- Menurut Kathleen
Wirausaha adalah orang yang menjalankan, mengatur dan mengambil
resiko untuk pekerjaan yang akan dikerjaan selama ada di dunia bisnis.
- Ahmad Sanusi
Menurut Ahmad Sanusi, definisi kewirausahaan adalah suatu nilai yang
diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
- Soeharto Prawiro
Menurut Soeharto Prawiro, pengertian kewirausahaan adalah suatu nilai
yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan mengembangkan usaha.
- Peter Drucker
Menurut Peter Drucker, pengertian kewirausahaan adalah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain.
- Zimmerer
Menurut Zimmerer, pengertian kewirausahaan adalah sebuah proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan bisnis.
- Siswanto Sudomo
Menurut Siswanto Sudomo, pengertian kewirausahaan adalah segala
sesuatu yang penting mengenai seorang wirausaha, yakni orang yang
memiliki sifat pekerja keras dan mau berkorban, memusatkan segala daya
dan berani mengambil risiko untuk mewujudkan gagasannya.
B. Perencanaan Usaha
Dalam pengertian ekonomi, usaha atau bisnis adalah semua kegiatan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok individu yang dilaksanakan secara
legal dengan menggunakan dan mengkombinasikan sumberdaya atau faktor-
faktor produksi untuk menyediakan barang dan/atau jasa bagi masyarakat
dengan tujuan untuk memperoleh manfaat finansial, yaitu laba bisnis atau
laba usaha (business profit).
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan
pemilihan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan,
program dan anggaran. Dari kedua pengertian di atas sekarang dapat
didefinisikan arti perencanaan usaha yaitu sebagai proses penentuan visi,
misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan
anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis
tertentu. Perencanaan juga merupakan cara untuk penetapan tujuan serta
bagaimana cara untuk mencapai tujuan. Selain itu, pengertian bisnis
merupakan dokumen tertulis yang menerangkan tentang bisnis yang akan
dijalankan, dan bagaimana rencana pemasaran, produksi, SDM, keuangan
serta analisis resiko dan hasil.
Jadi dalam perencanaan usaha terkandung adanya :
a. Visi, yaitu cita-cita masa depan perusahaan yang akan melakukan usaha
tersebut.
b. Misi, adalah maksud khas atau unik dan mendasar yang membedakan
perusahaan dengan perusahaan lain serta mengidentifikasikan ruang
lingkup kegiatan usaha/ perusahaan yang bersangkutan.
c. Tujuan, adalah hasil yang ingin dicapai dari usaha/ perusahaan tersebut.
d. Strategi, adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan usaha
dengan melibatkan semua sumber daya atau faktor produksi yang
dimiliki. Dalam dunia bisnis dikenal beberapa strategi yang bisa
diterapkan perusahaan sebagai berikut :
- Defender, strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih dan
mempertahankan pasar pada segmen sempit dari seluruh pasar
potensial yang ada.
- Prospector, strategi bisnis yang diarahkan secara agresif untuk
meraih pasar seluas-luasnya melalui inovasi produk baru.
- Analyzer, strategi bisnis yang dijalankan melalui instansi, yaitu
meniru apa yang dilakukan prospector. Strategi bisnis seperti ini
bertujuan meraih keuntungan dengan meminimalkan risiko.
- Diferensiasi (differentiation strategy), strategi bisnis yang diarahkan
untuk meraih pasar seluas-luasnya melalui keunikan produk yang
dihasilkan. Keunikan tersebut bisa dicirikan oleh kualitas yang
tinggi, pelayanan yang prima, maupun rancangan produk yang
inovatif.
- Kepemimpinan dalam biaya (vost-leadership strategy strategi bisnis
yang diarahankan untuk meraih pasar seluas-luasnya melalui harga
produk yang semurah-murahnya.
