ARSITEKTUR 1
Teori, Kritik,
dan Sejarah Arsitektur
Teori, Kritik, dan Sejarah
Teori
Kritik Sejarah
Teori Arsitektur
Pernyataan-pernyataan umum mengenai
“apa itu arsitektur”, “apa yang harus
dicapai arsitektur”, dan “bagaimana cara
terbaik menciptakan karya arsitektur”
Kritik Arsitektur
• Rekaman tanggapan-tanggapan atas
lingkungan binaan
Sejarah Arsitektur
• Deskripsi dan interpretasi atas pencapaian
dan perubahan di dunia arsitektur dari
waktu-ke-waktu
Teori digolongkan menjadi beberapa pokok pikiran masalah
berdasarkan subjeknya diantaranya : Preskriptif, proskriptif,
Afirmatif, atau Kritis.
Preskriptif
Teori ini menawarkan penyelesainan baru atau dihidupkan
kembali untuk masalah khusus; berfungsi dengan menentukan
norma baru untuk praktek. Jenis ini dapat menjadi kritis (bahkan
radikal), atau afirmatif dari status quo (konservatif).
Proskriptif
Teori ini menawarkan keadaan standar apa yang dihindarkan
dalam desain. Penentuan zona fungsional adalah contoh teori
proskriptif.
Teori digolongkan menjadi beberapa pokok pikiran
masalah berdasarkan subjeknya diantaranya :
Preskriptif, proskriptif, Afirmatif, dan Kritis.
Afirmatif
Teori ini mengatur mutu konsisten dengan membatasi bahan dan
pilihan gaya, kemunduran dan pengumpulan gaya.
Kritis
Teori kritis adalah spekulatif, mengandung pertanyaan, dan
kadang-kadang utopia/idaman. Teori ini menilai dunia yang
dibangun dan hubungannya terhadap masyarakat yang
dilayaninya, teori kritis dapat secara ideology didasarkan pada
Marxisme atau Feminisme.
Dilihat dari subjek dasar, prinsip dalam dunia
arsitektur dapat digolongkan menjadi 5 point,
diantaranya:
1. Arsitektur yang memiliki tingkatan mutu yang diharuskan oleh
seorang arsitek dalam hal kepribadian, pendidikan, dan
pengalaman.
2. Apresiasi arsitektur baik berupa seni maupun kesenangan sebagai
salah satu kriteria arsitektur.
3. Teori desain atau metode konstruksi. Meliputi: teknik, bagian,
jenis, bahan, dan prosedur unsur pokok.
4. contoh contoh strategi arsitektur, pemilihan, dan penyajian yang
menyatakan sikap menulis terhadap sejarah.
5. Sikap tentang hubungan antara teori dan praktek. Pandangan
tentang subyek pokok ini dinyatakan oleh arsitek Bernard
Tschumi. Bagi Tschumi arsitektur bukanlah seni dan teori yang
menggambarkan. Tulisannya menunjukan bahwa peran teori
merupakan penafsiran dan propokasi.
Fungsi Teori Arsitektur
1. Dapat membantu proses perancangan
2. Dapat membantu memahami karya
rancangan
3. Dapat memberi arahan, tetapi tidak
menjamin hasil yang sempurna
4. Hipotesis, harapan, dugaan, yang
diketahui, tetapi seringkali tidak ilmiah
TeoRi ARSITEKTUR
TEORI ARSITEKTUR tidak akan lepas dari
SEJARAH PERKEMBANGAN
ARSITEKTUR
1. Sejarah perkembangan arsitektur mencakup
dimensi ruang dan waktu yang sukar
ditentukan batasnya.
2. Untuk mempermudah di dalam
mempelajarinya, suatu karya arsitektur
dibedakan menurut ciri-ciri bentuk dan
karakter arsitektural dalam kurun waktu
tertentu.
3. Pengelompokan-pengelompokan
perkembangan arsitektur antara lain adalah:
primitif, tradisional, klasik barat, dan modern.
• Kebudayaan sangat mempengaruhi
perkembangan arsitektur, mencakup interaksi
antar kebudayaan manusia dengan alam,
dalam hal ini termasuk iklim, topografi, dan
faktor lingkungan lainnya.
• Oleh karena itu dalam mempelajarinya, dibagi
ke dalam periode, tempat, siapa, atau
masyarakat mana yang membangun
GEOMETRI.
4. TATA LETAK & DIMENSI PIRAMIDA DITENTUKAN ORBIT
BINTANG & BINTANG-BINTANG MENETAP, TERUTAMA
PENENTUAN SUMBU.
GREEK ORDERS
(TATANAN YUNANI)
3 TIPE ATAU GAYA TATANAN UNTUK KOLOM PADA
BANGUNAN ARSITEKTUR YUNANI :
DORIC ORDER
1.BERASAL DARI IMIGRAN MESIR
2.KOLOM MASIF PADA RELASI DIAMETER DAN TINGGINYA (1 : 4)
3.BENTUK SEDERHANA, KOLOM PENDEK DAN TEBAL (GEMUK)
4.MEMILIKI ALUR PAHATAN TAJAM
5.CAPITAL BEBAS DARI DEKORASI SCLUPTURAL (PLAN COVAX
MOULDING), TERDIRI BANTALAN MIRING DIBAWAH SLAB
6.DORIC BIASANYA DIWARNA CERAH
7.LETAK PADA KUIL MENGELILINGI BAGIAN LUAR “CELLA”
Gambar : Kuil Erechtheum di Athena,
menunjukkan kolom dengan gaya Ionic
IONIC ORDER
1.BERASAL DARI MASYARAKAT IONIAN
2.BENTUK ALTERNATIF&DEKORATIF
BARU
3.PROPORSI LEBIH RAMPING BERALUR
LEMBUT
4.LEBIH KAYA DAN HALUS ORNAMEN
PADA CAPITAL
5.LETAK PADA KUIL DIDALAM
6.REPRESENTASI FIGURE WANITA
Gaya Corinthian yang mempunyai banyak
hiasan adalah perkembangan akhir dari
gaya Ionik
CORINTHIAN ORDER
URBAN/KAWASAN
SUSUNAN PERKAMPUNGAN ROMAWI
SEBAGAI HASIL EKSPANSI JAJAHAN
FONTANA DEL POLA CAMPURAN MILITERISTIK DAN
TREVI SIPIL (BENTENG, MENARA PENGAWAS)
EMBRIO PERKEMBANGAN KOTA
ROMAWI
DALAM PERKEMBANGANNYA
DIJADIKAN NAMA/ISTILAH
UNTUK MENENTUKAN TIPE
BANGUNAN GEREJA.
Gereja Basilika St. Petrus, Roma (Vatikan).
LANGIT-2 INTERIOR