NIM : R011231123
C. Sumber Historis, Sosiologis Dan Politis tentang Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa :
Kepercayaan : Animisme dan dinamisme
Agama : Hindu, Buddha, Kristen, Islam, Konghucu
Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dengan India(Dinasti Marsha). Pengiriman para pemuda
untuk belajar ke India menunjukan telah tumbuh nilai Politik Luar Negeri yang Bebas Aktif.
Hubungan baik Raja Majapahit Hayam Wuruk dengan Kerajaan Tiongkok, Ayoda,
Champa & Kamboja.
Nilai Persatuan Indonesia
Terwujud dengan Keutuhan Kerajaan. Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gadjah
Mada dalam sidang Raja dan Menteri pada tahun 1331
Empu Tantular mengarang Buku Sutasoma yang terdapat Sloka Persatuan Nasional yang
berbunyi "Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua" yang artinya Walaupun Berbeda-
beda Namun Tetap Satu Jua dan Tidak Ada Agama yang Memiliki Tujuan Berbeda.
Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dim Permusyawaratan Perwakilan.
Pepatah Minangkabau: "Bulek aei dek pambuluah, bulek kato dek mufakat" (Bulat air karena
pembuluh/bambu, bulat kata karena mufakat).
Tudang Sipulung di SulSel
Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Cita-cita Kesejahteraan bersama dalam suatu Negara telah tercermin dalam Kerajaan Sriwijaya
sebagaimana tersebut di Ungkapan «Marvuai Vannua Criwijaya Siddhayatra Subhika" / Suatu
Cita-cita Negara yang Adil & Makmur
SUMBER SOSIOLOGIS
Soekarno diangkat sebagai Presiden Seumur Hidup melalui TAP No. III/MPRS/1960.
Kekuasaan Presiden Soekarno berada di puncak piramida, artinya berada pada posisi tertinggi
yang membawahi ketua MPRS, ketua DPR, dan ketuaDPA yang diangkat sebagai menteri dalam
kabinetnya.
Pertentangan Antarpihak begitu keras, seperti yang terjadi antara tokoh PKI dengan perwira
Angkatan Darat (AD).
Terjadi Gerakan 30 September 1965.
Hal inilah yang memunculkan gejolak yang berujung pada peralihan kekuasaan dari Soekarno ke
Soeharto, yang diawali dengan terbitnya surat perintah 11 maret dari Soekarno ke Letnan Jenderal
Soeharto. Supersemar merupakan perintah untuk mengamankan situasi atau keamanan yang ada. Hal
inilah yang menjadi fakta sejarah peralihan rezim.
Pada masa orde baru, presiden Soeharto mengeluarkan berbagai upaya untuk menjalankan pancasila.
Namun, Pancasila yang seharusnya sebagai nilai dasar, moral etik bagi negara dan aparat pelaksana
negara, dalam kenyataanya digunakan sebagai alat legitimasi politik. Puncak dari keadaan tersebut
ditandai dengan hancurnya ekonomi nasional, maka timbullah berbagai gerakan masyarakat yang
dipelopori oleh mahasiswa, cendekiawan, dan masyarakat. Gerakan tersebut melahirkan reformasi yang
menuntut adanya perubahan dalam berbagai bidang. Akibat dari gerakan reformasi ini, akhirnya Soeharto
lengser dari jabatannya.
Di saat orde baru tumbang, muncul fobia terhadap pancasila karena dasar negara itu dianggap identik
dengan rezim orde baru. Pancasila seakan ditinggalkan dan dilupakan selama awal reformasi yang
memang awalnya tidak memiliki dampak, tetapi lama kelamaan dampaknya semakin terasa. Hingga pada
akhirnya Pancasila kembali ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta para petinggi kembali
melakukan upaya-upaya untuk menguatkan kembali Pancasila dan Undang-undang.
MATERI KELOMPOK 4
Mukadimah RIS terdiri dari 4 alinea. Di dalamnya tercantum dasar negara Pancasila. Berikut
mukaddimah konstitusi RIS :
MUKADDIMAH
Kami bangsa Indonesia semendjak berpuluh-puluh tahun lamanja bersatu-padu dalam perdjuangan-
kemerdekaan, dengan senantiasa berhati-teguh berniat menduduki hak-hidup sebagai bangsa jang
merdeka-berdaulat.
Kini dengan berkat dan rahmat Tuhan telah sampai kepada tingkatan sedjarah jang berbahagia dan luhur.
Maka demi ini kami menjusun kemerdekaan kami itu dalam suatu Piagam negara jang berbentuk
republik-federasi, berdasarkan pengakuan ke-Tuhanan Jang Maha-Esa, peri-kemanusiaan, kebangsaan,
kerakjatan dan keadilan sosial.
Untuk mewudjudkan kebahagiaan kesedjahteraan perdamaian dan kemerdekaan dalam masjarakat dan
negara-hukum Indonesia Merdeka jang berdaulat sempurna.
Pada alinea ke-3: "... kemerdekaan disusun dalam suatu piagam negara yang berbentuk Republik-
Federasi.". Disebutkan bentuk pemerintahan Indonesia dan bentuk negaranya adalah federasi
yaitu negara yang didalamnya terdiri dari negara-negara bagian. Masing-masing negara bagian
memiliki kedaulatan sendiri untuk mengurus urusan dalam negerinya. Dan juga tercantum
"Ketuhanan Yang Maha Esa, perikemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan, dan keadilan sosial.",
yang merupakan rumusan Pancasila sebagai ideologi dasar pembentukan negara Indonesia.
Batang tubuh yang terdiri dari 6 bab dan 197 pasal. Konstitusi RIS bersifat sementara. Hal ini
ditunjukkan dalam pasal 186 yang berbunyi "Konstituante (sidang pembuat konstitusi), bersama-
sama dengan pemerintah selekas-lekasnya menetapkan Konstitusi Republik Indonesia Serikat
yang akan menggantikan konstitusi sementara ini".
Pada masa Konstitusi RIS 1949 kedaulatan dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan
DPR dan Senat. Dari aspek kesejahteraan negara, Konstitusi RIS 1949 bentuk negaranya federasi,
maka pelaksanaan demokrasi pada tiap negara bagian tidak sama. Hal tersebut dikarenakan
tingkat kebijakan setiap negara bagian tidak sama (bisa tidak sejalan dengan pemerintah pusat).
Rumusan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 memiliki perbedaan signifikan dengan mukaddimah
dalam Konstitusi RIS dan UUDS 1950. Pancasila adalah dasar filsafat negara Indonesia yang diakui
sebagai panduan dalam semua aspek kehidupan bangsa.
Ketuhanan Yang Maha Esa: Menegaskan pengakuan terhadap Tuhan yang Maha Esa dan
memberikan landasan spiritual untuk pemerintahan dan kehidupan masyarakat.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menggarisbawahi pentingnya menghormati hak asasi
manusia dan etika dalam interaksi sosial.
Persatuan Indonesia: Mendorong kesatuan dan solidaritas dalam keragaman budaya, suku, dan
agama di Indonesia.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:
Mengedepankan prinsip demokrasi dan partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Menekankan tujuan pemerataan ekonomi dan
kesejahteraan sosial untuk menciptakan masyarakat yang adil.