Anda di halaman 1dari 5

Modul 1: DIODA

- Dioda = Komponen Semi Konduktor yang terdiri dari 2 elektroda yaitu Anoda(+) dan
Katoda(- Ditandai)
o Silikon = V Knee 0,7V
o Germanium = V Knee 0,3V
o V Knee = Batas minimal tegangan supaya dioda dapat bekerja

- Forward Bias (Tertutup/Terhubung) = Jika anoda terhubung ke + dan katoda ke -, maka


arus mengalir. Terjadi peristiwa Panjar Maju.
- Reverse Bias (Terbuka) = Dibalik, maka akan arus tidak akan mengalir karena dioda
memiliki hambatan yang sangat kuat. Terjadi peristiwa Panjar Mundur.

- Rectifier
o Mengubah AC ke DC
o HalfWave
▪ 1 Dioda = ketika gelombang -, maka tidak ada arus mengalir
▪ Hanya mengambil bagian positif
▪ Bias maju (Gel +), Bias balik (Gel -)

o FullWave
▪ 4 Dioda = Memuat keseluruhan gelombang
▪ Gelombang + Dioda 1
▪ Gelombang - Dioda 2

- Multipler
o Rangkaian Elektronika yang mengubah tegangan menjadi lebih tinggi dengan
menggunakan dioda dan kapasitor.
o Tegangan Input akan dikalikan sesuai dengan kelipatan dari dioda dan kapasitor.

- Clipper
o Pemotong, Membuang tegangan sinyal sesuai dengan level yang ditentukan (bisa
atas maupun bawah)
o Positif
▪ Membuang Positif
o Negatif
▪ Membuang Negatif

- Clamper
o Pendorong, Mendorong sinyal (bisa atas maupun bawah) dengan
mempertahankan bentuknya
o Positif
▪ Mendorong ke atas, mengakibatkan puncak level negatif 0
o Negatif
▪ Mendorong ke bawah, mengakibatkan puncak level positif 0

- Dioda Zenner
o Memiliki sisi ekslusif pada daerah breakdown sehingga dapat digunakan sebagai
stabilizer/ pembatas tegangan
o Untuk posisi reverse bias, dipasang secara parallel
o Berkonduksi saat tegangan reverse bias mencapai tegangan breakdownya,
sehingga tegangan catu daya harus lebih tinggi dari tegangan breakdown dioda
o TEGANGAN BREAKDOWN = V minim untuk dioda dapat mengalirkan listrik

- LED
o Menyala apabila dialiri tegangan maju (FORWARD BIAS)

Modul 2: Bipolar Junction Transistor


Terdapat PNP dan NPN, Emittor, Collector, Base

- Transistor = Komponen aktif terbuat dari bahan semi konduktor. Berfungsi sebagai
penguat dan saklar
- Basis = Pengendali arus yang mengalir melalui Collector dan Emittor
o Semakin besar I antara Base dan Emittor, maka semakin besar arus dari Collector
dan Emittor
- Kolektor = Disebut dwikutub karena melibatkan perpindahan electron dari kutub + dan -
- Fungsi Kaki = Tingkat E > C > B
o Emiter = Menyebarkan Elektron
o Base = Mengatur Elektron
o Kolektor = Mengeluarkan Elektron

- NPN
o V Base > V Emiter (Lebih Positif)
o Aktif Ketika emitter - base min 0,7
- PNP
o V Base < V Emiter (Lebih Negatif)
o Aktif Ketika collector - base min 0,7

- Daerah jenuh (Saturasi)


o Mengalirkan arus dari kolektor ke emitor secara max
- Daerah Aktif
o Daerah kerja digunakan untuk penguat sinyal. Transistor selalu mengalirkan arus
dari Collector ke Emittor
- Cut Off
o Daerah transistor menghambat hubungan Collector dan Emittor.
o Dinamakan daerah mati

- Sebagai Saklar
o Memanfaatkan Cut off dan Daerah Jenuh dengan mengatur arus yang akan
melewati basis.

