BAB I PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................ 3
C. TUJUAN ..................................................................................................................... 3
D. MANFAAT ................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN .......................................................................................................15
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
dipanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, daninayah-Nya kepada kita, sehingga saya bisa selesaikan makalah ilmiah ini
mengenai ARSITEKTUR KOLONIAL BELANDA DI INDONESIA DAN
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR MODERN.
Makalah ilmiah ini sudah selesai disusun dengan maksimal dengan bantuan
pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut
berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, saya
terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
sehingga saya bisa melakukan perbaikan makalah ilmiah sehingga menjadi makalah yang
baik dan benar.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kata arsitektur dalam bahasa Yunani ‟archi‟ yang berarti kepala, ketua dan tecton
yang berarti tukang, sehingga architecton berarti kepala tukang, merujuk kepada profesi,
kemahiran dan keahlian menukang dalam hal bangunan.Pekerjaan merancang dengan
memperhitungkan segala sesuatu yang berhubungan dengan rancang bangun, sehingga
menjadikan arsitektur sebagi ilmu pengetahuan yang menggabungkan seni dan teknologi.
Arsitektur adalah cerminan dari kebudayaan, oleh Karena itu, dari sebuah karya arsitektur,
kita dapat mengetahui latar belakang budaya satu bangsa.
Perkembangan karya arsitektur cukup beragam dan telah menghasilkan banyak karya
yang cukup representatif, misalnya memasukkan unsur desain arsitektur tradisional pada
bangunan modern. Dan Kecenderungan memakai kembali keunggulan strategi desain
arsitektur klasik yang kemudian menjadi inspirasi desain arsi- tektur modern adalah suatu
usaha untuk bertindak lebih baik terhadap lingkungan. Usaha ini mendukung untuk
menciptakan suatu desain yang baik di Indonesia, hal ini umumnya diterapkan pada
rancangan bangunan kantor pemerintah, yang merupakan salah satu usaha untuk
mengangkat karya arsitektur. Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik, umumnya
mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dan lainya Dalam beberapa
kasus hal tersebut benar, namun arsi - tektur klasik juga banyak memiliki nafas modern dan
desain gedung yang rumit. Dalam beberapa alasan, jenis arsitektur ini dibangun dengan tiga
tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan
Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat perkumpulan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu Arsitektur Kolonial.
2. Untuk mengetahui Arsitektur Kolonial Belanda.
3. Untuk mengetahui karakteristik Arsitektur Kolonial Belanda.
4. Untuk mengetahui perkembangan Arsitektur Modern.
3
D. MANFAAT
Manfaat yang dapat diambil dari mempelajari makalah ini adalah mengetahui dan
mengerti tentang Arsitektur Kolonial di Indonesia dan juga perkembangan pada Arsitektur
Modern.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Semangat modernisasi dan globalisasi (khususnya pada abad ke-18 dan ke-19)
memperkenalkan bangunan modern seperti administrasi pemerintah kolonial, rumah sakit
atau fasilitas militer. Bangunan – bangunan inilah yang disebut dikenal dengan bangunan
kolonial.
Arsitektur kolonial sendiri merupakan arsitektur yang dibangun selama masa kolonial,
ketika Indonesia menjadi negara jajahan bangsa Belanda pada tahun 1600-1942, yaitu 350
tahun penjajahan Belanda di Indonesia.
Gaya desain Kolonial adalah gaya desain yang berkembang di beberapa negara di
Eropa dan Amerika. Dengan ditemukannya benua Amerika sekitar abad 15-16, menambah
motivasi orang-orang Eropa untuk menaklukkan dan menetap pada “dunia baru”, yaitu
daerah yang mereka datangi dan akhirnya dijadikan daerah jajahan. Motivasi mereka
menjelajah samudra bervariasi, dari meningkatkan taraf hidup sampai membawa misi untuk
menyebarkan agama. Selain itu juga tersimpan sedikit hasrat untuk memperoleh pengalaman
dan petualangan baru.
