Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

METODE PENELITIAN KUALITATIF


“ PENGARUH INTERNET TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG “

Di susun oleh :
Muhammad Bangun Qian Santang
( 124564059 )

Program Studi Sosiologi


Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
UNESA

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses mendapatkan pengetahuan-


pengetahuan dan nilai-nilai baru yang berguna untuk
ditransformasikan kedalam kehidupan sehari-hari, biasanya hal ini
terjadi bisa secara sengaja ataupun secara tidak sengaja. Secara
sengaja yang dimaksudkan yakni pada saat kita sedang melakukan
sebuah diskusi kelompok atau hanya sekedar share dengan teman , itu
akan memunculkan sebuah pengetahuan-pengetahuan baru bagi
pribadi sedangkan yang dimaksudkan dengan cara tidak sengaja ialah
pada saat kita sedang berjalan-jalan menyusuri kota dan mata kita
tertuju pada sebuah mading yang berada dipinggiran kota itu dan kita
mempunyai niatan untuk medekat dan mencari tahu apa yang ada
dalam mading tersebut, maka setelah mengetahui apa yang ada
didalam madding tersebut secara tak langsung pula pada saat itulah
terjadi sebuah transfer informasi baru. Dan dalam dunia pendidikan itu
sendiri , siswa itu terlalu di tuntut untuk mendapatkan nilai yang tinggi
untuk dikategorikan berhasil, sedangkan keberhasilan pembelajaran itu
sendiri tidak selalu dilihat pada angka nilai yang tinggi tetapi juga bisa
dilihat dari soft skill yang dimiliki seperti pada saat mereka diskusi,
pada saat penyampaian pendapat, kerja sama dalam kelompok, dll.
Pendidikan dalam arti sempitnya itu adalah proses transfer ilmu
pengetahuan antara pengajar dengan muridnya dimana proses transfer
ilmu tersebut dilakukan disebuah lembaga pendidikan yakni sekolah-
sekolah formal itu. Sekolah formal ini sendiri dibagi menjadi beberapa

2
tingkatan, diantaranya : PAUD, SD, SMP, SMA dan ada yang lebih
tinggi lagi yakni UNIVERSITAS.

Di dalam lembaga pendidikan ini terdapat orang-orang yang


terlibat didalamnya , yang tak lain adalah guru dan murid . Guru
adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini
harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang
lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat
juga dianggap seorang guru.1 Sedangkan yang dimaksud dengan murid
ialah salah satu komponen yang menempati posisi sentral dalam proses
belajar mengajar, dan di dalam proses belajar mengajar murid sebagai
pihak yang akan meraih cita-cita, memiliki tujuan, dan ingin
mencapainya secara optimal. Dan murid itu sendiri yang akan menjadi
faktor penentu yang dapat mempengaruhi segala sesuatu yang
diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.2 Keterlibatan antara guru
dan muridnya ini sangat besar, dimana tidak ada seorang pengajar di
dalam sekolah tersebut maka para pelajarpun tidak akan menerima
pengetahuan-pengetahuan baru, begitu pula sebaliknya apabila di
dalam sekolah tersebut tidak ada muridnya maka tugas guru yang
berfungsi sebagai pemberi materi ataupun pengetahuan akan percuma
karena tidak ada objek yang akan diberikan materi atau pengetahuan
baru tersebut.

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Guru
2. http://goooo.blogdetik.com/2011/02/16/pengertian-dan-tugas-murid/

3
Melihat diera yang sudah sangat maju ini, khususnya di
Indonesia. Tengah maraknya kabar atau wacana yang memberitakan
bahwa semakin menurunnya prestasi belajar siswa baik dikalangan
SD, SMP, maupun SMA , tetapi yang lebih terlihat adalah pada saat
mereka masih duduk di bangku SMP dan SMA dimana pada saat
itulah mereka masih mengalami emosional yang belum labil dan
keingin tahuannya akan hal-hal baru yang lebih besar. Dan dibalik
menurunnya prestasi belajar siswa yang terjadi saat ini pasti
disebabkan ada beberapa factor yang terdapat didalamnya. Banyaknya
hal-hal baru yang lebih menarik pehatian mereka untuk lebih
mendalaminya ketimbang mempertahankan prestasi mereka. Sehingga
banyak siswa yang lalai akan tanggung jawabnya sebagai siswa.

