Anda di halaman 1dari 9

PERBEDAAN PEMAHAMAN AWAL TENTANG

KONSEP GENETIKA PADA SISWA, MAHASISWA,


GURU, DAN DOSEN

Elya Nusantari
Universitas Negeri Gorontalo, Jl. Jendral Sudirman No 6, Kota Gorontalo
e-mail: elya.nusantari09@yahoo.co.id

Abstract: Differences in Understanding Genetics Concepts among Secondary-school Students, Uni-


versity Students, Teachers, and Lecturers. This study aims to compare initial understandings of genetics
concepts among secondary-school students, university students, teachers, and lecturers. The results of a diag-
nostic test assigned to the research sample show that there was no difference in genetics-concept under-
standings between teachers, lecturers, and university students and that the understandings of the university
students were much better than those of the secondary-school students. Responses to the test reveal a
number of misconceptions, particularly in the areas of basic concepts and coverage of genetics; of genes,
DNA, and chromosomes; and of mutations. Since initial understandings contribute to comprehension of
genetics concepts, it is advisable that a test eliciting such information be given prior to teaching.

Keywords: initial understanding, misconceptions, genetics, students, teacher-lecturer

Abstrak: Perbedaan Pemahaman Awal Tentang Konsep Genetika pada Siswa, Mahasiswa, Guru,
dan Dosen. Penelitian ini bertujuan membandingkan pemahaman awal konsep genetika siswa, mahasiswa, dan
guru-dosen. Sampel penelitian adalah mahasiswa Biologi Universitas Negeri Malang pada Agustus 2010-
Juni 2011. Data dikumpulkan dengan tes diagnostik dan dianalisis dengan statistik kualitatif persentase dan
Anava. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman awal konsep genetika guru-dosen tidak berbeda
dengan mahasiswa. Pemahaman awal konsep genetika mahasiswa lebih baik daripada siswa. Tidak ada
perbedaan pemahaman awal konsep genetika mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi dengan Prodi Biologi.
Jawaban miskonsepsi banyak ditemukan pada kelompok konsep arti dan ruang lingkup genetika, kelom-
pok konsep gen, DNA, dan kromosom; dan kelompok konsep mutasi. Pemahaman awal konsep genetika
mempengaruhi pemahaman konsep genetika pada perkuliahan genetika. Pengujian konsep awal penting
dilakukan untuk informasi guru sebelum proses pembelajaran.

Kata kunci: konsep awal, miskonsepsi, genetika, mahasiswa, guru, dosen

Miskonsepsi genetika banyak dialami oleh mahasiswa. Baba (1996) menyatakan bahwa miskonsepsi adalah
Hal itu terkait dengan karakteristik materi genetika gagasan yang jelas sebagai perbandingan antara kon-
yang abstrak sehingga sulit dipahami oleh mahasiswa. sepsi ilmiah dan konsep yang salah atau pemahaman
Penelitian miskonsepsi genetika telah dilakukan oleh yang berbeda dengan pemahaman yang dimaksud oleh
Shaw dkk. (2008) tentang miskonsepsi genetika pada buku acuan atau masyarakat ilmiah. Berg (1991) me-
siswa SMA dan mahasiswa perguruan tinggi pada ta- nyebutkan bahwa miskonsepsi adalah konsepsi siswa
hun 2006 dan 2007 di Amerika Serikat. Hasil penelitian yang berbeda dengan konsepsi ilmu pengetahuan.
menunjukkan bahwa genetika adalah materi yang ba- Miskonsepsi adalah pemahaman naif yang begitu men-
nyak mengalami miskonsepsi dan banyak informasi darah daging sehingga pengajaran tradisional tidak
tentang genetika yang salah secara signifikan. sanggup mengoreksinya. Heather (dalam Tundungi,
Suparno (1997) menyatakan bahwa miskonsepsi 2008) menyatakan bahwa miskonsepsi adalah gagasan
adalah pengertian yang salah atau yang tidak sesuai yang telah terbentuk, keyakinan non-ilmiah, teori-
dengan pengertian ilmiah/ilmuwan. Abimbola dan teori naif, konsepsi atau kesalahpahaman konseptual.