Arsitektur kolonial menyiratkan adanya akulturasi diiringi oleh proses adaptasi antara
dua bangsa berbeda. Proses adaptasi yang dialami oleh dua bangsa terbentuk dengan apa
yang dinamakan arsitektur kolonial. Hal ini mencakup penyelesaian masalah-masalah yang
berhubungan dengan perbedaan iklim, ketersediaan material, cara membangun, ketersediaan
tenaga kerja, dan seni budaya yang terkait dengan estetika. Ditinjau dari proses akulturasi
5
yang terjadi, terdapat dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya arsitektur kolonial
Belanda, yaitu faktor budaya setempat dan faktor budaya asing Eropa atau Belanda.
Arsitektur kolonial lebih banyak mengadopsi gaya neo-klasik, yakni gaya yang
berorientasi pada gaya arsitektur klasik Yunani dan Romawi. Ciri menonjol terletak pada
bentuk dasar bangunan dengan trap-trap tangga naik (cripedoma). Kolom-kolom dorik, ionik
dan corinthian dengan berbagai bentuk ornamen pada kapitalnya. Bentuk pedimen, yakni
bentuk segi tiga berisi relife mitos Yunani atau Romawi di atas deretan kolom. Bentuk-
bentuk tympanum (konstruksi dinding berbentuk segi tiga atau setengah lingkaran) diletakkan
di atas pintu dan jendela berfungsi sebagai hiasan.
Arsitektur kolonial merupakan arsitektur yang memadukan antara budaya Barat dan
Timur. Arsitektur ini hadir melalui karya arsitek Belanda dan diperuntukkan bagi bangsa
Belanda yang tinggal di Indonesia, pada masa sebelum kemerdekaan. Arsitektur yang hadir
pada awal masa setelah kemerdekaan sedikit banyak dipengaruhi oleh arsitektur kolonial
disamping itu juga adanya pengaruh dari keinginan para arsitek untuk berbeda dari arsitektur
kolonial yang sudah ada.
Arsitektur klonial Belanda adalah gaya desain yang cukup popular di Netherland
tahun 1624-1820. Ciri-cirinya yakni fasad simetris, material dari batu bata atau kayu tanpa
pelapis, entrance mempunyai dua daun pintu, pintu masuk terletak di samping bangunan,
denah simetris, jendela besar berbingkai kayu, terdapat dormer (bukaan pada atap).
Arsitektur kolonial adalah arsitektur cangkokan dari negeri induknya Eropa kedaerah
jajahannya, Arsitektur kolonial Belanda adalah arsitektur Belanda yang dikembangkan di
Indonesia, selama Indonesia masih dalam kekuasaan Belanda sekitar awal abad 17 sampai
tahun 1942.
Kartono, mengatakan bahwa sistem budaya, sistem sosial, dan sistem teknologi dapat
mempengaruhi wujud arsitektur. Perubahan wujud arsitektur dipengaruhi oleh banyak aspek,
akan tetapi perubahan salah satu aspek saja dalam kehidupan masyarakat dapat
mempengaruhi wujud arsitektur.
6
rumah peribadatan, contohnya yaitu Museum Fatahillah Jakarta, Stasiun Kota Jakarta,
Museum bank Mandiri Jakarta, dan Gedung Sate Bandung.
Salah satu contoh bangunan model kolonial di Indonesia :
Museum Fatahillah
Keberadaan bangunan berarsitektur kolonial ini merupakan salah satu konsep perencanaan
kota kolonial yang dibangun oleh Hindia Belanda yaitu perpaduan model bangunan Belanda
dengan teknologi bangunan daerah tropis.
Model bangunan berarsitektur Kolonial ini memiliki kekhasan bentuk bangunan terutama
pada fasade bangunannya. Diantara ciri-ciri bangunan Kolonial yaitu:
1. Penggunaan gewel (gable) pada fasade bangunan yang biasanya berbentuk segitiga.
7
2. Penggunaan tower pada bangunan.
3. Penggunaan dormer pada atap bangunan yaitu model jendela atau bukaan lain yang
letaknya di atap dan mempunyai atap tersendiri.
