Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL METODE PENELITIAN KUALITATIF“ PENGARUH INTERNET

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1


JOMBANG “

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses mendapatkan pengetahuan-pengetahuan dan


nilai-nilai baru yang berguna untuk ditransformasikan kedalam kehidupan
sehari-hari, biasanya hal ini terjadi bisa secara sengaja ataupun secara tidak
sengaja. Secara sengaja yang dimaksudkan yakni pada saat kita sedang
melakukan sebuah diskusi kelompok atau hanya sekedar share dengan teman ,
itu akan memunculkan sebuah pengetahuan-pengetahuan baru bagi pribadi
sedangkan yang dimaksudkan dengan cara tidak sengaja ialah pada saat kita
sedang berjalan-jalan menyusuri kota dan mata kita tertuju pada sebuah
mading yang berada dipinggiran kota itu dan kita mempunyai niatan untuk
medekat dan mencari tahu apa yang ada dalam mading tersebut, maka setelah
mengetahui apa yang ada didalam madding tersebut secara tak langsung pula
pada saat itulah terjadi sebuah transfer informasi baru. Dan dalam dunia
pendidikan itu sendiri , siswa itu terlalu di tuntut untuk mendapatkan nilai
yang tinggi untuk dikategorikan berhasil, sedangkan keberhasilan
pembelajaran itu sendiri tidak selalu dilihat pada angka nilai yang tinggi tetapi
juga bisa dilihat dari soft skill yang dimiliki seperti pada saat mereka diskusi,
pada saat penyampaian pendapat, kerja sama dalam kelompok, dll. Pendidikan
dalam arti sempitnya itu adalah proses transfer ilmu pengetahuan antara
pengajar dengan muridnya dimana proses transfer ilmu tersebut dilakukan
disebuah lembaga pendidikan yakni sekolah-sekolah formal itu. Sekolah
formal ini sendiri dibagi menjadi beberapa tingkatan, diantaranya : PAUD,
SD, SMP, SMA dan ada yang lebih tinggi lagi yakni UNIVERSITAS.
Di dalam lembaga pendidikan ini terdapat orang-orang yang terlibat
didalamnya , yang tak lain adalah guru dan murid . Guru adalah pendidik dan
pengajar pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi
formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu
hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.1 Sedangkan yang dimaksud
dengan murid ialah salah satu komponen yang menempati posisi sentral dalam
proses belajar mengajar, dan di dalam proses belajar mengajar murid sebagai
pihak yang akan meraih cita-cita, memiliki tujuan, dan ingin mencapainya
secara optimal. Dan murid itu sendiri yang akan menjadi faktor penentu yang
dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan
belajarnya.2 Keterlibatan antara guru dan muridnya ini sangat besar, dimana
tidak ada seorang pengajar di dalam sekolah tersebut maka para pelajarpun
tidak akan menerima pengetahuan-pengetahuan baru, begitu pula sebaliknya
apabila di dalam sekolah tersebut tidak ada muridnya maka tugas guru yang
berfungsi sebagai pemberi materi ataupun pengetahuan akan percuma karena
tidak ada objek yang akan diberikan materi atau pengetahuan baru tersebut.

Melihat diera yang sudah sangat maju ini, khususnya di Indonesia. Tengah
maraknya kabar atau wacana yang memberitakan bahwa semakin menurunnya
prestasi belajar siswa baik dikalangan SD, SMP, maupun SMA , tetapi yang
lebih terlihat adalah pada saat mereka masih duduk di bangku SMP dan SMA
dimana pada saat itulah mereka masih mengalami emosional yang belum labil
dan keingin tahuannya akan hal-hal baru yang lebih besar. Dan dibalik
menurunnya prestasi belajar siswa yang terjadi saat ini pasti disebabkan ada
beberapa factor yang terdapat didalamnya. Banyaknya hal-hal baru yang lebih
menarik pehatian mereka untuk lebih mendalaminya ketimbang
mempertahankan prestasi mereka. Sehingga banyak siswa yang lalai akan
tanggung jawabnya sebagai siswa.

