Anda di halaman 1dari 16

MODUL PERKULIAHAN

Sejarah
Arsitektur Dunia
Perkembangan Arsitektur
Dari masa ke Masa

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

03
Fakultas Teknik Teknik Arsitektur MK12010 Rahil Muhammad Hasbi

Abstract Kompetensi
Time line/lini masa perkembangan Mahasiswa memahami dan mampu
arsitektur dari masa pra sejarah hingga
arsitektur rococo mengkaji perkembangan arsitektur
khususnya eropa dan pengaruhnya
pada arsitektur dunia.
Arsitektur Mesir Kuno dan Klasik Eropa
Arsitektur Mesir Kuno
Piramid adalah bukti sejarah yang masih dikagumi hingga sekarang. Bangunan yang
berfungsi sebagai kuburan ini menarik dikaji terutama dari segi konstruksinya. Hal ini
menunjukkan pada masa itu metode konstruksi sudah maju karena manusia sudah mampu
membangun bangunan yang tinggi.

Piramid ini dibangun pada tahun 3050-900 BC. Piramid dibangun menggunakan material
setempat yaitu limestone, granit dan tura yang jumlahnya mencapai 2.300.000 buah .
Metode penyusunan batu ini menggunakan batuan yang dipotong-potong dan disesuaikan
bentuknya, karena tidak menggunakan bahan apapun sebagai pengikat diantara batu.

Gambar 3.Piramid Mesir

Sumber : (kanan) www.architecture.about.com,(kiri) Spyro Kostof

Selain piramid, masyarakat mesir juga telah membangun kuil-kuil pemujaan. Kuil-kuil ini telah
dilengkapi dengan program ruang dan dekorasi-dekorasi pada kolom yang indah.

Gambar 4.Kuil Khonsu di Karnak

Sumber : http://www.ancient-egypt.co.uk

‘13 Sejarah Arsitektur Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Rahil Muhammad Hasbi http://www.mercubuana.ac.id
Kolom-kolom yang dipergunakan menggunakan dekorasi atau ornamen yang diambil dari bentuk-
bentuk tumbuhan yang ada disekitarnya, berikut beberapa karakteristik dari kolom-kolom yang ada
di arsitektur mesir kuno :

• Terbuat dari batu


(limestone,sandstone,granit) yang di
pahat mirip dengan batang pohon atau
bundel jerami atau batang tanaman

• Bagian atas dari kolom


berbentuk/motif bunga lili,
teratai,pelem atau pohon lontar
dibagia

• Bagian atas berbentuk kuncup atau


bentuk

• Relif yang berukiran tegas dan


Berwarna terang

Gambar 4.beberapa jenis kolom di Mesir yang


mengambil bentuk dari tumbuhan

Sumber : Sir Banister-Fletcher, New York,

1950,p. 43

Arsitektur Klasik Eropa


Perkembangan arsitektur di Eropa sangat mempengaruhi arsitektur dunia. Eropa biasanya menjadi
“kiblat” dalam berarsitektur. Banyak teori arsitektur Eropa yang dijadikan pedoman para arsitek
dalam berarsitektur hingga kini.

Banyak yang mengatakan bahwa arsitektur klasik adalah arsitektur yang keindahannya tidak
memudar dan bertahan mengarungi jaman. Hingga sekarang konsep-konsep arsitektur klasik masih
dipergunakan dalam dunia arsitektur.

‘13 Sejarah Arsitektur Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Rahil Muhammad Hasbi http://www.mercubuana.ac.id
Masa arsitektur klasik di Eropa dapat dibagi menjadi tiga masa yaitu :

• Yunani (700-323 BC)

Contoh dari arsitektur masa klasik-Yunani


adalah Kuil Parthenon. Beberapa
karakteristik dari masa klasik-Yunani
adalah denah biasanya berbentuk segi
empat atau bujur sangkar, simetri,
proporsi, kolom yang digunakan pada kuil
adalah kolom doric. Sedangkan pada kuil
yang lebih kecil dan interior biasanya
menggunakan kolom ionic.