244
Nusantari, Perbedaan Pemahaman Awal Tentang… 245

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa miskon- menjadi dasar untuk menetapkan konsep genetika
sepsi adalah ketidakcocokan pemahaman yang dimiliki apa saja yang perlu menjadi fokus perhatian agar tidak
siswa dengan pemahaman ilmu pengetahuan. Kesa- terjadi miskonsepsi pada perkuliahan genetika, baik
lahan siswa menjawab pertanyaan yang diakibatkan di Program Studi Pendidikan Biologi maupun di Pro-
oleh kesalahan menerapkan rumus, kesalahan meng- gram Studi Biologi pada jenjang S1 dan jenjang S2.
hitung, kesalahan karena lupa tidak termasuk dalam Penelitian ini dapat menjadi dasar mengambil langkah-
miskonsepsi. Miskonsepsi terjadi karena salah me- langkah strategis agar para guru di sekolah dapat meng-
mahami konsep dan salah menafsirkan konsep yang hindari pembelajaran genetika yang berakibat miskon-
terjadi secara konsisten dalam diri seseorang. sepsi.
Salah satu faktor penyebab miskonsepsi pada
siswa karena guru dalam mengajar tidak memper- METODE
hatikan gagasan anak sebelum mengikuti pelajaran.
Gagasan anak tersebut disebut sebagai pemahaman Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal kom-
awal konsep genetika yang biasanya berupa penge- paratif. Data penelitian berupa data kuantitatif yang
tahuan awal yang diperoleh dari pembelajaran sebe- dimanfaatkan untuk kepentingan analisis profil popula-
lumnya yang berkaitan dengan informasi yang akan si. Data kuantitatif juga digunakan untuk mengungkap
diberikan (Gardner, 1991). Selanjutnya Duit (2007) kondisi pemahaman awal konsep genetika mahasiswa
menyampaikan penelitiannya bahwa sejak tahun 1980- pada materi genetika. Rancangan penelitian yang digu-
an peran konsepsi guru dalam mengajar dan belajar nakan adalah penelitian kausal komparatif untuk mem-
sains telah diteliti. Hasil penelitiannya menunjukkan bandingkan pemahaman awal konsep genetika siswa,
bahwa banyak guru yang memiliki konsep sains dan mahasiswa, dan guru-dosen.
proses mengajar yang tidak sesuai dengan pandangan Penelitian ini dilakukan di Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Negeri Malang (UM) dan Program Pas-
ilmu pengetahuan dan sering kali mirip dengan kon-
casarjana UM) Penelitian pada jenjang S1 dilakukan
sepsi siswa prainstruksional.
pada semester genap (Februari-Juni 2011). Penelitian
Penyebab miskonsepsi selain guru adalah fak-
pada jenjang S2 dilakukan pada semester ganjil (Agus-
tor siswa sendiri sebagai pembelajar. Sebagaimana
tus-November 2010). Populasi penelitian ini adalah
dinyatakan Kaharu (2007) menyatakan tentang ting-
mahasiswa jenjang S1 dan jenjang S2 Jurusan Bio-
ginya tingkat kesalahan konsep siswa pada materi
logi FMIPA UM. Sampel siswa diwakili oleh satu
fisika. Kesalahan konsep terjadi akibat siswa menga- kelas mahasiswa S1 prodi pendidikan Biologi semester
lami miskonsepsi. Treagust & Duit (2009) menyatakan I dan satu kelas mahasiswa prodi Biologi. Setiap kelas
bahwa selama tiga dasawarsa terakhir hasil peneli- berisi 30 mahasiswa. Sampel mahasiswa diwakili oleh
tian telah menunjukkan bahwa siswa datang ke kelas mahasiswa semester 4 yang akan mengikuti perku-
sains dengan konsepsi prainstruksional atau konsep liahan genetika. Jumlah mahasiswa semester 4 seba-
awal atau pemahaman awal konsep genetika dan ide- nyak 5 kelas yang terdiri atas 220 mahasiswa. Selan-
ide tentang fenomena dan konsep yang tidak selaras jutnya, dilakukan pengacakan untuk mendapatkan
dengan pandangan ilmu pengetahuan. Konsep itu sampel Prodi Pendidikan Biologi dan Prodi Biologi
dipegang teguh oleh siswa dan sering kali resisten ter- masing-masing terdiri atas 40 mahasiswa. Sampel guru-
hadap perubahan. Lebih lanjut Venville dan Treagust dosen diwakili oleh seluruh mahasiswa S2 yang akan
(2002) menyatakan bahwa munculnya miskonsepsi mengikuti perkuliahan genetika yang berjumlah 2 kelas
yang paling banyak bukan selama proses pembelajaran yang terdiri atas 23 mahasiswa.
melainkan sebelum proses pembelajaran dimulai, yakni Alasan dipilihnya mahasiswa Jurusan Biologi
pada konsep awal yang telah dibawa oleh siswa sebe- S1 UM adalah pada jurusan tersebut telah diterapkan
lum siswa memasuki proses pembelajaran atau disebut perkuliahan genetika dengan pendekatan konsep. Mis-
sebagai pemahaman awal konsep genetika. konsepsi yang terjadi diluruskan pada setiap akhir per-
Berdasarkan paparan di atas penelitian dilakukan kuliahan melalui diskusi dan diagnostik miskonsepsi
dengan tujuan mengungkap konsep awal genetika yang selama perkuliahan berlangsung. Sementara itu, alasan
terjadi pada siswa, mahasiswa, dan guru-dosen. Maha- dipilihnya penelitian di Program Pascasarjana (S2)
siswa dibedakan antara mahasiswa Program Studi Pen- Biologi UM adalah untuk mengungkap salah satu
didikan Biologi dan mahasiswa Program Studi Biologi. penyebab miskonsepsi, yakni pemahaman awal konsep
Temuan penelitian dapat dijadikan sumber pengetahu- genetika yang telah dibawa atau diperoleh dari pem-
an bagi para pengajar guru-dosen terkait pentingnya belajaran yang diterima dari jenjang sebelumnya.
menggali pengetahuan awal para siswa-mahasiswa Mahasiswa S2 Biologi UM berasal dari berbagai wi-
sebelum pembelajaran. Temuan penelitian ini dapat layah yang tersebar di wilayah Indonesia sehingga
246 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 18, Nomor 2, Desember 2012, hlm. 244-252

