Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK

TANTANGAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

Disusun oleh:
HARIS M.
AMIRUDDIN
AULIA EVAWANI NURDIN

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014
TANTANGAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

A. Pendahuluan
Seni sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini tergambar
jelas mulai dari dalam kandungan, kelahiran, perkawinan, ritual, panen,
kematian hingga digunakan sebagai media pendidikan. Seni merupakan unsur
kebudayaan yang bersifat universal. Artinya seni dapat dijumpai diseluruh
lapisan masyarakat dengan bentuk penyajian yang berbeda. Penyajian seni
tersebut melalui berbagai media baik itu bentuk, garis, warna, bunyi, gerak,
irama, dan sebagainya.
Seni budaya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Seni
budaya terdiri atas bidang seni rupa, seni musik, seni tari dan seni drama.
Secara konsep, pembelajaran pendidikan seni budaya di sekolah
diorientasikan pada proses, yaitu pendidikan melalui seni (mendidik anak
melalui seni/Education Through Art). Dalam pendidikan melalui seni,
pendidikan seni budaya diarahkan untuk bisa mengembangkan segenap
potensi peserta didik. Dalam hal ini, peserta didik tidak dituntut menjadi
mahir berkesenian, namun dalam prosesnya nilai-nilai kreativitas, kecakapan
estetis dan keberanian berekspresi ditumbuhkan dan dikembangkan dengan
baik. Berbeda dengan seni dalam pendidikan (Art In Education),
pembelajaran seni budaya diorientasikan pada hasilnya untuk mencetak
seniman.
Pendidikan seni di sekolah mengalami perkembangan. Awalnya pada
kurikulum 1994 adanya muatan lokal, dalam hal ini mata pelajaran seni
berubah nama menjadi kerajinan tangan dan kesenian. Seiring
perkembangannya, pada tahun 2004 kurikulum KBK dan KTSP mata
pelajaran pendidikan seni sebagai inti pengembangan kemampuan dibidang
estetika memiliki peran penting yang dapat mendukung dan mewujudkan
kepribadian manusia Indonesia seutuhnya. Hal ini dikarenakan pendidikan
seni yang bersifat Multiligual, Mutidimensional, dan Multikultural. Pada
kurikulum 2013 mata pelajaran pendidikan seni (seni budaya) lebih
berkembang dan memberikan peran dalam pembentukan karakter bangsa. Ini
terlihat dengan adanya mata pelajaran seni budaya dan mata pelajaran
prakarya.
B. Pembahasan
Pada umunya dalam pelaksanaan pembelajaran seni budaya di sekolah
tidak sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran. Hal ini
disebabkan oleh beberapa kendala. Kendala inilah yang menjadi tantangan
dalam pembelajaran seni budaya, tantangan tersebut antara lain:
1. Media pembelajaran yang tidak lengkap ketika akan praktik
2. Berhadapan dengan materi teori tingkat nusantara dan mancanegara
sedang sekolah tidak mempunyai fasilitas internet dan LCD
3. Alat dan bahan yang tidak ada (tidak lengkap) terkadang menjadi
kendala dalam pelaksanaan pembelajaran (praktek)
4. Siswa yang terlalu bosan dengan teori dan praktik seni yang umum
dan mudah dibuat
5. Pemberian LKS dan BKS yang terkadang seringkali berulang antara
kelas 1, 2, dan 3
6. Tantangan terberat yang perna dialami olah guru seni budaya (Seni
Rupa) adalah ketika guru seni budaya harus mengajarkan materi seni
tari secara praktik kami tidak bisa menari..
7. Buku teks yang berisikan materi yang membahas budaya lokal daerah
setempat, tetapi buku teks yang digunakan pada umumnya berisikan
materi budaya Jawa
8. Masyarakat (Orang tua/Guru Mata Pelajaran selain seni budaya)
terkadang menganggap bahwa pembelajaran seni budaya tidak terlalu
penting
9. Masih adanya orang tua yang tidak mengarahkan bakat seni yang
dimiliki anak
10. Karakter anak (manja) merupakan salah satu tantangan dalam
pelaksanaan pembelajaran seni budaya (praktek seni rupa)
C. Kesimpulan
Dalam pembelajaran seni budaya memiliki berbagai kendala. Kendala ini
berasal dari berbagai faktor penyebab, baik itu dari dalam diri guru maupun
dari peserta didik, orang tua, buku teks, media, alat/ bahan, dan sebagainya.
Kendala-kendala itulah yang menjadi tantangan dalam pembelajaran seni
budaya.

Anda mungkin juga menyukai