- Fokus (focus strategy), strategi bisnis yang diarahkan dalam segmen
pasar yang sempit yang dijalankan melalui fokus dalam
kepemimpinan biaya (cost focus) atau fokus dalam diferensiasi
(differentation focus).
C. Sifat dan Manfaat Perencanaan Usaha
Suatu perencanaan yang baik pada umumnya memiliki sifat yaitu:
a. Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi
tertentu serta tujuan yang jelas
b. Rasional dan faktorial, artinya perencanaan usaha dibuat
berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik, betrorientasi
masa depan serta didukung dengan fakta-fakta yang ada.
c. Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha dibuat
dan dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta
perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa datang.
d. Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat sebagai
persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang akan
dilaksanakan yang disesuaikan dengan lingkungan bisnis yang
dihadapi.
e. Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana
mungkin, rinci serta dapat dilaksanakan.
Apabila suatu perencanaan usaha memiliki sifat-sifat di atas, maka
dengan membuat perencanaan usaha akan diperoleh beberapa
manfaat sebagai berikut :
- Pekerjaan atau aktivitas dapat dilakukan secara teratur dan
bertujuan jelas.
- Menghindari pekerjan atau aktivitas yang tidak produktif serta
penggunaan sumber daya yang lebih efisien.
- Menyediakan alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan
usaha.
- Menyediakan landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan.
- Dapat mendekati asumsi kebenaran
- Membandingkan hasil dengan rencana
- Alat komunikasi untuk meyakinkan pihak lain
- Wirausaha dapat berfikir kritis dan objektif
Marketing Plan :
Rencana pemasaran menggambarkan bagian-bagian penting dari
rencana bisnis untuk usaha baru yang terpusat pada kegiatan-kegiatan
pelaksanaan usaha dan hubungannya dengan marketing mix.
Rencana pemasaran merupakan strategi utama yang akan
dijalankan dalam tiga tahun pertama suatu usaha baru, dan rencana
pemasaran harus diduking oleh riset pasar dan analisis lingkungan.
Riset pasar memberikan informasi berupa :
1. Siapa yang akan membeli barang atau jasa
2. Besarnya pasar potensial
3. Harga
4. Strategi promosi
5. Konsumen potensial
Riset pasar penting karena :
1. Menjelaskan tujuan dan sasaran
2. Mengumpulkan data
3. Mengumpulkan informasi
4. Analisis dan penilaian hasil
Ciri-ciri marketing plan :
1. Menyediakan strategi untuk mencapai misi dan tujuan perusahaan
2. Sumberdaya dan alokasi sumberdaya yang jelas
3. Menjelaskan pelaksanaan rencana pemasaran
4. Mengembangkan rencana pemasaran secara terus menerus untuk
mencapai tujuan dansasaran jangka panjang
5. Menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan keadaan
6. Ringkas jelas dan fleksibel
Faktor-faktor dalam membuat marketing plan :
1. Situasi bisnis
2. SWOT
3. Tujuan dan sasaran
4. Strategi dan program
5. Anggaran
6. Pengawasan
7. Tanggung jawab pelaksanaan
8. Koordinasi
9. Implementasi
Analisis lingkungan :
1. Lingkungan internal
- Modal
- Manajemen
- Tujuan dan sasaran
2. Lingkungan eksternal
- Ekonomi
- Budaya
- Teknologi
- Bahan baku/pemasok
- Pelanggan
- Peraturan
- Pesaing
1. Perekrutan
2. Seleksi
3. Penempatan
4. Orientasi
5. Pelatihan dan pengembangan
6. Penilaian prestasi kerja
7. Kompensasi
E. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses pembentukan kegunaan yang
teratur untuk semua sumberdaya dalam system manajeman. Fungsi
pengorganisasisn sangat penting karena merpakan mekanisme untma
wirausaha dalam mengaktifkan rencana.