sehingga hal itu merepresentasikan guru-dosen dari men yang jawabannya berskala dan memiliki tingkatan
berbagai wilayah. ketepatan opsi jawaban. Pada penelitian ini digunakan
Instrumen untuk mengungkap pemahaman awal 5 opsi jawaban dengan skor 0-4.
konsep genetika telah dikembangkan sendiri oleh pene- Uji tes pemahaman awal konsep genetika dilak-
liti. Instrumen itu berisi pertanyaan-pertanyaan untuk sanakan sebelum perkuliahan berlangsung. Hasil tes
mendiagnosis pemahaman konsep genetika. Bentuk dianalisis secara kualitatif dengan persentase dan anali-
tes diagnostik adalah tes diagnostik subjektif dengan sis statistik menggunakan Anava Ganda. Setelah hasil
jawaban terbuka. Hal itu dimaksudkan untuk menghin- analisis selesai peneliti melakukan cross-check pema-
dari jawaban coba-coba. Tes tersebut digunakan untuk haman konsep genetika pada mahasiswa melalui diskusi
mengungkap/mendiagnosis pemahaman awal konsep dengan teknik snowball sampling dan wawancara ter-
genetika mahasiswa dengan sebenar-benarnya mela- kait konsep yang salah tersebut. Selanjutnya dilakukan
lui kemampuan menjawab soal subjektif. Tes disusun observasi dampak kesalahan pemahamaan awal gene-
dalam 10 tahap, yakni (1) mengidentifikasi tujuan tika pada mahasiswa selama berlangsung perkuliahan
matakuliah, (2) mengidentifikasi domain dan indikator genetika.
pencapaian sasaran, (3) mengaitkan indikator-indikator
dari rancangan butir-butir tes diagnostik, (4) menyu- HASIL
sun kisi-kisi tes diagnostik pemahaman awal konsep
genetika, (5) menentukan rubrik atau kriteria penilaian, Hasil penelitian dikemukakan meliputi data perbe-
(6) penulisan butir-butir tes, (7) uji validitas dan relia- daan skor total tes pemahaman awal konsep genetika,
bilitas, (8) revisi butir tes, (9) finalisasi instrument, dan data kelompok konsep genetika yang banyak tidak
(10) rubrik (kriteria penilaian). Jawaban tes pema- dapat dijawab atau perolehan skor nol, data kelompok
haman awal konsep genetika mahasiswa diberikan skor konsep genetika yang banyak terjadi miskonsepsi
berdasarkan kesesuaian jawaban dengan kunci jawab- atau perolehan skor 1 dan 2, data kelompok konsep
an yang telah dibuat. Skor diberikan sesuai dengan genetika yang banyak berhasil dijawab dengan benar
rubrik yang telah ditetapkan dengan skala 0-4. Jawaban dan benar tetapi kurang lengkap atau perolehan skor
benar, jelas dan lengkap diberi skor 4; Jawaban benar, 3 dan 4, data kualitatif dalam bentuk persen miskon-
tetapi tidak mengandung semua komponen atau kurang sepsi pada masing-masing kelompok konsep genetika,
lengkap diberi skor 3; Jawaban sebagian benar, tetapi dan data kesalahan konsep genetika yang ditemukan
mengandung unsur miskonsepsi diberi skor 2; Jawaban dari hasil tes disertai jawaban yang seharusnya atau
jelas-jelas miskonsepsi meliputi salah pengertian atau jawaban yang benar.
salah paham dan konsep yang benar-benar salah diberi Perbedaan Perolehan Skor Total Tes Pemahaman
skor 1; Jawaban kosong, tidak tahu, lupa atau jawaban awal konsep genetika pada Siswa, Mahasiswa, dan
sama sekali tidak logis diberi skor 0. Guru-Dosen. Uji Anava Ganda menunjukkan (1) per-
Sebelum tes pemahaman awal konsep genetika olehan skor total tes pemahaman awal konsep genetika
digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas instru- mahasiswa lebih baik (nilai mean 41,95) dibandingkan
men, yakni uji validitas isi atau validitas kurikulum. dengan skor tes pemahaman awal konsep genetika
Instrumen dipandang valid bila sesuai dengan isi ku- siswa (nilai mean 34, 050), (2) perolehan skor tes
rikulum yang hendak diukur dengan cara melihat soal- pemahaman awal konsep genetika pada guru-dosen
soal yang membentuk tes itu. Prosedur uji validitas (mean 45,83) secara statistik tidak berbeda dengan
instrumen adalah (1) mendefinisikan domain yang mahasiswa (mean 44,20), (3) perolehan skor tes pe-
hendak diukur, (2) menentukan domain yang akan di- mahaman awal konsep genetika tidak berbeda antara
ukur oleh masing-masing soal, dan (3) membanding- mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi (mean 39,18)
kan masing-masing soal dengan domain yang sudah dan mahasiswa Prodi Biologi (mean 36,81).
ditetapkan. Uji validitas instrumen dilakukan oleh satu Perbedaan Perolehan Skor Tes Pemahaman awal
pakar genetika dan tiga praktisi genetika dalam hal ini konsep genetika berdasarkan Kelompok Konsep Gene-
adalah guru genetika. Pertimbangannya adalah penilai- tika. Tes pemahaman awal konsep genetika yang disu-
an yang diberikan oleh pakar dan praktisi genetika di- sun sebanyak 45 butir soal yang dipilah dalam 6 ke-
anggap representatif untuk memutuskan apakah instru- lompok konsep, yakni kelompok konsep 1 terdiri atas
men yang dikembangkan telah memenuhi syarat va- 1 soal tentang ruang lingkup genetika, kelompok kon-
liditas. Uji reliabilitas instrumen digunakan untuk sep 2 terdiri 16 butir soal tentang konsep gen-DNA-
mengukur derajat keajegan instrumen. Reliabilitas Kromosom, kelompok konsep 3 terdiri 8 butir soal
digunakan untuk mengukur apa saja yang diukurnya. tentang konsep hubungan gen, DNA-RNA-Polipeptida
Uji reliabilitas yang digunakan adalah uji Reliabilitas dan proses sintesis protein, kelompok konsep 4 terdiri
Alpha Cronbach. Uji reliabilitas itu cocok untuk instru- atas 6 butir soal tentang prinsip hereditas dalam me-
Nusantari, Perbedaan Pemahaman Awal Tentang… 247