- Pemberian Bias
o Proses pengaturan tegangan operasional transistor yang dapat bekerja untuk
memperkuat sinyal

- Bias Emittor
o 2 Sumber tegangan
o Masing masing terhubung ke kolektor dan emitor

- Bias Umpan balik


o Biasnya tergantung dari penguataan arus

- Pembagi Tegangan
o Bias sendiri
o Stabilitas Baik

Modul 3 = Rangkaian BJT

- Common Base (Penguat Tegangan)


o base di ground
o Input ke emitter
o Output dari Collector

- Common Emitter
o Emitter di ground
o Input ke base
o Output dari kolektor
o Output berbeda fasa sebesar 180 derajat dri input

- Common Collector (Penguat Juga)


o Collector di ground
o Input ke emitter
o Output dari base
o Output berbeda fasa sebesar 0 derajat dari input

- Multivibrator
o Mengeluarkan tegangan dengan bentuk blok atau pulsa
o Penguat transistor 2 tingkat
- Astable Multivibrator
o Output tidak bisa stabil pada level tertentu, akan berubah dari 0 ke 1 berulang
ulang.
o Output berguncang bebas (Free running)

Modul 4: Tanggap Frekuensi Penguat BJT

- Tanggap F Rendah (Reaktansi kapasitif)


o Kapasitor coupling dan bypass tidak lagi diganti dengan ekivalen hubung singkat,
karena semakin besar reaktansi kapasitf, semakin rendah frekuensi

- Tanggap F Tinggi
o Nilai kapasitor liar (Parasistik) yang ada pada kaki transistor karena pengawatan
pcb yang nilainya sangat kecil (pf) akan mempunyai nilai reaktansi kapasitor yang
akan mempengaruhi faktor penguatan
Pada umumnya, gain yang baik berapa pada kondisi frekuensi menengah
Semakin rendah / Tinggi Frekuensi, maka gain akan menurun

- Tanggap Frekuensi Rendah


o Tergantung pada frekuensi yang tertinggi pada kapasitor.
Apakah di kapasitor basis, emitter, atau collector yang menandakan bahwa
kapasitor dalam keaadaan cut off sehingga gain akan menurun

- Tanggap Frekuensi Tinggi


o Ada Kapasitor Parasistik (Kapasitor yang terdapat pada transistor) disebut miller
effect
o Pada frekuensi High, dilihat frekuensi cut off terendah

Modul 5: Op-Amp
Tersusun atas resistor, dioda, dan transistor

- Dengan

- Perbedaan input + dan - nya sangat kecil yang membuatnya sangat kuat

- Inverting x1 x10 (AV = Rf/ Rin)


o Umpan balik negative untuk membalik dan menguatkan tegangan.
o Beda fasa 180 derajat
o Output negative
- Non inverting x2 x11 (AV = Rf/Rin + 1)
o Sefasa

- Unity gain
o Meningkatkan arus tanpa mengubah tegangan
o Mengubah sinyal berimpedansi tinggi menjadi rendah

- Summing Amplifier
o Penjumlahan tegangan dari sumber arus yang berbeda dengan
𝑅𝑓 𝑅𝑓
𝑉𝑜𝑢𝑡 = −( 𝑥 𝑉𝑖𝑛 1 + 𝑥 𝑉𝑖𝑛 2)
𝑅𝑖𝑛1 𝑅𝑖𝑛2

- Differential Amplifier
o Mencari selish tengangan
𝑅𝑓
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑥 (𝑉𝑖𝑛2 − 𝑉𝑖𝑛1)
𝑅𝑖𝑛

Modul 6: Penguat Daya

- Penguat B
o Penguat push pull, sinyal berbentuk gelombang sin dan akan aktif pada 50%
siklus selanjutnya, lebih efisien dari kelas A

- Penguat AB
o Memperkuat gelombang lebih dari 180 < gelombang < 360 derajat
o Memperbaiki cacat kelas B

Anda mungkin juga menyukai