1-2
Dr. Ir. Chairunnisa
Medan listrik - Hukum Coulomb (1)
Bersumber dari hukum gravitasi Newton
secara umum
Hukum Newton : setiap benda dengan
massa m akan menarik benda lain yang
bermassa m‘ yang terletak pada jarak R
dengan gaya :
mm'
F=G 2 a
R
G pada persamaan diatas adalah konstanta
gravitasi, sedangkan a adalah vektor satuan
dengan arah tangential (paralel/sejajar) thd
garis yang menghubungkan kedua benda tsb
1-3
Dr. Ir. Chairunnisa
Hukum Coulomb (2)
Dengan analogi dari hukum Newton, jika benda
tersebut merupakan benda yang bermuatan, gaya
tersebut disebut dengan gaya medan listrik
Berdasarkan percobaan diketahui :
Magnitude dari gaya medan listrik tsb proporsional terhadap
perkalian kedua muatan
Magnitude gaya tsb berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
kedua muatan
Magnitude gaya tsb tergantung thd medium tempat kedua
muatan berada
Arah gaya tersebut paralel thd garis yang menghubungkan kedua
muatan
Muatan sama : menolak, muatan beda : tarik-menarik 1-4
Dr. Ir. Chairunnisa
Hukum Coulomb (3)
Q1Q2
F=k 2 a
R
Dimana untuk unit pada sistem SI :
• Q dinyatakan dengan coulomb (C)
• F dinyatakan dengan Newton (N)
• R dinyatakan dengan meter (m)
• a adalah vektor satuan yang tangential thd garis Q1 ke Q2
• k adalah konstanta proportionalitas, untuk medium udara :
1
k= ε0 = 8.854 x10-12 = 1/36π x 10-9 F/m
4πε0
1-5
Dr. Ir. Chairunnisa
Hukum Coulomb (4)
Arah vektor satuan pada F dapat dilihat
dari sudut pandang F1 dan F2
Fi adalah gaya yang diterima oleh Qi
Q1Q2
F1 = k 2 a 21
R
Q1Q2
F2 = k 2 a12
R
a21 adalah vektor satuan di Q1 dengan arah
dari Q2 ke Q1 1-6
Dr. Ir. Chairunnisa
Intensitas medan listrik (1)
Jika Q2 diganti dengan sebuah muatan
kecil seharga q, maka gaya listrik yang
dialami oleh q adalah : Q1q
F2 = k 2 a12
R
Intensitas medan listrik E pada muatan q
didefinisikan sbb :
F2 Q1 Q1
E2 = = k 2 a12 = a
q R 4πε0 R 2 12
1-7
Dr. Ir. Chairunnisa
Intensitas medan listrik (2)
Perhatikan gambar sbb :
Jika terdapat 1 muatan Q,
maka arah medan listrik
yang dialami oleh titik-
titik sekitar Q adalah
mengarah keluar
Sehingga persamaan Q
umum utk E adalah : E = 4πε R 2 a R
0
1-8
Dr. Ir. Chairunnisa
Intensitas medan listrik (3)
Jika terdapat N buah
muatan, maka
besarnya intensitas
medan listrik yang
dialami oleh suatu
titik adalah
penjumlahan dari
setiap E yang ada
N
Qi
E=∑ a
i =1 4πε0 Ri
2 Ri
1-9
Dr. Ir. Chairunnisa
Intensitas medan listrik (4)
Jika pada suatu daerah terdapat muatan yang
terdistribusi secara merata maka intensitas
medan listrik di suatu titik : dQ
E=∫ aR
4πε 0 R 2
dimana dQ = ρ l dl = ρ s ds = ρ v dv dengan :
ρ l = distribusi muatan persatuan panjang (C/m)
ρ s = distribusi muatan persatuan luas (C/m 2 )
ρ v = distribusi muatan persatuan volume (C/m 3 )
dl,ds, dv = panjang, luas, volume diferensial bentuk skalar
1 - 10
Dr. Ir. Chairunnisa
Intensitas medan listrik (5)
z
Carilah besarnya
intensitas medan listrik
di sembarang titik P
(bukan di sumbu z)
y yang disebabkan oleh
P
distribusi muatan ρl
x yang terletak sepanjang
sumbu z
1 - 11
Dr. Ir. Chairunnisa
Intensitas medan listrik (6)
= −
= +
=
= ℓ .
ℓ.
=
1 - 12
Dr. Ir. Chairunnisa
Intensitas medan listrik (7)
Karena ada elemen dQ di bagian bawah, maka
komponen az saling menghilangkan sehingga :
.
=
ℓ .
=
( )",$
ℓ . ℓ . ℓ
= % = =
1 - 13
Dr. Ir. Chairunnisa
Intensitas medan listrik (8)
Carilah besarnya
z
intensitas medan
P listrik di sembarang
titik (pada sumbu z)
yang disebabkan oleh
y distribusi muatan ρl
berbentuk cincin
x dengan radius a yang
terletak pada bidang
z=0
1 - 14
Dr. Ir. Chairunnisa
Intensitas medan listrik (9)
=− +
= +
=
= ℓ . &
ℓ . '
= (
1 - 15
Dr. Ir. Chairunnisa
Intensitas medan listrik (10)
Karena ada elemen dQ di busur bagian
depannya, maka komponen aρ saling
menghilangkan sehingga :
ℓ . '
= (
ℓ . .
= (
&
( )".$
ℓ . .