kanisme pewarisan sifat, kelompok konsep 5 terdiri mukan pada kelompok konsep mitosis dan meiosis
atas 7 butir soal tentang konsep mitosis dan meiosis dan hubungannya dengan pewarisan sifat. Sementara
dan hubungannya dengan pewarisan sifat, dan kelom- itu, jawaban benar skor 4 banyak ditemukan pada ke-
pok konsep 6 terdiri atas 7 butir soal tentang konsep lompok konsep hubungan gen, DNA-RNA-Polipepti-
mutasi. Skor diberikan sesuai dengan rubrik yang telah da dan proses sintesis protein.
ditetapkan dengan skala 0-4. Data Kualitatif Persentase Skor Tes Miskon-
Perolehan skor Tes Pemahaman awal konsep sepsi Genetika. Berdasarkan rata-rata skor tes yang
genetika Berdasarkan Kelompok Konsep Genetika. diperoleh siswa, mahasiswa, dan guru-dosen termasuk
Setiap mahasiswa memperoleh skor sesuai kriteria. rendah. Hal itu dapat dilihat pada data sebagai berikut.
Selanjutnya perolehan skor dijumlah pada setiap ke- Rata-rata skor tes siswa adalah 33,70. Rata-rata skor
lompok konsep. Agar tidak terjadi perbedaan total skor tes mahasiswa 44,20. Rata-rata skor guru dosen adalah
yang menyolok di masing-masing kelompok konsep, adalah 45,83. Secara statistik menunjukkan bahwa
total skor diubah ke bentuk persen sehingga data perolehan skor total guru-dosen tidak berbeda dengan
menjadi data persen dan ditransformasi archin. Data perolehan skor total mahasiswa. Perolehan skor tes
dianalisis dengan menggunakan statistik Anava sebagai pemahaman awal konsep genetika siswa adalah yang
berikut. paling rendah. Namun, berdasarkan total skor menun-
Perolehan Skor Nol (Tidak Menjawab atau jukkan bahwa perolehan skor kurang dari nilai ketun-
Jawaban Benar-benar Tidak Logis). Berdasarkan uji tasan 65%. Nilai yang rendah tersebut disebabkan oleh
statistik Anava menunjukkan bahwa siswa lebih ba- banyaknya jawaban yang miskonsepsi.
nyak yang tidak bisa menjawab dan memberikan ja- Data Kualitatif Persentase Skor Miskonsepsi
waban tidak logis bila dibandingkan mahasiswa dan Genetika Tiap Kelompok Konsep. Berdasarkan data
guru-dosen. Apabila dibandingkan antara mahasiswa penelitian dari seluruh sampel mahasiswa jenjang S1
Prodi Biologi dengan Prodi Pendidikan Biologi di yang berjumlah 243 mahasiswa, tampak bahwa pada
jenjang S1 tidak ada perbedaan perolehan skor 0 setiap butir soal, persentase mahasiswa yang menga-
atau yang memberikan jawaban tidak logis atau tidak lami miskonsepsi antara rentang 20%-80%. Persen-
menjawab tes pemahaman awal konsep genetika. tase mahasiswa yang mengalami miskonsepsi pada
Kelompok konsep yang banyak tidak dapat dijawab konsep 1 tentang arti dan ruang lingkup genetika se-
adalah kelompok konsep tentang hubungan gen, DNA- besar 72%.
Berdasarkan paparan di atas tampak bahwa ma-
RNA-Polipeptida dan proses sintesis protein. Berikut-
hasiswa banyak yang mengalami miskonsepsi. Bila
nya kelompok konsep hereditas Mendel dan kelompok
diurutkan pada kelompok konsep adalah (1) arti dan
konsep mutasi.
ruang lingkup genetika, (2) gen-DNA-Kromosom,
Perolehan Skor 1 dan 2 (Jawaban yang Miskon-
(3) mutasi, (4) prinsip hereditas dalam mekanisme pe-
sepsi). Uji statistik Anava menunjukkan bahwa ada
warisan sifat, (5) proses pembelahan mitosis dan meiosis
perbedaan jumlah perolehan skor miskonsepsi antara
dan hubungannya dengan pewarisan sifat, dan (6) hu-
siswa, mahasiswa, dan guru-dosen. Guru-dosen lebih bungan Gen-(DNA) - RNA-Polipeptida dan proses
sedikit yang mengalami miskonsepsi bila dibandingkan sintesis protein.
dengan miskonsepsi siswa dan mahasiswa. Tidak ada Deskripsi kesalahan konsep atau miskonsepsi
perbedaan perolehan skor miskonsepsi antara siswa yang ditemukan pada hasil tes pemahaman awal kon-
dan mahasiswa. Hal itu menunjukkan bahwa banyak sep genetika sebanyak 45 nomor soal selanjutnya di-
siswa dan mahasiswa yang mengalami miskonsepsi uraikan sesuai kelompok konsep. Daftar kesalahan
yang sama. Miskonsepsi paling banyak ditemukan konsep berikut ditampilkan yang paling banyak ke-
pada kelompok konsep ruang lingkup genetika, kelom- salahan konsepnya yang dikelompokkan dalam tabel
pok konsep tentang konsep gen-DNA-Kromosom, 1, 2, 3, dan 4. Konsep dan sub-konsep yang relatif
dan kelompok konsep mutasi. sering terjadi miskonsepsi yang banyak dibahas se-
Perolehan Skor 3 (Jawaban yang Benar tetapi hingga tidak semua nomor soal ditampilkan. Jawaban
tidak Lengkap) dan 4 (Jawaban yang Benar). Uji sta- yang miskonsep meliputi jawaban sebagian benar,
tistik Anava menunjukkan bahwa guru-dosen lebih tetapi mengandung unsur miskonsepsi dan jawaban
banyak mendapatkan skor 3 dan 4, sedangkan maha- jelas-jelas miskonsepsi meliputi salah pengertian atau
siswa lebih banyak yang dapat menjawab benar bila salah paham dan konsep yang benar-benar salah. Pa-
dibandingkan dengan siswa. Apabila dibandingkan da setiap tabel terdiri dari pertanyaan uji pemahaman
perolehan skor di antara keenam kelompok konsep, awal konsep genetika, jawaban yang seharusnya ber-
maka jawaban benar tetapi tidak lengkap banyak dite- dasarkan rujukan terpercaya dan jawaban yang salah.
248 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 18, Nomor 2, Desember 2012, hlm. 244-252