Salah satu contoh yang juga dapat menyebabkan turunnya


pretasi belajar siswa ialah jejaring sosial yang sedang membuming
belakangan ini. Internet merupakan teknologi masa kini yang
mempunyai peran sangat penting di era globalisasi. Internet bagaikan
sebuah perpustakaan dunia yang bisa kita akses dengan mudah segala
kebutuhan yang kita perlukan. Internet mempunyai jaringan data yang
mendunia, seseorang bisa mengakses dengan bebas didalam internet
sesuaikehendaknya. Bahkan tidak sedikit orang yang mengatakan
bahwa internet merupakan dunia baru yang didalamnya meliputi dari
mulai dunia ekonomi, politik, pendidikan, dan lain-lain. Khususnya
didalam dunia pendidikan internet memberikan suatu akses data yang
dapat memudahkan proses belajar-mengajar. Sejumlah penelitian
membuktikan bahwa dalam penggunaan internet dalam pembelajaran
menjadi suplemen yang bermanfaat dan memiliki pengaruh positif
terhadap penyelesaian tugas-tugas siswa, serta kegiatan internet lebih
holistic dibandingkan dengan media lainnya seperti CD-Rom. Selain

4
itu, penggunaan internet mendorong terjadinya kolaborasi
pembelajaran antara siswa atau kelas antara satu sekolah dengan
sekolah lainnya dengan menembus batas ruang dan waktu.
Berdasarkan fakta yang berkembang sekarang ini, sebagian banyak
siswa lebih suka menggunakan internet untuk memenuhi tugas mereka
dari pada dengan menggunakan buku sebagai sumber pemenuhnya.
Hal ini disebabkan oleh bahwa internet memberikan suatu fasilitas
layanan yang murah dan mudah sehingga siswa tidak perlu membaca
hal-hal yang tidak ia butuhkan, hal ini bisa memberikan suatu
kenyamanan kepada siswa karena melihat kondisi siswa yang
disibukan oleh banyak tugas sekolah yang harus diselesaikan sehingga
dengan adanya internet ini siswa bisa mengerjakan tugas-tugas mereka
dengan cepat tanpa harus membuang waktu lama. Selain dari pada itu,
bagi pihak sekolah dengan adanya internet ini maka segala proses
belajar mengajar antara siswa dengan guru bisa dilakukan dengan
mudah dan bisa melakukan perbandingan kualitas sekolah dengan
sekolah lainnya. Melihat uraian diatas, pada kesempatan ini penulis
ingin menjabarkan tentang Pengaruh Teknologi Internet Terhadap
Prestasi Siswa , hal ini didasarkan dengan banyaknya penggunaan
internet dikalangan siswa. Jika tadi dapat diketahui bahwa adanya
penunjang dari internet dalam penyelesaian tugas-tugas sekolah atau
bahkan mempermudah proses belajar mengajar, disini peneliti
mencoba menguak dibalik dampak negatif yang ditimbulkan dari
pengaruh internet itu sendiri. Tak sedikit siswa dalam hal ini
menyalahgunakan penggunaan teknologi internet yang ada ini,
mengapa tidak ? Dengan sering mengakses internet dalam
penyelesaian tugas-tugas sekolahnya, yang dapat diketahui memang
bisa terbilang praktis, namun hal ini juga membuat para siswa ini
menjadi malas untuk membaca referensi yang bersumber dari media

5
cetak. Selain itu ada juga dampak negatif lainnya yang peneliti ketahui
sehingga dibuatlah makalah ini, seorang siswa yang mempunyai mulai
kecanduan dengan yang namanya dunia internet. Sebelum teknologi
internet ini mulai mewabah, seorang siswa ini adalah siswa yang bisa
terbilang cukup rajin, dia bisa mengatur waktu luangnya dengan
membaca buku atau mungkin berolah raga, tetapi setelah adanya
teknologi yang bernama internet ini mulai membuming dikalangan
masyarakat luas, mulailah siswa ini mengenal dan masuk dalam dunia
internet itu, awalnya hanya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya
namun karena siswa ini merasa penat akhirnya dia mencoba-coba
untuk bermain dengan jejaring sosial yang ditawarkan dari dunia maya
ini, seperti halnya facebook, twitter, pulrk, dll. Setelah lama masuk
dalam dunia internet ini, banyak yang merubah kesehariannya. Dia
mulai sedikit malas untuk membaca, berolahraga, dan segala
kesibukannya, dia lebih memilih untuk mengisi waktu luangnya
dengan bermain internet bahkan sampai dia lupa waktu.
Orang-orang yang sudah asyik dalam dunia maya itu mereka
bisa merasa seolah-olah disana menjadi tempat berkumpul dan
berinteraksinya antara satu individu dengan individu yang lain yang
akhirnya membuat orang tersebut akan hal-hal lainnnya. Semakin
banyak situs jejaring sosial yang ada di bumi ini, semua menawarkan
sesuatu yang menarik. Adapun yang sedang menarik saat ini seperti
halnya facebook, twitter, plurk, yahoo massanger, dan masih banyak
lagi. Jejaring sosial yang telah masuk ke dunia pelajar di Indonesia ini
juga tak lain dikarenakan adanya perkembangan teknologi sehingga
menimbulkan rasa ingin tahu siswa menjadi besar. Dalam dunia maya
ada berbagai situs jejaring yang dapat dijumpai sehingga pelajar juga
harus bisa membedakan antara situs jejaring yang positif dan negatif.
Bahkan banyak pelajar yang memanfaatkan situs jejaring sebagai

6
media semua informasi dan untuk mencari teman didunia maya. Dan
dampak terburuknya, dalam dunia pendidikan yang mungkin
dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai menurunnya motivasi
dan prestasi belajar siswa.
Adapun penelitian yang penulis temui yang juga bertema sama,
yakni mengenai “Menurunnya prestasi belajar”3 yang dimana terjadi
karena derasnya arus informasi akan menuntut masyarakat menjadi
lebih kritis pada satu sisi dan pada satu sisi yang lain kehidupan dan
perekonomian yang lebih kompleks. Persaingan akan bertambah keras,
dan terjadi mobilitas dan interaksi yang tinggi antar negara dan bangsa
disertai dengan melimpahnya konsepsi dan produk fisik dari luar.
Banyak pekerjaan yang ditangani dengan menggunakan piranti yang
canggih, sehingga banyak pula pekerjaan yang berubah secara radikal
yang tentunya membutuhkan tidak saja kecakapan berpikir tetapi juga
ketrampilan berkarya dan berusaha. Keluarga mempunyai tanggung
jawab penuh atas segala kebutuhan sehari-hari baik sandang, papan
pangan maupun pendidikan. Untuk mutu pendidikan keluarga pada
dasarnya sudah diserahkan sepenuhnya pada sekolah, sehingga tugas
orang tua dalam hal kecerdasan atau intelektual anak akan menjadi
ringan. Proses belajar memerlukan suatu fasilitas belajar yang
memudahkan siswa dalam belajar sehingga dapat mencapai prestasi
belajar yang optimal.