Gambar 5.Kuil Parthenon Yunani

Sumber : www.architecture.about.com

• Hellenistic ( 323-146 BC)

Pada masa hellenistic kuil-kuil sudah


menggunakan kolom Ionic dan corinthian

Gambar 5.Kuil Hellenistic

Sumber : www.architecture.about.com

• Roman (44 BC-476 AD)

Pada masa Roman, arsitektur berkembang


pada bentukan baru yang disebabkan oleh
penemuan material baru yaitu beton.
Metode konstruksi juga berubah. Kolom
dengan lengkung-lengkung dan denah
berbentuk lingkaran atau elips menambah

‘13 Sejarah Arsitektur Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Rahil Muhammad Hasbi http://www.mercubuana.ac.id
perbendaharaan bentuk dalam berarsitektur pada masa itu

Gambar 5.kolloseum Roma Italy

Sumber : www.architecture.about.com

Arsitektur klasik dikenal dengan bentuk kolom serta ornamen, berikut jenis-jenis kolom pada masa
arsitektur klasik :

Karakteristik : Karakteristik :

Diletakkan langsung Diletakkan diatas base


ditanah tanpa pedestal yang menyerupai
or base piringan yang ditumpuk

Shaft lebih besar Shafts biasanya


dibagian bawah bergalur tetapi bisa
juga polos
Shaft bergalur,halus
Sepasang volutes
Bagian atas bulat (ornamen bentuk
gulungan) dibagian atas
Doric Tidak terdapat pahatan
atau ornamen lainnya Ionic

Karakteristik : Karakteristik

Shaft yang bergalur Shaft diletakkan didasar


yang sederhana. Shaft
Bagian atas didekorasi biasanya polos, shaft
dengan bentuk berbentuk silinder
gulungan,daun-daunan, dengan proporsi yang
dan bunga sama dengan kolom
Ionic
Ornamen di bagian atas
menjuntai keluar yang Halus dan bagian atas
mengesankan berbentuk lingkaran,
ketinggian tidak terdapat pahatan
Corinthian Tuscan atau ornament

Karakteristik :

Merupakan gabungan
dari klom Ionic dan
Corinthian

‘13 Sejarah Arsitektur Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Rahil Muhammad Hasbi http://www.mercubuana.ac.id
Corinthian

Berikut beberapa contoh alat-alat untuk konstruksi dan metode konstruksi pada masa arsitektur
klasik

Gambar 6 Metode konstruksi pada masa


arsitektur klasik.

Sumber : Mansbridge,John,p.23

Beberapa elemen-elemen pada masa arsitektur klasik :

‘13 Sejarah Arsitektur Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Rahil Muhammad Hasbi http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 7. elemen-elemen arsitektur
pada masa arsitektur klasik.

Sumber : Mansbridge,John,p.25

1. Arsitektur Kristen Awal

Gambar 8. elemen-elemen arsitektur pada masa arsitektur klasik.

Sumber :

Arsitektur kristen awal berkembang pada tahun 373 – 500 AD. Merupakan perkembangan lebih
lanjut dari arsitektur Roman. Contoh bangunan pada yang memiliki unsur arsitektur kristen awal
adalah Pantheon, Roma Italy oleh arsitek Marcus Agrippa. Beberapa karakteristik dari arsitektur
kristen awal adalah :

‒ Material cast concrete (pada kubah),batu bata.


‒ Dome/kubah

‘13 Sejarah Arsitektur Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Rahil Muhammad Hasbi http://www.mercubuana.ac.id
‒ Perubahan dari bentuk rectangular (roman) ke byzantine style
‒ Penggunaan bentuk Lingkaran dan lengkung
‒ Penggunaan kuda-kuda kayu
‒ Bentang lebih lebar
Berikut beberapa contoh denah yang merupakan byzantine style

Gambar 7. Denah yang berubah dari


bentuk rectangular menjadi bentuk-
bentuk lingkaran atau elips.