Tujuan perencanaan organisasi :
1. Perlindungan, yaitu meminimalkan resiko dengan mengurangi
ketidakpasian disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi
tindakan manajerial yang diperlukan
2. Kesepakatan, meningkatkan tingkat keberhasilan.
Langkah utama dalam proses pengorganisasian :
1. Rencana dan tujuan yang jelas
2. Menetapkan tugas-tugas pokok
3. Membagi tugas pokok kedlam sub tugas
4. Mengevaluasi hasil dari strategi organisasi
Strategi Pemasaran
1. Segmentasi Pasar (Market Segmentation)
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa
kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan
produk atau marketing mx yang berbeda pula. Segmentasi pasar
perlu dilakukan mengingat di dalam suatu pasar terdapat
banyak pembeli yang berbeda keinginan dan kebutuhannya.
Oleh karena setiap perbedaan memiliki potensi untuk menjadi
pasar tersendiri.
b. Aspek Produksi
Pengertian
Istilah produksi sering digunakan dalam suatu organisasi
untuk menghasilkan suatu keluaran atau output, baik berupa
barang maupun jasa. Produksi dari sudut pandang kegiatan
penciptaan produk seperti yang dikemukakan oleh Assauri
(1993) bahwa produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan
atau menambah kegunaan barang atau jasa. Demikian pula
defenisi yang dikemukakan oleh Reksohadiprojo dan Gitosudarmo
(2003) bahwa produksi adalah kegiatan untuk menghasilkan
barang-barang dan jasa-jasa sesuai dengan kehendak konsumen
dalam hal jumlah, kualitas, harga serta waktu.
Proses produksi dalam konteks kewirausahaan adalah
merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-
faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan
dana, agar menghasilkan produk yang dibutuhkan dan sesuai
dengan yang diharapkan oleh konsumen.
Kelayakan usaha dilihat dari aspek produksi diantaranya
berkenan dengan lokasi usaha yang direncanakan, fasilitas dan
peralatan produksi, pasokan bahan baku, serta ketersediaan tenaga
kerja. Suatu proyek dikatakan layak dilihat dari aspek produksi
ditandai oleh lokasi usaha yang strategis, tersedianya fasilitas dan
peralatan produksi yang memadahi, tersedianya pasokan bahan
baku yang terus menerus, serta tersedianya tenaga kerja yang
dibutuhkan.
2) Tenaga Kerja
Dalam proses produksi, tenaga kerja merupakan
penggerak berjalannya proses produksi.
3) Mesin/Peralatan
Kebutuhan mesin dan peralatan produksi baik jumlah,
jenis, kapasitas dan spesifikasi lainnya seharusnya telah
diidentifikasi saat gambaran produk yang akan dihasilkan
telah ditetapkan.
4) Lokasi
Terkait dengan produk yang akan dihasilkan oleh
perusahaan, maka dalam penentuan lokasi, beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan, yaitu:
a. Kedekatan dengan konsumen/pasar
b. Kedekatan dengan sumber bahan
c. Keadaan infrastruktur
d. Ketersediaan informasi mengenai program pembangunan
e. Ketersediaan tenaga kerja
f. Ketersediaan dana
5) Biaya
Biaya produksi terdiri atas 2 (dua) bagian besar dengan
penggolongan biayanya masing-masing diuraikan, sebagai
berikut:
a) Biaya menurut perilaku yang terdiri dari:
Biaya tetap, merupakan biaya yang besar kecilnya
tidak tergantung pada besar kecilnya produksi dan
dalam periode tertentu jumlahnya tetap. Misalnya
biaya untuk gaji tenaga kerja tetap, penyusutan alat,
pajak lahan dan sebagainya.
Biaya tidak tetap, merupakan biaya yang besar
kecilnya berhubungan langsung dengan besarnya
produksi atau dengan kata lain biaya yang dalam
periode tertentu jumlahnya dapat berubah tergantung
pada tingkat produksi yang dihasilkan. Misalnya
biaya untuk pembelian bahan baku, biaya upah tenaga
kerja borongan, dan sebagainya.
b) Biaya menurut jenis yang terdiri dari:
Biaya langsung (pokok), merupakan biaya yang
langsung terikat atau menjadi bagian pokok dari
produk yang dihasilkan. Biaya yang digolongkan
dalam jenis ini adalah biaya bahan langsung dan tenaga
kerja langsung.