3http://megameydhiant.wordpress.com/2012/11/21/pengaruh-teknologi-internet-terhadap-prestasi-siswa-di-sma-negeri-1-

bangsri-tahun-2011-2012/

7
Review penelitian yang kedua yang ditemukan berjudul
“Dampak Negatif Situs Jejaring Sosial Terhadap Motivasi Dan
Prestasi Belajar Siswa”4 oleh Rayan Dimas mahasiswa UNEJ. Yang
bertemakan tentang peran jejaring sosial yang membawa perubahan
yang dialami peserta didik, yakni semakin menurunnya prestasi siswa
terutama siswa SMP dan SMA.Yang membedakan posisi peneliti
disini adalah pada fokus dan subjek penelitiannya, yakni menurunnya
prestasi siswa di era globalisasi dan juga dilihat dari faktor interelasi
guru terhadap murid, serta pemanfaatan produk globalisasi yang
digunakan oleh guru, sehingga bisa memotivasi murid atau tidaknya.
Serta murid disini juga memiliki tafsiran bebas karena murid juga
menjadi subjek sehingga peneliti tidak berpihak pada peran guru dan
persepsi guru, ataupun terlalu berpihak pada perubahan pretasi siwa
yang dinilai mengalami kemunduran.
Didalam makalah ini juga terdapat batasan-batasan
masalahnya. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disampaikan,
makalah ini akan dibatasi pada masalah pengaruh internet terhadap
prestasi belajar siswa, manfaat dan dampak penggunaan internet
terhadap minat belajar siswa.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tertulis diatas, terdapat masalah
mengenai “ ADAKAH PENGARUH INTERNET TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1
JOMBANG ?”

4
http://yayuagustinz.blogspot.com/2013/04/makalah-pengaruh-jejaring-sosial.html

1.3 Tujuan Penelitian

8
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh
internet terhadap prestasi belajar siswa SMP MUHAMMADIYAH 1
JOMBANG di era globalisasi ini.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari Penelitian ini adalah :
 Secara teoritis penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya agar peneliti bisa
mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh dari bangku kuliah terhadap
kondisi langsung di dalam kehidupan sosial. Dan sebagai sarana pengukur
dari teori-teori yang telah dipelajari
 Menambah dan memperluas cakrawala pengetahuan khususnya mengenai
pengaruh internet yang sedang beredar luas terhadap perkembangan prestasi
belajar siswa.

9
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teoritis


2.1.1 (Teori Anthony Giddens “Masyarakat Risiko”)
Teori yang digunakan peneliti dalam penelitiannya kali ini
menggunakan teori dari Anthony Giddens “Masyarakat Risiko”
yang berisikan Modernitas adalah suatu kebudayaan risiko.5
Dengan hal itu saya memaksudkan bahwa kehidupan sosial pada
dasarnya lebih beriko daripada biasanya, bagi sebagian besar orang
bukan itu masalahnya. Lebih tepatnya, konsep risiko menjadi
fundamental bagi cara aktor awam maupun spesialis teknis untuk
menata dunia sosial. Modernitas mereduksi keberisikoan wilayah-
wilayah tertentu dan cara-cara kehidupan secara keseluruhan,
namun pada saat yang sama memperkenalkan parameter-parameter
risiko baru yang sebagian besar, atau sama sekali tidak dikenal
pada era-era sebelumnya.
Teori ini digunakan sebagai gambaran fenomena yang ada
yakni menurunnya prestasi belajar siswa di era globalisasi. Di era
globalisasi yang terjadi pada saat ini dimana prestasi belajar siswa
mulai menurun disebabkan karena banyaknya teknologi-teknologi
yang semakin maju, jejaring sosial yang mulai bermunculan
belakangan ini.

5
Ritzer, george. 2009. Teori sosiologi. Jogjakarta : Kreasi Wacana
Dimana kebanyakan orang sudah merasa asyik dalam dunia maya
itu karena dengan adanya jejaring sosial itu mereka bisa merasa
seolah-olah disana menjadi tempat berkumpul dan berinteraksinya