Salah satu contoh yang juga dapat menyebabkan turunnya pretasi belajar
siswa ialah jejaring sosial yang sedang membuming belakangan ini. Internet
merupakan teknologi masa kini yang mempunyai peran sangat penting di era
globalisasi. Internet bagaikan sebuah perpustakaan dunia yang bisa kita akses
dengan mudah segala kebutuhan yang kita perlukan. Internet mempunyai
jaringan data yang mendunia, seseorang bisa mengakses dengan bebas
didalam internet sesuaikehendaknya. Bahkan tidak sedikit orang yang
mengatakan bahwa internet merupakan dunia baru yang didalamnya meliputi
dari mulai dunia ekonomi, politik, pendidikan, dan lain-lain. Khususnya
didalam dunia pendidikan internet memberikan suatu akses data yang dapat
memudahkan proses belajar-mengajar. Sejumlah penelitian membuktikan
bahwa dalam penggunaan internet dalam pembelajaran menjadi suplemen
yang bermanfaat dan memiliki pengaruh positif terhadap penyelesaian tugas-
tugas siswa, serta kegiatan internet lebih holistic dibandingkan dengan media
lainnya seperti CD-Rom.

Selain itu, penggunaan internet mendorong terjadinya kolaborasi


pembelajaran antara siswa atau kelas antara satu sekolah dengan sekolah
lainnya dengan menembus batas ruang dan waktu.
Berdasarkan fakta yang berkembang sekarang ini, sebagian banyak siswa
lebih suka menggunakan internet untuk memenuhi tugas mereka dari pada
dengan menggunakan buku sebagai sumber pemenuhnya. Hal ini disebabkan
oleh bahwa internet memberikan suatu fasilitas layanan yang murah dan
mudah sehingga siswa tidak perlu membaca hal-hal yang tidak ia butuhkan,
hal ini bisa memberikan suatu kenyamanan kepada siswa karena melihat
kondisi siswa yang disibukan oleh banyak tugas sekolah yang harus
diselesaikan sehingga dengan adanya internet ini siswa bisa mengerjakan
tugas-tugas mereka dengan cepat tanpa harus membuang waktu lama. Selain
dari pada itu, bagi pihak sekolah dengan adanya internet ini maka segala
proses belajar mengajar antara siswa dengan guru bisa dilakukan dengan
mudah dan bisa melakukan perbandingan kualitas sekolah dengan sekolah
lainnya.

Melihat uraian diatas, pada kesempatan ini penulis ingin menjabarkan tentang
Pengaruh Teknologi Internet Terhadap Prestasi Siswa , hal ini didasarkan
dengan banyaknya penggunaan internet dikalangan siswa. Jika tadi dapat
diketahui bahwa adanya penunjang dari internet dalam penyelesaian tugas-
tugas sekolah atau bahkan mempermudah proses belajar mengajar, disini
peneliti mencoba menguak dibalik dampak negatif yang ditimbulkan dari
pengaruh internet itu sendiri. Tak sedikit siswa dalam hal ini
menyalahgunakan penggunaan teknologi internet yang ada ini, mengapa
tidak ? Dengan sering mengakses internet dalam penyelesaian tugas-tugas
sekolahnya, yang dapat diketahui memang bisa terbilang praktis, namun hal
ini juga membuat para siswa ini menjadi malas untuk membaca referensi yang
bersumber dari media cetak. Selain itu ada juga dampak negatif lainnya yang
peneliti ketahui sehingga dibuatlah makalah ini, seorang siswa yang
mempunyai mulai kecanduan dengan yang namanya dunia internet. Sebelum
teknologi internet ini mulai mewabah, seorang siswa ini adalah siswa yang
bisa terbilang cukup rajin, dia bisa mengatur waktu luangnya dengan
membaca buku atau mungkin berolah raga, tetapi setelah adanya teknologi
yang bernama internet ini mulai membuming dikalangan masyarakat luas,
mulailah siswa ini mengenal dan masuk dalam dunia internet itu, awalnya
hanya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya namun karena siswa ini merasa
penat akhirnya dia mencoba-coba untuk bermain dengan jejaring sosial yang
ditawarkan dari dunia maya ini, seperti halnya facebook, twitter, pulrk, dll.
Setelah lama masuk dalam dunia internet ini, banyak yang merubah
kesehariannya. Dia mulai sedikit malas untuk membaca, berolahraga, dan
segala kesibukannya, dia lebih memilih untuk mengisi waktu luangnya
dengan bermain internet bahkan sampai dia lupa waktu.

