PRINSIP PENGKONDISIAN
SINYAL
Vx Vy RL
x
� Rx � � Rx �
Vy Vx - Vx � � Vx �
1- �
�RL + Rx � � L R + Rx �
� RL �
Vx � �
�RL + Rx �
dengan : Vy = tegangan beban
Vx = tegangan sensor dengan rangkaian terbuka
Rx = impedansi internal sensor
RL = impedansi beban.
Lanjutan Contoh 1
• Tegangan yang
sebenarnya muncul
pada terminal
masukan penguat
adalah :
10 kW
Vin VT 0,67 V
10kW + 5kW
dengan Vin = 0,67 V maka besarnya tegangan
keluaran penguat adalah :
Vo 10 0,67V 6,7 V .
RANGKAIAN PASIF
• Rangkaian Pembagi Tegangan
• Rangkaian Jembatan
• Filter RC.
Rangkaian Pembagi Tegangan
Vs
R2 VS
VD
R1 + R2
dengan : VS = tegangan catu
R1, R2 = resistansi pembagi tegangan.
Karakteristik Rangkaian Pembagi Tegangan:
VR3 VR4 R3 R2 - R1 R4
DV - V
R1 + R3 R2 + R4 ( R1 + R3 )( R2 + R4 )
1
Vi � �f ��22
1 + � ��
� f
� � C ��
fC = frekuensi kritis, yaitu frekuensi dimana
perbandingan antara tegangan keluaran dan
tegangan masukan sama dengan 0,707:
1
fC
2p RC
Filter RC Lolos Tinggi (HPF)
• Perbandingan antara tegangan
C
keluaran dan masukan:
V i
R V o
VO
f / fC
Vi 2 1/2
�1 + f / fC �
� �
Contoh 2
• Suatu sinyal pengukuran mempunyai
frekuensi < 1kHz, dan mengandung noise
dengan frekuensi 1 MHz
• Rancanglah sebuah filter yang meredam
noise tersebut menjadi 1 %
• Bagaimana pengaruh filter tersebut
terhadap sinyal pengukuran pada frekuensi
maksimumnya (1 kHz).
Penyelesaian Contoh 2
• Dengan menggunakan Persamaan LPF
diperoleh frekuensi kritis sebagai berikut :
1
0,01
1 + 1MHz fC
2 12
f C 10 kHz
Misalkan digunakan C = 0,01 mF, maka
diperoleh :
1
R 1,59 kW
2p 0,01mF 10kHz
• Untuk melihat pengaruh filter terhadap
sinyal 1 kHz, dapat digunakan Persamaan
LPF :
VO 1
0,995
Vi
1 + 0,1
2 1 / 2