10
antara satu individu dengan individu yang lain yang akhirnya
membuat orang tersebut melupakan akan hal-hal lainnnya.
Semakin banyak situs jejaring sosial yang ada, justru
menawarkan sesuatu yang menarik. Jejaring sosial yang telah
masuk ke dunia pelajar di Indonesia ini juga tak lain dikarenakan
adanya perkembangan teknologi sehingga menimbulkan rasa ingin
tahu siswa menjadi besar. Dalam dunia maya ada berbagai situs
jejaring yang dapat dijumpai sehingga pelajar juga harus bisa
membedakan antara situs jejaring yang positif dan negatif. Bahkan
banyak pelajar yang memanfaatkan situs jejaring sebagai media
semua informasi dan untuk mencari teman didunia maya. Dan
dampak terburuknya, dalam dunia pendidikan yang mungkin
dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai menurunnya
motivasi dan prestasi belajar siswa.
Peran globalisasi disini karena bermunculannya kecanggihan
pertukaran informasi antar wilayah berupa banyaknya media sosial
seperti facebook, twitter, yehoo mesengger, skype dll. Yang
berimplikasi pada habitus dan perilaku siswa yang lebih banyak
menghabiskan waktu untuk bermin di media sosial sebagai cara
mereka mengisi waktu luang. Kemungkinan besar akan
berkurangnya waktu belajar sangatlah riskan saat ini. hal ini
merupakan resiko modernitas yang telah dijelaskan oleh Giddens
yakni kemajuan zaman juga berakibat pada perubahan masyarakat
dan peniruan perilaku masyarakat yang dimanjakan dengan
kebiasaan baru, dan cenderung berubah dari nilai lama yakni,
pendidikan adalah penting bagi siswa. Berbeda halnya dengan saat
ini akibat dari modernitas siswa cenderung dimanjakan dengan
informasi online yang mudah didapat saat mereka membutuhkan
jawaban ketika evaluasi diadakan (UTS, UAS), dan tidak

11
memungkinkan apabila peserta didik intensitas belajarnya
berkurang.

2.1.2 (Teori P. Bourdeiu “Modal Sosial”)


Teori yang digunakan peneliti dalam penelitiannya kali ini
menggunakan teori dari Bourdeiu “Kebiasaan yang membawa
pengaruh”. Teori ini digunakan sebagai gambaran fenomena
yang ada yakni menurunnya prestasi belajar siswa yang
disebabkan karena banyaknya teknologi-teknologi yang
semakin maju, jejaring sosial yang mulai bermunculan.
Dimana kebiasaan-kebiasaan siswa yang sering mengakses
internet ini membawa dampak yang kurang baik untuk prestasi
belajar mereka. Mereka yang sudah sering mengakses internet
ini lebih cenderung menghabiskan waktunya untuk mengakses
internet daripada meningkatka prestasi dalam belajarnya.
Kebiasaan yang dibawa dalam pengaruh ini tidak terlalu baik
untuk peningkatan prestasi siswa yang sering mengakses
internet tersebut. Dan tak sedikit siswa yang memanfaatkan
situs jejaring sebagai media semua informasi dan untuk
mencari teman didunia maya atau bahkan hanya digunakan
untu nggame. Dan dampak terburuknya, dalam dunia
pendidikan yang mungkin dihasilkan dari situs jejaring sosial
adalah mulai menurunnya motivasi dan prestasi belajar siswa.

2.2 Kerangka Berpikir


Penggunaan Internet (V1) Prestasi Belajar Siswa (V2)

a. Latar belakang ekonomi keluarga a. Pergaulan teman sebaya

12
b. Kurangnya pengawasan dari orang tua b. Pola belajar
c. Kebiasaan dalam mengisi waktu luang c. Referensi yang dimiliki

2.3 Hipotesis
Dalam penelitian ini, dengan judul “Pengaruh Internet terhadap
Prestasi Belajar Siswa SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG”
Maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Hi
Terdapat pengaruh antara penggunaan internet terhadap prestasi belajar
siswa.
Ho
Tidak terdapat pengaruh antara penggunaan internet terhadap prestasi
belajar siswa.
Hk
Semakin tinggi intensitas penggunaan internet maka semakin turun prestasi
belajar siswa.
Semakin rendah intensitas penggunaan internet maka semakin naik
prestasi belajar siswa.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Sifat Penelitian
Metode penelitian merupakan salah satu aspek yang berperan penting
dalam kelancaran atau keberhasilan dalam penelitian, dengan menggunakan

