Anda di halaman 1dari 6

Judul

: Usaha Mengganti Pancasila Sebagai Dasar Negara

Nama

: Faiz Sulthan Al-Hafiidh

Email

: sulthannn48@yahoo.com

Bab 1. Pendahuluan
1. Pancasila secara Etimologis
Pancasila berasal dari Sansekerta dari India (bahasa kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat
biasa adalah bahasa Prakerta. Arti pancasila menurut Bahasa Indonesia terutama Bahasa Jawa
diartikan susila atau bersinonim dengan moralitas. Oleh karena itu menurut etimologis
yang dimaksud yaitu Panca Syila dengan vokal i pendek yang memiliki makna leksial
Berbatu sendi atau secara harfiah dasar yang memiliki lima unsur.
2. Pancasila secara Historis
Pancasila dalam khasanah kesustraan nenek moyang kita di zaman Majapahit dibawah raja
Hayam Wuruk dan Maha Patih Gadjah Mada, dapat ditemukan dalam keropak
Negarakertagama, yang berupa kakawin (syair pujian) di mana dapat kita temui dalam sarga
53 bait ke 2 yang berbunyi : Yatnaggegwani pancasyila kertasangkarbgisekaka karma.
Pancasila kembali keluar pada 1 Juni 1945 di dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato
secara lisan mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian diberi istilah dasar
negara tersebut Soekarno memberikan nama Pancasila yang artinya lima dasar, atas saran
temannya yang ahli bahasa yang tidak disebutkan namanya. Secara resmi, Pancasila
diterapkan sebagai dasar negara yang didokumentasikan beberapa kali karena berbagai
dinamika politik dan kebangsaan di usianya yang belia.Rumusan Pertama Piagam Jakarta
(Jakarta Charter) pada tanggal 22 Juni 1945.Rumusan kedua di dalam Pembukaan UUD 18
Agustus 1945.Rumusan ketiga di dalam Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat
tanggal 27 Desember 1949.Rumusan keempat di dalam Mukaddimah Undang Undang Dasar
Sementara tanggal 15 Agustus 1950.
III. Filsafat Pancasila
Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia, pada
hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis. Karena sila-sila Pancasila
merupakan satu kesatuan yang bulat, tidak terpisah-pisah melainkan memiliki esensi
makna yang utuh.
Sehingga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus berdasarkan nilainilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan keadilan. Maka dari itu nilai-nilai yang ada
dalam pancasila merupakan sistem filsafat.
1. Pancasila sebagai Dasar Negara
Setiap negara di dunia ini mempunyai dasar negara yang dijadikan landasan dalam
menyelenggarakan pemerintah negara. Seperti Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai dasar
negara atau ideologi negara untuk mengatur penyelenggaraan negara. Hal tersebut sesuai
dengan bunyi pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 yang berbunyi :

Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD negara
Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara.
Dengan demikian kedudukan pancasila sebagai dasar negara termasuk yuridis konstitusional
dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan cita cita hukum dan norma hukum yang
menguasai hukum dasar negara RI dan dituangkan dalam pasal pasal UUD 1945 dan diatur
dalam peraturan perundangan.
Selain bersifat yuridis konstitusional, pancasila juga bersifat yuridis ketata negaraan yang
artinya pancasila sebagai dasar negara, pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala
sumber hukum. Artinya segala peraturan perundangan secara material harus berdasar dan
bersumber pada pancasila. Apabila ada peraturan (termasuk di dalamnya UUD 1945) yang
bertentangan dengan nilai nilai luhur pancasila, maka sudah sepatutnya peraturan tersebut
dicabut.
Nilai nilai luhur yang terkandung dalam pancasila memiliki sifat obyektif subyektif. Sifat
subyektif maksudnya pancasila merupakan hasil perenungan dan pemikiran bangsa
Indonesia, sedangkan bersifat obyektif artinya nilai pancasila sesuai dengan kenyataan dan
bersifat universal yang diterima oleh bangsa bangsa beradab. Oleh karena memiliki nilai
obyektif universal dan diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia maka
pancasila selalu dipertahankan sebagai dasar negara.
Jadi berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa pancasila sebagai
dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatur kehidupan berbangsa
dan bernegara sehingga cita cita para pendiri bangsa Indonesia dapat terwujud
.Bab 2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi atas usaha mengganti pancasila sebagai dasar negara?
2. Apa penyebab atas usaha keinginan mengganti pancasila sebagai dasar negara?
3. Apa solusi untuk mengatasi usaha-usaha mengganti pancasila sebagai dasar negara?

