(Channa striata)
SITI ZULAEKA
200330010
AKUAKULTUR IV A
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga penyusun bisa menyelesaikan
Laporan Praktikum Ikhtiologi yang berjudul “Tingkat Kematangan Gonad Pada
Ikan Gabus (Channa striata)”. Adapun tujuan disusunnya laporan ini adalah
sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Reproduksi.
Tersusunnya laporan ini tentu bukan karena buah kerja keras semata,
melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya ucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada asisten dosen yaitu Rizki Kurniawan, Guntur,
Sakinah Hasibuan, Rubiah.
Saya sangat menyadari bahwa laporan ini masihlah jauh dari sempurna.
Untuk itu, saya selaku penyusun menerima dengan terbuka semua kritik dan saran
yang membangun agar laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi. Saya berharap
semoga laporan ini bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................v
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum.......................................................................................2
1.3 Manfaat Praktikum.....................................................................................2
2.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Gabus (Channa striata)............................3
2.2 Habitat Ikan Gabus (Channa striata).........................................................4
2.3 Kebiasaan Makan........................................................................................4
2.4 Kematangan Gonad....................................................................................5
2.4.1 Tingkat Kematangan Gonad Menurut Cassie.....................................7
3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat......................................................................................8
3.2 Alat & Bahan ............................................................................................8
3.3 Metode Praktikum......................................................................................8
3.4 Prosedur Praktikum ...................................................................................8
4. HASIL & PEMBAHASAN
4.1 Hasil............................................................................................................10
4.1.2 Bobot Ikan, Penentuan Jenis Kelamin, dan Berat Gonad...................10
4.1.3 Nilai Indeks Kematangan Gonad (IKG).............................................10
4.1.4 Penentuan Kematangan Gonad Berdasarkan Kriteria Cassie.............10
4.2 Pembahasan ...............................................................................................10
5. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15
LAMPIRAN.........................................................................................................17
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
1. PENDAHULUAN
1
(Palembang) (Makmur et al., 2003). Berdasarkan latar belakang tersebut maka
penulis tertarik melakukan
2
3
4
> mengarah ke depan. Sirip dada lebih pendek dari pada bagian kepala di
belakang
5
6
mata. Umumnya bagian punggung tubuh berwarna gelap dan bagian perut
(abdominal) berwarna putih. Sirip ekor berbentuk bundar (rounded) (Saanin,
1986; Pulungan et al., 1986; Kottelat et al., 1993 dan Pulungan 2000). Komposisi
kimia dari ikan gabus menurut Sayuti dalam Rizki (2005) dalam (Lono, 2017)
adalah kadar air sebanyak 75,01%, protein 17,06%, lemak 0,44% dan abu 1,43%.
Sugito dan Hayati (2006), menambahkan ikan gabus mempunyai kandungan
protein yang tinggi (17%), kandungan lemak yang rendah (1%) dan memiliki
daging yang putih. Ikan gabus merupakan ikan labirin yang mampu bertahan di
luar air, karena mempunyai alat pernafasan tambahan yang berupa lipatan kulit
tipis yang berlikuliku seperti labirin (Soeseno, 1988) dalam (Lono, 2017).
persen sebagai hasil dari perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan
termasuk gonad dikal dengan 100%.
10
3. Berikan keterangan klasifikasi dari ikan gabus (Channa striata).
4. Ukur panjang total (TL), dan lebar badan (BdH).
11
12
4.1 Hasil
Adapun hasil pengamatan pada ikan gabus (Channa striata)
dilaboratorium adalah sebagai berikut:
4.1.1 Data Morfometrik
1. Panjang Total (TL) : 28,7 cm
2. Lebar Badan (BdH) : 5,5 cm
4.1.2 Bobot Ikan, Penentuan Jenis Kelamin, dan Berat Gonad
Ikan gabus (Channa striata) yang diamati memiliki berat/bobot tubuh
211,6 gram. Setelah melakukan pengamatan ciri seksual primer yaitu dengan cara
membedah bagian abdominal ternyata gonad yang terdapat pada ikan gabus yang
diamati berupa testes yang artinya bahwa ikan gabus tersebut berjenis kelamin
jantan. Selain itu, berat gonad ikan gabus tersebut memliki berat sekitar 2 gram.
4.1.3 Nilai Indeks Kematangan Gonad (IKG)
IKG=0,088 %
4.2 Pembahasan
Ikan gabus (Channa striata) merupakan ikan air tawar yang mempunyai
nilai ekonomis tinggi (Gustiano, 2007). Ikan gabus berkembang biak di alam pada
perairan umum. Ikan ini memiliki ukuran yang cukup besar, jumlah telur banyak
dan tahan hidup pada kondisi perairan yang kadar oksigennya relatif rendah
Pembedaan kedua jenis kelamin ini secara nyata hanya dapat dilakukan dengan
13
membedah ikan dan melihat ciri seksual primernya. (Rahardjo, 2020). Perbedaan
jenis kelamin dari suatu individu ikan dapat ditentukan dengan memperhatikan
14
15
karakteristik seksual yang dimilikinya. Testis dan ovari ataupun spermatozoa dan
telur (ovum) adalah karakteristik seksual primer pada ikan (Pulungan, 2015).