13
metode penelitian yang tepat maka permasalahan penelitian dapat terjawab
dan tujuan penelitian dapat tercapai.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif,
yaitu pendekatan yang terkait dengan teknik-teknik survai sosial seperti
wawancara tersetruktur, kuisioner, analisis statistik, dan lain sebagainya. Data
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan.
Penelitian ini juga merupakan penelitian yang bersifat kausal, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk meneliti hubungan sebab akibat antara dua
variabel atau lebih. Dalam penelitian ini, ingin dijelaskan pengaruh perubahan
variasi nilai dalam suatu variabel terhadap perubahan variasi nilai dalam satu
atau lebih variabel lain. Artinya, apakah perubahan nilai dalam suatu variabel
akan menyebabkan perubahan nilai dalam variabel lain. Dimana dalam
penelitian ini akan dilihat pengaruh antara intensitas penggunaan internet
terhadap prestasi belajar siswa.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Dalam penelitian yang mengangkat masalah “Pengaruh Internet
Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG” .
Ditetapkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMP MUHAMMADIYAH 1
JOMBANG. Alasan-alasan metodologis untuk menentukan sekolah tersebut
sebagai lokasi penelitian pada prinsipnya mencangkup kriteria sebagai berikut:
1. Lokasi penelitian telah dikenal oleh peneliti dan peneliti pernah menjadi
bagian didalamnya, sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan
informasi.
2. Peneliti juga dengan mudah mendapatkan key informan untuk di dapat
melalui jaringan tertentu seperti contohnya temen dekat. Ataupun orang-
orang yang ada di kawasan sekolah tersebut.
3. Selain itu peneliti mengambil tempat tersebut dikarenakan tempat atau
sekolah tersebut kebanyakan siswanya adalah teman dekat, mungkin bisa
mengetahui semua dari penelitian tersebut.

14
Waktu Penelitian yang akan dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan
dan alasan peneliti menentukan waktu penelitian pada saat jam kosong
PBM.

3.3 Defenisi Operasional Konsep, Variabel, dan Indikator

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau


mempengaruhi variabel yang lain akan tetapi variable tersebut tidak dapat
terpengaruh , sedangkan variabel dependen adalah variabel yang
dijelaskan atau yang dipengaruhi variabel independen. Variabel yang
mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent
variabel (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas atau
variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variabel (Y). Variabel
bebas atau yang mempengaruhi dalam penelitian ini adalah intensitas
penggunaan internet(X1), sedangkan variabel tak bebas atau yang
dipengaruhi dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa(Y1).

Dalam penelitian ini, internet ini merupakan sebuah variabel yang


mempengaruhi. Internet ini sendiri adalah sebuah jaringan dimana hal ini
sudah merupakan sebuah teknologi yang canggih dan memberikan fitur-
fitur yang menarik didalamnya, dimana dalam internet ini sendiri dapat
memberikan kemudahan-kemudahan bagi para penggunanya yang tak lain
dikalangan para pelajar. Adanya jejaring sosial yang disuguhkan yang juga
menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi internet itu sendiri. Selain itu,
dalam internet juga menyuguhkan berbagai macam permainan-permainan
seperti game online, dsb.

Sedangkan Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang


setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar
sekolah. Mempunyai arti kurang lebih prestasi adalah standart test untuk
mengukur kecakapan atau pengetahuan bagi seseorang didalam satu atau

15
lebih dari garis-garis pekerjaan atau belajar. Dalam kamus populer prestasi
ialah hasil sesuatu yang telah dicapai. Prestasi itu tidak mungkin diacapai
atau dihasilkan oleh seseorang selama ia tidak melakukan kegiatan dengan
sungguh-sungguh atau dengan perjuangan yang gigih. Dalam kenyataannya
untuk mendapatkan prestasi tidak semudah membalikkan telapak tangan,
tetapi harus penuh perjuangan dan berbagai rintangan dan hambatan yang
harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan, kegigihan dan
optimisme prestasi itu dapat tercapai.