Sumber : Mansbridge,John,p.25

Contoh bangunan lainnya yang mendapat pengaruh arsitektur kristen awal adalah museum Hagia
Sophia, Istanbul, Turki. Dahulunya bangunan ini merupakan sebuah gereja, yang kemudian diubah
menjadi mesjid sesudah konstantinopel ditaklukkan oleh pasukan muslim dan sekarang fungsinya
menjadi museum. Bangunan ini dibangun oleh arsitek Arthemius dan isodius. Material yang
digunakan adalah batu bata, marmer dan mozaik yang berwarna-warni

Gambar 8. Saint Sophia/ Hagia Sophia

Sumber :

2. Romanesque

Dengan penemuan-penemuan material dan metode konstruksi baru, bentuk-bentuk dan gaya
barupun ditemukan. Pada tahun 500-1200 AD, gaya arsitektur berkembang menjadi gaya

‘13 Sejarah Arsitektur Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Rahil Muhammad Hasbi http://www.mercubuana.ac.id
romanesque. Contoh dari arsitektur pada masa ini adalah katedral Pisa,Itali. Bangunan ini dibangun
oleh arsitek Buscheto pada tahun 1093

Gambar 9 . Katedral Pisa, Itali


Sumber : http://spirituality.knoji.com

Beberapa karakteristik pada masa ini adalah :

‒ Menara yang besar


‒ Perkembangan denah menjdi bentuk salib
‒ Bangunan yang besar
‒ Simetris
‒ Struktur lengkung
‒ Dekoratif/ornamen
‒ Dinding tebal
Bangunan- bangunan pada masa ini semakin terlihat berseni
dengan dekorasi-dekorasi dan ornamen yang rumit dibagian
interiornya seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 10 . Dekorasi dan ornament yang merupakan pahatan-pahatan


yang rumit dan beseni tinggi
Sumber : http://spirituality.knoji.com

Pada masa ini beberapa bentuk denah dari gereja dan katedral juga berubah menjadi bentuk salib,
kemungkinan dengan alasan-alasan dan konsep spiritual.

‘13 Sejarah Arsitektur Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Rahil Muhammad Hasbi http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 11 . Dekorasi dan ornament yang merupakan pahatan-
pahatan yang rumit dan beseni tinggi
Sumber : Mansbridge,John,p.59

3. Gothic

Arsitektur gothic berkembang pada tahun 1100-1450 AD. Pada masa ini sebagian besar gereja dan
katedral menggunakan aliran arsitektur gothic. Arsitektur gothic memiliki konsep spirituil dimana
gereja dan katedral dibangun dengan bentuk yang menjulang tinggi kelangit. Hal ini bisa dilakukan
karen pada masa ini sudah memiliki metode konstruksi yang mampu membangun bangunan yang
tinggi dan memiliki dinding yang lebih tipis daripada bangunan-bangunan terdahulu.

Dengan memiliki ketebalan dinding yang lebih tipis, mamfaat lainnya adalah gereja dan katedral
pada masa ini lebih terang karena memiliki banyak bukaan yang bisa membuat interiornya diterangi
oleh cahaya alami. Penggunaan kaca-kaca mozaik yang berbentuk lukisan juga menambah suasana
spirituil didalam gereja dan katedral.

Beberapa karakteristik dari arsitektur gothic adalah :

‒ asimetris
‒ Pointed Arches (lengkungan yang meruncing)
‒ Ribbed Vaulting
‒ Flying Buttresses
‒ Jendela-jendela yang menggunakan mozaik
‒ Sculpture

‘13 Sejarah Arsitektur Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Rahil Muhammad Hasbi http://www.mercubuana.ac.id
Contoh dari asritektur gothic adalah katedral Chartres,Chartres,Perancis. Bentuk asimetris akan
terlihat pada fasadnya dimana bentukan 2 terlihat bentukan menara yang berbeda. Bentuk menara
yang meruncing juga menunjukkan konsep spirituil, dimana menara mengarah/menuju Tuhan.
Bentuk ribbed vaulting telah ditemukan sejak jaman romanesque, tetapi pada jaman ini metodenya
lebih dikembangkan lagi.