Tabel 1. Daftar Miskonsepsi pada Kelompok sepsi. Hal itu menunjukkan bahwa konsep genetika
Konsep Arti, Ruang Lingkup Genetika yang salah pada siswa telah mereka terima selama
dan Gen-DNA-Kromosom belajar di SMA. Demikian pula kesalahan konsep
pada mahasiswa terjadi akibat konsep yang mereka
No. Miskonsepsi Ketika Menjawab Pertanyaan
peroleh dari SMA maupun perkuliahan sebelumnya.
1. Apakah yang dimaksud dengan genetika? Hal itu sesuai dengan pernyataan Venville dkk. (2004)
2. Gambarkan struktur kromosom pada golongan eukariotik.
3. Jelaskan perbedaan gen dan kromosom (pada makhluk bahwa pemahaman awal konsep berasal dari pendidik-
hidup eukariot) an formal mereka, interpretasi dari media, dan dari
4. Jelaskan perbedaan kromosom homolog dan kromosom pengalaman sosial mereka sendiri dan pengamatan.
sesaudara! Saat apa bisa dilihat? Siswa datang ke kelas dengan konsepsi mereka sendiri
5. Apakah lokus itu? Bagaimanakah hubungan gen dan
lokus? tentang genetika, dari pengalaman mereka sendiri, dan
6. Apakah alela ganda itu? pengamatan sehari-hari.
7. Apakah perbedaan kromosom autosom/kromosom somatis Penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi ter-
dengan kromosom gonosom/ kromosom kelamin? jadi, baik pada siswa, mahasiswa, maupun guru-dosen.
8. Di manakah letak kromosom autosom dan dimanakah
letak kromosom gonosom? Hal itu sesuai dengan penelitian Shaw dkk. (2008)
9. Berapa jumlah kromosom pada sel kulit manusia? bahwa miskonsepsi genetika terjadi baik pada siswa
Adakah kromosom kelamin pada sel kulit manusia? SMA maupun mahasiswa perguruan tinggi selama
10. Berapakah jumlah kromosom pada sel germ (sperma tahun 2006 dan 2007 di Amerika Serikat. Penelitian
dan ovum) manusia?.
itu membuktikan bahwa genetika adalah materi yang
banyak mengalami miskonsepsi dan banyak infor-
Tabel 2. Daftar Miskonsepsi yang Ditemukan masi yang salah secara signifikan.
pada Kelompok Konsep Prinsip He-
reditas dalam Mekanisme Pewarisan Sifat Tabel 3. Daftar Miskonsepsi yang Ditemukan
No. Miskonsepsi Ketika Menjawab Pertanyaan pada Kelompok Konsep Keterkaitan
1. Bagaimanakah Hukum Mendel I? Apakah yang antara Proses Pembelahan Mitosis dan
berpisah pada Hukum Mendel I tersebut? Meiosis dan Pewarisan Sifat
2. Bagaimanakah Hukum Mendel II? Apakah yang
berkombinasi bebas pada Hukum Mendel II tersebut? No. Miskonsepsi Ketika Menjawab Pertanyaan
3. Apakah pada persilangan monohibrid terjadi Mendel I 1. Apa hubungan replikasi dengan pembelahan mitosis?
dan II.
2. Bagaimanakah hubungan Hukum Mendel I dan II dengan
4. Apakah pada persilangan dihibrid terjadi hukum
pembelahan meiosis pada manusia?
Mendel I dan II.
5. Apakah akibat Hukum Mendel I dan II bagi makhluk 3. Pada pembelahan meiosis, tahap apa yang sama dengan
hidup? tahap mitosis?
6. Mendel memperkenalkan sifat dominan dan resesif. 4. Pada pembelah an meiosis I dapat terjadi pindah silang
Apakah ada sifat lain yang saudara kenal?Sebutkan dan kromosom tidak sesaudara. Jelaskan di fase apa?Apa
jelaskan akibat pindah silang?

Pembahasan Tabel 4. Daftar Miskonsepsi yang Ditemukan


pada Kelompok Konsep Mutasi dan
Genetika adalah pelajaran yang sulit dimengerti Implikasinya dalam Salingtemas
dan dipahami oleh siswa. Genetika adalah topik yang
sangat luas dan rumit. Hal itu dianggap sebagai salah No. Miskonsepsi Ketika Menjawab Pertanyaan
satu konsep yang paling sulit dalam Biologi karena sulit 1. Bila suatu gen dominan mengalami mutasi apa akibatnya?
untuk membuat ide-ide menjadi nyata tanpa bantuan 2. Mutasi bersifat menguntungkan atau merugikan? Alasan..
instrumen khusus. Selain itu, faktor usia, budaya, dan 3. Bagaimanakah proses terbentuknya mutan yang ada di
latar belakang pendidikan juga menyebabkan seseorang alam sampai bisa berada di kondisi yang adaptif?
4. Apa akibat mutasi soma dan mutasi germ? Mana yang
mempunyai pemahaman sendiri tentang ilmu penge- paling berbahaya?
tahuan (Mbajiorgu dkk., 2006). Hal ini juga dinyatakan 5. Makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya?
oleh Lewis dan Kattman (2004) bahwa pemahaman Apa maksudnya?
awal konsep genetika juga berasal dari kerangka kerja 6. Benarkah pernyataan kalimat berikut ?
konseptual sehari-hari. Siswa membuat kerangka dari - Mutasi bertuju an untuk konservasi gennya
apa yang mereka amati dalam keluarga mereka sendiri. - Mutasi terjadi secara acak dengan akibat yang tak
Berdasarkan uji pemahaman awal konsep gene- dapat diramalkan?
tika menunjukkan bahwa konsep awal siswa, mahasis- 7. Mutasi dikatakan sebagai bahan mentah evolusi. Apa
wa, dan guru-dosen sama-sama mengalami miskon- maksudnya?
Nusantari, Perbedaan Pemahaman Awal Tentang… 249

