KELOMPOK 7
Disusun Oleh :
2016
APRESIASI, UNSUR DAN PRINSIP SENI RUPA
KELOMPOK 7
Disusun Oleh :
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan ilmu
serta limpahan nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan penegak risalah-Nya, semoga kita tetap
menjadi umatnya hingga hari akhir nanti.
Makalah yang berjudul Apresiasi Karya Seni Rupa ini disusun sebagai salah
satu tugas dalam mata kuliah Seni Rupa yang diampu oleh Dra. Tri Saptuti, M.Pd
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada karya makalah ini. Oleh
sebab itu Penulis menantikan adanya kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca yang budiman demi perbaikan untuk penulisan yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman depan..........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
A. Kesimpulan................................................................................................28
B. Saran..........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengetahuan yang cukup tentang seni rupa merupakan bekal yang harus
dimiliki oleh seorang guru sebelum mengajar peserta didik. Mengingat
pentingya hal tersebut, penulis akan membahas apresiasi seni rupa yang meliputi
pengertian apresiasi seni, tujuan dan fungsi apresiasi seni, hubungan karya seni,
seniman dan penghayat, aliran-aliran dalam karya seni rupa, prinsip dan unsur
karya seni rupa serta cara membina kegiatan apresiasi seni pada anak sekolah
dasar.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
Apresiasi seni adalah suatu proses penghayatan suatu karya seni yang
dihormati serta penghargaan pada karya seni tersebut dan pembuatnya. Secara
umum apresiasi seni bisa diartikan sebagai kesadaran menilai melalui cara
menghayati suatu karya seni.
Hubungan seniman dan karya seni yaitu yang pertama, seni menjadi
pedoman bagi pencipta, untuk mengekspresikan kreasi artistiknya dan
berdasarkan pengalaman mereka mampu memanipulasi kreasi arrtistiknya,
mampu memanipulasi media guna menyajikan suatu karya seni. Kedua, seni
member pedoman pada penikmat untuk menyerap karya seni, dan berdasarkan
pengalamannya mereka dapat melakukan apresiasi dengan cara menyerap karya
seni untuk menumbuhkan kesan-kesan estetik tertentu, demikian Mils (dalam
Masdar, 2014). Hal ini memberi gambaran bahwa karya seni merupakan sarana
komunikasi antara pencipta dan penikmat.
Seniman sebagai kreator seni memiliki dorongan atau latar belakang
yang bervariasi. Pada sisi lain yaitu proses pelahiran kreasi seni sangat memberi
peluang bagi pengembangan pribadi pencipta. Inilah yang menyebabkan
terwujudnya berbagai bentuk karya seni dalam gaya individu masing-masing
pencipta.
Namun pada lingkungannya kelompok tertentu yang sudah membentuk
kebudayaan tertentu akan mewujudkan karya seni yang mencerminkan
kelompok tersebut yaitu ciri-ciri umum yang mendasari ciri-ciri pribadi
pencipta. Dapatlah dikatakan perwujudan karya seni sebagai suatu kesatuan
karya, dapat merupakan ekspresi yang bermatra individual, sosial maupun
budaya. karya seni sebagai media ekspresi seniman bisa
berisi/bermuatan sekedar pesan dalam ideom komunikasi sampai pada pesan
perasaan yang lebih dalam dan kompleks. Karya seni juga bisa hanya sekedar
hasil dulikasi hingga yang abstrak.
Unsur-unsur fisik dalam sebuah karya seni rupa pada dasarnya meliputi
semua unsur fisik yang terdapat pada sebuah benda. Dengan demikian
pengamatan terhadap unsur-unsur visual pada karya seni rupa ini tidak berbeda
dengan pengamatan terhadap benda-benda yang ada di sekeliling kita. Semakin
baik pengenalan terhadap unsur-unsur visual ini akan semakin baik pula
pengamartan seseorang terhadap segala sesuatu yang dilihatnya. Unsur-unsur
seni rupa atau unsur-unsur visual tersebut umumnya dikelompokan sebagai
berikut:
1. GARIS (line)
Bentuk atau bangun, yaitu unsur yang selalu berkaitan dengan benda,
baik benda alami maupun buatan. Bantuk atau bangun benda dapat berupa
bangun beraturan seperti lingkaran, segi empat segi tiga atau tidak beraturan.