Biaya tidak langsung, merupakan biaya yang
secara tidak langsung digunakan untuk menghasilkan
produk atau biaya yang terikat bukan pada bagian pokok
dari produk yang dihasilkan. Biaya yang digolongkan
dalam jenis ini adalah biaya bahan tidak
langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
Biaya administrasi/umum, merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk keperluan administrasi kantor
perusahaan dan umum. Misalnya biaya untuk
menggaji pimpinan dan pegawai, sewa kantor,
perlengkapan kantor dan sebagainya.
c. Aspek Finansial
Kelayakan usaha dilihat dari aspek finansial berkenaan dengan
manfaat yang mungkin diperoleh oleh investor atau pengusaha. Manfat
ini disebut sebagai laba usaha (business profit), yaitu pendapatan yang
diperoleh setelah dikurang dengan seluruh biaya yang dikeluarkan
dalam menjalankan usaha. Dilihat dari aspek finansial, suatu jenis usaha
layak dilakukan apabila jenis usaha tersebut mampu memberikan laba
usaha yang memadahi kepada investor dan/atau kepada pengusaha yang
menjalankan usaha tersebut.
1. Mark Up
Penjual ingin memperloeh laba berdasar selisih harga jual dikurangi
harga beli
Misal:
Harga Jual = Rp. 110.000,-
Harga beli = Rp. 100.000,-
Mark up = Rp. 110.000,- - Rp. 100.000,-
= Rp. 10.000,-
Persentase mark up berdasar harga beli =10.000/100.000 x 100 %= 10 %
Persentase mark up berdasar harga jual= 10.000/110.000 x 100%=9,09%
2. Margin
Penjual ingin memperoleh laba berdasar selisih harga jual dikurangi
harga produksi
Misal:
Untuk membuat satu dandang bakso memerlukan biaya produksi
sebesar Rp. 1.000.000,-Penjual menjual satu dandang bakso sebesar
Rp. 1.300.000,-
Margin = Rp. 1.300.000 – Rp. 1000.000,-
= Rp. 300.000,-
Total Cost (TC) = Fix Cost (biaya tetap) + Total Variabel Cost
Total Variable Cost = biaya per satu variable produk x jumlah
produk
Total Revenue = harga jual produk x jumlah produk
Titik Impas merupakan jumlah produk pada saat Total Revenue =
Total Cost.
Laba adalah selisih positif total revenue dikurangi total biaya
Rugi adalah selisih negative total revenue dikurangi total biaya
G. Proposal Usaha
Langkah terakhir dalam proses perencanaan usaha adalah membuat proposal
usaha. Proposal usaha adalah dokumen tertulis dari perencanaan usaha.
a. Pengertian Proposal Usaha
Proposal usaha adalah sebuah rencana ataupun bisnis plan yang dibuat
dan dituangkan secara tertulis di dokumen dengan susunan yang rapi dan
struktur serta jelas maksud yang dituju dari isi proposal tersebut.
Proposal berasal dari bahasa inggris yaitu “to propose” yang artinya
mengajukan, secara bahasa proposal dapat di artikan sebagai “bentuk
pengajuan atau permohonan”. penawaran itu bisa berupa ide, gagasan,
pemikiran atau sebuah rencana kerja yang di tujukan kepada pihak lain
untuk mendapatkan dukungan, baik itu yang sifatnya izin, persetujuan,
“dana” dan lain – lain. Proposal bisa juga diartikan sebagai sebuah
tulisan atau pemaparan yang dibuat oleh penulis yang bertujuan untuk
melakukan penjabaran atau menjelaskan sebuah rencana dengan suatu
tujuan atau kegiatan kepada pembaca atau pihak yang menjadi target.