Begitu pula miskonsepsi yang terjadi pada guru- keenam adalah hubungan Gen-(DNA)-RNA-Polipepti-
dosen. Hal itu juga sesuai dengan pernyataan Lewis da dan proses sintesis protein.
dan Kattmann (2004) bahwa kesalahpahaman konsep Terkait dengan hal tersebut hasil penelitian ten-
tidak hanya dialami oleh siswa, tetapi juga dialami para tang miskonsepsi genetika diungkapkan Lewis dan
guru. Kesalahan konsep pada guru-dosen berakibat Robinson (2000) yang menunjukkan banyaknya pe-
pada salahnya menyampaikan konsep genetika kepada mahaman yang salah pada siswa tentang proses transfer
siswa maupun mahasiswa.Guru-dosen yang salah kon- informasi genetik dan kurangnya pengetahuan dasar
sep merupakan penyebab kesalahan konsep pada siswa tentang struktur yang terlibat dalam transfer informasi
dan mahasiswa dalam pembelajaran. genetik yakni gen, kromosom, dan sel. Penelitian
Namun apabila diuraikan secara rinci, maka tam- Venville dkk (2004) mengungkapkan bahwa banyak
pak bahwa terdapat perbedaan perolehan skor pema- siswa memiliki pemahaman yang salah tentang bagai-
haman awal konsep genetika di antara siswa, maha- mana gen berperan dalam transmisi sifat, tetapi pema-
siswa, dan guru-dosen. Guru-dosen dan mahasiswa haman ini tidak selaras dengan teori biologis. Gen di-
memperoleh skor pemahaman awal konsep genetika turunkan dari orang tua secara keseluruhan dan identik
lebih baik dari siswa. Hal itu menunjukkan bahwa dalam menurunkan sifat. Hal ini dinyatakan lebih
jenjang pendidikan sangat terkait dengan tingkat kema- lanjut bahwa pemikiran siswa tentang keturunan dan
tangan konsep berpikir seseorang. Semakin tinggi jen- DNA diambil dari apa yang peneliti sebut sebagai
jang pendidikan seseorang semakin banyak konsep "sumber budaya rendah" yakni siswa mendapatkan
yang dapat dipahami dengan benar. Akan tetapi ber- ide tersebut dari sumber-sumber film, buku komik,
dasarkan data kualitatif dapat dilihat bahwa perolehan drama televisi, sinetron, dan fiksi ilmiah. Media tidak
skor tes genetika rendah pada ketiga jenjang studi yang membedakan antara gen dan DNA. Kata-kata gen dan
diteliti (semua skor di bawah 50%). Setelah dilihat ber- DNA yang dipertukarkan dalam situasi dan mekanis-
dasarkan data kualitatif persentase miskonsepsi pada me yang tidak dipertimbangkan dalam penjelasan.
tiap butir soal menunjukkan bahwa perolehan skor
tes genetika yang rendah disebabkan karena banyaknya Implikasi terhadap Pemahaman Konsep
jawaban yang miskonsepsi. Hal itu berakibat pada Genetika Selanjutnya
penguasaan konsep yang juga rendah. Kondisi tersebut
cukup memprihatinkan dan memerlukan penanganan Pemahaman awal konsep genetika yang salah
serius dan segera. Perlu dipikirkan bagaimana solusi berdampak pada miskonsepsi genetika pada pembe-
tepat yang harus dilakukan agar pembelajaran gene- lajaran genetika selanjutnya. Berdasarkan hasil pene-
tika dapat diterima dengan mudah oleh siswa, maha- litian ini dapat diketahui bahwa mahasiswa banyak
siswa di perguruan tinggi, maupun di pascasarjana. memiliki pemahaman awal konsep genetika yang salah.
Data berikutnya menunjukkan bahwa tidak ada Konsepsi genetika yang salah akan terbawa terus dari
perbedaan perolehan skor tes pemahaman awal konsep jenjang sebelumnya sampai ke jenjang perkuliahan.
genetika pada Prodi Pendidikan Biologi dan Prodi Bio- Hal itu disebabkan kesalahpahaman telah berakar
logi. Hal itu menunjukkan bahwa semua mahasiswa dalam pikiran mahasiswa dan konsepsi tetap bertahan
pada Prodi Pendidikan Biologi maupun Prodi Biologi meskipun telah memperoleh pembelajaran sebelum-
memerlukan penanganan yang sama terhadap masalah nya. Berikut diuraikan contoh miskonsepsi genetika
miskonsepsi genetika yang mereka hadapi. Pihak ju- akibat pemahaman awal konsep genetika yang telah
rusan perlu melakukan langkah yang sama dalam tertanam sebelumnya yang berdampak pada kesalahan
mempersiapkan rencana pembelajaran genetika pada konsep saat diskusi pada perkuliahan genetika (Gam-
prodi pendidikan dan non-pendidikan terkait konten/isi bar 1 dan Gambar 2).
dan strategi belajar yang tepat agar dapat mengatasi Berdasarkan pelacakan konsep yang telah di-
miskonsepsi genetika. uraikan terbukti bahwa miskonsepsi yang terjadi pada
Berdasarkan paparan data kualitatif tampak bah- mahasiswa disebabkan oleh pemahaman awal konsep
wa mahasiswa banyak yang mengalami miskonsepsi genetika yang salah yang telah tertanam kuat diperoleh
pada kelompok konsep genetika. Bila diurutkan mis- dari jenjang sebelumnya. Sebagaimana pada kasus
konsepsi dari yang tertinggi ke yang terendah pada ini pemahaman awal konsep genetika mahasiswa sebe-
kelompok konsep adalah sebagai berikut: pertama lumnya bahwa pada sel kelamin hanya mengandung
adalah arti dan ruang lingkup genetika, kedua adalah kromosom kelamin. Sel tubuh hanya mengandung
gen-DNA-Kromosom; ketiga adalah mutasi; keempat kromosom tubuh. Mahasiswa memberikan jawaban
adalah prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan yang berbeda ketika ditanyakan hasil pembelahan meio-
sifat; kelima adalah proses pembelahan mitosis dan sis dan mitosis. Hasil pembelahan mitosis adalah 2N
meiosis dan hubungannya dengan pewarisan sifat, dan atau 46 pada manusia. Hasil pembelahan meiosis
250 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 18, Nomor 2, Desember 2012, hlm. 244-252