Maka untuk operasional variable nya sebagai berikut : Variabel adalah


segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas : Intensitas penggunaan internet, dimana variable ini di


simbolkan dengan huruf X

2. Variabel terikat : Prestasi belajar siswa, sedangkan variable ini


disimbolkan dengan huruf Y

3.4 Populasi Dan Sampel


Jumlah seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP MUHAMMADIYAH
1 JOMBANGatau populasi yang menjadi subjek penelitian seluruhnya
adalah 196 siswa kelas VII dan VIII. Karena banyaknya jumlah populasi,
maka dari itu peneliti ingin mengambil subjek penelitian dengan
menggunakan teknik pengambilan sampel. Dan teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah sampling random (random sampling), dengan
tekhnik pengambilan sampel menggunakan rumus :

16
N = 196

No = 0,05 x N

= 0,05 x 196

= 9.8

Karena 9.8 > 0.05 atau 43.96 > 0.05 maka besarnya sampel
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Nilai 36.03 dibulatkan menjadi 36, sehingga sampel yang akan


diambil adalah 36 orang.

3.5 Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random
sampling, karena populasi yang heterogen dan sampel dibagi dalam lapisan strata
yang diambil secara acak, berdasarkan uang saku siswa yang diterima dan
digunakan untuk mengakses internet tersebut. (sample = 36)
Pengkategorian (populasi 196siswa) :
Stratum 1 Rp. 10.000,00 – Rp.20.000,00 (per hari)
Stratum 2 Rp. 25.000,00 - Rp.30.000,00 (per hari)
Stratum 3 Rp.30.000,00 – Rp. 50.000,00 (per hari)
Stratum 4 < Rp 50.000,00 (per hari)
Perhitungan :
Semisal : stratum 1 (70 orang) = 70/196 x 36 = 12,5 = 13
Semisal : staratum II (56 orang) = 56/196 x 36 =10,2 = 10
Semisal : stratum III (54 orang) = 54/196 x 36 = 9,9 = 10

17
Semisal : stratum IV (16 oranf) = 16/196 x 36 = 2,9 = 3
Selain itu peneliti juga menggunakan teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling yaitu mengambil data
secara kebetulan saja kepada siswa SMP MUHAMMADIYAH 1
JOMBANGkelas 10 yang bisa ditemui tanpa didahului dengan data penduduk
yang valid.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan faktor terpenting dalam suatu penelitian, dan teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data Primer yakni
dengan cara:
a. Observasi
Pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung
objek yang diteliti di lokasi penelitian. Dari penelitian
observasi kita dapat melihat secara langsung situasi dan
kondisi yang terjadi dan dapat mengadakan penilaian
selanjutnya. Observasi dilakukan dengan cara memantau serta
mengamati kondisi wilayah yang akan diteliti. Teknik
penelitian pada tahap ini dilakukan dengan cara pengumpulan
data primer apabila informasi yang diperoleh sebelum diolah
menjadi sebuah data peneliti terjun langsung untuk mengamati
(melakukan dengan observasi yang hanya menggunakan
pengamatan panca indra tanpa peneliti ikut di dalamnya). Atau
menggunakan teknik partisipan observert dimana peneliti
terjun langsung di dalam pengamatannya, untuk tujuan
mendapatkan data yang mendalam, dan juga teknik
wawancara yang dilakukan dengan cara peneliti melakukan
tanya jawab pada informan, selain melakukan pencarian data
dengan wawancara, observasi dan kuesioner peneliti juga
melakukan perbandingan dari hasil penelitian sebelumnya