Bab 3. Pembahasan
Pancasila merupakan dasar negara bangsa kita, yaitu bangsa indonesia. Sudah 70
tahun kita memegang pedoman tersebut. Namun dalam perjalanannya hingga saat ini ada
kelompok-kelompok yang tidak menginginkan pancasila sebagai dasar negara karena
berbagai macam alasan. Sebenarnya usaha-usaha mengganti pancasila sebagai dasar negara
termasuk ancaman negara, ancaman negara ini bersifat fundamental dan mendasar.
Sejak ditetapkannya pancasila sebagai dasar negara, beberapa kelompok banyak yang
ingin menjatuhkan bahkan mengganti pancasila sebagai dasar negara, diantaranya
Pada masa Orde lama, kondisi politik dan keamanan dalam negeri diliputi oleh kekacauan
dan kondisi sosial-budaya berada dalam suasana peralihan dari masyarakat terjajah menjadi
masyarakat merdeka. Masa orde lama adalah masa pencarian bentuk penerapan Pancasila
terutama dalam sistem kenegaraan. Pancasila diterapkan dalam bentuk yang berbeda-beda
pada masa orde lama. Terdapat 3 periode penerapan Pancasila yang berbeda, yaitu periode
1945-1950, periode 1950-1959, dan periode 1959-1966.

a. Periode 1945-1950
Periode 1945-1950 - Pada periode ini, penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup menghadapi berbagai masalah. Ada upaya-upaya untuk mengganti
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Upaya-upaya tersebut terlihat
dari munculnya gerakan-gerakan pemberontakan yang tujuannya menganti Pancasila dengan
ideologi lainnya. Ada dua pemerontakan yang terjadi pada periode ini yaitu:
1).
Pemberontakan
Partai
Komunis
Indonesia
(PKI)
di
Madiun
Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun terjadi pada tanggal 18
September 1948. Pemberontakan ini dipimpin oleh Muso. Tujuan utamanya adalah
mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis. Dengan kata lain,
pemberontakan tersebut akan mengganti Pancasila dengan paham komunis. Pemberontakan
ini
pada
akhirnya
bisa
digagalkan.
2).
Pemberontakan
Darul
Islam/Tentara
Islam
Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia dipimpin oleh Sekarmaji Marijan
Kartosuwiryo. Pemberontakan ini ditandai dengan didirikannya Negara Islam Indonesia (NII)
oleh Kartosuwiryo pada tanggal 17 Agustus 1949. Tujuan utama didirikannya NII adalah
untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan syariat islam. Upaya penumpasan
pemberontakan ini memakan waktu yang cukup lama.
b. Pada periode 1950-1959
Pada periode 1950-1959 - Pada periode ini dasar negara tetap Pancasila, akan tetapi dalam
penerapannya lebih diarahkan seperti ideologi leberal. Hal tersebut dapat dilihat dalam
penerapan sila keempat yang tidak lagi berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara
terbanyak
(voting).
Pada periode ini persatuan dan kesatuan mendapat tantangan yang berat dengan munculnya
pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia (PRRI), dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) yang ingin melepaskan diri
dari NKRI. Dalam bidang politik, demokrasi berjalan lebih baik dengan terlaksananya pemilu
1955 yang dianggap paling demokratis. Tetapi anggota Konstituante hasil pemilu tidak dapat
menyusun Undang-Undang Dasar seperti yang diharapkan. Hal ini menimbulkan krisis
politik, ekonomi, dan keamanan, yang menyebabkan pemerintah mengeluarkan Dekrit
Presiden 1959 untuk membubarkan Konstituante, Undang-Undang Dasar Sementara Tahun
1950 tidak berlaku, dan kembali kepada Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Kesimpulan
yang ditarik dari penerapan Pancasila selama periode ini adalah Pancasila diarahkan sebagai
ideology liberal yang ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan.
c. Periode 1956-1965
Periode 1956-1965 - Periode ini dikenal sebagai periode demokrasi terpimpin. Demokrasi
bukan berada pada kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin adalah nilai-nilai Pancasila
tetapi berada pada kekuasaan pribadi presiden Soekarno. Terjadilah berbagai penyimpangan
penafsiran terhadap Pancasila dalam konstitusi. Akibatnya Soekarno menjadi otoriter,
diangkat menjadi presiden seumur hidup, dan menggabungkan Nasionalis, Agama, dan
Komunis, yang ternyata tidak cocok bagi NKRI. Terbukti adanya kemerosotan moral di

