Anda di halaman 1dari 11

Dasar Transistor

ET2006 - Elektronika Komunikasi

Program Studi Teknik Telekomunikasi


Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Institut Teknologi Bandung
Silabus
• Materi yang akan dipelajari dalam bab Dasar Transistor :
– Varisasi Penguatan Arus dan Garis Beban
– Titik Operasi Transistor dan Saturasi
• Menge-plot titik Q
• Saturasi transistor
– Saklar Transistor dan Pencatuan Emitor
• Saklar transistor
• Titik Q pada pencatuan transistor
– Pengedalian LED
• Pencatuan basis untuk pengendalian LED
• Pencatuan emitor untuk pengendalian LED
– Piranti optoelectronic

2
Variasi Penguatan Arus & Garis Beban
• Penguatan transistor
hFE Penguatan arus (dc atau hFE) akan
200
125oC bervariasi bergantung pada arus
25oC kolektor dan suhu sekitar transistor.
100
70 Pada produksi massal, tidak semua
50
-55oC
transistor mempunyai penguatan arus
30 (dc atau hFE) yang sama, tapi pada
20
umumnya tidak berbeda jauh dari
IC
10 data sheet.
VCC  VCE
0.1 1.0 10 100 200 IC 
• Garis beban transistor titik IC (mA) RC
saturasi garis
7 beban
3k 6
RB 5 titik
4
3 cut-off
IC V 0
? 2
15V CE 1
VCE
15V VCE ?
I C 0 15V 3
Titik Operasi Transistor dan Saturasi
• Menge-plot titik Q (Quiescent point) VBB  VBE
IC (mA) IB  I C   dc I B
RB
3k 7 VCE  VCC  I C RC
500k 6 QH
5
4 Q
3
15V 2
15V 1 QL VCE
1.5V 6V 10.5V 15V
• Metoda arus saturasi
20V
10k I C ( sat )   2mA
10k
dc = 50 Arus basis idealnya adalah 0,1mA.
100k
Dengan mengasumsikan penguatan arus
(dc) adalah 50, maka:
20V I C   dc I B
10V Transistor bekerja
 5mA
pada daerah saturasi 4
Saturasi Transistor
• Metoda tegangan kolektor
10k Arus pada basis untuk rangkaian tersebut
adalah 0,1mA. Dengan penguatan arus
dc = 50 (dc) adalah 50, maka: I C   dc I B  5mA
100k
VCE  VCC  I C RC
 20   5mA   10k   30V
20V
Transistor bekerja
10V
pada daerah saturasi
Penguatan arus (dc) hanya untuk daerah aktif,
• Hard Saturation dan pada daerah saturasi nilai dc lebih kecil.
Didefiniskan sebagai suatu kondisi dimana arus basis lebih dari cukup untuk
membuat transistor saturasi. IC (mA)
Soft saturation  kondisi +10V 1k 10
dimana penguatan arus Vout
sedikit lebih rendah
dibanding penguatan 10k VCE
10V 0
pada kondisi aktif. dc = 50 0 10V
Rule RB : RC = 10 : 1 5
Saklar Transistor & Pencatuan Emitor
• Saklar Transistor Vout cut-off
1
Pencatuan basis merupakan pencatuan
yang sangat berguna dalam rangkaian +10V
saturasi
digital karena rangkaian dirancang untuk
t
bekerja pada daerah saturasi dan cut-off. 0 S-tertutup 1k
Ketika saklar S terbuka, tidak ada arus S-terbuka
yang mengalir di basis dan arus di kolektor Vout
juga menjadi 0. Sehingga Vout akan naik S 10k
menjadi VCE (cut-off). Sebaliknya ketika 10V dc = 50
saklar tetutup, maka IB mengakibatkan IC
saturasi, sehingga Vout akan menjadi 0.
• Pencatuan Emitor RC
Pencatuan emitor diperoleh dengan
menghubungkan VBB ke basis.  VE = VBB - VBE
VCC