18
yang memiliki fokus penelitian yang sama. Atau bisa juga
digunakan sebagai penggambaran data, agar hasil dari
penelitian yang dilakukannya memiliki kekutaan yang lebih
valid. Data sekunder dapat diperoleh melalui buku, buku,
artikel, makalah, dan jurnal ilmiah. Data sekunder dapat juga
berguna sebagai gambaran dari hal-hal yang berhubungan
dengan fokus penelitian yang diteliti.
Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data primer dengan menggunakan cara
observasi dan kuesioner yang ditujukan pada subjek penelitian
yang dijadikan perespon dari asumsi-asumsi peneliti yang
membutuhkan tanggapa (responden) seperti pengamatan,
observasi, wawancara, pengambilan sampel dengan teknik
accidental sampling, pengisisian angket, teknik pengamatan
atau observasi digunakan secara langsung ketika peneliti itu
melakukan proses wawancara, yaitu melakukan pengamatan
terhadap pola-pola tindakan responden dalam menanggapi
pertanyaan (ekspresi, wajah, gerak tubuh dan lain
sebagainya). Ada juga yang menggunakan teknik penelitian
sekunder yakni mengambil dari penelitian serupa yang
dijadikan pembanding terhadap hasil penelitian yang diteliti.
Setelah melalui observasi dan kuesioner barulah hasil
informasi yang diperoleh dari responden diolah menjadi tabel
pengkategorian yang disebut tabulasi sebagai data yang
mampu mewakili hasil penelitian. Kemudian dideskripsikan
yang isinya penggambaran dari data yang diperoleh peneliti di
lapangan.
b. Wawancara
Metode ini tak lain adalah wawancara yang dilakukan dengan
cara membagikan koesioner yang merupakan serangkaian

19
atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis,
kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi,
angket dikirim kembali atau dikembalikan kepeneliti. Bentuk
angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat
langsung dan tertutup. Artinya angket yang merupakan daftar
pertyanyan diberikan langsung kepada siswa sebagai subyek
penelitian, dan dalam mengisi angket, siswa ini diharuskan
memilih karena jawaban telah disediakan.
Data Sekunder itu merupakan data yang berbentuk,
dimana data tersebut berisi jumlah populasi siswa dari kelas
VII sampai kelas VIII, data tersebut di peroleh dari kantor tata
usaha SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG, data tersebut
akan digunakan peneliti untuk sebagai acuan didalam
mengetahui populasi dan mempermudah proses penelitian
nya.

3.7 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan diawali pengkodean dari hasil
kuesioner yang telah diisi oleh responden. Kemudian pengkodean dari
jawaban ya dan tidak, setelah itu digambarkan melalui kuantitatif deskriptif.
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi.

Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data


melalui tabel, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median,
mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui
perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase. Dalam
statistik deskriptif, juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara

20
variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi,
dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel
atau populasi, hanya saja tidak perlu diuji signifikansinya, sehingga tidak ada
taraf kesalahan karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi,
sehingga tidak ada kesalahan generalisasi.

Teknik analisis ini digunakan karena alasan praktis dan sesuai


kapasitas peneliti. Selain itu juga berkoheren dengan alternatif pemaparan
yang dipilih oleh peneliti yakni generalisasi dari temuan data yang diperoleh
yang disajikan dalam bentuk tabel.

DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Agus, 2004, statistik konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: kencana
Ritzer, george. 2009. Teori sosiologi. Jogjakarta : Kreasi Wacana

Sugiono.2012. Metode penelitihan kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Bandung,


Alfabeta

http://id.wikipedia.org/wiki/Guru
http://goooo.blogdetik.com/2011/02/16/pengertian-dan-tugas-murid/
http://yayuagustinz.blogspot.com/2013/04/makalah-pengaruh-jejaring-sosial.html
http://megameydhiant.wordpress.com/2012/11/21/pengaruh-teknologi-internet-
terhadap-prestasi-siswa-di-sma-negeri-1-bangsri-tahun-2011-2012/

21

Anda mungkin juga menyukai