4. Model denah yang simetris dengan satu lantai atas.
5. Model atap yang terbuka dan kemiringan tajam.
6. Mempunyai pilar di serambi depan dan belakang yang menjulang ke atas bergaya
Yunani.
7. Penggunaan skala bangunan yang tinggi sehingga berkesan megah.
8. Model jendela yang lebar dan berbentuk kupu tarung (dengan dua daun jendela), dan
tanpa overstek (sosoran).
Model bangunan kolonial tersebut banyak dijumpai sampai saat ini, tetapi yang
terawat hanya sebagian dan sebagian yang lain hampir musnah dimakan jaman, bahkan
terlantar karena ditinggalkan pemiliknya. Diantara model bangunan-bangunan kolonial
tersebut banyak bangunan kolonial yang memiliki nilai sejarah/historis tinggi.
Maka dari itu, bangunan tersebut harus dipertahankan dan dipelihara keberadaannya
karena merupakan salah satu asset peninggalan yang bisa menjadi bukti sejarah bagi bangsa
Indonesia. Oleh karena itu dengan dikeluarkannya peraturan tentang konservasi terhadap
bangunan yang bersejarah, diharapkan bangunan tersebut tidak tergusur oleh jaman.
- Bentuk Vernacular Belanda dan Penyesuaian Terhadap Iklim Tropis (sesudah tahun
1900)
Ciri dan karakteristik :
a) Penggunaan gevel(gable) pada tampak depan bangunan
b) Penggunaan tower pada bangunan
c) Penggunaan dormer pada bangunan
8
Beberapa penyesuaian dengan iklim tropis bsaah di Indonesia:
a) Denah tipis bentuk bangunan rampingBanyak bukaan untuk aliran udara
memudahkan cross ventilasi yang diperlukan iklim tropis basah
b) Galeri sepanjang bangunan untuk menghindari tampias hujandan sinar matahari
langsung
c) Layout bangunan menghadap Utara Selatan dengan orientasi tepat terhadap sinar
matahari tropis Timur Barat
9
B. PERKEMBANGAN ARSITEKTUR MODERN
Arsitektur modern mulai berkembang sebagai akibat adanya perubahan dalam
teknologi ,sosial, dan kebudayaan yang dihubungkan dengan Revolusi Industri (1760–1863).
Pada umumnya perubahan-perubahan di dalam bidang arsitektur selalu didahului dengan
perubahan dalam masyarakat karena itulah Revolusi Industri juga berakibat pada perubahan
dalam masyarakat yang mempengaruhi timbulnya arsitektur modern yaitu:
1. Perubahan dalam bidang teknologi bangunan terutama dalam bidang konstruksi /
struktur bangunan (1775 – 1939).
2. Pada perkotaan atau perkembangan kota-kota (1800 – 1909).
3. Perubahan dalam kebudayaan yang menyangkut gaya neoklasik (1750 – 1900).
Adapun tenggang waktu berkembangnya arsitektur modern yaitu sebagai berikut:
10
sangat mendasar dari arsitektur modern antara lain adalah FORM FOLLOWS FUNCTION
yang dikembangkan oleh Louis Sullivan (Chicago), dengan beberapa ciri sebagai berikut:
1. Ruang yang dirancang harus sesuai dengan fungsinya.
2. Struktur hadir secara jujur dan tidak perlu dibungkus dengan bentukan masa lampau
(tanpa ornamen).
3. Bangunan tidak harus terdiri dari bagian kepala, badan dan kaki.
4. Fungsi sejalan/menyertai dengan wujud.
Tokoh pada periode I ini antara lain adalah:
1. Louis Sullivan.
2. Frank Lloyd Wright
3. Le Corbusier
4. Walter Gropius
5. Ludwig Mies van de Rohe
2. PERIODE II (1930-1939).
Pada periode II perkembangan arsitektur modern sudah sampai di seluruh Eropa,
Amerika dan Jepang, yg mana masing-masing daerah mempunyai perbedaan iklim, keadaan
tanah, corak tradisi, yang bisa mempengaruhi apresiasi bentuknya. Perkembangan metode
hubungan ruang, bentuk, bahan dan struktur tidak lagi bersifat universal, akan tetapi
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tempat dimana bangunan itu didirikan,
mempunyai hubungan erat dengan spesivikasi kedaerahan dan keregionalan.Karakteristik
bentuk dan tampilan dengan gaya International Style atau Universal Style dari arsitektur
modern pada peride ini diwarnai oleh tipe-tipe tampilan baru, yaitu tampilan dengan –
memperhatikan penggunaan bahan-bahan local / setempat.
