Anda di halaman 1dari 6

Konvensi Penulisan Karya Ilmiah

A. Pengertian Karya Ilmiah


Menurut Hasnun, karya ilmiah adalah karangan yang mengetengahkan hasil
pikiran, hasil pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu, yang disusun menurut
metode tertentu secara sistematis.
Karya ilmiah juga dapat dikatakan tulisan yang membahas masalah tertentu
berdasarkan pengamatan, secara sistematis, dan terarah.
Berdasarkan segi bentuk, yang termasuk karya ilmiah adalah laporan paper,
skripsi, tesis, dan desertasi. Skripsi adalah istilah yang digunakan mahasiswa untuk
menyelesaikan tingkat sarjana. Tesis untuk gelar magister dan desertasi digunakan
untuk memperoleh gelar doktor (Dr.) setelah menyusun karya ilmiah hasil penemuan
yang dipertanggungjawabkan dalam sidang senat guru besar.
Karya ilmiah memiliki ciri tertentu yaitu logis, sistematis, dan objektif. Karya
ilmiah dikatakan logis apabila data, argumen, dan penjelasan yang dikemukakan
diterima oleh akal. Sistematis, setiap permasalahan yang diuraikan disusun secara
teratur, runtut, tidak tumpang tindih. Objektif, artinya alasan, keterangan, penjelasan,
dan uraian-uraian yang dikemukakan sesuai apa adanya.

B. Pemilihan Topik dan Judul dalam Karya Ilmiah


Penulisan karya ilmiah memerlukan kejelian dalam pemilihan topik dan judul
yang tepat. Akhaidah menjelaskan bahwa kegiatan yang mula-mula dilakukan jika
akan menyusun karya ilmiah adalah menentukan topik. Pemilihan topik atau lebih
konkretnya judul, akan menggambarkan tingkat kedalaman dan cakupan dari sebuah
penelitian yang akan dibahas. Bagi pembaca, judul akan dianggap mewaikili bobot
sebuah hasil penelitian yang akan ditulis, bahkan merupakan gambaran mutu tulisan
yang akan digarap.
Kriteria judul yang baik adalah sebagai berikut. Pertama, topik yang diteliti
mengandung masalah yang tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Lebih baik
kalau yang diajukan lebih spesifik, menarik, dan aktual secara akademik dan secara
praktis.
Kedua, belum banyak diteliti orang lain. Kalaupun sudah ada penelitian lain, studi ini
mengambil sisi lain, sisi tertentu, yang selama ini tidak memperoleh perhatian.
Ketiga, diungkapkan dalam kalimat yang sangat sederhana, tetapi mampu
menunjukkan dengan jelas independent variable dan dependent variable-nya.
Keempat, judul harus dapat menunjukkan problematik yang terkandung di dalam tema
yang akan diteliti. Kelima, sebaiknya judul dibuat dengan kalimat ganda. Kalimat
pertama bersifat umum yang kemudian diikuti dengan ungkapan yang menunjukkan
fokus persoalan yang dikaji. Dalam kaitan ini, harus dihindari ungkapan/kalimat yang
mengesankan bersifat snob/bombastis.
Menurut Arikunto menjelaskan bahwa judul penelitian yang lengkap
diharapkan mencakup sifat dan jenis penelitian, objek yang diteliti, subjek penelitian,
lokasi/daerah penelitian, dan tahun/waktu terjadinya peristiwa.

C. Perumusan Masalah dalam Karya Ilmiah


Rumusan masalah dalam penyusunan karya tulis dapat berasal dari berbagai
sumber. Misalnya, dari penelitian, pengamatan, pengamalan, hasil kerja, hasil
1
membaca, hasil telaah buku, atau dari apa yang dirasakan masalah bagi orang lain.
Hal yang terpenting adalah bahwa peneliti/penulis harus memahami betul
permasalahan penelitiannya. Rumusan masalah biasanya ditulis dalam bentuk kalimat
pertanyaan.
Menurut Arikunto, problematika penelitian ilmiah merupakan bagian pokok
dari suatu kegiatan penelitian. Langkahnya disebut perumusan masalah atau
perumusan problematik. Dalam langkah ini peneliti/penulis mengajukan beberapa
pertanyaan terhadap dirinya tentang hal-hal yang akan dicari jawabnya melalu
kegiatan penelitian. Dan dengan singkat disimpulkan bahwa problematik adalah
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, jawabannya akan diperoleh setelah penelitian
selesai dilaksanakan, yaitu pada kesimpulan.