Orang-orang yang sudah asyik dalam dunia maya itu mereka bisa merasa
seolah-olah disana menjadi tempat berkumpul dan berinteraksinya antara satu
individu dengan individu yang lain yang akhirnya membuat orang tersebut
akan hal-hal lainnnya. Semakin banyak situs jejaring sosial yang ada di bumi
ini, semua menawarkan sesuatu yang menarik. Adapun yang sedang menarik
saat ini seperti halnya facebook, twitter, plurk, yahoo massanger, dan masih
banyak lagi. Jejaring sosial yang telah masuk ke dunia pelajar di Indonesia ini
juga tak lain dikarenakan adanya perkembangan teknologi sehingga
menimbulkan rasa ingin tahu siswa menjadi besar. Dalam dunia maya ada
berbagai situs jejaring yang dapat dijumpai sehingga pelajar juga harus bisa
membedakan antara situs jejaring yang positif dan negatif. Bahkan banyak
pelajar yang memanfaatkan situs jejaring sebagai media semua informasi dan
untuk mencari teman didunia maya. Dan dampak terburuknya, dalam dunia
pendidikan yang mungkin dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai
menurunnya motivasi dan prestasi belajar siswa.

Adapun penelitian yang penulis temui yang juga bertema sama, yakni
mengenai “Menurunnya prestasi belajar”3 yang dimana terjadi karena
derasnya arus informasi akan menuntut masyarakat menjadi lebih kritis pada
satu sisi dan pada satu sisi yang lain kehidupan dan perekonomian yang lebih
kompleks. Persaingan akan bertambah keras, dan terjadi mobilitas dan
interaksi yang tinggi antar negara dan bangsa disertai dengan melimpahnya
konsepsi dan produk fisik dari luar. Banyak pekerjaan yang ditangani dengan
menggunakan piranti yang canggih, sehingga banyak pula pekerjaan yang
berubah secara radikal yang tentunya membutuhkan tidak saja kecakapan
berpikir tetapi juga ketrampilan berkarya dan berusaha. Keluarga mempunyai
tanggung jawab penuh atas segala kebutuhan sehari-hari baik sandang, papan
pangan maupun pendidikan. Untuk mutu pendidikan keluarga pada dasarnya
sudah diserahkan sepenuhnya pada sekolah, sehingga tugas orang tua dalam
hal kecerdasan atau intelektual anak akan menjadi ringan. Proses belajar
memerlukan suatu fasilitas belajar yang memudahkan siswa dalam belajar
sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang optimal.

