Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FISAT

DINAMIKA POPULASI DAN PENDUGAAN STOK

DINAMIKA POPULASI IKAN BUNGO (Glossogobius giuris)

OLEH :

NAMA : A. KHAERUNNISA RAMLAN


NIM : L051201051
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
ASISTEN : DESTY KARINA SYEHRIN SEFNI

LABORATORIUM DINAMIKA POPULASI DAN PENDUGAAN STOK


DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Dinamika
Populasi pada Ikan Bungo (Glossogobius giuris)”, tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Dinamika Populasi dan Pendugaan Stok. Selain itu, laporan ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan Dinamika Populasi Ikan di kehidupan sehari-hari
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa Laporan yang dibuat, jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan penyusunan
laporan selanjutnya agar laporan yang saya buat menjadi lebih baik.
Terakhir, saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat saya sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan ini.

Makassar, November 2022

A. Khaerunnisa Ramlan

ii
DAFTAR ISI

Halama
n
KATA PENGANTAR..............................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

DAFTAR TABEL....................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................

I. PENDAHULUAN.................................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Tujuan dan Kegunaan..............................................................................................................

II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................


A. Kelompok Umur........................................................................................................................
B. Pertumbuhan.............................................................................................................................
C. Mortalitas...................................................................................................................................
D. Yield per Recruitment (Y/R)....................................................................................................

III. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................


A. Hasil............................................................................................................................................
1) Hasil Kelompok Umur Ikan Bungo.........................................................................................
2) Pertumbuhan Ikan Bungo........................................................................................................
3) Mortalitas dan laju eksploitasi ikan bungo.............................................................................
4) Yield per Recruitment (Y/R) ikan bungo................................................................................
B. Pembahasan.............................................................................................................................
1) Kelompok Umur Ikan Bungo...................................................................................................
2) Pertumbuhan Ikan Bungo........................................................................................................
3) Mortalitas dan laju eksploitasi ikan bungo.............................................................................
4) Yield per Recruitment (Y/R) ikan bungo..............................................................................

IV. PENUTUP.......................................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................

iii
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Jumlah kisaran panjang dan kelompok umur ikan Bungo


(Glossogobius giuris)........................................................................... 6
2. Pendugaan parameter pertumbuhan ikan Bungo (Glossogobius giuris) 6
3. Nilai mortalitas dan laju eksploitasi ikan Bungo (Glossogobius giuris). . 7
4. Nilai dugaan parameter yang digunakan sebagai masukan pada
analisis Yield Per Recruitment (Y/R) Ikan Bungo (Glossogobius giuris). 8

iv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Histogram frekuensi panjang total dan kurva distribusi


normal ikan Bungo (Glossogobius giuris)............................................. 6
2. Kurva laju pertumbuhan ikan Bungo (Glossogobius giuris).................. 7
3. Nilai mortalitas dan laju eksploitasi ikan Bungo (Glossogobius giuris).. 7
4. Grafik Yield Per Recruitment (Y/R) Ikan Bungo (Glossogobius giuris).. 8