D. Tahap Pengumpulan Data dalam Karya Ilmiah


Hasnun menjelaskan bahwa untuk mendukung karya ilmiah, sejumlah data
harus dikumpulkan. Data dapat diperoleh dari berbagai cara dan sumber. Sumber data
ada dalam buku, majalah, koran, ada juga di lapangan atau tempat tertentu.
Masalah pengumpulan data dalam karya ilmiah Keraf berpendapat ada
bermacam-macam teknik dalam pengumpulan data, antara lain sebagai berikut.
1. Mengadakan wawancara.
2. Mengadakan angket (melalui daftar kuesioner).
3. Mengadakan observasi.
4. Penelitian lapangan.
5. Penelitian kepustakaan. (buku, majalah, atrikel, dan sebagainya).
Sebelum melakukan wawancara, perlu disiapkan daftar pertanyaan yang
disusun sacara sistematis dan terarah. Di samping alat tulis-menulis, alat perekam, dan
alat lain yang dibutuhkan dalam melakukan wawancara juga perlu disiapkan.
Dalam mempergunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan, penanya tidak
semata-mata tergantung dari pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan itu. Bila ada
informasi yang lebih menarik dan perlu diketahui lebih lanjut, maka pencari data kan
mengajukan pertanyaan baru di luar daftar tersebut. daftar pertanyaan atau daftar
kuesioner tetap menjadi panduan, sehingga bila telah jelas apa yang diinginkan, maka
kembali ia mengajukan pertanyaan dari daftar kuesionernya.
Angket dalam pengumpulan data dinilai cukup strategis. Angket yang baik
didukung oleh sejumlah pertanyaan yang terarah dan sistematis. Pertanyaan terarah
dan sistematis apabila permasalahan disusun secara runtut dan tidak tumpang tindih.
Kuncinya memahami masalah dan memiliki perbendaharaan bahasa.
Data dari penelitian pustaka juga tidak begitu sulit. Unutk memperoleh bahan
yang diperlukan, seorang penulis tidak perlu membaca semua buku, majalah, atau
surat kabar yang tersedia pada sebuat perpustakaan biasanya bersifat standar. Sarana
yang dipakai pada semua perpustakaan untuk membantu setiap orang guna
melengkapi bahan yang diperlukan katalog, buku-buku referensi standar, indek dan
lain-lain.

2
E. Teknik Menyusun Kerangka dalam Karya Ilmiah
Kerangka merupakan rancangan yang berasal dari data yang telah
dikumpulkan dan diolah. Karya ilmiah yang disusun berdasarkan hasil seleksi
dan data yang ada.
1. Kerangka Karya Ilmiah
Kerangka merupan rancangan atau garis besar yang bersumber dari bahan-
bahan yang telah dikumpulkan. Bahan yang dikumpulkan tidak selamanya
memiliki bobot yang sama. Oleh sebab itu, sebelum menyusun kerangka
karangan perlu menyeleksi bahan-bahan yang ada.
Menurut Hasnun, tujuan menyusun kerangka karangan adalah sebagai
berikut.
a. Kerangka dapat disusun secara teratur.
b. Tidak akan terjadi pembahasan yang tumpang tindih.
c. Memudahkan penulis untuk menguraikan permasalahan dengan runtut
dan terarah.
d. Membantu penulis berpikir secara sistematis.
2. Sistematika Penulisan
Hasnun menjelaskan bahwa sistematika karya ilmiah sampai sekarang
belum ada keseragaman. Format yang berlaku di sekolah satu berbeda
dengan sekolah lain, perguruan tinggi, atau instasi satu berbeda dengan
yang lain.format karya ilmiah tanpa penelitian juga berbeda dengan format
berdasarkan hasil penelitian. Berikut ini contoh sistematika karya ilmiah
sederhana untuk tingkat SMA.
a. Bagian Awal
Bagian awal dimulai dari halaman judul sampai dengan abstrak
penelitian. Komponen-komponen bagian ini secara rinci dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1) Halam Sampul dan Halaman Judul
Halaman sampul memuat (a) judul, (b) lambang atau logo sekolah,
(c) nama dan nomor siswa, dan (d) nama sekolah.
2) Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan memuat (a) judul karya ilmiah, (b) nama
siswa yang menyusun karya ilmiah beserta nomor induk siswa, (c)
tanda tangan dan nama terang pembimbing, dan (d) kata
persetujuan.
3) Halaman Pengesahan
Halaman ini memuat bukti pengesahan administrasi dan akademik
oleh kepala sekolah. Halaman ini memuat (a) judul karya ilmiah,
(b) nama siswa yang menyiapkan karya ilmiah, (c) kalimat
pengesahan beserta tanggal, bulan, dan tahun, (d) tanda tangan dan
nama terang kepala sekolah serta cap stempel.
4) Abstrak