Review penelitian yang kedua yang ditemukan berjudul “Dampak Negatif


Situs Jejaring Sosial Terhadap Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa”4 oleh
Rayan Dimas mahasiswa UNEJ. Yang bertemakan tentang peran jejaring
sosial yang membawa perubahan yang dialami peserta didik, yakni semakin
menurunnya prestasi siswa terutama siswa SMP dan SMA.Yang membedakan
posisi peneliti disini adalah pada fokus dan subjek penelitiannya, yakni
menurunnya prestasi siswa di era globalisasi dan juga dilihat dari faktor
interelasi guru terhadap murid, serta pemanfaatan produk globalisasi yang
digunakan oleh guru, sehingga bisa memotivasi murid atau tidaknya. Serta
murid disini juga memiliki tafsiran bebas karena murid juga menjadi subjek
sehingga peneliti tidak berpihak pada peran guru dan persepsi guru, ataupun
terlalu berpihak pada perubahan pretasi siwa yang dinilai mengalami
kemunduran.
Didalam makalah ini juga terdapat batasan-batasan masalahnya. Berdasarkan
identifikasi masalah yang telah disampaikan, makalah ini akan dibatasi pada
masalah pengaruh internet terhadap prestasi belajar siswa, manfaat dan
dampak penggunaan internet terhadap minat belajar siswa.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang tertulis diatas, terdapat masalah mengenai “
ADAKAH PENGARUH INTERNET TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG ?”

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh internet
terhadap prestasi belajar siswa SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG di
era globalisasi ini.

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat dari Penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan bagi


pengembangan ilmu pengetahuan khususnya agar peneliti bisa
mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh dari bangku kuliah terhadap
kondisi langsung di dalam kehidupan sosial. Dan sebagai sarana pengukur
dari teori-teori yang telah dipelajari.
2. Menambah dan memperluas cakrawala pengetahuan khususnya mengenai
pengaruh internet yang sedang beredar luas terhadap perkembangan prestasi
belajar siswa.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Landasan Teoritis


1.1.1 (Teori Anthony Giddens “Masyarakat Risiko”)
Teori yang digunakan peneliti dalam penelitiannya kali ini menggunakan teori
dari Anthony Giddens “Masyarakat Risiko” yang berisikan Modernitas adalah
suatu kebudayaan risiko.5 Dengan hal itu saya memaksudkan bahwa
kehidupan sosial pada dasarnya lebih beriko daripada biasanya, bagi sebagian
besar orang bukan itu masalahnya. Lebih tepatnya, konsep risiko menjadi
fundamental bagi cara aktor awam maupun spesialis teknis untuk menata
dunia sosial. Modernitas mereduksi keberisikoan wilayah-wilayah tertentu
dan cara-cara kehidupan secara keseluruhan, namun pada saat yang sama
memperkenalkan parameter-parameter risiko baru yang sebagian besar, atau
sama sekali tidak dikenal pada era-era sebelumnya.

Teori ini digunakan sebagai gambaran fenomena yang ada yakni menurunnya
prestasi belajar siswa di era globalisasi. Di era globalisasi yang terjadi pada
saat ini dimana prestasi belajar siswa mulai menurun disebabkan karena
banyaknya teknologi-teknologi yang semakin maju, jejaring sosial yang mulai
bermunculan belakangan ini.

Dimana kebanyakan orang sudah merasa asyik dalam dunia maya itu karena
dengan adanya jejaring sosial itu mereka bisa merasa seolah-olah disana
menjadi tempat berkumpul dan berinteraksinya antara satu individu dengan
individu yang lain yang akhirnya membuat orang tersebut melupakan akan
hal-hal lainnnya.

Semakin banyak situs jejaring sosial yang ada, justru menawarkan sesuatu
yang menarik. Jejaring sosial yang telah masuk ke dunia pelajar di Indonesia
ini juga tak lain dikarenakan adanya perkembangan teknologi sehingga
menimbulkan rasa ingin tahu siswa menjadi besar. Dalam dunia maya ada
berbagai situs jejaring yang dapat dijumpai sehingga pelajar juga harus bisa
membedakan antara situs jejaring yang positif dan negatif. Bahkan banyak
pelajar yang memanfaatkan situs jejaring sebagai media semua informasi dan
untuk mencari teman didunia maya. Dan dampak terburuknya, dalam dunia
pendidikan yang mungkin dihasilkan dari situs jejaring sosial adalah mulai
menurunnya motivasi dan prestasi belajar siswa.