=
( )".$
1 - 16
Dr. Ir. Chairunnisa
Intensitas medan listrik (11)
Carilah besarnya
z intensitas medan listrik
P di sembarang titik
(pada sumbu z) yang
disebabkan oleh
y distribusi muatan ρs
pada pita dengan lebar
x b berbentuk cincin
(radius a) yang terletak
pada bidang z = 0
1 - 17
Dr. Ir. Chairunnisa
Intensitas medan listrik (12)
=− +
= +
=
= ) . . &
+ * . . '
= (
1 - 18
Dr. Ir. Chairunnisa
Intensitas medan listrik (13)
Karena ada elemen dQ di busur bagian
depannya, maka komponen aρ saling
menghilangkan sehingga :
+ * . . '
= (
+ * * . +
= ".$ =
( )",$
* . , +
= %
1 - 19
Dr. Ir. Chairunnisa
Intensitas medan listrik (14)
Carilah besarnya
z intensitas medan listrik
P
di sembarang titik (pada
sumbu z) yang
disebabkan oleh
distribusi muatan ρs
y pada pita dengan lebar
b berbentuk cincin
x (radius a) dimana pita
tersebut normal thd
bidang z = 0
1 - 20
Dr. Ir. Chairunnisa
Intensitas medan listrik (15)
=− +
= +
=
= ) . . &
+ * . '.
= ( (
1 - 21
Dr. Ir. Chairunnisa
Intensitas medan listrik (16)
Karena ada elemen dQ di busur bagian
depannya, maka komponen aρ saling
menghilangkan sehingga :
+ * . '.
= ( (
+ * * .
= ( ".$ =
( )",$
* . , +
= -(
1 - 22
Dr. Ir. Chairunnisa
Representasi flux dari medan vektor (1)
1 - 25
Dr. Ir. Chairunnisa
Medan Magnet - Sejarah
Jenis lain dari medan vektor adalah medan magnet
Dapat dilihat pada serbuk besi yang mengalami
gaya jika didekatkan magnet permanen
Oersted (1820) menemukan bahwa magnet yang
diletakandi dekat kabel yang berarus listrik akan
bergerak sendiri sampai tegak lurus terhadap kabel
Ampere menyatakan bahwa kawat yang berarus
juga memberikan gaya pada kawat lain yg berarus
dan gaya ini serupa dengan magnet yang
didekatkan dgn magnet
Biot-Savart berhasil mengkuantisasikan rapat flux
magnet B dengan arus listrik
1 - 26
Dr. Ir. Chairunnisa
Medan Magnet – Hk. Biot-Savart (1)
Dari percobaan Biot-Savart diketahui bahwa
gaya medan magnet besarnya adalah :
F = mB (analog dengan F = QE),
dimana m = kutub magnet
Id
1 - 27
Dr. Ir. Chairunnisa
Medan Magnet – Hk. Biot-Savart (2)
Sebuah kawat panjang ℓ
yang dialiri arus sebesar I
akan memberikan rapat
fluks magnet B di titik P
Besarnya rapat arus di titik P
yang disebabkan oleh arus
pada sebagian kecil kawat
dℓ adalah :
µo Idl sin α
dB =
4π R2
1 - 28
Dr. Ir. Chairunnisa
Medan Magnet – Hk. Biot-Savart (3)
= −
= +
=
/ ℓ = /
1 23 4
0= 0= ×
1 - 31
Dr. Ir. Chairunnisa
Hk. Biot-Savart – Penerapan (3)
1 2 3 46
0= ".$
7 8 6
0=
( )",$
7 8 6
0= %
7 8 6 7 8
= = '
ATURAN TANGAN
KANAN 1 - 32
Dr. Ir. Chairunnisa
Hk. Biot-Savart – Penerapan (4)
Carilah besarnya
z
rapat fluks magnet di
P sembarang titik (pada
sumbu z) yang
disebabkan oleh arus
y I aϕ pada kawat
berbentuk cincin
x dengan radius a yang
terletak pada bidang
z=0
1 - 33
Dr. Ir. Chairunnisa
Hk. Biot-Savart – Penerapan (5)
=− +
= +
=
/ ℓ = / & '
7 8 ' 6
0= (
×
1 - 34
Dr. Ir. Chairunnisa
Hk. Biot-Savart – Penerapan (6)
7 8 ' 6
0= (
×
7 8 ' 7 8 '
0= ( ".$ + ( ".$
1 - 35
Dr. Ir. Chairunnisa
Contoh soal medan magnet :
Pada suatu ruang terdapat kawat lurus sangat
panjang yang dialiri arus sebesar 2 A dengan
arah +ax. Kawat tersebut diletakan pada
perpotongan 2 buah bidang yaitu bidang z = 1
dan y = 1.
Selain kawat lurus terdapat pula kawat
melingkar dengan radius 1 yang dialiri arus
sebesar 3 A. Kawat melingkar tersebut
diletakan pada bidang x = 0 dengan titik pusat
(0, -2, 0). Pada titik (0, -3, 0) arah arus adalah
+az.
Tentukan besarnya medan magnet pada titik
(5, -2, 0). 1 - 36
Dr. Ir. Chairunnisa
Hukum Lorentz (1)
Medan listrik dihasilkan oleh muatan
listrik
Medan listrik memberikan gaya kepada
muatan baik yang bergerak ataupun
yang diam sebesar :
F=QE
Benda yang tidak bermuatan tidak akan
menghasilkan medan listrik sehingga
tidak berinteraksi dengan medan listrik
1 - 37
Dr. Ir. Chairunnisa
Hukum Lorentz (2)