3
Abstrak disusun dengan komponen-komponen: (a) nama siswa,
ditulis dari belakang terdiri atas dua bagian nama, (b) tahun
pembuatan, (c) judul karya ilmiah, (d) kata Karya Ilmiah ditulis
miring, (e) nama kota, (f) nama sekolah, (g) kata ABSTRAK, (h)
penulisan isi abstrak tersebut dituangkan dalam tiga paragraf
dengan spasi tunggal.
5) Kata Pengantar
Kata pengantar memuat informasi umum atau uraian singkat
tentang maksud penulisan karya ilmiah, harapan penulis terhadap
penelitian, dan penyampaian rasa terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah berjasa dalam karya ilmiah.
6) Daftar Isi
Daftar isi memuat secara rinci isi keseluruhan karya ilmiah beserta
letak nomor halamannya, mulai dari halaman judul sampai dengan
lampiran. Komponen isi karya ilmiah dicantumkan dalam daftar isi
antara lain meliputi judul-judul bab dan subbab. Penulisan daftar isi
harus mempertahankan konsistensi dalam pencantuman komponen-
komponen itu.
7) Daftar Tabel dan Halaman Gambar (Jika Ada)
Daftar tabel dan halaman gambar berisi nomor urut halaman
tempat tabel dan gambar tersebut disajikan. Tiap-tiap jenis
dikelompokkan dan diberi nomor urut tersendiri.
b. Bagian Tengah
Bagian tengah sistematika penulisan terdiri atas isi karya ilmiah dan
daftar pustaka.
1) Bab I Pendahuluan
a) Latar belakang masalah, berisi uraian tentang hal-hal yang
melatarbelakangi timbulnya masalah.
b) Identifikasi masalah, berisi berbagai masalah yang dapat
dikenali atau muncul yang berkaitan degan judul karya ilmiah.
c) Pembatasan masalah, berisi masalah yang akan dibahas.
d) Perumusan masalah, beberapa masalah yang telah ada pada
pembatas masalah dirumuskan dengan kalimat tanya.
e) Tujuan penelitian, berisi penjelasan secara spesifik tujuan atau
hal-hal yang ingin dicapai melalui penelitian.
f) Manfaat penelitian, berisi manfaat penelitian berkaitan dengan
penerapan hasil penelitian, untuk semuanya.
2) Bab II Kajian Pustaka
Bab ini membahas tiga hal penting sebagai berikut.
a) Kerangka Teoretik
Diuraikan berbagai teori yang mendukung permasalahan yang
diajukan. Uraian dapat mengambil dari buku dengan
berpedoman pada format karya ilmiah.
b) Kerangka Pemikiran

4
Dari berbagai teori yang dikemukakan dalam kerangka teoretik,
kemudian ditentukan suatu kerangka berpikir yang digunakan
dalam peneleitian.
c) Hipotesi (Jika Ada)
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap hasil
penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris.
3) Bab III Metode Penelitian
a) Subjek dan Objek
Subjek adalah semua benda, individu, atau hal yang akan
diteliti. Objek merupakan bagian dari subjek yang memiliki ciri
yang dimiliki oleh subjek.
b) Metode Pengumpulan Data
Berisi cara yang digunakan untuk memperoleh data yang
digunakan dalam penelitian.
c) Alat Penelitian
Alat penelitian berupa alat-alat yang digunakan untuk
meperoleh data. Alat data ini dapat berupa kartu data, angket,
kuesioner, dll.
d) Metode Analisis Data
Penggunaan metode analisis data ini disesuaikan dengan
metode yang akan digunakan untuk membahas hasil penelitian.
4) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
a) Hasil Penelitian
Berisi hasil-hasil penelitian yang diperoleh peneliti disertai
data-data pendukung.
b) Pembahsan
Bagian ini membahas pada penelitian yang telah disajikan pada
subbab di atas kemudian diadakan pembahasan.
5) Bab V Simpulan
a) Simpulan
Simpulan diambil berdasarkan hasil penelitian dan sejalan
dengan perumusan masalah. Diuraikan secara ringkas, jelas,
padat, dan sistematis, serta dalam bahasa yang komunikatif
tentang penemuan-penemuan yang diperoleh dalam penelitian.
b) Saran
Saran dirumuskan secara lugas, operasional, dan relevan
dengan temuan-temuan penelitian.
6) Daftar Pustaka
Berisi daftar semua pustaka yang dijadikan acuan atau pegangan,
serta landasan penelitian. Daftar pustaka disusun atas dasar
alfabetis nama pengarang tanpa nomor urut. Berisi: (a) nama
pengarang, (b) tahun terbit, (c) judul buku, (d) tempat penerbitan,
dan (e) nama penerbit.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir memuat semua lampiran yang berupa dokumen atau bahan
yang digunakan untuk menunjang penyusunan karya ilmiah. lapiran dipilih

5
bahan sedemikian rupa sehingga bahan-bahan yang relevan saja yang
dilampirkan. Sebelum meulai menulis karya ilmiah, seseorang terlebih
daulu harus membuat kerangka karya tulis ilmiah ini.

Anda mungkin juga menyukai