sebagian masyarakat yang tidak lagi hidup bersendikan nilai-nilai Pancasila, dan berusaha
untuk menggantikan Pancasila dengan ideologi lain.
Bahkan beberapa waktu belakangan ini, Pancasila kembali ramai dibicarakan. Ada
sekelompok orang yang ingin mengganti Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sekelompok orang itu konon ingin menggantinya dengan ideologi yang ideal
menurut
mereka.
Selain itu, terdengar juga bahwa saat ini gerakan komunis di indonesia kembali masuk
dengan cara perlahan, bukan kembali melalui perlawanan-perlawanan.
Hal-hal tersebut terjadi bukan tanpa alassan, tetapi karena adanya alasan-alasan, berikut
alasan keinginan beberapa kelompok yang ingin mengganti pancasila sebagai dasar negara
kita.
Ancaman yang selalu ada dan sudah berkali-kali berusaha untuk merubah paham pancasila
dengan paham lain selain pancasila, paham yang bertentangan dengan pancasila yaitu paham
Atheisme. Paham atheisme adalah paham yang tidak mengakui adanya Tuhan YME.
Penganut paham ini selalu ingin berusaha untuk mengganti paham pancasila terutama dari
segi seni dan budaya Bangsa Indonesia, paham lain yang sering berusaha merongrong
pancasila adalah paham komunisme dimana paham ini sangat licik dan membahayakan
tatanan yang sudah mapan. Paham komunisme tersebut berasal dari negara Unisoviet dan
berusaha menyusup ke bangsa Indonesia. Negara-negara yang sedang berkembang merasa
terancam dengan adanya paham komunisme, karena paham tersebut merupakan musuh bagi
dunia dan bukan hanya musuh bangsa Indonesia. Paham komunisme mempunyai cita-cita
untuk mengkomuniskan dunia, untuk itu perjuangan partai komunis belum selesai sebelum
seluruh dunia mengikuti ideologi komunis. Komunis berusaha menanamkan pahamnya ke
dalam kehidupan bangsa Indonesia selalu gagal, mereka berusaha mengganti pancasila
menjadi ideologi komunis yang dikembangkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Di
dalam perkembangan sejarah perjuangan bangsa Indonesia terbukti partai komunis sudah
berkali-kali melakukan kudeta secara fisik yang tujuanya secara jelas akan mengganti
ideologi pancasila menjadi ideologi komunis. Perjuangan mereka selalu gagal dan gagal lagi
karena ibarat menghapuskan kebiasaan-kebiasaan seseorang sedangkan kebiasaan tersebut
sudah menjadi pandangan hidup dan sudah mengalir di dalam sendi kehidupan berbangsa.
Pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948, mereka gagal karena rakyat sebagian besar
tidak mendukung paham tersebut, memang ada sebagian kecil masyarakat yang sempat
tergalang dan rata-rata mereka disebabkan karena pengaruh faktor ekonomi atau faktor perut.
Partai Komunis Indonesia (PKI) masih berusaha keras untuk menghancurkan dan
merongrong ideologi pancasila dengan ideologi komunisme puncaknya pada tahun 1965 pada
peristiwa pemberontakan G 30 S/PKI. Namun lagi-lagi usaha mereka dapat digagalkan
terutama oleh TNI bersama-sama dengan Rakyat
Selain itu, dasar negara pancasila i gin diganti oleh dasar negara islam dengan alasan
Menurut Natsir, Islam bukanlah semata-mata religi, yaitu agama dalam pengertian ruhaniah
saja. Islam mengatur hubungan antara manusia dan Allah, dan antara sesame manusia.Islam
merupakan pedoman dan falsafah hidup yang tidak mengenal pemisahan agama dari
politik.Dalam rangka ini Natsir menjelaskan pendapatnya tentang negara, dan memang,
katanya, adanya negara tidak bergantung pada ada tidaknya Islam. Tetapi, Nabi mengajarkan
pedoman tertentu untuk menyelenggarakan pemerintahan agar negara menjadi kuat dan
sejahtera sehingga rakyatnya mudah memperoleh tujuan hidup ini..