Pada prinsipnya arsitektur merupakan perpaduan antara keahlian, perkembangan
teknologi, industri serta seni dengan faham kedaerahan (manusia dan lingkungan) dengan
tidak mengurangi rasa kesatuan yang disebut kemanusian, akal dan seni dari arsitektur
modern. Hal ini adalah merupakan keberanian untuk menyalahi zamannya. Hanya dengan
perencanaan yang obyektif dan ketelitian dalam penampilan bahan-bahan asli, maka bahaya
gagalnya perancangan dapat dihindari, namun demikian karya seperti ini masih banyak
dikritik dan disalah artikan.
Tokoh arsitektur yang menonjol pada Periode II ini adalah:
1. Alvar Aalto
2. Arne Jacobsen
3. Oscar Niemeyer.
Tokoh-tokoh pada Periode I juga berkarya dengan tetap atau terpengaruh oleh
pemikiran Periode II, demikian juga pada periode selanjutnya.
11
tersebut perlu dibangun kembali , maka usaha untuk mempercepat pembangunan antara lain
dengan fabrikasi komponen bangunan yang lebih ekonomis dan rasional sesuai dengan tujuan
Revolusi Industri . Konsekuensi dari pandangan tersebut antara lain ornamen dianggap
sebagai suatu kejahatan dan klassisme baru yang pernah diapakai oleh kaum fasis dan nazi
menjadi simbol negatif dan perlu ditolak.
12
1. Aliran “Brutalisme”, berasal dari beton brut (beton telanjang), yang dipakai oleh Le
Corbusier pada bangunan Unite d‟Habitation di Marseilles. Bangunan yang dibuat
dengan gaya seperti ini, yaitu menggunakan bahan bangunan yang kasar, seperti beton
expose, batu bata kasar dan bahan lain yang sejenis termasuk di dalam aliran ini.
Brutalisme mengalami dua fase, yaitu:
13
- Bangunan mencapai kegunaan semaksimal mungkin, menjadi syarat utama dari
bangunan.
- Material dan sistem bangunan yang digunakan ditempatkan sesudah syarat di atas.
- Keindahan tercapai dari hubungan langsung antara bangunan dan kegunaannya,
ketepatan penggunaan material dan keindahan sistem konstruksi.
- Esteika dari arsitektur baru tidak mengenal perbedaan antara depan dengan belakang,
facde dengan rencana lantai, jalan dengan halaman dalam; tidak ada detail yang
berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian yang diperlukan bagi keseluruhan.
- Pengulangan tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang harus dihindarkan, tetapi
merupakan alat yang penting dalam ekspresi artistik.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
https://dheavours.wordpress.com/2015/06/11/arsitektur-kolonial/
https://www.google.com/search?q=Museum+Fatahillah&safe=strict&sxsrf=ALeKk03UctmQYqHiCDq
NOWHZVd1-
bNEexQ:1594371488160&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiygcTRqMLqAhU673MBHTvS
BuwQ_AUoAXoECB0QAw&biw=1366&bih=657#imgrc=0sA10yFuP5344M&imgdii=8mbjACZbFM4i8M
http://miasiibungsu.blogspot.com/2013/05/periode-perkembangan-sejarah-
arsitektur.html#:~:text=Arsitektur%20modern%20mulai%20berkembang%20sebagai,Industri%20(%2
01760%20%E2%80%93%201863%20)%20.&text=Perubahan%20dalam%20bidang%20teknologi%20b
angunan,bangunan%20(1775%20%E2%80%93%201939).
http://rurucoret.blogspot.com/2008/12/architecture-modern.html
16