Anda di halaman 1dari 6

NAMA : DHOIVA NAHDATUL RAHMI

NIM : 21410398

KELAS :E

MATKUL : PENDIDIKAN PANCASILA (Bpk AHMAD SADZALI,Lc.,M.H)

1. Jelaskan secara singkat lahirnya pancasila? Mencakup: siapa yang merumuskan?apa


rumusannya?di mana di rumuskan?kapan?tertuang di dalam dokumen apa?

Jawabannya= Pancasila terdiri dari bahasa sansekerta yaitu "Panca" berarti 'lima' dan "syla"
berarti 'batu sendi' atau 'alas dasar', dicetuskan oleh Ir Soekarno.Lahirnya Pancasila adalah
judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 mei 1945-1 Juni 1945di
sebuah gedung di Jalan Pejambon, Nomor 6, Jakarta Pusat ,Bapak bangsa yang menjadi
tokoh pengusul perumusan pancasila adalah Muhammad Yamin,Soepomo dan Soekarno.
Dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal "Pancasila" pertama kali dikemukakan oleh
Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh
Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh
mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi
pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPKI. Sejak tahun 2017, tanggal 1 Juni resmi
menjadi hari libur nasional untuk memperingati hari "Lahirnya Pancasila".Dalam proses
perumusannya lima asas yang terkandung dalam pancasila mengalami pengembangan dan
penyempurnaan sehingga menjadi dasar negara yang dikenal saat ini.Pancasila ditetapkan
sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) pada sidang pengesahan UUD 1945.Pada sidang ini, PPKI mengesahkan UUD 1945
di mana terdapat rumusan Pancasila sebagai dasar negara pada alinea keempat Pembukaan
UUD 1945

2. Perdebatan apa yang terjadi di dalam sidang BPUPKI ketika membahas tentang dasar
negara?Jelaskan!

Jawabannya= Perdebatan tentang bentuk dan dasar negara,sidang kedua BPUPKI pada
tanggal 10 Juli 1945 hingga 14 Juli 1945.Dalam sidang yang pertama mereka merumuskan
falsafah dasar negara bagi negara Indonesia. Selama empat hari bersidang tercatat 32 peserta

1
yang memberikan pendapatnya, yaitu11 orang pada 29 Mei, 10 orang di 30 Mei, dan 6 orang
pada tanggal 31 Mei, dan 1 Juni 1945 ada 5 orang.Mr. Muhammad Yamin pada sidang 29
Mei 1945 mengusulkan sebuah konsep dasar negara yang mengacu pada sejarah nasional
bangsa Indonesia. Berikutnya sejumlah tokoh memberikan gagasan agar Indonesia menjadi
negara Islam. Sayang sejumlah pendapat para tokoh tersebut tak terdokumentasikan dengan
baik.

Hanya beberapa pendapat tokoh yang terdokumentasikan dalam buku Naskah


Persiapan Undang-Undang Dasar 1945 karya Muhammad Yamin yang terbit pada 1959 dan
Risalah Sidang BPUPKI yang disusun Sekretariat Negara tahun 1998. Beberapa pendapat
yang terdokumentasi antara lain disampaikan oleh Ki Bagoes Hadikoesoemo, Muhammad
Yamin, Muhammad Hatta, Soepomo, dan Sukarno.KH Masjkur, salah satu anggota BPUPKI
mengatakan 3 hari pertama sidang berjalan sangat panas dan alot. Terjadi perdebatan soal
bentuk dan dasar negara. Ada yang mendesak agar Indonesia berbentuk negara Islam, namun
sebagian lagi menolak."Agama Islam itu cakap dan cukup serta pantas dan patut untuk
menjadi sendi pemerintahan kebangsaan di negara kita Indonesia ini. Tetapi di antara tuan-
tuan ada juga orang-orang yang tidak setuju negara kita ini berdasarkan agama," kata Ki
Bagoes.Pendapat Ki Bagoes mendapat dukungan dari beberapa tokoh ulama ketika itu.
Namun ada yang tak sepakat dengan mereka. Antara lain Prof. Dr. Mr. Soepomo dan
Mohamad Hatta. Mereka tak setuju Indonesia menjadi negara Islam.

"Oleh anggota yang terhormat Tuan Moh Hatta telah diuraikan dengan panjang lebar,
bahwa dalam negara persatuan di Indonesia hendaknya urusan negara dipisahkan dari urusan
agama," kata Soepomo dalam sidang BPUPKI, 31 Mei 1945.Setelah sidang ditutup hari itu,
malamnya beberapa anggota BPUPKI yakni KH Masjkur, KH Wahid Hasyim, dan Abdul
Kahar Mudzakir menginap di rumah Muhammad Yamin tak jauh dari Pejambon.
Di tengah mereka ngobrol, muncul Sukarno yang sengaja datang untuk mempersatukan
perbedaan pendapat dalam 3 hari sidang BPUPKI. Bung Karno berpesan agar pada sidang
keesokan harinya, 1 Juni 1945 tak lagi berlangsung panas

3. Pancasila berfungsi sebagai dasar negara tercantum dalam alinea keempat pembukaan
UUD NKRI tahun 1945.Apa maksud dari pernyataan tersebut?