Sudah seharusnya kita sebagai warga negara menunjukkan sikap menghargai nilai-nilai
Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu sikap menghargai nilai-nilai Pancasila
merupakan dengan mempertahankan Pancasila. Mempertahankan Pancasila mengandung
pengertian bahwa kita harus melaksanakan dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Mempertahankan Pancasila berarti kita tidak mengubah,
menghapus dan mengganti dasar Negara Pancasila dengan dasar negara lain.
Mempertahankan Pancasila berarti mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jika ada yang ingin mengganti Pancasila berarti mengancam keberadaan Negara Indonesia.
Jika dasar negara diganti, runtuhlah bangunan Negara Indonesia. Oleh sebab itu,
mempertahankan Pancasila adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan rakyat
Indonesia.
Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan
Pembiasaan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam
berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, hal ini dikarenakan Pancasila adalah
identitas dan jati diri bangsa Indonesia. Pembiasaan itu dapat dilakukan sebagai berikut.
1.
Membiasakan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan keluarga.
2.
Membiasakan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan sekolah.
Lingkungan sekolah adalah tempat yang sangat strategis dalam membina dan menerapkan
nilai-nilai Pancasila dalam perilaku keseharian siswa, dengan harapan kelak setelah lulus
mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengabdikan diri bagi bangsa dan negara.
3. Membiasakan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan pergaulan.
Perilaku dalam pergaulan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila antara lain:
4. Membiasakan perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat adalah aspek penting selanjutnya dalam pelaksanaan perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini dikarenakan lingkungan masyarakat adalah
lingkup yang lebih luas dari anggota sebuah negara, yang memegang peranan penting pada
kelestarian pandangan hidup suatu negara.
Bab 4.Penutupan
Simpulan
:
Bangsa kita memiliki dasar negara yang kuat, yaitu pancasila. Sudah berbagai kelompok dan
berbagai golongan ingin menjatuhkan bahkan mengganti dasar negara pancasila tersebut
namun hasilnya nihil. Bukan semata mata karena keberuntungan atau hal yangtidak
disengaja, tetapi pancasila ini sudah dipikirkan terlebih dahulu. Hingga pancasila ini selalu
benar jika dilihat dari berbagai aspek. Tidak ada yang dapat menggantikan dasar negara
indonesian yaitu Pancasila.
Saran
:
Jangan pernah lelah belajar mengenai pancasila, jangan pernah merasa capai dalam
memperjuangkan pancasila, buktikan bahwa pancasila merupakan dasar negara yang tepat,
buktikan bahwa pancasila merupakan dasar negara yang tidak dapat digantikan oleh dasar
negara apapun atau siapapun.

Daftar Pustaka
1. http://ppkn-smp.blogspot.co.id/2015/02/nilai-nilai-pancasila-sebagai-dasar.html
2. https://andikaramadhanf.wordpress.com/2015/07/13/islam-sebagai-dasarnegara/
3. http://soalnanti.blogspot.com/2016/07/adakah-dalam-sejarah-indonesiaupaya.html
4. http://ppkn-smp.blogspot.co.id/2015/02/nilai-nilai-pancasila-sebagai-dasar.html
5. http://www.hidayatullah.com/artikel/tsaqafah/read/2011/06/07/2194/pancasilamasih-pro-kontra-bagaimana-sikap-kita.html
6. http://brainly.co.id/tugas/565486

Anda mungkin juga menyukai