totalitas daya, upaya dan karya dalam bidang arsitektur yang dihasilkan dari
alam pemikiran modern yang dicirikan dengan sikap mental yang selalu

1
Nur Husniah Thamrin dan Maulana Refindo Dhuhur, Penerapan Estetika Visual Arsitektur
Moderen Pada Redesain Bangunan Dan Fasad Hotel Kota Tepian Di Samarinda, Jurnal Kreatif,
Vol. 6, No. 2, 2019, Hlm. 19.

3
menyisipkan hal-hal baru, progresif, hebat dan kontemporer sebagai pengganti
dari tradisi dan segala bentuk pranatanya.
d. Arsitektur yang ilmiah sekaligus artistik dan estetik, atau arsitektur yang
artistik dan estetik yang dapat dipertanggungkan secara ilmiah.

2.2 Aliran Arsitektur Modern


Dalam sejarah peradaban manusia, diketahui bahwasannya arsitektur
hanya satu kali mengalami perubahan mendasar, yaitu ketika lahirnya arsitektur
modern. Arsitektur modern terbagi menjadi beberapa aliran pada tahun 1900-1940
(Wicaksono, 2020):
a. Art Nouveau
Art Nouveau sendiri, memiliki definisi seni atau art. Aliran ini
memiliki bentuk yang organis-plastis, tetapi tetap geometris. Ciri aliran
ini, yaitu:
1. Gaya desain interior jenis arsitektur ini memodernisasi kembali gaya
arsitektur Victorian.
2. Mempunyai kesan mengalir dan dinamis dengan banyak garis
lengkung yang beragam.
3. Berasal dari beberapa pola garis melengkung yang kemudian menjadi
kebiasaan pada karya arsitektur seniman lainnya.
b. Arsitektur Organik
Arsitektur ini merupakan arsitektur dengan ciri alami dan biologis.
Arsitektur ini juga menunjukkan keterkaitan dengan lingkungan yang
berkesinambungan dan terorganisir dengan tapak, serta alam. Konsep
arsitektur organik yang dicetuskan oleh Frank Lloyd Wright seperti yang
disampaikan Wicaksono (2020), yaitu:
1. Building as nature (Bangunan bersifat alami)
2. Continous present (Bangunan yang terus berlanjut)
3. From follows flow (Mengikuti aliran sekitar)
4. Of the hill ( Tampak tumbuh dan unik)
5. Of the material (Bentuk organik bergantung pada material)

4
6. Of the people (Berdasarkan kebutuhan pemakai)
7. Young and unexpected (Terlihat muda dan menarik)
8. Live music (Mengandung unsur musik modern, seperti keselarasan
irama).2
c. Arsitektur Kubisme
Arsitektur ini berasal dari seni melukis yang berfokus pada waktu dan
tidak hanya membuat bentuk. Prinsipnya ada 3, yaitu : Dimensi, Ruang,
dan Waktu. Le Corbusier meenyatakan penerapannya dalam arsitektur,
yaitu:
1. Setiap ruang tampak menyatu
2. Setiap ruang berhubungan satu sama lain
3. Ruangan bersifat terbuka untuk mebiarkan cahaya masuk ke dalam
ruangan
4. Antar ruang memiliki kesatuan sehingga terdapat kesamaan waktu dan
kesinambungan
5. Tampak memiliki kesamaan di semua sisi.
d. Arsitektur De Stijl
Arsitektur De Stijl dipelopori oleh Neo-plasticisme yang bermakna
seni rupa gaya baru. Bentuknya yang sederhana dan lebih abstrak
merupakan ciri arsitektur ini. Ciri lainnya yang dikemukakan oleh Theo
Van Doesberg, sebagai berikut:
1. Menggunakan warna terang
2. Menggunakan garis yang tampak kontras
3. Memiliki harmoni dalam komposisinya
e. Arsitektur Bauhaus
Ashadi “Peradaban dan Arsitektur Modern” dalam bukunya
menceritakan pada tahun 1919, di Weimar, Walter Gropius (1883-1969) ia
mendirikan Bauhaus yang artinya “House Of Constrution” sebuah
lembaga pendidikan dapat menyatukan para seniman seperti lukis, patung,

2
Muhammad Rizki Teguh Tri Wicaksono dan Lutfi Prayogi, Kajian Arsitektur Modern pada
Prasarana Sekolah Olahraga (SKO), Jurnal Arsitektur Zonasi, Vol. 3, No. 2, 2020, Hlm. 254.