Jawabannya= Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti bahwa Pancasila


dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintah negara atau sebagai dasar untuk
mengatur penyelengaraan negara. Dengan demikian Pancasila merupakan kaidah negara yang

2
fundamental, yang berarti hukum dasar baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis dan
semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam negara Republik Indonesia harus
bersumber dan berada di bawah pokok kaidah negara yang fundamental.Pancasila sebagai
dasar negara berarti Pancasila menjadi dasar atau pedoman dalam penyelenggaraan
negara.Misalnya negara adalah sebuah bangunan, maka Pancasila sebagai fondasi yang
nantinya akan dijadikan tempat berpijak bangunan-bangunan berikutnya. Dengan demikian,
Pancasila dijadikan dasar dan tonggak dalam pembuatan segala peraturan perundang-
undangan negara serta berbagai peraturan lainnya yang mengatur di berbagai bidang
kehidupan baik politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun pertahanan dan
keamanan.

4. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum di
Indonesia.Apa maksud dari dari pernyataan tersebut?Jelaskan!

Jawabannya= Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum sudah mendapatkan legitimasi
secara yuridis melalui TAP MPR Nomor XX/MPRS/1966 tentang Memorandum DPR-GR
Mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundang
Republik Indonesia. Setelah reformasi, keberadaan Pancasila tersebut kembali dikukuhkan
dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 yang kemudian diganti dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Peraturan Perundang-Undangan. Pancasila sebagai
sumber segala sumber hukum memberi makna bahwa sistem hukum nasional wajib
berlandaskan Pancasila. Akan tetapi, keberadaan Pancasila tersebut semakin tergerus dalam
sistem hukum nasional. Hal demikian dilatarbelakangi oleh tiga alasan yaitu: pertama, adanya
sikap resistensi terhadap Orde Baru yang memanfaatkan Pancasila demi kelanggengan
kekuasaan yang bersifat otoriter. Kedua, menguatnya pluralisme hukum yang mengakibatkan
terjadinya kontradiksi-kontradiksi atau disharmonisasi hukum. Ketiga, status Pancasila
tersebut hanya dijadikan simbol dalam hukum. Untuk itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk
menerapkan Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum dalam sistem hukum nasional
yaitu: pertama, menjadikan Pancasila sebagai suatu aliran hukum agar tidak terjadi lagi
disharmonisasi hukum akibat diterapkannya pluralisme hukum. Kedua, mendudukkan
Pancasila sebagai puncak peraturan perundang-undangan agar Pancasila memiliki daya
mengikat terhadap segala jenis peraturan perundang-undangan sehingga tidak melanggar asas
lex superiori derogat legi inferiori.

3
5. Bagaiman orde lama memperlakukan pancasila?Jelaskan!

Jawabannya= Terdapat tiga periode soal penerapan Pancasila pada masa Orde Lama.
Penerapan di setiap periodenya berbeda-beda.Karna kondisi sosial budaya yang berada dalam
masa peralihan dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat merdeka. Masa Orde Lama ini
merupakan pencarian dari penerapan Pancasila dalam sistem kenegaraan.Tiga periode
tersebut yaitu:

1) Periode 1945-1950
Pada periode ini, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi dalam
penerapan Pancasila. Mulai dari upaya-upaya menggantikan Pancasila sebagai
dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia hingga munculnya
berbagai pemberontakan untuk mengganti ideologi.Salah satu
pemberontakannya yaitu Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia
(DII) yang dipimpin Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Pemberontakan ini
bertujuan untuk mengganti Pancasila dengan syariat Islam
2) Periode 1950-1959
Penerapan pada periode ini ingin mengarahkan Pancasila seperti
ideologi liberal. Pada periode ini pun masih ada beberapa
pemberontakan.Salah satu pemberontakannya yaitu Republik Maluku Selatan
(RMS)
3) Periode 1956-1965
Periode ini juga dikenal dengan Demokrasi Terpimpin. Demokrasi
tidak berada pada kekuasaan rakyat, melainkan kekuasaan pribadi Presiden.
Hal ini yang menyebabkan terjadinya penyimpangan dalam penafsiran
Pancasila.Pada masa ini, Presiden Soekarno dianggap menjadi otoriter karena
ingin diangkat menjadi presiden seumur hidup. Ia pun menggabungkan paham
Nasionalis, Agama, dan Komunis (Nasakom) menjadi satu yang ternyata tidak
cocok dengan NKRI.pada masa ini pemberontakan pun terjadi yaitu Peristiwa
G30SPKI
6. Bagaimana orde baru memperlakukan pancasila?Jelaskan!