adalah sel kelamin yang mengandung seperangkat Konsep yang benar adalah sel kelamin mengan-
atau 23 pada manusia. Hal itu menunjukkan adanya dung seperangkat kromosom (N) atau 23 kromosom
konsep yang bertentangan pada pikiran mahasiswa, yang terdiri dari 22 kromosom tubuh dan 1 kromo-
walaupun dosen sudah berulang-ulang menjelaskan som kelamin. Jumlah kromosom pada tiap sel tubuh
konsep pembelahan meiosis dan mitosis. manusia adalah 46 kromosom yang terdiri dari 44
kromosom tubuh dan 2 kromosom kelamin. Itulah
Dosen memberi pertanyaan: sebabnya pemahaman awal konsep genetika yang su-
Apakah perbedaan kromosom kelamin dan kromosom tubuh? dah telanjur tertanam sulit untuk dihilangkan sehingga
Jawab: mahasiswa sulit untuk melakukan asimilasi konsep.
Kromosom tubuh adalah kromosom yang menyusun tubuh. Penelitian ini sesuai dengan penelitian bidang
Kromosom kelamin adalah kromosom yang menyusun sel ke- fisika oleh Azizoglu dan Geban (2004) yang bertujuan
lamin. (Miskonsepsi).
mengetahui pemahaman awal konsep fisika atau pra-
Dimana letak Kromosom kelamin dan kromosom tubuh?
sangka siswa kelas X dan miskonsepsi atau kesalah-
Jawab:
Kromosom kelamin ada di sel kelamin, kromosom tubuh ada di pahaman tentang konsep fisika gas. Hasil penelitian
dalam di dalam sel tubuh. (Miskonsepsi). menunjukkan bahwa siswa memiliki konsepsi yang
Bila demikian, berapa jumlah kromosom pada sel kulit tubuh salah tentang konsep fisika gas sebelum dan bahkan
manusia? setelah pembelajaran.
Jawab: Bagaimana Upaya Mengatasi Miskonsepsi pada
Sel tubuh manusia berisi 22 pasang kromosom tubuh (Miskon-
sepsi). siswa-mahasiswa? Langkah penting yang perlu dila-
kukan oleh guru-dosen adalah menguji konsep awal
Berapa jumlah kromosom pada sel kelamin manusia?
Jawab: siswa-mahasiswa sebelum pembelajaran berlangsung.
Sel kelamin manusia berisi 1 pasang kromosom kelamin. (Mis- Berdasarkan hal itu, perlu dilakukan pengukuran kon-
konsepsi). sep awal melalui tes pemahaman awal konsep genetika.
(Jawaban yang benar adalah sel tubuh mengandung 23 pasang Hal itu penting dilakukan karena konsepsi yang salah
kromosom (2N),
sedangkan sel kelamin mengandung 23 buah kromosom (N) akan mengganggu proses belajar berikutnya. Namun,
yang tidak berpasangan). biasanya guru-dosen sering tidak menyadari hal terse-
Selanjutnya dosen melanjutkan dengan pertanyaan berikutnya. but. Oleh sebab itu, guru-dosen harus peka terhadap
ide siswa karena siswa akan membawa pikiran mereka
Gambar 1. Ilustrasi Pemahaman Awal Konsep ketika pembelajaran di kelas. Guru-dosen harus mem-
yang Salah berikan kesempatan kepada siswa-mahasiswa untuk
mengekspresikan ide mereka melalui aktivitas berbagi
dengan teman-teman dan guru. Guru-dosen harus dapat
Berapa jumlah kromosom hasil akhir pembelahan mitosis
dan meiosis?
membantu siswa memperbaiki pemahaman awal kon-
sep genetika yang salah terhadap konsepsi ilmiah. Seba-
Berapa kandungan kromosom sel gamet/sel kelamin
manusia yang dihasilkan saat pembelahan meiosis? gaimana dinyatakan oleh Mbajiorgu dkk. (2006) bahwa
Jawab: N atau seperangkat.(Jawaban Benar). para siswa secara aktif dapat membangun dan mere-
Berapa seperangkat kromosom manusia? konstruksi pengetahuan mereka atau melakukan pe-
Jawab: 23 .(Jawaban Benar). rubahan konsep melalui diskusi. Guru perlu menerima
Jadi terkait jawaban sebelumnya tentang : Berapa konsepsi awal siswa dan guru harus menggunakannya
kandungan kromosom pada sel kelamin? Apakah benar sebagai dasar untuk klarifikasi bila ada konsep yang
hanya berisi sepasang kromosom? atau berisi seperangkat perlu diluruskan.
kromosom?
Jawab: (Mahasiswa bingung menjawab) Upaya mengubah konsepsi yang sudah lama
salah akan berguna bagi pembentukan konsep-konsep
Berapa kandungan kromosom sel tubuh manusia yang
dihasilkan saat pembelahan mitosis? baru yang benar. Oleh sebab itu, guru perlu meran-
Jawab: 2N atau diploid. (Jawaban Benar). cang materi dan proses pembelajaran dengan baik
Berapa 2N atau diploid pada manusia? untuk mengubah konseptual yang salah melalui belajar
Jawab: 46 atau 23 pasang .(Jawaban Benar). bermakna agar siswa berhasil dalam belajar konsep
Jadi terkait pertanyaan sebelumnya: Berapa kandungan ilmiah. Salah satu pendekatan dalam pembelajaran
kromosom pada sel tubuh manusia? 22 pasang kromosom yang dapat dilakukan menurut Asmoro dan Sutiadi
atau 23 pasang kromosom? (2007) adalah pendekatan perubahan konsep yakni me-
Jawab: (Mahasiswa bingung menjawab)
nekankan pada konsepsi awal yang dimiliki siswa.
Perubahan konsepsi adalah proses mengubah konsepsi
Gambar 2. Pertanyaan Pelacak Akibat awal siswa yang telah ada dengan persepsi baru yang
Kesalahan Konsep lebih konsisten dengan konsep ilmiah. Demikian juga
Nusantari, Perbedaan Pemahaman Awal Tentang… 251