Peran globalisasi disini karena bermunculannya kecanggihan pertukaran


informasi antar wilayah berupa banyaknya media sosial seperti facebook,
twitter, yehoo mesengger, skype dll. Yang berimplikasi pada habitus dan
perilaku siswa yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermin di media
sosial sebagai cara mereka mengisi waktu luang. Kemungkinan besar akan
berkurangnya waktu belajar sangatlah riskan saat ini. hal ini merupakan resiko
modernitas yang telah dijelaskan oleh Giddens yakni kemajuan zaman juga
berakibat pada perubahan masyarakat dan peniruan perilaku masyarakat yang
dimanjakan dengan kebiasaan baru, dan cenderung berubah dari nilai lama
yakni, pendidikan adalah penting bagi siswa. Berbeda halnya dengan saat ini
akibat dari modernitas siswa cenderung dimanjakan dengan informasi online
yang mudah didapat saat mereka membutuhkan jawaban ketika evaluasi
diadakan (UTS, UAS), dan tidak memungkinkan apabila peserta didik
intensitas belajarnya berkurang.

1.1.2 (Teori P. Bourdeiu “Modal Sosial”)


Teori yang digunakan peneliti dalam penelitiannya kali ini menggunakan teori
dari Bourdeiu “Kebiasaan yang membawa pengaruh”. Teori ini digunakan
sebagai gambaran fenomena yang ada yakni menurunnya prestasi belajar
siswa yang disebabkan karena banyaknya teknologi-teknologi yang semakin
maju, jejaring sosial yang mulai bermunculan. Dimana kebiasaan-kebiasaan
siswa yang sering mengakses internet ini membawa dampak yang kurang baik
untuk prestasi belajar mereka. Mereka yang sudah sering mengakses internet
ini lebih cenderung menghabiskan waktunya untuk mengakses internet
daripada meningkatka prestasi dalam belajarnya. Kebiasaan yang dibawa
dalam pengaruh ini tidak terlalu baik untuk peningkatan prestasi siswa yang
sering mengakses internet tersebut. Dan tak sedikit siswa yang memanfaatkan
situs jejaring sebagai media semua informasi dan untuk mencari teman
didunia maya atau bahkan hanya digunakan untu nggame. Dan dampak
terburuknya, dalam dunia pendidikan yang mungkin dihasilkan dari situs
jejaring sosial adalah mulai menurunnya motivasi dan prestasi belajar siswa.

2.2. Kerangka Berpikir

Penggunaan Internet (V1) Prestasi Belajar Siswa


(V2)

a. Latar belakang ekonomi keluarga a. Pergaulan teman sebaya


b. Kurangnya pengawasan dari orang tua b. Pola belajar
c. Kebiasaan dalam mengisi waktu luang c. Referensi yang dimiliki

2.3. Hipotesis
Dalam penelitian ini, dengan judul “Pengaruh Internet terhadap Prestasi
Belajar Siswa SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG”

Maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:


Hi
Terdapat pengaruh antara penggunaan internet terhadap prestasi belajar siswa.
Ho
Tidak terdapat pengaruh antara penggunaan internet terhadap prestasi belajar
siswa.
Hk
Semakin tinggi intensitas penggunaan internet maka semakin turun prestasi
belajar siswa.
Semakin rendah intensitas penggunaan internet maka semakin naik prestasi
belajar siswa.

BAB III
METODE PENELITIAN
1.1. Sifat Penelitian
1.2. Metode penelitian merupakan salah satu aspek yang berperan penting dalam
kelancaran atau keberhasilan dalam penelitian, dengan menggunakan metode
penelitian yang tepat maka permasalahan penelitian dapat terjawab dan tujuan
penelitian dapat tercapai.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu
pendekatan yang terkait dengan teknik-teknik survai sosial seperti wawancara
tersetruktur, kuisioner, analisis statistik, dan lain sebagainya. Data kuantitatif
adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.