5
pengrajin, dan arsitek.3 Pada awal berdirinya Bauhaus ini, arsitektur belum
mendapat banyak perhatian. Mereka hanya membicarakan cabang
arsitektur seperti desain material bangunan saja. Setelah pindah ke Kota
Dessau di tahun 1926, barulah bidang arsitekturnya mulai terkenal. Hal
tersebut dapat terlihat dari penampilan bangunan yang memiliki atap datar
asimetris, berbentuk kubus, dan tidak menggunakan ornamentasi.
Komponen bangunan pun menggunakan beton bertulang, kaca, dan metal
dengan diproduksi secara massal.
f. Gaya Internasional
Gaya ini merujuk pada arsitektur modern sebelum perang dunia kedua.
Dalam buku “The international style: exhibition 15 and the Museum of
Modern Art” Terence Relay dan Stephen Perella (1992) mengamukakan
ciri dari gaya ini, yaitu:
1. Bentuk yang disederhanakan
2. Menghilangkan ornamen pada kaca, fasad, dan jendela
3. Konstruksi yang jujur
4. Material menggunakan fabrikasi
5. Berbentuk geometri
6. Fasad memiliki sudut 90 derajat
7. Jendelanya menggunakan garis horizontal yang teratur
8. Bentuk sesuai dengan fungsi.4
g. Arsitektur Futurism
Arsitektur modern ini memiliki ciri yang menghindari masa lampau
dan ide-ide luar biasa. Pada zaman ini muncul desain modern yang masih
berupa gagasan karena belum ada teknologi yang memadai pada
zamannya. Namun, arsitek jenis ini banyak ditemui pada masa sekarang.
Akibatnya, aliran ini bisa disebut sebagai aliran revolusioner.

3
Muhammad Rizki Teguh Tri Wicaksono dan Lutfi Prayogi, Kajian Arsitektur Modern pada
Prasarana Sekolah Olahraga (SKO), Jurnal Arsitektur Zonasi, Vol. 3, No. 2, 2020, Hlm. 254.
4
Muhammad Rizki Teguh Tri Wicaksono dan Lutfi Prayogi, Kajian Arsitektur Modern pada
Prasarana Sekolah Olahraga (SKO), Jurnal Arsitektur Zonasi, Vol. 3, No. 2, 2020, Hlm. 255.

6
h. Arsitektur Rasionalis
Aliran arsitektur modern ini memadukan pola dan konsep pada
arsitektur klasik menggunakan konstruksi pada masa revolusi industri.5

2.3 Karakteristik dan Ciri Arsitektur Modern


Arsitektur modern memilki ciri dan karakteristik tersendiri dibandingkan
jenis arsitektur lainnya. Karakteristik Arsitektur modern pada umumnya, yaitu:
1. Suatu penolakan terhadap gaya lama
2. Suatu yang mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah
menentukan hasil dalam suatu bangunan
3. Suatu yang menyangkut tentang mesin dan teknologi bangunan
4. Arsitektur tanpa makna/filosofi, hanya fungsi
5. Menolak adanya bordiran atau ukiran dalam bangunan
6. Menyederhanakan bangunan sehingga format detail dan ornamen
menjadi tidak perlu.

Adapun ciri-ciri arsitektur modern, yaitu:


1. Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam).
2. Arsitektur yang tidak terikat budaya dan geografi
3. Desainnya idealis dan berupa khayalan
4. Bentuk tertentu, fungsional. Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk
menjadi monoton karena tidak diolah
5. Singular (tunggal). Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri
individu dari arsitek
6. Less is more, semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah
monoton karena tidak diolah
7. Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak. Penambahan
ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien

5
Rahil Muhammad Hasbi dan Wibisono Bagus Nimpuno, Pengaruh Arsitektur Modern pada
Desain Masjid Istiqlal, Jurnal Arsitektur. Bangunan, dan Lingkugan, Vol. 8, No. 2, 2019, Hlm. 91.

7
8. Nihilism. Pengutamaan rencana space agar desain tempak polos,
sederhana, dan memiliki bidang kaca yang lebar
9. Bahan pabrik dan industri digunakan dan ditampakkan secara asli
(jujur) apa adanya dan tidak diberi ornamen, sehingga dapat
memperlihatkan karakter aslinya.6

2.4 Karakteristik Material dan Bahan Arsitektur Modern


Material dan bahan bangunan merupakan komponen penting dalam sebuah
bangunan. Material dan bahan bangunan berfungsi sebagai pembentuk suatu
konstruksi bangunan sehingga dapat membuat sebuah bangunan tercipta. Selain
itu, material dan bahan bangunan juga mampu memunculkan suatu estetika pada
fasad bangunan. Pemilihan material dan bahan yang baik dapat menciptakan
irama, tekstur, warna, dan dimensi yang baik pula. Keberadaannya inilah yang
memunculkan suatu estetika jika disusun dan dikombinasikan dengan baik. 7
Perkembangan arsitektur modern juga dipicu oleh adanya revolusi industri
yang menghasilkan material-material berupa beton, kaca, alumunium composite
panel cladding, dan stainless steel cladding. Material dan bahan seperti ini
menjadi ciri dari bangunan bergaya arsitektur modern. Untuk lebih jelasnya,
berikut material dan bahan pada arsitektur modern beserta contohnya.
a. Material Kaca pada Jendela maupun Pintu
Penggunaan kaca dipilih untuk memberikan efek clean, transparan,
dan glowing pada bangunan sesuai dengan fungsinya. Kaca yang
digunakan biasanya adalah jenis kaca laminated yang berfungsi untuk
mengurangi jumlah cahaya yang masuk dan sebagai eye catch. Namun,
ada pula yang menggunakan kaca biasa agar bangunan tampak lebih
terbuka.8

6
Nur Husniah Thamrin dan Maulana Refindo Dhuhur, Penerapan Estetika Visual Arsitektur
Moderen Pada Redesain Bangunan Dan Fasad Hotel Kota Tepian Di Samarinda, Jurnal Kreatif,
Vol. 6, No. 2, 2019, Hlm. 19.
7
Hilmi M. Furqon, Aplikasi Material pada Bangunan Modern Ditinjau dari Estetika Fasade,
Jurnal Reka Karsa, Vol. 3, No, 3, 2015, Hlm. 2.
8
Hilmi M. Furqon, Aplikasi Material pada Bangunan Modern Ditinjau dari Estetika Fasade,
Jurnal Reka Karsa, Vol. 3, No, 3, 2015, Hlm. 3.

8
Sesuai dengan ciri arsitektur modern, penggunaan material kaca
biasanya dibuat sederhana dan sesuai bentuk aslinya. Bentuknya selalu
sederhana dan biasanya berbentuk horizontal. Pemakaiannya juga dibuat
lebar sesuai fungsi, seperti sebagai jendela, pintu, tempat cahaya masuk,
hingga ventilasi.

Gambar 1. Penggunaan material kaca pada Glass House - Philip Johnson (1949).
Sumber : https://www.dekoruma.com/artikel/63228/ciri-khas-arsitektur-modern

b. Material Beton pada Fasad Bangunan


Prinsip arsitektur modern berupa kejujuran struktur dan konstruksi
membuat banyak penggunaan beton pada hampir keseluruhan dinding.
Pemakaian beton dibuat asli tanpa dikamuflase. Ornamen sangat dihindari
pada arsitektur modern.
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang homogeni,
masif, dan padat serta berfungsi untuk konstruksi dalam bentuk massif dan
padat serta biasa dijadikan struktur maupun dinding pengisi atau sebagai
finishing.

Gambar 2. Penggunaan material beton pada fasad bangunan.


Sumber : https://www.dekoruma.com/artikel/63228/ciri-khas-arsitektur-modern

9
c. Material Alumunium Composite Panel Cladding pada Fasad maupun Atap
Alumunium Composite Panel Cladding adalah bahan material yang
direkayasa dengan bahan alami yang dibuat dengan dua atau lebih unsur
bahan yang secara signifikan berbeda secara fisik maupun kimiawinya,
terpisah juga berbeda dalam struktur hasil produksinya. Alumunium
Composite Panel Cladding dapat dibentuk sesuai keinginan sehingga
dapat merubah tampilan bangunan dan berfungsi untuk pelapis suatu
bidang.