Selain berupa bangun, benda juga memiliki bentuk palstis. Sebuah kotak kayu
memiliki bangun persegi empat, tetapi adanya tekstur dan kesan gelap terang
membuat pengamat dapat melihat bentuk plastisnya.
3. RUANG
Unsur keruangan dari sebuah karya seni rupa menunjukan dimensi dari
karya seni rupa tersebut. Ruang dua dimensi hanya menunjukan ukuran
(dimensi) panjang dan lebar sedangkan ruang pada karya seni rupa tiga dimensi
terbentuk karena adanya volume yang memberikan kesan kedalaman. Walaupun
demikian, seniman lukis atau grafis yang membuat karya dua dimensi dapat juga
menghadirkan kesan tiga dimensi atau kesan ruang pada karyanya
denganpengolahan unsur-unsur kerupaan lainnya seperti perbedaan intensitas
warna, terang-gelap, atau menggunakan teknik menggambar perspektif untuk
menciptakan ruang semu (khayal). Berbeda dengan pematung, arsitektur atau
desainer interior, ruang tiga dimensi pada karya-karya mereka adalah ruang yang
sebenarnya. Kesan tiga dimensional ini secara visual terlihat secara manipulatif
bahwa objek yang dekat dengan mata pengamat berukuran lebih besar dari objek
sejenis yang letaknya lebih jauh. Pada beberapa karya seni rupa dua dimensi
usaha untuk menmpilkan kesan ruang seringkali ditunjukkan pula dengan
penumpukan objek atau penempatan objek yang dekat dengan pengamat di
bagian bawah dan objek yang lebih jauh pada bagian atas.
4. TEKSTUR
Unsur tekstur atau barik adalah kualitas taktil dari suatu permukaan.
Taktil artinya dapat diraba atau yang berkaitan dengan indra peraba. Disamping
itu, tekstur juga dapat dimaknai sebagai penggambaran struktur permukaan suatu
objek baik halus maupun kasar. Berdasarkan wujudnya, tekstur dapat dibedakan
atas tekstur asli dan tekstur buatan. Tekstur asli adalah perbedaan ketinggian
permukaan objek yang nyata dan dapat diraba, sedangkan tekstur buatan adalah
kesan permukaan objek yang timbul pada suatu benda karena pengolahan garis,
warna, ruang, teranggelap dsb.
5. WARNA
Warna pada dasarnya merupakan kesan yang ditimbulkan akibat pantulan
cahaya yang mengenai permukaan suatu benda. Pada karya seni rupa, warna
dapat berwujud garis, bidang, ruang dan nada gelap terang. Menurut teori warna
Brewster, semua warna yang ada berasal dari tiga warna pokok (primer) yaitu
merah, kuning dan biru. Pencampuran dua warna primer akan menghasilkan
warna sekunder dan bila dua warna sekunder digabungkan akan menghasilkan
warna tersier. Dalam karya seni rupa terdapat beberapa macam penggunaan
warna, yaitu harmonis, heraldis dan murni. Penggunaan warna disebut harmonis
jika penerapannya sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Sedangkan heraldis atau
simbolis adalah pengunaan warna untuk menunjukkan tanda atau simbol
tertentu, seperti hitam untuk melambangkan duka cita, merah untuk
melambangkan amarah, hijau untuk melambangkan kesuburan dsb. Adapun
penggunaan warna secara murni adalah penerapan warna yang tidak terikat pada
kenyataan objek atau simbol tertentu. Dalam pewarnaan sebuah karya seni
dikenal juga istilah polikromatik dan monokromatik. Pewarnaan atau
penggunaan secara monokromatik menunjukkan kecenderungan penggunaan
satu jenis warna. Perbedaan untuk menunjukkan efek kedalaman dalam
pewarnaan secara monokromatik umumnya dilakukan dengan mengurangi atau
menambahkan intensitas warna tersebut. Sedangkan polikromatik menunjukkan
penggunaan lebih dari satu jenis warna . Dengan kata lain polikromatik
merupakan kebalikan dari monokromatik.