Gambar 12 . (kiri) Chartres Catedral, Paris,Perancis (kanan) interior gereja, ribbed vaulting
Sumber : (kiri)Photo © Paolo Negri / Getty Images (kanan) http://www.proprofs.com

Contoh dari arsitektur gothic lainnya adalah katedral Notre Dame, Paris Perancis yang dibangun oleh
team arsitek Eugene Viollet le Duc, peter of Montereau, Jean de Chelles, Jean Baptiste Antoine.

Gambar 13 . Gereja Notre Dame, Paris,Perancis


Sumber :www.sacred-destination.com

‘13 Sejarah Arsitektur Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Rahil Muhammad Hasbi http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 14 .(kiri)Flying Butresses,(kanan) kaca jendela yang menggunakan mozaik
Sumber : www.sacred-destination.com

Salah satu metode konstruksi yang ditemukan pada masa ini adalah flying buttress, elemen ini
adalah struktur yang mendukung dinding sehingga dinding ketebalannya bisa dikurangi dan
bangunan bisa dibangun menjadi lebih tinggi. Kaca jendela yang berwarna-warni juga menjadi ciri
khas dari arsitektur gothic.

4. Renainsance

Masa reinansance adalah masa/abad pencerahan, berkembang pada tahun 1400-1600 AD. Arsitek
pada masa ini ingin mengembalikan kejayaan arsitektur klasik yunani dan roman. Arsitektur
reinansance juga merupakan kritik terhadap bangunan-bangunan arsitektur gothic yang tinggi
menjulang. Bangunan-bangunan pada masa arsitektur reinansance dibangun secara horizontal,
besar dan megah.

Beberapa karakteristik arsitektur reinansance adalah :

‒ Masa pencerahan ( arsitek kembali kepada arsitektur klasik yang berdasarkan proporsi dan
rasio
‒ Penyusunan jendela dan pintu yang simetris
‒ Penggunaan kolom dan pilaster yang extensive
‒ Pediments segitiga
‒ Ambang pintu segi empat
‒ Lengkungan
‒ Dome
‒ Relung dengan sculpture
Contoh bangunan dari arsitektur reinansance adalah Saint Peters Basilica, Roma Italy dan Louvre
museum,Paris,Perancis

‘13 Sejarah Arsitektur Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Rahil Muhammad Hasbi http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 15 . Saint Peters Basilica, Roma,Italy
Sumber : www.sacred-destination.com

Gambar 16 . Louvre Museum, Paris,Perancis


Sumber : http://www.worldtravelattractions.com

5. Baroque

Arsitektur baroque berkembang pada tahun 1600-1830 AD.


Pada masa baroque ornamen-ornamen pahatan atau pun
seni lukis semakin berkembang dan banyak digunakan pada
bangunan. Bangunan terlihat lebih rumit dan seperti sebuah
karya seni. Ornamen dan dekorasi menjadi ciri khas penting
pada masa arsitektur baroque. Beberapa karakteristik
arsitektur baroque adalah memiliki bentuk yang sulit, kurva
yang besar , kolom yang berputar , tangga besar (Grand
Stairway),kubah yang tinggi, Lukisan Trompe I’oeil.

Lukisan Trompe I’oeil adalah lukisan yang memiliki teknik


menampilkan image secara 3 dimensi. Pada masa arsitektur
baroque lukisan ini dilukis di dinding, plafon dan kubah

Gambar 17 . Jesuit Church, Vienna,


byAndrea Pozzo, 1703
.
Sumber :
http://en.wikipedia.org

Beberapa contoh bangunan dari arsitektur baroque adalah istana Versailes di Perancis, Trevi
Fountain di Itali, casa del prado di Spanyol,dll.