Jawabannya= Masa Orde Baru adalah masa kepemimpinan Soeharto sebagai Presiden
Republik Indonesia dengan konsep Demokrasi Pancasila. Visi utama pemerintahan Orde
Baru ini adalah penerapan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 secara murni dan konsekuen

4
dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Tetapi, ada penyimpangan penerapan
dan Pancasila selama Orde Baru.Pada masa pemerintahan Orde Baru, pembangunan nasional
dapat dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan melalui Rencana Pembangunan
Lima Tahun (Repelita) dan Program Pembangunan yang tertuang di dalam Garis-garis Besar
Haluan Negara (GBHN). Hal tersebut menjadikan pembangunan nasional tumbuh.

Sementara itu, Lembaga Kepresidenan menjadi pengontrol utama lembaga negara


lainnya, baik yang bersifat suprastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK, dan MA) maupun yang
bersifat infrastruktur (LSM, Partai Politik, dan sebagainya).Pada masa Orde Baru, kebebasan
berpolitik juga dibatasi dengan jumlah partai politik yang terbatas pada tiga partai saja, yaitu
Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golongan Karya (Golkar), dan Partai Demokrasi
Indonesia (PDI).Masa Orde Baru juga membatasi kebebasan pers dan kebebasan
berpendapat. Sejumlah surat kabar dan majalah dibredel dan dicabut surat izin penerbitannya
dengan alasan telah memberitakan peristiwa yang bertentangan dengan kebijakan
pemerintah.Masa Orde Baru juga ditandai dengan adanya beberapa aktivis politik hilang atau
ditangkap setelah menyuarakan aspirasinya dalam mengkritik kebijakan pemerintah,
beberapa lama kemudian diberitakan hilang atau ditangkap.Penyimpangan penerapan
Pancasila pada masa Orde Baru juga ditandai dengan kasus-kasus pelanggaran hak asasi
manusia (HAM) seperti kasus Tanjung Priok, kasus Marsinah, kasus wartawan Udin dari
Harian Bernas Yogyakarta, dan lain-lain.

7. Bagaimana kondisi pancasila di era reformasi?Jelaskan!

Jawabannya= Penerapan Pancasila pada masa Reformasi hingga sekarang ditandai dengan
kebebasan berbicara, berorganisasi, berekspresi, dan lain-lain di kehidupan
masyarakat.Tantangan penerapan Pancasila di era Reformasi adalah menurunnya rasa
persatuan dan kesatuan di antara sesama warga bangsa. Contohnya yaitu konflik di beberapa
daerah, tawuran antarpelajar, serta menyelesaikan permasalahan dengan tindak
kekerasan.Cita-cita bangsa dan negara Indonesia dalam mewujudkan masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur berdasar pada Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945

8. Dalam sejarahnya pancasila disebut telah dijadikan sebagai alat untuk melegitimasi
kekuasaan penguasan.Apa maksud dari pernyataan tersebut?Jelaskan!

Jawabannya= Pancasila yang hanya digunakan sebagai alat kepentingan, membuat


permasalahan sosial seperti diskriminasi terus terjadi di tengah masyarakat hingga saat ini.

5
Kepentingan yang telah menggelapkan mata membuat orang akan lupa diri dan abai dengan
nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu Pancasila tidak cukup menjadi hafalan tapi harus dalam
perilaku. Pengambil keputusan pun harus menjadikan Pancasila sebagai roh dalam setiap
kebijakan yang di buat.dalam perjalanan bangsa Indonesia Pancasila tidak pernah dijalankan
sepenuhnya seperti dalam ekonomi, politik, serta kebudayaan.

Salah satu contoh kegaduhan yang terjadi di dunia politik Indonesia sekarang ini
merupakan bukti politik yang tidak berdasar pada nilai-nilai Pancasila yakni kemanusiaan,
keadilan, persatuan, dan musyawarah.Tapi dalam perjalanan Pancasila tidak dijadikan
falsafah hidup, cara berpikir, bertindak, bernalar. Diterapkannya Pancasila hanya menjadi alat
politik, bahkan menjadi alat kepentingan kekuasaan. Pancasila tidak dijalankan dalam politik,
ekonomi, kebudayaan. Itu belum diterapkan betul nilai-nilai Pancasila

Anda mungkin juga menyukai