Dengan kondisi seperti itu, maka titik Q tidak VBB
akan bergerak dari garis beban meskipun dc
RE
berubah-ubah.
6
Titik Q Pada Pencatuan Emitor
• Menentukan titik Q 1k
VE  VBB  VBE  5V - 0,7V  4,3V dc = 100 RC
VBB  VBE 15V
IE   1,95mA 5V
RE V  V  I  R  13,1V RE VCC
C CC E C
VCE  VC  VE  8,8V VBB 2k2
 titik Q ada di: VCE = 8,8V dan IC = 1,95mA
Langkah-langkah untuk menentukan Bagaimana pengaruh pencatuan
VCE dan titik Q pada pencatuan emitor: emitor terhadap penguatan arus?
1. Tentukan tegangan emitor IC
IE  IC  IB  IE  IC 
2. Hitung arus pada emitor  dc
3. Hitung tegangan kolektor faktor koreksi
4. Hitung VCE dengan yang membedakan I   dc I
C E
mengurangkan tegangan emitor antara IC dan IE  dc  1
dari tegangan kolektor.
7
Pengendalian LED
• Pencatuan basis untuk pengendalian LED 1k5
Ketika saklar ditutup, transistor akan
masuk ke daerah saturasi tinggi (hard
saturation). Kolektor akan memberikan
tegangan sebesar 15V melalui resistor 15V
1k5. Jika tegangan jatuh LED 15k
diabaikan, IC sebesar 10mA. Namun, 15V
apabila tegangan LED tidak diabaikan,
misal 2V, maka IC sebesar 8,67mA.
• Pencatuan emitor untuk pengendalian LED
Ketika saklar ditutup, transistor akan masuk
ke daerah aktif. Secara ideal, tegangan emitor
adalah 15V, berapapun tegangan jatuh LED
(1,8V, 2V atau 2,5V) tidak akan berpengaruh.
20V
Arus pada LED tidak tergantung tegangan
LED  kelebihan pencatuan emitor selain 15V
tidak diperlukannya resistor pada kolektor. 1k5
8
Piranti Optoelectronic
• Phototransistor vs photodiode +VCC +VCC
Perbedaan mendasar antara
phototransistor dengan photodiode RC RC
adalah pada penguatan arus (dc).
Untuk phototransistor, cahaya yang
diterima akan menghasilkan lebih
banyak arus yang dikuatkan dc kali
 kelebihan dari phototransistor.
• Optocoupler RC
Dibandingkan photodiode,
optocoupler mempunyai sensitivitas V VCC
S
yang lebih baik. Setiap perubahan
tegangan VS akan mengakibatkan
perubahan arus LED yang juga
berpengaruh pada arus
phototransistor. Kelebihan
optocoupler adalah adanya isolasi
antara bagian input dengan output. 9
Aplikasi Optocoupler
• Zero-crossing detector +20V 5 2V
I LED 
200V
1k 10k 1k
50Hz 40:1 Vout  7,071 mA
Arus saturasi dari
phototransitor:
20V
100
4N24 I C(sat) 
10k
40 4N23
 2 mA
10
Vout (V)
4 4N24 10
IC (mA)

1
t
0,4 4N22 0
0,1
0,04
0,01
0,1 0,4 1 4 10 40 100 10
ILED (mA)
Latihan Soal
1. Tentukan kondisi transistor di samping (apakah saturasi
atau tidak) jika: VCC
• VCC = +20V, VBB = +10V, RB = 33k, RC = 3k3, dan RC
hFE = 100
• VCC = +20V, VBB = +5V, RB = 33k, RC = 3k3, dan hFE
= 200 RB
• VCC = +20V, VBB = +10V, RB = 33k, RC = 10k, dan
VBB hFE
hFE = 50
• VCC = +10V, VBB = +10V, RB = 33k, RC = 3k3, dan
hFE = 100 +10V

2. Untuk gambar susunan transistor di samping, hitung:


Q1
• Arus kolektor dari Q2
• Arus basis dari Q1 jika dc dari Q1 dan Q2 masing- +5V
masing bernilai 100 dan 50.
Q2
100
11

Anda mungkin juga menyukai