Penelitian ini juga merupakan penelitian yang bersifat kausal, yaitu penelitian
yang bertujuan untuk meneliti hubungan sebab akibat antara dua variabel atau
lebih. Dalam penelitian ini, ingin dijelaskan pengaruh perubahan variasi nilai
dalam suatu variabel terhadap perubahan variasi nilai dalam satu atau lebih
variabel lain. Artinya, apakah perubahan nilai dalam suatu variabel akan
menyebabkan perubahan nilai dalam variabel lain. Dimana dalam penelitian
ini akan dilihat pengaruh antara intensitas penggunaan internet terhadap
prestasi belajar siswa.

1.3. Lokasi dan Waktu Penelitian


Dalam penelitian yang mengangkat masalah “Pengaruh Internet Terhadap
Prestasi Belajar Siswa SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG” .
Ditetapkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMP MUHAMMADIYAH
JOMBANG.

Alasan-alasan metodologis untuk menentukan sekolah tersebut sebagai lokasi


penelitian pada prinsipnya mencangkup kriteria sebagai berikut:

1. Lokasi penelitian telah dikenal oleh peneliti dan peneliti pernah menjadi
bagian didalamnya, sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan
informasi.
2. Peneliti juga dengan mudah mendapatkan key informan untuk di dapat
melalui jaringan tertentu seperti contohnya temen dekat. Ataupun orang-orang
yang ada di kawasan sekolah tersebut.
3. Selain itu peneliti mengambil tempat tersebut dikarenakan tempat atau
sekolah tersebut kebanyakan siswanya adalah teman dekat, mungkin bisa
mengetahui semua dari penelitian tersebut.

Waktu Penelitian yang akan dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan dan


alasan peneliti menentukan waktu penelitian pada saat jam kosong PBM.

1.4. Defenisi Operasional Konsep, Variabel, dan Indikator

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi


variabel yang lain akan tetapi variable tersebut tidak dapat terpengaruh ,
sedangkan variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau yang
dipengaruhi variabel independen. Variabel yang mempengaruhi disebut
variabel penyebab, variabel bebas atau independent variabel (X), sedangkan
variabel akibat disebut variabel tidak bebas atau variabel tergantung, variabel
terikat atau dependent variabel (Y). Variabel bebas atau yang mempengaruhi
dalam penelitian ini adalah intensitas penggunaan internet(X1), sedangkan
variabel tak bebas atau yang dipengaruhi dalam penelitian ini adalah prestasi
belajar siswa(Y1).

Dalam penelitian ini, internet ini merupakan sebuah variabel yang


mempengaruhi. Internet ini sendiri adalah sebuah jaringan dimana hal ini
sudah merupakan sebuah teknologi yang canggih dan memberikan fitur-fitur
yang menarik didalamnya, dimana dalam internet ini sendiri dapat
memberikan kemudahan-kemudahan bagi para penggunanya yang tak lain
dikalangan para pelajar. Adanya jejaring sosial yang disuguhkan yang juga
menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi internet itu sendiri. Selain itu,
dalam internet juga menyuguhkan berbagai macam permainan-permainan
seperti game online, dsb.

Sedangkan Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia


melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Mempunyai arti kurang lebih prestasi adalah standart test untuk mengukur
kecakapan atau pengetahuan bagi seseorang didalam satu atau lebih dari garis-
garis pekerjaan atau belajar. Dalam kamus populer prestasi ialah hasil sesuatu
yang telah dicapai. Prestasi itu tidak mungkin diacapai atau dihasilkan oleh
seseorang selama ia tidak melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh atau
dengan perjuangan yang gigih. Dalam kenyataannya untuk mendapatkan
prestasi tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi harus penuh
perjuangan dan berbagai rintangan dan hambatan yang harus dihadapi untuk
mencapainya. Hanya dengan keuletan, kegigihan dan optimisme prestasi itu
dapat tercapai. 
Maka untuk operasional variable nya sebagai berikut : Variabel adalah segala
sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas : Intensitas penggunaan internet, dimana variable ini di
simbolkan dengan huruf X.
2. Variabel terikat : Prestasi belajar siswa, sedangkan variable ini disimbolkan
dengan huruf Y.