1. Ringkasan
2. Deskripsi Perusahaan
Dalam bagian ini dikemukakan segala sesuatu yang berhubungan
dengan perusahaan yang akan melaksanakan usaha tersebut. Nama, visi,
misi, dan tujuan perusahaan. Tidak ketinggalan dikemukakan juga
riwayat perusahaan dilengkapi dengan dokumen perusahaan, jenis
usaha yang dikelola serta jenis usaha yang direncanakan akan
dilaksanakan. Bila diperlukan dilengkapi deskripsi ini dengan gambar
atau foto yang dianggap penting.
3. Aspek Pasar dan Pemasaran
Bagian ini mengemukakan tiga hal, yaitu gambaran struktur industri
dan lingkungan usaha, kondisi pasar serta rencana pemasaran yang akan
dijalankan untuk produk yang akan dihasilkan.
4. Aspek Produksi
Dalam bagian ini dikemukakan hal-hal yang berhubungan dengan aspek
teknis produksi. Di dalamnya menyangkut lokasi usaha, fasilitas dan
peralatan produksi yang dibutuhkan, pasokan bahan mentah, kebutuhan
tenaga kerja, serta biaya produksi.
5. Aspek Keuangan
Aspek keuangan memaparkan tentang tahapan usaha, biaya para
investor, biaya investasi, biaya pemasaran, administrasi dan umum,
sumber pembiayaan dan penggunaan dana, proyeksi laba-rugi, proyeksi
aliran kas, serta analisis finansial kelayakan usaha.
6. Aspek Organisasi dan Manajemen
Dalam bagian ini diuraikan tentang struktur organisasi disertai deskripsi
pekerjaan untuk masing-masing jabatan yang terdapat dalam struktur
organisasi, tim manajemen yang mengelola usaha dilengkapi dengan
daftar riwayat hidup singkat.
7. Kesimpulan
Bagian kesimpulan mengemukakan kesimpulan sehubungan dengan
layak tidaknya suatu usaha yang direncanakan dilaksanakan, baik
dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, produksi, keuangan, serta aspek
organisasi maupun manajemen.
8. Daftar Rujukan dan Lampiran
Daftar rujukan mengemukakan berbagai referensi yang digunakan
untuk membuat proposal usaha.
A. FORMAT
3. Font : 12 point
B. SISTEMATIKA PROPOSAL
Halaman Sampul
Halaman Pengesahan
BAB. I. PENDAHULUAN
A. Judul Kegiatan: Uraikan secara singkat dan jelas jenis kegiatan /usaha
yang akan dilakukan.
B. Status Usaha: Jelaskan status usaha yang akan dilakukan, usaha baru atau
pengembangan.
D. Tujuan Kegiatan: Uraikan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan usaha
yang akan dilakukan.
B. Bahan Baku: Uraikan jenis bahan baku yang akan digunakan untuk
produksi, tingkat ketersediaan bahan baku, prosedur perolehan bahan
baku. Sumber bahan baku.
B. Peluang Patent atau Haki: Uraikan peluang produk yang akan dibuat untuk
memperoleh patent atau Haki
LAMPIRAN :
1. Jelas (Clear)
Bidang usaha
Status kepemilikan
Surat izin badan usaha yang diperlukan
Bentuk kerjasama yang ditawarkan
Tenaga kerja
Pesaing
Bahan baku
2. Singkat (Concise)
3. Lengkap (Complete)
4. Benar (Correct)
Dasar utama dari bisnis adalah kepercayaan. Oleh karena itu
kebenaran proposal sangat mempengaruhi nama baik dan kredibilitas
penyusunnya. Diharapkan penyusun tidak menyembunyikan informasi-
informasi yang dirasa kurang menguntungkan hanya karena ingin
meyakinkan dan membuat proposal semenarik mungkin.
a. Specific (spesifik)
Tujuan yang ingin diraih perlu jelas dan bersifat spesifik. Dalam
proposal bisnis, perlu dijelaskan jumlah modal yang dibutuhkan, akan
peruntukan penggunaannya, dan jumlah atas hasil yang akan diraih.
b.Measurable (terukur)
1.Bahasa yang digunakan harus sesuai dengan tata bahasa dan kaidah ejaan
yang disempurnakan (EYD).
3. Bagi Anda yang baru kali ini menulis proposal atau belum terbiasa dengan
bahasa tulisan, jangan khawatir karena kini ada banyak fasilitas yang dapat
digunakan untuk belajar menulis, dengan akses informasi yang begitu
mudah diperoleh Anda bisa membaca buku-buku atau artikel-artikel yang
mengupas pembahasan tentang kaidah berbahasa atau tata cara menulis.
Anda pun bisa mengakses berbagai website yang menyuguhkan artikel-
artikel berkualitas tentang hal ini. Jadi, yang terpenting adalah ada
keinginan dalam diri Anda untuk belajar, membaca, dan mulai menulis.
d) Format proposal
Setelah kemampuan dalam berbahasa telah Anda kuasai dengan
balk, kini Anda perlu memiliki rancangan atau format yang menarik
tentang proposal yang akan dibuat. Karena pada dasarnya format proposal
bisa dikerjakan sebelum atau sesudah proposal itu dibuat. Namun, yang
menjadi catatan kemasan proposal tetap harus tampak menarik dan
memikat.
Proposal yang dibentuk dalam format tampilan yang biasa saja
kurang bisa menggugah ketertarikan pembaca untuk melirik, membaca,
apalagi memperhatikan isi proposal tersebut. Untuk itu, usahakan Anda
membuat format proposal yang menarik. Sebab, proposal yang secara fisik
terlihat menarik akan lebih mudah mengambil hati pembacanya. Proposal
yang seperti ini adalah proposal yang eye catching (menarik perhatian).
Didesain secara kreatif, sehingga memiliki cita rasa yang sangat tinggi.
Siapa pun memiliki keinginan untuk melihatnya, kemudian mennbacanya,
sampai dengan memiliki ketertarikan penuh untuk mengambil keputusan
terhadap pesan apa yang ada di dalam proposal itu. Keputusan dari pihak
sponsor, klien, lembaga donor, instansi balk swasta, negeri maupun non
goverment organization (NGO) untuk menerima isi proposal yang Anda
ajukan merupakan kabar balk buat masa depan Anda dan tim Anda.
1. Untuk yang pertama adalah bab pendahuluan yang terdiri dari : Latar
belakang dan motivasi melakukan usaha, perumusan masalah, tujuan
program, visi dan misi, justifikasi obyek usaha, luaran yang diharapkan
dan kegunaan program. Dan point penting lainnya yakni:
5. Target Luaran
Target produk: Uraikan jenis produk (barang/jasa) yang akan
dijual, karakteristik produk, kualitas dan kuantitas yang akan
ditawarkan.
Target konsumen: Uraiakan jenis dan jumlah calon sasaran
yang ditargetkan akan menjadi konsumen.
Target pendapatan: Uraiakan jumlah pendapatan yang ingin
dicapai.
8. Organisasi pelaksana
Personil Pelaksana: Uraikan nama, kualifikasi, dan deskripsi
tugas dari personil yang terlibat dalam pelaksanaan usaha.
Personil Pendamping: Uraikan nama, kualifikasi personil/dosen
pendamping dan mitra usaha, peran tugas pendamping dan
mitra usaha yang diharapkan.
9. Potensi Khusus
Peluang Komersial: Uraikan peluang komersial dari produk
yang akan dijual/ditawarkan
Peluang Legalitas: Uraikan peluang untuk memperoleh
legalitas usaha, antara lain: ijin usaha, patent/hakiki.
Bagian paling akhir dari tips yang tidak kalah penting untuk
anda perhatikan adalah bentuk penulisan proposal yang tepat,
dalam hal ini pastikanlah untuk tidak melakukan typo atau bahkan
copy paste yang tentunya dapat membuat pembaca merasa bingung
dan menjadi tak karuan dalam membaca proposal usaha anda
tersebut.
Selain itu hindari pula penggunaan beragam kalimat
hiperbola, pasalnya beberapa bentuk kalimat tersebut dapat
menjadikan kredibilitas dari proposal usaha yang anda buat
menghilang dengan mudahnya.
Usaha fashion dianggap sebagai usaha yang tidak akan mati sampai
kapanpun. Hal ini tidak lepas dari pakaian yang merupakan
kebutuhan pokok manusia. Salah satu bisnis fashion yang menarik
adalah pakaian batik. Menariknya usaha batik ini, bisa Anda
jelaskan pada contoh proposal usaha batik yang akan diajukan ke
pemilik modal. Salah satu yang bisa dijelaskan tentunya
“keabadian” dari bisnis jenis fashion ini
m. Contoh Proposal Penelitian
- Contoh Isi Proposal Usaha Bakery
Choluoxy. (2016). Pengertian, Jenis, Tujuan dan Manfaat Proposal dan Proposal
Usaha. http://www.ambyaberbagi.com/2016/01/pengertian-tujuan-manfaat-
proposal-usaha.html .
SOAL-SOAL
1. Gabriel saat ini berusia 20 tahun ingin memulai usaha sebuah kerudung untuk
membiayai perkuliahannya saat ini. Akan tetapi, ia masih belum tahu apa saja
yang harus dipersiapkan. Sebagai seorang pemula, ia membutuhkan proposal
usaha untuk membantunya memulai usaha dari nol. Apakah manfaat dari
terbentuknya proposal usaha tersebut?
2. Ditto akan bekerja sama dengan investor asing untuk meningkatkan dana
usahanya. Untuk membuat proposal usahanya. proposal usaha sebenarnya cukup
mudah. Tapi dalam menyusun kata-katanya harus baik dan benar sesuai dengan
EYD yang berlaku. Font dan format yang akan digunakan untuk proposal usaha
yang benar adalah...
3. Amir telah menjalankan usaha makanan kebab “Baba Amir” selama 1 tahun. Ia
mengetahui betul tentang unsur-unsur dari sebuah usaha salah satunya adalah
potensi khusus dari usahanya tersebut. Potensi khusus dibagi menjadi dua, yakni
peluang komersial dan peluang legalitas. Apakah perbedaan dari kedua peluang
tersebut?
4. Jihan adalah seorang CEO dari sebuah perusaahan online shop di kota Malang.
Ia sedang menyusun untuk sebuah proposal usaha (business plan) dan sudah
berada pada tahap terakhir yakni tahap pengambilan keputusan. Pengambilan
keputusan adalah tahap apakah bisnis ini layak atau tidak dilaksanakan. Untuk
mengetahui layak atau tidak investasi tersebut dilakukan, artinya menguntungkan
secara ekonomis dipergunakan beberapa kriteria, yakni...
5. Momo sedang menjalankan usaha industri kain batik dan sudah membuat
sebuah proposal usaha. Akan tetapi, sudah 5 kali proposal tersebut ditolak oleh
para investor. Akhirnya, setelah melalui berbagai penolakan, ia tahu beberapa tips
dan trik agar proposal tersebut diterima dengan baik oleh para investor.
Diantaranya adalah...
a. Menggunakan kalimat yang bertele-tele agar proposal nampak
panjang
b. Penulisan harus singkat, padat, dan jelas
c. Menunjukkan kepribadian yang baik, meskipun tidak sesuai
dengan kenyataannya
d. Penulisan yang tepat dan menjual
e. Selalu memberikan argumen agar bagaimanapun proposal tersebut
harus diterima