6. GELAP-TERANG
Unsur gelap terang timbul karena adanya perbedaan intensitas cahaya
yang jatuh pada permukaan benda. Perbedaan ini menyebabkan munculnya
tingkat nada warna (value) yang berbeda. Perbedaan unsur nada gelap terang
memberikan kesan permukaan yang sempit, lebar, arah dan efek keruangan.
Ruang yang gelap seringkali memberikan kesan sempit dan berat sedangkan
ruang yang terang memberikan kesan ringan, luas dan lapang.
Prinsip seni rupa ini disebut juga prinsip dominasi adalah usaha untuk
menampilkan bagian tertentu dari karya seni rupa sehingga terlihat menonjol
atau gampang nya terlihat berbeda dengan bagian yang lain di sekitarnya. Bisa
dilakukan dengan cara mengatur posisi, warna, ukuran, dan unsur lainnya.
6. Keselarasan (Harmoni)
Keselarasan adalah prinsip guna menyatukan unsur yang ada di dalam seni
rupa dari berbagai bentuk berbeda. Keselarasan muncul dengan adanya
kesesuaian, kesamaan, dan tidak bertentangan. Keselarasan bisa dimunculkan
dengan cara mengatur warna, pencahayaan, bentuk dengan rapi atau tidak terlalu
mencolok satu sama lain. Tujuan prinsip harmoni ini untuk menciptakan
perpaduan yang selaras.
G. MEMBINA KEGIATAN APRESIASI SENI PADA ANAK
Secara lebih luas, apresiasi dilakukan bukan hanya terhadap karya seni
tetapi juga terhadap keindahan di alam. Siswa diajak melihat keindahan yang
ada di mana-mana. Keindahan atau kemenarikan hasil karya ditunjukkan guru
(lebih tepat: disarankan), dengan catatan bukan mutlak harus diterima siswa.
Dengan banyaknya melihat unsur-unsur yang indah/artistik, maka terciptalah
pola gambaran mental pada dirinya tentang apa-apa yang dianggap kebanyakan
orang sebagai hal yang indah/seni. Selanjutnya ia akan memilih, hal-hal apa
yang secara individual menarik bagi dirinya. Di sinilah letak kebebasan siswa
untuk menerima atau menolak, menyenangi atau kurang menyenangi sesuatu
yang memungkinkan dirinya memiliki kepekaan individual (sebagai apresiator)
maupun gaya individual (jika ia berkarya).
1. Judul-judul atau objek yang digambarkan: apa yang tampak, apa yang aneh,
apa yang menarik. Pada tahap usia SD, yang disukai anak umumnya
penggambaran secara visual yang hidup, bukan karya-karya abstrak atau
yang memerlukan renungan mendalam.
2. Warna. Dipertanyakan mana yang disukai, mana warna yang kurang kuat
(kabur), mana yang menurut mereka aneh atau ganjil.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Apresiasi seni adalah suatu proses penghayatan suatu karya seni yang dihormati
serta penghargaan pada karya seni tersebut dan pembuatnya. Secara umum
apresiasi seni bisa diartikan sebagai kesadaran menilai melalui cara menghayati
suatu karya seni.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan tentang apresiasi seni
rupa. Pendidikan seni rupa amatlah penting dalam suatu pembaelajaran
untuk mengembangkan bakat dan kreativitas anak. Oleh karena itu
pendidikan seni rupa perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini, agar bakat
yang dimiliki anak dapat dikembangkan sesuai dengan minat dan kreativitas
yang dimiliki anak.