1.5. Populasi Dan Sampel


Jumlah seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP MUHAMMADIYAH 1
JOMBANGatau populasi yang menjadi subjek penelitian seluruhnya adalah
196 siswa kelas VII dan VIII. Karena banyaknya jumlah populasi, maka dari
itu peneliti ingin mengambil subjek penelitian dengan menggunakan teknik
pengambilan sampel. Dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
sampling random (random sampling), dengan tekhnik pengambilan sampel
menggunakan rumus :

N = 196

No = 0,05 x N

= 0,05 x 196

= 9.8

Karena 9.8 > 0.05 atau 43.96 > 0.05 maka besarnya sampel dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Nilai 36.03 dibulatkan menjadi 36, sehingga sampel yang akan diambil adalah
36 orang.

1.6. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random
sampling, karena populasi yang heterogen dan sampel dibagi dalam lapisan
strata yang diambil secara acak, berdasarkan uang saku siswa yang diterima
dan digunakan untuk mengakses internet tersebut. (sample = 36)

Pengkategorian (populasi 196siswa) :


Stratum 1 Rp. 10.000,00 – Rp.20.000,00 (per hari)
Stratum 2 Rp. 25.000,00 - Rp.30.000,00 (per hari)
Stratum 3 Rp.30.000,00 – Rp. 50.000,00 (per hari)
Stratum 4 < Rp 50.000,00 (per hari)
Perhitungan :

Semisal : stratum 1 (70 orang) = 70/196 x 36 = 12,5 = 13


Semisal : staratum II (56 orang) = 56/196 x 36 =10,2 = 10
Semisal : stratum III (54 orang) = 54/196 x 36 = 9,9 = 10
Semisal : stratum IV (16 oranf) = 16/196 x 36 = 2,9 = 3

Selain itu peneliti juga menggunakan teknik pengambilan sampel yang


digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling yaitu mengambil
data secara kebetulan saja kepada siswa SMP MUHAMMADIYAH 1
JOMBANGkelas 10 yang bisa ditemui tanpa didahului dengan data penduduk
yang valid.

1.7. Teknik Pengumpulan Data


Data merupakan faktor terpenting dalam suatu penelitian, dan teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1.

1. Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data Primer yakni
dengan cara:
a. Observasi
Pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung
objek yang diteliti di lokasi penelitian. Dari penelitian
observasi kita dapat melihat secara langsung situasi dan
kondisi yang terjadi dan dapat mengadakan penilaian
selanjutnya. Observasi dilakukan dengan cara memantau serta
mengamati kondisi wilayah yang akan diteliti. Teknik
penelitian pada tahap ini dilakukan dengan cara pengumpulan
data primer apabila informasi yang diperoleh sebelum diolah
menjadi sebuah data peneliti terjun langsung untuk mengamati
(melakukan dengan observasi yang hanya menggunakan
pengamatan panca indra tanpa peneliti ikut di dalamnya).
Atau menggunakan teknik partisipan observert dimana
peneliti terjun langsung di dalam pengamatannya, untuk
tujuan mendapatkan data yang mendalam, dan juga teknik
wawancara yang dilakukan dengan cara peneliti melakukan
tanya jawab pada informan, selain melakukan pencarian data
dengan wawancara, observasi dan kuesioner peneliti juga
melakukan perbandingan dari hasil penelitian sebelumnya
yang memiliki fokus penelitian yang sama. Atau bisa juga
digunakan sebagai penggambaran data, agar hasil dari
penelitian yang dilakukannya memiliki kekutaan yang lebih
valid. Data sekunder dapat diperoleh melalui buku, buku,
artikel, makalah, dan jurnal ilmiah. Data sekunder dapat juga
berguna sebagai gambaran dari hal-hal yang berhubungan
dengan fokus penelitian yang diteliti.
Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data primer dengan menggunakan cara
observasi dan kuesioner yang ditujukan pada subjek penelitian
yang dijadikan perespon dari asumsi-asumsi peneliti yang
membutuhkan tanggapa (responden) seperti pengamatan,
observasi, wawancara, pengambilan sampel dengan teknik
accidental sampling, pengisisian angket, teknik pengamatan
atau observasi digunakan secara langsung ketika peneliti itu
melakukan proses wawancara, yaitu melakukan pengamatan
terhadap pola-pola tindakan responden dalam menanggapi
pertanyaan (ekspresi, wajah, gerak tubuh dan lain
sebagainya). Ada juga yang menggunakan teknik penelitian
sekunder yakni mengambil dari penelitian serupa yang
dijadikan pembanding terhadap hasil penelitian yang diteliti.
Setelah melalui observasi dan kuesioner barulah hasil
informasi yang diperoleh dari responden diolah menjadi tabel
pengkategorian yang disebut tabulasi sebagai data yang
mampu mewakili hasil penelitian. Kemudian dideskripsikan
yang isinya penggambaran dari data yang diperoleh peneliti di
lapangan.
b. Wawancara
Metode ini tak lain adalah wawancara yang dilakukan dengan
cara membagikan koesioner yang merupakan serangkaian
atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis,
kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi,
angket dikirim kembali atau dikembalikan kepeneliti. Bentuk
angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat
langsung dan tertutup. Artinya angket yang merupakan daftar
pertyanyan diberikan langsung kepada siswa sebagai subyek
penelitian, dan dalam mengisi angket, siswa ini diharuskan
memilih karena jawaban telah disediakan.
Data Sekunder itu merupakan data yang berbentuk,
dimana data tersebut berisi jumlah populasi siswa dari kelas
VII sampai kelas VIII, data tersebut di peroleh dari kantor tata
usaha SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG, data tersebut
akan digunakan peneliti untuk sebagai acuan didalam
mengetahui populasi dan mempermudah proses penelitian
nya.
1.8. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan diawali pengkodean dari hasil
kuesioner yang telah diisi oleh responden. Kemudian pengkodean dari
jawaban ya dan tidak, setelah itu digambarkan melalui kuantitatif deskriptif.
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi.

Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data


melalui tabel, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median,
mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui
perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase. Dalam
statistik deskriptif, juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara
variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi,
dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel
atau populasi, hanya saja tidak perlu diuji signifikansinya, sehingga tidak ada
taraf kesalahan karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi,
sehingga tidak ada kesalahan generalisasi.

Teknik analisis ini digunakan karena alasan praktis dan sesuai


kapasitas peneliti. Selain itu juga berkoheren dengan alternatif pemaparan
yang dipilih oleh peneliti yakni generalisasi dari temuan data yang diperoleh
yang disajikan dalam bentuk tabel.

DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Agus, 2004, statistik konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: kencana
Ritzer, george. 2009. Teori sosiologi. Jogjakarta : Kreasi Wacana

Sugiono.2012. Metode penelitihan kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Bandung,


Alfabeta

http://id.wikipedia.org/wiki/Guru
http://goooo.blogdetik.com/2011/02/16/pengertian-dan-tugas-murid/
http://yayuagustinz.blogspot.com/2013/04/makalah-pengaruh-jejaring-sosial.html
http://megameydhiant.wordpress.com/2012/11/21/pengaruh-teknologi-internet-
terhadap-prestasi-siswa-di-sma-negeri-1-bangsri-tahun-2011-2012/

Anda mungkin juga menyukai