dinyatakan Wilantara dalam Asmoro dan Sutiadi (2007) SIMPULAN


bahwa para guru hendaknya menggunakan pengetahuan
awal dan miskonsepsi siswa sebagai pertimbangan Miskonsepsi genetika dapat disebabkan oleh
dalam merancang dan mengimplementasikan program pemahaman awal konsep genetika yang telah terben-
pembelajaran serta menyiapkan strategi perubahan tuk sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian ini dike-
konsep dalam upaya mengubah pengetahuan awal tahui bahwa pemahaman awal konsep genetika guru-
dan miskonsepsi siswa menuju konsepsi ilmiah. Para dosen tidak berbeda dengan mahasiswa. Perolehan
guru perlu melakukan penelitian pembelajaran yang skor pemahaman awal konsep genetika siswa adalah
tepat untuk mengatasi miskonsepsi yang terjadi. paling rendah. Tidak ada perbedaan pemahaman awal
Bagaimanakah memperbaiki konsep awal guru- konsep genetika mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi
dosen yang terlanjur miskonsepsi?. Sebagaimana di- dan mahasiswa Prodi Biologi.
nyatakan Prescott & Mitchelmore (2009) bahwa guru Kelompok konsep yang terbanyak tidak dapat
yang mengalami miskonsepsi akan berdampak pada dijawab (memperoleh skor nol) adalah kelompok
konsepsi siswanya. Oleh sebab itu miskonsepsi guru konsep 4, yakni hubungan pembelahan mitosis dan
dapat diatasi dengan menggunakan banyak sumber daya meiosis dengan pewarisan sifat. Jawaban miskon-
untuk melaksanakan pembelajaran genetika yang benar. sepsi banyak ditemukan pada kelompok konsep 1,
Upaya yang dapat dilakukan oleh guru-dosen diantara- yakni arti dan ruang lingkup genetika; kelompok
nya hendaknya menyadari kekeliruan yang terjadi pada konsep 2, yakni konsep gen, DNA dan kromosom;
guru sehingga berupaya dalam memperbaiki konsep- dan kelompok konsep 6, yakni peristiwa mutasi dan
sinya, menggunakan buku teks yang menyajikan kon- implikasinya dalam salingtemas. Jawaban benar (mem-
sep-konsep genetika yang benar, mencari situs-situs peroleh skor 3 dan 4) banyak ditemukan pada kelom-
yang menyediakan materi/konsep genetika yang benar, pok konsep 3, yakni hubungan gen (DNA)-RNA-
menggunakan multimedia atau power point yang me- Polipeptida dan proses sintesis protein, serta kelompok
nyajikan konsep genetika pada tiap topik genetika, atau konsep 5, yakni prinsip hereditas dalam mekanisme
dapat melakukan konsultasi dengan berbagai program pewarisan sifat.
pendidikan di situs pendidikan yang ada di dalam negeri Pemahaman awal konsep genetika yang salah
maupun luar negeri terkait dengan bahan pembelajaran dapat menimbulkan miskonsepsi yang akan terbawa
pada topik-topik genetika. Guru-dosen hendaknya ba- terus dalam proses pembelajaran berikutnya. Oleh
nyak membekali dirinya dengan konsep-konsep gene- sebab itu, penting diperhatikan konsep awal siswa-
tika yang baru dan benar dengan sering mengikuti ke- mahasiswa, sehingga dapat menjadi dasar perbaikan
giatan ilmiah melalui seminar ilmiah dan banyak mem- pada pembelajaran berikutnya.
baca artikel terbaru hasil penelitian bidang genetika.

DAFTAR RUJUKAN

Abimbola, O.I. & Baba, S. 1996. Misconceptions and Al- Education. (Online), (http://www.ipn.uni-kiel.de/
ternative Conceptions in Science Textbooks: The aktuell/ stcse/stcse.html), diakses 25 Maret 2011.
Role of Teachers as Filters. Journal of the Ameri- Gardner, H. 1991. The Unschooled Mind: How Children
can Biology Teacher, 58 (1): 14-19. Think and How Schools Should Teach. New York:
Asmoro, C.P. & Sutiadi, A. 2007. Applying of Conceptual Basic Books.
Change Approach to Increase Understanding Con- Kaharu, S. 2007. Exploring the Student Misconception of
cept Student of Senior High School in Heat Con- Electrical Circuit Concept by Certainty of Response
cept. International Seminar on Science Education, Index and Interview. International Seminar on Sci-
Indonesia University of Education, 27 October. ence Education. Indonesia University of Educa-
Azizoglu, N. & Geban, O. 2004. Student Preconceptions tion. 27 October 2007.
and Misconception about Gases. A Ph.D. Thesis. Lewis, J. & Kattmann, U. 2004. Traits, Genes, Particles
Ankara: Middle East Technical University, Fac- and Information: Re-visiting Students’ Understand-
ulty of Education, Department of SSME, Ankara. ing of Genetics. International Journal of Science
Berg, E. (Ed.). 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi: Education, 26: 195-206.
Sebuah Pengantar. Disampaikan dalam Lokakarya Lewis, J. & Robinson, C.W. 2000. Genes, Chromosomes,
di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, 7-10 Cell Division and Inheritance: Do Students See a
Agustus. Relationship? International Journal of Science
Duit, R. 2007. STCSE – Bibliography: Students’ and Education, 22 (2): 177-195.
Teachers’ Conceptions and Science Education. Mbajiorgu, N., Ezechi, N., & Idoko, C. 2006. Addressing
Kiel, Germany: IPN – Leibniz Institute for Science Nonscientific Presuppo-sitions in Genetics Using a
252 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 18, Nomor 2, Desember 2012, hlm. 244-252

Conceptual Change Strategy. International Jour-


nal of Science Education, 91 (3): 419-438. Tundungi, W. 2008. Miskonsepsi Siswa SMA dan Faktor-
Prescott, A. & Mitchelmore, M.C. 2009. The Impact of faktor Penyebabnya pada Mata Pelajaran Biologi.
Teacher Misconceptions about Projectile Motion Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program Studi
on Student Learning. Cosmed Proceedings Inter- Psikologi Pendidikan, Program Pasca Sarjana, Uni-
national Conference on Science and Mathemat- versitas Negeri Malang.
ics Education, 10-12 November 2009 (hlm. 46- Treagust, D.F. & Duit, R. 2009. Multiple Perspectives of
53). Host by SEAMEO Regional Centre for Edu- Conceptual Change in Science and the Challenges
cation in Science and Mathematics Penang, Ma- Ahead. Journal of Science and Mathematics Edu-
laysia. cation in Southeast Asia, 32 (2): 89-104.
Shaw, K.R.M., Horne, K.V., Zhang, H., & Boughman, J.J. Venville, G.J., Gribble, S.J., & Donovan, J. 2004. An Ex-
2008. Essay Contest Reveals Misconceptions of ploration of Young Children’s Understandings of
High School Students in Genetics Content. The Genetics Concepts from Ontological and Episte-
American Journal of Genetics, 178 (3): 1157- mological Perspectives. Wiley International Sci-
1168. ence Journal, Science Education, 89 (4): 614-633.
Suparno, P. 1997. Filsafat Kontruktivisme dalam Pendidikan. Venville, G.J. & Treagust, D.F. 2002. Teaching about the
Yogyakarta: Kanisius. Gene in the Genetic Information Age. Australian
Science Teachers Journal, 48 (2): 20-24.

Anda mungkin juga menyukai