v
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Populasi adalah kelompok organisme yang terdiri dari satu spesies yang sama yang
menghuni daerah tertentu. Tolak ukur sesuatu adanya suatu populasi dapat dilihat dari ciri
khasnya yaitu kerapatan (densitas), laju kelahiran, laju kematian, sebaran umur, potensi
biotik, sifat genetik, dan perilaku. Dalam populasi, dikenal dengan adanya stok. Stok ikan
merupakan angka yang menggambarkan suatu nilai dengan besarnya biomassa ikan
berdasarkan kelompok jenis ikan dalam kurun waktu tertentu. Secara sederhana stok berarti
persediaan atau cadangan, yang mana stok tersebutlah yang dapat dimanfaatkan untuk
konsumsi manusia (Yulianti, 2005).
Kajian mengenai stok sering dimanfaatkan untuk mengetahui kelestarian dan jumlah
ikan yang dapat dieksploitasi secara berkelanjutan. Pendugaan stok sumberdaya hayati laut
tergantung dari habitatnya yaitu ikan- ikan habitat kecil diduga dengan menggunakan
akustik, ikan-ikan karang umumnya menggunakan metode perhitungan secara langsung dan
ikan-ikan demersal diduga dengan menggunakan swept area (Gayanilo. et.al, 2006).
FAO-ICLARM Stock Assessment Tools (FISAT) II adalah paket program yang terdiri
dari metodologi untuk digunakan pada komputer, memungkinkan pengguna untuk
merumuskan beberapa opsi pengelolaan untuk perikanan, terutama dalam konteks tropis
yang jarang data. FiSAT dikembangkan untuk komputer yang menjalankan Microsoft
Windows sistem operasi terutama untuk analisis data frekuensi panjang, tetapi juga
memungkinkan terkait analisis, ukuran pada usia, tangkapan pada usia, seleksi dan lain-lain
(Gayanilo. et.al, 2006).
FISAT II dikembangkan untuk komputer yang berjalan pada sistem operasi Microsoft
Windows dan menggunakan antarmuka pengguna grafis Windows standar. Pengembangan
perangkat lunak FISAT II dilakukan oleh Felimon Gayanilo. Perangkat lunak baru telah diuji
secara menyeluruh selama FAO pertemuan kelompok kerja di Cidade da Praia, Tanjung
Verde, pada bulan Agustus 2003, di bawah kepemimpinan dari Ana Maria Caramelo dan
Merete Tandstad, dari Departemen Perikanan FAO, memproduksi laporan rinci tentang
kesalahan utama yang kemudian terdeteksi dalam perangkat lunak. Dengan menggunakan
aplikasi FISAT II kita dapat menentukan beberapa parameter dinamika populasi suatu
spesies seperti distribusi kelompok umur, pertumbuhan, mortalitas dan yield per recruitment
relative (Y/R’) dalam waktu yang singkat (Gayanilo. et.al, 2006).

1
B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui beberapa parameter populasi ikan Bungo
(Glossogobius giuris) yang meliputi distribusi kelompok umur, pertumbuhan, mortalitas dan
yield per recruitment relative (Y/R’).
Manfaat dari praktikum ini adalah dapat menentukan beberapa parameter populasi ikan
bungo (Glossogobius giuris) yang meliputi kelompok umur, laju pertumbuhan, laju mortalitas,
dan yield per rekruitmenr dengan menggunakan program aplikasi FISAT.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kelompok Umur

Pengetahuan mengenai komposisi umur dalam populasi atau komunitas ikan suatu
perairan memegang peranan penting, terutama terutama jika dihubungkan produksi akan
erat kaitannya dengan pengolahan ikan sebagai sumberdaya dari suatu perairan. Keadaan
jumlah ikan dari tiap kelas dalam komposisi populasi yang ada dalam perairan pada saat
tertentu tergantung pada rekruitmen yang terjadi tiap tahun dan jumlah ikan yang hilang dari
perairan disebabkan karena eksploitasi atau ikan mati secara alami. Keberhasilan atau
kegagalan reproduksi ikan pada tahun tertentu dapat diketahui dari umur ikan dan komposisi
jumlah ikan yang ada dan berhasil hidup (Effendie, 2002).
Umur merupakan alat penting di dalam biologi perikanan. Data umur yang
dihubungkan dengan data panjang dan berat dapat memberikan keterangan tentang umur
pada waktu ikan pertama kali matang kelamin, lama hidup, mortalitas, pertumbuhan dan
reproduksi. Penentuan umur ikan dengan menggunakan metode sisik berdasarkan kepada
tiga hal Pertama, bahwa jumlah sisik ikan tidak berubah dan tetap identitas nya selama
hidup. Kedua, pertumbuhan tahunan pada sisik ikan sebanding dengan pertambahan
panjang ikan selama hidupnya. Ketiga, hanya satu annulus yang dibentuk pada tiap tahun
(Effendie, 2002).
Kelompok umur dikenal istilah "Kohort". Kelompok Umur (Kohort) adalah sekelompok
ikan yang berumur sama dan berasal dari pemijahan yang sama. Misalnya dalam suatu
perairan pada tahun 2010 terjadi pemijahan yang berhasil dari satu spesies, anak-anak ikan
dalam perairan tersebut yang berasal dari kelahiran tahun 2010 dinamakan "satu kohort"
Evelart mengemukakan bahwa terdapat beberapa metode untuk mengestimasi komposisi
unnar berdasarkan frekuensi panjang. Salah satu metode yang digunakan adalah metode
Bhattacharya. Dasar metode ini yaitu pemisahan kelompok unsur yang mempunyai distribusi
normal, dimana masing-masing kelompok umur ikan tersebut merupakan satu cohort
(Amaliyah, 2021).

B. Pertumbuhan

Pertumbuhan individu ikan didefinisikan sebagai pertambahan panjang atau berat ikan
dalam periode waktu tertentu. Pertumbuhan adalah salah satu parameter populasi yang
banyak digunakan untuk analisis stok perikanan. Kecepatan atau besarnya pertumbuhan
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: (1) ketersediaan makanan yang sesuai dalam
jumlah yang cukup; (2) faktor stress yang disebabkan oleh kepadatan (density dependent

3
factor); (3) penyakit dan parasit; (4) faktor genetis; dan (5) lingkungan alami lainnya seperti
kualitas air (Muhsoni, 2019).
Koefisien laju pertumbuhan (K) didefinisikan sebagai parameter yang menyatakan
kecepatan kurva pertumbuhan Jadi semakin tinggi nilai nilai koefisien pertumbuhan, ikan
semakin cepat mencapai panjang maksimum Perbedaan koefisien tersebut disebabkan
adanya perbedaan lingkungan penangkapan dan kelimpahan makanan pada suatu perairan
(Octoriani. et al, 2015).
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor ini
ada yang dapat dikontrol dan ada juga yang tidak Faktor dalam umumnya adalah faktor
yang sukar dikontrol, di antaranya keturunan, sex, umur, parasit dan penyakit. Faktor luar
yang utama mempengaruhi pertumbuhan ialah makanan dan suhu perairan Namun dari
kedua faktor ini belum diketahui faktor mana yang memegang peranan lebih besar (Effendie,
2002).

C. Mortalitas

Mortalitas total dapat didefinisikan sebagai jumlah individu yang hilang selama satu
interval waktu. Umumnya dalam perikanan, mortalitas terdiri dari dua kelompok yaitu
mortalitas alami (M) dan mortalitas penangkapan (F). Mortalitas alami yang tinggi didapat
pada organisme yang memiliki nilai koefisien laju pertumbuhan yang besar dan sebaliknya,
mortalitas alami yang rendah akan didapat pada organisme yang memiliki nilai laju koefisien
pertumbuhan yang kecil Mortalitas alami disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
predasi termasuk kanibalisme, penyakit, stres pada waktu pemijahan, kelaparan dan umur
yang tua. Mortalitas penangkapan disebabkan oleh adanya aktivitas penangkapan
(Amaliyah, 2021).
Mortalitas penangkapan merupakan mortalitas yang terjadi akibat adanya aktivitas
penangkapan. Mortalitas penangkapan disebabkan kecepatan eksploitasi suatu stok karena
kegiatan penangkapan atau selama periode waktu tertentu bilamana senna faktor penyebab
kematian berpengaruh terhadap populasi. Sedangkan pengharapan kematian tahunan
penyebab alamiah adalah peluang dimana seekor ikan mati oleh proses alamiah selama
periode waktu yang diamati (Effendie, 2002). Mortalitas total didefinisikan sebagai laju
penurunan pelimpahan individual ikan berdasarkan waktu eksponensial. Umumnya
mortalitas total ikan dinyatakan dalam bentuk persamaan hubungan yakni Z-F+M, dimana F
adalah mortalitas penangkapan dan M adalah mortalitas alami (Amaliyah, 2021)
Laju eksploitasi (E) didefinisikan sebagai bagian suatu kelompok unsur yang akan
ditangkap selama ikan tersebut hidup. Oleh karena itu, laju eksploitasi juga dapat sebagai
jumlah ikan yang ditangkap dibandingkan dengan jumlah total ikan yang mati karena senna
faktor, baik faktor alam maupun faktor penangkapan. Pauly menduga bahwa dalam stok

4
yang dieksploitasi optimal maka laju mortalitas penangkapan (F) sama dengan laju
mortalitas alami (M) atau laju eksploitasi (E) sama dengan 0,5. Penentuan laju eksploitasi
merupakan salah satu faktor yang perlu diketahui untuk menentukan kondisi sumber daya
perikanan dalam pengkajian stok ikan. (Fachirah, 2021)
D. Yield per Recruitment (Y/R)

Secara sederhana yield adalah porsi atau bagian dari populasi yang diambil oleh
manusia. Recruitment adalah penambahan anggota baru ke dalam suatu kelompok
(Suwarni, 2022). Recruitment ini diartikan sebagai penambahan suplai baru (yang sudah
dapat dieksploitasi) ke dalam stok lama yang sudah ada dan sedang dieksploitasi (Effendie,
2002).
Suplai baru ini adalah hasil reproduksi yang telah tersedia pada tahapan tertentu dari
daur hidupnya dan telah mencapai ukuran tertentu sehingga dapat tertangkap dengan alat
penangkapan yang digunakan dalam perikanan (Effendie, 2002). Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi rekruitment, termasuk didalamnya yaitu besarnya stok yang sedang bertelur,
faktor lingkungan, predasi, dan persaingan (Muhsoni, 2019).
Model Yield per recruitment adalah salah satu model non linier yang disebut juga
model analisis recruitment dan dikembangakan oleh Beverton dan Holt. Model ini lebih
mudah dan praktis digunakan karena hanya memerlukan input nilai parameter populasi lebih
sedikit jika dibandingkan dengan model yield per recruitment yang lainnya (Amaliyah, 2021).

5
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1) Hasil Kelompok Umur Ikan Bungo

Hasil analisis jantan dapat dilihat pada tabel berikut.


Tabel 1 Jumlah kisaran panjang dan kelompok umur ikan Bungo (Glossogobius giuris)
Standar Separasi
Kelompok Panjang Populasi
Deviasi Indeks
Umur Rata- Rata (ekor)
(SD) (S.I)
1 120,21 8,72 38,62 n.a
Jantan 2 163,42 16,27 143,51 2,28
3 205,68 16,97 104,99 2,1

Gambar 1 Histogram frekuensi panjang total dan kurva distribusi normal ikan Bungo
(Glossogobius giuris)

2) Pertumbuhan Ikan Bungo

Hasil analisis pertumbuhan ikan bungo dengan menggunakan metode Von Bertalanffy
Growth Formula melalui software FISAT II, dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 2 Pendugaan parameter pertumbuhan ikan Bungo (Glossogobius giuris)

Parameter Jantan

K 0,73

6
L∞ 242,5

Log (-to) -0,90660

to -0,12399
300

250
Panjang Total (mm)

200
Lt = 242,5 ()
150

100

50

0
-10 0 10 20 30 40 50 60
Umur Relatif (tahun)

Gambar 2 Kurva laju pertumbuhan ikan Bungo (Glossogobius giuris)

3) Mortalitas dan laju eksploitasi ikan bungo

Hasil analisis mortalitas dan laju eksploitasi ikan bungo dengan menggunakan melalui
software FISAT II, dapat dilihat pada tabel di bawah.
Tabel 3 Nilai mortalitas dan laju eksploitasi ikan Bungo (Glossogobius giuris)

Parameter Nilai Dugaan


Mortalitas total (Z) 1,26/tahun
Mortalitas alami (M) 0,47/tahun
Mortalitas penangkapan (F) 0,79/tahun
Laju eksploitasi (E) 0,63

7
Gambar 3 Nilai mortalitas dan laju eksploitasi ikan Bungo (Glossogobius giuris)
4) Yield per Recruitment (Y/R) ikan bungo

Pendugaan Y/R’ dianalisa dengan menggunakan metode Hasil Yield per recruitment
relatif (Y/R’) ditemukan ikan Jantan.

Tabel 4 Nilai dugaan parameter yang digunakan sebagai masukan pada analisis Yield Per
Recruitment (Y/R) Ikan Bungo (Glossogobius giuris)

Parameter Nilai Dugaan


Mortalitas total (Z) 1,26/tahun
Mortalitas alami (M) 0,47/tahun
Mortalitas penangkapan (F) 0,79/tahun
Laju eksploitasi (E) 0,63
Koefisien Laju Pertumbuhan (K) 0,73
Panjang Asimstot (L∞) 242,5 mm

8
Gambar 4 Grafik Yield Per Recruitment (Y/R) Ikan Bungo (Glossogobius giuris)

B. Pembahasan

1) Kelompok Umur Ikan Bungo

Berdasarkan hasil yang diperoleh jumlah sampel ikan bungo 277 ekor yang terdiri dari
ikan bungo jantan sebanyak 277. Ukuran kisaran panjang total ikan bungo jantan yaitu 100
mm-245 mm dengan frekuensi panjang tertinggi terdapat pada selang 185 -190 mm
sebanyak 23 ekor. Kisaran panjang total ikan bungo yaitu 100 - 245 mm.

Analisis kelompok umur ikan bungo menggunakan metode Bhattacharya yang terdapat
dalam software FISAT II. Hasil analisis dengan menggunakan interval kelas panjang 5 mm,
terdapat 15 kelas untuk jantan. Hasil analisis jumlah, kisaran panjang dan kelompok umur
ikan bungo (Glossogobius giuris) jantan.
Adanya perbedaan jumlah kohort hasil tangkapan pada perairan diduga disebabkan oleh
terjadinya recruitmet individu baru dari hasil tangkapan pemijahan ikan bungo yang terjadi
setiap bulan ditrmukan lagi kohort hasil tangkapan, selain itu diduga penyebab lainnya
lingkungan perairan dimana ikan bungo hidup dan laju sumber daya ikan tersebut, individu
antara satu kelompok umur dengan kelompok umur yang di atasnya (Amaliyah, 2021).

2) Pertumbuhan Ikan Bungo

Koefisien laju pertumbuhan (K) didefinisikan sebagai parameter yang menyatakan


kecepatan kurva pertumbuhan. Jadi semakin tinggi nilai nilai koefisien pertumbuhan, ikan
semakin cepat mencapai panjang maksimum. Perbedaan koefisisien tersebut disebabkan

9
adanya perbedaan lingkungan penangkapan dan kelimpahan makanan. Koefisienlaju
pertumbuhan (K) akan mempengaruhi panjang maksimum ikan dan hal ini kemungkinan
disebabkan beberapa faktor yang memengaruhi perbedaan pertumbuhan ikan diantaranya
adalah perbedaan habitat, kebiasaan makan, aktivitas ikan, musim, suhu, ketersediaan
makanan, dan tingkat trofik (Cia, et.al., 2018).
Hasil koefisien pertumbuhan ikan Bungo (Glossogobius giuris) menunjukkan bahwa nilai
Berdasarkan skor dari ELEFAN 1 diperoleh : k = 0,73; L asimtot= 242,5; log (-to) = -0,31912;
to = -0.47960; *to: panjang awal ikan. Hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan pada
ikan Bungo relatif lambat. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Amaliyah, 2021) bahwa laju
pertumbuhan (K) ikan bungo jantan dan betina lebih kecil dari pada 0,5 menunjukkan bahwa
pertumbuhan ikan bungo tergolong lambat.

3) Mortalitas dan laju eksploitasi ikan bungo

Pendugaan laju mortalitas total (Z) ikan bungo dilakukan dengan pendugaan kurva
penangkapan yang dikonversikan ke dalam ukuran panjang (Length-Converted cacth curve)
melalui software FISAT II, kemudian memasukkan nilai Loo dan K. Terdapat mortalitas total
(Z) = 1,26, mortaliatas alami (M) = 0,47, mortalitas penangkapan (F) = 0,49 dan laju
eksploitasi (E) = 0,63.
Hal ini dapat dikatakan bahwa laju eksploitasi ikan bungo (Glossogobius giuris) telah
mengalami lebih tangkap biologis. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Fachirah,2021) bahwa
Apabila nilai E lebih besar dari 0,5 dapat dikategorikan lebih tangkap biologis yaitu lebih
tangkap pertumbuhan terjadi bersama sama dengan lebih tangkap rekruitmen.

Lebih tangkap pertumbuhan yaitu tertangkapnya ikan-ikan muda yang akan berpotensi
sebagai stok sumber daya perikanan sebelum mereka mencapai ukuran yang pantas untuk
ditangkap sedangkan lebih tangkap rekruitment yaitu apabila jumlah ikan-ikan dewasa
didalam stok terlalu banyak di eksploitasi sehingga reproduksi ikanikan muda juga
berkurang (Fachirah, 2021).

4) Yield per Recruitment (Y/R) ikan bungo

Pendugaan Y/R’ dianalisa dengan menggunakan metode baverton & holt Y/R Analysis.
Hasil Yield per recruitment relatif (Y/R’) ditemukan ikan jantan sebesar Yang dapat diambil
sebagai hasil tangkapan dengan laju eksploitasi maksimal 0,935. Hal ini sesuai dengan
pendapat (Amaliyah,2021) bahwa laju eksploitasi suatu stok ikan secara maksimum dan
lestari jika F = M atau laju eksploitasi (E) = 0,5. Kondisi ini didukung oleh data mortalitas
yang diperoleh bahwa adanya over exsploited terhadap ikan bungo disebabkan karena
mortalitas penangkapan yang tinggi dibandingkan dengan mortalitas alaminya.

10
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penangkapan ikan bungo telah melewati nilai
lestari, dan apabila dilakukan penangkapan secara terus menerus maka stok ikan bungo
akan semakin berkurang bahkan akan mengalami kepunahan. Oleh karena itu diperlukan
adanya alternatif pengelolaan mengenai pengaturan dan pengawasan terhadap
pembatasan jumlah tangkapan ikan bungo, batas daerah operasional dan ukuran ikan
bungo yang tertangkap sehingga tidak mengakibatkan penurunan jumlah stock ikan bungo
yang cukup besar. (Amaliyah, 2021).

IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulan sebagai
berikut:
1. Kelompok umur ikan bungo jantan terdiri dari 3 kelompok umur dengan jumlah populasi
terbanyak pada ukuran 205,68 mm sebanyak 104,99 ekor untuk ikan jantan.
2. Pertumbuhan ikan bungo jantan (0,73 per tahun). Hal ini dapat diindikasikan bahwa
pertumbuhan pada ikan bungo relatif lambat karena nilai K<0,5.
3. Mortalitas ikan bungo jantan disebabkan oleh mortalitas penangkapan dan nilai
eksploitasinya menunjukkan lebih tangkap karena nilai laju eksploitasi (E) lebih besar dari
0,5 dapat dikategorikan lebih tangkap biologis yaitu lebih tangkap pertumbuhan terjadi
bersamasama dengan lebih tangkap rekruitmen.

11
4. Berdasarkan pendugaan Y/R' yang dianalisa menggunakan metode Beverton dan Holt
menunjukkan bahwa populasi ikan Bungo dikategorikan telah berada pada tingkat over
exploited (kelebihan upaya penangkapan) karena laju eksploitasi saat ini (E) lebih besar
dari laju eksploitasi optimum. Kondisi ini didukung oleh data mortalitas yang diperoleh
bahwa adanya over exsploited terhadap ikan Bungo disebabkan karena mortalitas
penangkapan yang tinggi dibandingkan dengan mortalitas alaminya.

B. Saran

Berdasarkan praktikum Dinamika Populasi dan Pendugaan Stok yang telah dilakukan
saran yang dapat diberikan yaitu:
1. Sebaiknya data praktikum yang yang diberikan adalah data yang sudah pasti, agar tidak
terjadi kesalahan dalam memasukkan data kedalam Microsoft Excel.
2. Sebaiknya aplikasi yang digunakan adalah aplikasi yang memiliki kualitas baik, agar tidak
terjadi kesulitan saat menggunakan aplikasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Amaliyah, A. H. 2021. Dinamika Populasi Ikan Bungo, Glossogobius Giuris (Buchanan,


1822) di Perairan Danau Sidenreng, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi
Selatan. Makassar : Universitas Hasanuddin

Effendie, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusantara.

Fachirah, N., 2021. Pertumbuhan, Mortalitas dan Laju Eksploitasi Ikan Bungo, Glossogobius
giuris (Buchanan, 1822) di Danau Lapompakka, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Gayanilo, F.C., et al., 2006. FAO-ICLARM stock assessment tools II Revised version. Food
and Agriculture Organization of the United Nations. Rome : Worldfish Center.

Kudsiah, H, et al., 2021. Dinamika Populasi Ikan Bungo (Glossogobius giuris Hamilton-
Buchanan, 1822) di Perairan Danau Tempe, Sulawesi Selatan. JSIPI (Jurnal Sains
dan Inovasi Perikanan). Vol. 5, No. 1, Hal. 1-8.

Muhsoni, F. F., 2019. Dinamika Populasi Ikan (Pedoman Praktikum dan Aplikasinya).
Madura: UTM Press.

12
Octoriani, W., et al., Laju Eksploitasi Sumber Daya Ikan Yang Tertangkap Pukat Cincin Di
Selat Sunda. Marine Fisheries. Vol.6, No.1, Hal. 69-79.

Suwarni. 2022. Penuntun Praktikum Dinamika Populasi dan Pendugaan Stok. Modul.
Makassar : Universitas Hasanuddin.

13

Anda mungkin juga menyukai