Gambar 2. Penggunaan material Alumunium Composite Panel Cladding pada atap bangunan.
Sumber : https://rumahkita.id/alumunium-composite-panel/

Gambar 3. Penggunaan material Alumunium Composite Panel Cladding pada fasad bangunan.
Sumber : https://www.fobuma.com/id/blog/pos_stripes-cladding
d. Material Stainless Steel Cladding pada Eksterior maupun Interior

Stainless Steel Cladding adalah material berupa bahan daur ulang


dari logam yang dilapisi lagi dengan finish tertentu, dan berfungsi sebagai
pelapis pada suatu bidang. Stainless Steel Cladding baik digunakan pada
interior maupun eksterior bangunan, dan dapat memberi kesan mencolok
dengan berbagai varian warna.

10
Gambar 4. Penggunaan material Stainless Steel Cladding pada eksterior bangunan.
Sumber : https://www.eboss.co.nz/library/steel-and-tube/architectural-stainless-steel-cladding

Gambar 5. Penggunaan material Stainless Steel Cladding pada interior bangunan.


Sumber : https://www.indiamart.com/proddetail/stainless-steel-wall-cladding-15491379573.html

e. Material Baja pada Atap


Material ini biasa dipakai pada bagian atap. Bentuk atap aristektur
modern selalu berbentuk geometris. Atapnya pun selalu diekspos secara
langsung tanpa mengubah apapun tetapi tetap indah. Fungsi tetap
diutamakan, tetapi estetika tetap ada.

Gambar 6. Penggunaan material baja pada bangunan.


Sumber : https://www.dekoruma.com/artikel/63228/ciri-khas-arsitektur-modern

11
f. Material Lantai

Lantai pada arsitektur modern biasanya menggunakan bahan


keramik batu alam dengan pola polos tanpa ornamen. Warna yang
digunakan biasanya monoton dan tidak mencolok seperti pastel. Lantai
arsitektur modern juga menggunakan kolom lantai dasar.

Gambar 7. Contoh lantai arsitektur modern.


Sumber : http://rudimayastoro.blogspot.com/2015/02/arsitektur-modern.html

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Arsitektur Modern adalah sebuah gaya yang menganut form follow
function (bentuk mengikuti fungsi) dan less is more (sedikit “ornamen” itu baik).
Berikut karakteristik arsitektur modern: bentuk mengikuti fungsi, material
fungsional, bentuk simple, estetika mesin, dan anti ornamen. Perkembangan
arsitektur modern juga dipicu oleh adanya revolusi industri yang menghasilkan
material-material berupa beton, baja, kaca, alumunium composite panel cladding,
dan stainless steel cladding.
.
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini disebabkan masih minimnya pengetahuan dan kurangnya
telaah penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Brunner T. Dkk. 2013. Kajian Penerapan Arsitektur Modern pada bangunan


Roger’s Salon, Clinic, Spa and Wellness Center Bandung. Jurnal Reka
Raksa. 1(2):1-10.

Furqon, Hilmi M. 2015. Aplikasi Material pada Bangunan Modern Ditinjau dari
Estetika Fasade. Jurnal Reka Karsa. 3(3):1-13.

Hasbi, Rahil Muhammad, Wibisono Bagus Nimpuno. 2019. Pengaruh Arsitektur


Modern pada Desain Masjid Istiqlal. Jurnal Arsitektur. Bangunan, dan
Lingkugan. 8(2):89-99.

Thamrin, Husniah, Maulana Refindo Dhuhur. 2019. Penerapan Estetika Visual


Arsitektur Moderen Pada Redesain Bangunan Dan Fasad Hotel Kota Tepian Di
Samarinda. Jurnal Kreatif. 6(2):16-23.

Wicaksono, Muhammad Rizki Teguh, Lutfi Prayogi. 2020. Kajian Arsitektur


Modern pada Prasarana Sekolah Olahraga (SKO). Jurnal Arsitektur
Zonasi. 3 (2):252-260.

14

Anda mungkin juga menyukai