Pada hasil diatas bahwa diketahui setelah dilakukan pembedahan dibagian
abdominal bahwa dapat dilihat gonad pada ikan gabus (Channa striata) tersebut
berupa testes. Testis merupakan sepasang organ memanjang yang terletak pada
dindingdorsal (Tang dan Affandi, 2002). Testis sebagai gonad jantan memiliki
fungsiganda, yaitu sebagai penghasil spermatogonia dan mensekresi hormon
androgen (Agusriana, 2014).
Pada testis muda biasanya terlihat hanya ada sel spermatogonia dan sel
sertoli pada tubulusnya (Prasetyaningtyas, 2001). Tubulus biasanya belum
mengandung rumen dan terdapat jaringan ikat yang tebal disekitar tubulus
(Prasetyaningtyas, 2001). Tubuli seminiferi adalah bagian yangdominan dalam
testis yang berupa buluh bulat dan berliku – liku. Pada tubuli terdapat sel – sel
spermatogenik dan sel Sertoli. Sel – sel spermatogenik terdiri daris permatogonia,
spermatosit, spermatid, dan spermatozoa. Berbagai sel spermatogenik
menunjukkan perbedaan tahapan dalam perkembangan dan diferensiasi
spermatozoa (Agusriana, 2014).
Tingkat kematangan gonad adalah tahapan perkembangan gonad sebelum
dan sesudah ikan memijah. Pengamatan tingkat kematangan gonad dilakukan
dengan cara histologis dan morfologi. Anatomi perkembangan gonad dapat
terlihat lebih jelas dan akurat dengan menggunakan pengamatan secara histologi
edangkan dengan cara morfologi tidak terlihat lebih jelas. Namun cara morfologi
banyak dan mudah dilakukan dengan dasar mengamati morfologi gonad antara ain
ukuran panjang gonad, bentuk gonad, berat gonad, dan perkembangan isi gonad
(Effendie, 1997) dalam Agusriana (2014).
Tingkat kematangan gonad pada ikan gabus yang diamati berdasarkan
kriteria Cassie yaitu bahwa ikan gabus memiliki tingkat kematangan gonad
(TKG) I. Gonad ikan gabus jantan memiliki ciri-ciri pada setiap
tingkatannya.TKG I testes pada jantan hampir sama dengan ovari pada betina.
Testes masih berwarna merah dan bening. Testes berukuran lebih kecil
dibandingkan ovari dan testes terlihat bergerigi (Sarah et al., 2017).
Perkembangan gonad ikan secara kualitatif ditentukan dengan mengamati tingkat
16
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pengamatan praktikum tingkat kematangan gonad
ikan gabus (Channa striata) yaitu :
1. Data morfometrik yang terdapat pada pengamatan ikan gabus (Channa
striata)
1. Panjang Total (TL) : 28,7 cm
2. Lebar Badan (BdH) : 5,5 cm
2. Ikan gabus (Channa striata) yang diamati memiliki jenis kelamin jantan.
Selain itu, berat/bobot tubuh 226,9 gram, dan berat gonad ikan gabus
tersebut memliki berat sekitar 2 gram
3. Tingkat kematangan gonad pada ikan gabus (Channa striata) yang diamati
berdasarkan kriteria Cassie yaitu bahwa ikan kuwe memiliki tingkat
kematangan gonad (TKG) I. Dan indeks kematangan gonad (IKG) yang
didapat 0,888%.
4. Tingkat kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui perbandingan
ikan-ikan yang akan melakukan reproduksi dan yang tidak melakukan
reproduksi. Pengetahuan TKG ini juga akan didapatkan keterangan waktu
ikan itu memijah, baru memijah atau sudah selesai memijah.
5. Penentuan indeks satu pengetahuan untuk menggambarkan siklus
reproduksi, sejarah hidup ikan yang sangat diperlukan dalam mempelajari
dinamika populasiikan, seperti usia atau ukuran estimasi ikan mencapai
kematangan seksual, waktu pemijahan dan tempat. Nilai indeks
kematangan gonad terkait dengan mutupakan yang dikonsumsinya maka
makin baik mutu pakan maka nilai IKG akan lebih tinggi.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
Rahardjo, M. F. 2020. Bagaimana Membedekan Jantan dan Betina Ikan. Warta
Ikthiologi, Vol 4 (3), 2.
Sarah, Y, Eddiwan,. Deni. E. (2017). Studi Komparatif Aspek Biologi Reproduksi
Ikan Gabus (Channa striata, Bloch 1793) dari Sungai Siban dan Sungai
Kulim, Provinsi Riau. Hal 1-15.
20
LAMPIRAN
21
22
Lampiran 2. Bobot Tubuh dan Berat Gonad Ikan Gabus (Channa striata)