‘13 Sejarah Arsitektur Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Rahil Muhammad Hasbi http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 18. (kiri) istana Versailles,Perancis, (kanan) Trevi Fountain, Italy
.Sumber :
http://en.wikipedia.org

Arsitektur baroque di Spanyol telah bercampur dengan arsitektur lokal yang dinamakan
Churrigueresque. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini

Gambar 19.Casa del Prado,Spanyol


.Sumber :

6. Rococo

Rococo adalah bentuk baru dari arsitektur baroque, jika baroque memiliki warna-warna gelap, maka
rococo memakai warna yang lebih terang seperti warna-warna pastel.arsitektur rococo juga sama
seperti arsitektur baroque dengan ciri khas ornamen yang dipahat atau dilukis pada dinding fasad
dan interior, pada plafon dan kubah. Beberapa karakteristik arsitektur rococo adalah :

‒ Bentuk lengkung dan ulir


‒ Ornamen berbentuk kerang dan tumbuhan
‒ Pattern yang rumit
‒ Detail yang halus
‒ Bentuk yang asimetris dan kompleks
‒ Warna terang dan pastel
Contoh beberapa bangunan arsitektur rococo adalah Smolny Catedral, Saint Petersburgh, Rusia dan
gereja-gereja di Jerman salah satunya adalah Wieskirche yang berada di Bavaria, Jerman.

‘13 Sejarah Arsitektur Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Rahil Muhammad Hasbi http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 20. (kiri) katedral Smolny,Rusia dan (Kanan) Gereja Wieskirche
Jerman
.Sumber : www.architecture.about.com

Pada katedral Smolny ini terlihat penerapan warna cerah yaitu biru muda. Sedangkan pada interior
gereja Wieskirche Jerman, interiornya terlihat terang dengan warna putih

‘13 Sejarah Arsitektur Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Rahil Muhammad Hasbi http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

1. Crouch, Dora P, Johnson, June G,2001, Tradition in Architecture:


Afrika,America,Asia and Oceania, Oxford University Press, New York.
2. Gartiwa, Marcus, 2011, Morfologi Bangunan dalam Konteks Kebudayaan, Muara
Indah
3. Gossel, Peter, Leuthauser,Gabriele,1991, Architecture in the Twentieth Century,
Benedikt Taschen, Jerman
4. Kruft,Hanno-Walter, 1994, History of Architectural Theory, Princeton Architectural
Press, New York.
5. Moffet, Marian, Fazio,Michael and Wodehouse, Lawrence,2003, AWorld History of
Architecture, Laurence King Publishing Ltd, London, UK.
6. Nesbitt,Kat, 1996, Theorizing a new agenda for architecture, Princeton Architectural
Press, New York.
7. Snyder,James C dan Catanese,Anthony, J, 1984: Pengantar Arsitektur, Erlangga
8. Sudrajat, Iwan,Dr.Ir, 1999, Membangun Sistem Teori Arsitektur Nusantara;
Mengubah angan-angan menjadi kenyataan, Kumpulan Naskah Terbaik Lomba
Penulisan Teori Arsitektur, Arsitektur Unpar, Bandung.
9. Tschumi,Bernard, 1996, Architecture and Disjunction,MIT Press, London.
10. Venturi, Robert, 1977, Complexity and Contradiction In Architecture,MoMa New
York
11. Wahid,Julaihi dan Alamsyah,Bakti, 2013, Teori Arsitektur, Graha Ilmu.
12. Wijaya , Y.B Mangun,1988, Wastu Citra, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

‘13 Sejarah Arsitektur Pusat Bahan Ajar dan eLearning


16 Rahil Muhammad Hasbi http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai