Anda di halaman 1dari 4

PERANAN GIZI DALAM INVESTASI PEMBANGUNAN,

PERTUMBUHAN DAN KECERDASAN, KESEHATAN DAN


PRODUKTIVITAS, SERTA DAYA SAING BANGSA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Program Gizi (PPG)


Yang dibina oleh Bapak Juin Hadisuyitno, SST, M.Kes

Oleh:

Jihan Rohadatul Aisy

P17111173025

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI
MALANG

2020
Pangan dan gizi sangat berperan dalam pembangunan sumber daya
manusia (SDM). Integrasi pangan dan gizi ini dibagi menjadi dua yakni jangka
pendek dan jangka panjang.

a) Status gizi kurang pada janin dan anak usia dibawah 3 tahun
Jangka pendek :
- Tumbuh kembang otak tidak optimal
- Pertumbuhan otot dan organ-organ tubuh terhambat
- Metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan hormon lainnya
pada sel-sel tubuh mengalami gangguan

Jangka panjang :

- Kognitif dan kemampuan belajar terhambat


- Absensi meningkat
- Gangguan kecerdasan dan mental
- Potensi pendidikan rendah
- Imunitas dan produktivitas kerja rendah
- Pendapatan rendah
- Mudah terserang penyakit baik penyakit menular maupun penyakit
tidak menular (PTM)
- Angka kematian meningkat

b) Status gizi baik


Jangka pendek :
- Tumbuh kembang otak optimal
- Pertumbuhan otot dan organ tubuh lainnya normal
- Angka kematian bayi dan balita rendah

Jangka panjang :

- Program KB dapat dilaksanakan dengan baik


- Angka kesakitan menurun
- Angka harapan hidup meningkat
- Kemampuan belajar anak sekolah meningkat
- Daya tahan tubuh (imunitas) dan produktivitas meningkat
- Hari kerja dan prestasi kerja meningkat
- Kualitas hidup meningkat
- Pembangunan berhasil

Ukuran keberhasilan pangan dan gizi dalam pembangunan dapat dilihat


dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI)
yang terdiri atas tiga dimensi dasar, yakni : tingkat pendapatan, tingkat
pendidikan, dan usia harapan hidup. Menurut data BPS tahun 2014, indeks
pembangunan manusia di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat
hingga pada tahun 2013 mencapai angka 73,81 dengan dimensi sebagai
berikut :
- Usia harapan hidup 70,07 tahun
- Rata-rata pengeluaran per bulan Rp. 643.360
- Angka melek huruf 94,14%
- Rata-rata lama sekolah 8,14 tahun

Gizi merupakan salah satu faktor penentu kualitas sumber daya manusia.
Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas tak lepas
dari kualitas asupan makanannya. Sasaran terbesar saat ini adalah anak-anak
pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) karena mereka adalah generasi
penerus bangsa di masa depan. Gizi merupakan zat yang mutlak diperlukan
dalam proses tumbuh kembang fisik, sistem saraf dan otak, dan tingkat
kecerdasan dan intelektual seseorang. Zat gizi dibagi menjadi dua yakni zat gizi
makro dan zat gizi mikro, yang keduanya sangat penting dan dikonsumsi sesuai
dengan kebutuhan. Kekurangan zat gizi mikro seperti yodium, menyebabkan
gangguan kecerdasan dengan menghilangkan 10-50 IQ point. Kekurangan
vitamin A menyebabkan terganggungnya fungsi penglihatan.

Kesehatan juga bergantung terhadap asupan zat gizi yang masuk ke


dalam tubuh kita. Situasi saat ini di Indonesia mengalami double burden, yakni
kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Masalah kesehatan kekurangan gizi yang
sudah teratasi adalah Kekurangan Vitamin A (KVA) dan Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium (GAKI), sedangkan yang sampai saat ini masih belum bisa
dituntaskan adalah gizi kurang, stunting, dan anemia. Sedangkan pada masalah
kesehatan kelebihan gizi yakni Penyakit Tidak Menular seperti Diabetes Mellitus
(DM), gagal ginjal, jantung koroner, stroke, kanker kian tahun kian meningkat.
Beban penyakit di Indonesia saat ini didominasi oleh penyakit tidak menular
dengan angka mencapai 58% (IHME,2010).

Masalah gizi menyebabkan rendahnya status kesehatan dan gizi


sehingga berpengaruh terhadap rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM), pencapaian pendidikan rendah, dan daya saing bangsa. Status gizi
kurang bahkan buruk menyebabkan kemampuan kognitif menjadi lambat,
sehingga jam kerja menjadi menurun dan tingkat produktivitas juga menurun.
Oleh karena itu, perlu dipastikan untuk setiap anak mendapatkan asupan gizi
yang optimal untuk berinvestasi menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang
berdaya saing. Jika tingkat konsumsi makanan seimbang dan bergizi baik maka
akan meningkatkan status kesehatan yang merupakan salah satu indikator
penting bersama pendidikan dalam menentukan daya saing bangsa.
Sumber :

(BPS), B. P. (2013). Indeks Pembangunan Manusia.


https://www.bps.go.id/subject/26/indeks-pembangunan-
manusia.html#subjekViewTab1.

Budiyanto, K. M. (2011, April 10). Pangan Dan Gizi Sebagai Pilar Pembangun SDM
Manusia. https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/04/10/pangan-dan-gizi-
sebagai-pilar-pembangun-sdm-manusia-3/.

Moeloek, N. F. (2015, Februari 9). PERAN GIZI DALAM MEMBANGUN KUALITAS HIDUP
MANUSIA INDONESIA. http://www.mca-
indonesia.go.id/assets/uploads/media/pdf/Presentasi-Menkes.pdf.

RI, K. (2019, Januari 18). Perbaikan Gizi Bangsa Terus Dioptimalkan.


https://www.depkes.go.id/article/view/19011800004/perbaikan-gizi-bangsa-
terus-dioptimalkan.html.

Anda mungkin juga menyukai