Materi:
Karya Ilmiah
DISUSUN OLEH
KHUSNUL FATONAH, M.PD.
PENDAHULUAN
Dalam modul 8 ini, mahasiswa akan memperoleh informasi seputar penulisan
karya ilmiah. Beberapa hal yang akan dijelaskan dalam modul ini adalah konsep dasar
karya ilmiah, tahap-tahap penyusunan karya ilmiah, sistematika penulisan karya
ilmiah, serta teknik pengutipan dan penulisan daftar pustaka.
Keterampilan menulis ilmiah sangat penting bagi mahasiswa, baik dalam
rangka mengerjakan tugas-tugas perkuliahan maupun sebagai persiapan untuk
memasuki dunia kerja. Melalui karya ilmiah juga mahasiswa akan berlatih untuk
berpikir ilmiah. Penulisan karya ilmiah juga harus memperhatikan prinsip-prinsip
umum yang mendasari penulisan karya ilmiah, seperti objektif, prosedur atau
penyimpulan penemuan dilakukan dengan penalaran induktif dan deduktif, serta
rasional dalam membahas data-data hasil penelitian.
Tidak semua tulisan dikategorikan sebagai karya ilmiah. Beberapa contoh
tulisan yang termasuk karya ilmiah adalah artikel ilmiah, makalah, skripsi, tesis,
disertasi, dan laporan. Dalam pembelajaran kali ini, mahasiswa akan diarahkan untuk
membuat salah satu dari jenis karya ilmiah tersebut, yakni makalah. Jika dilihat
berdasarkan bentuknya, makalah adalah bentuk yang paling sederhana di antara karya
tulis ilmiah lainnya (Arifin, 2008).
Diharapkan setelah membaca modul ini, mahasiswa memiliki keterampilan
dalam menulis ilmiah, khususnya makalah. Adapun hasil akhir yang diharapkan setelah
mahasiswa mempelajari materi ini adalah mahasiswa mampu menulis makalah dengan
memperhatikan sistematika ilmiah dan kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Dalam karya tulis, kutipan memiliki beberapa fungsi, di antaranya (1) untuk
menunjang fakta, konsep, gagasan, atau untuk memberikan informasi tentang sumber
data, gagasan, dan hal-hal lain yang relevan (catatan acuan), (2) untuk memberikan
penjelasan tambahan tentang suatu masalah yang dikemukakan dalam teks atau untuk
menjelaskan definisi istilah secara cermat (catatan kaki). Secara umum, kutipan terbagi
atas dua macam, yakni kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
1) Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata
demi kata atau kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli (Keraf, 1994). Kutipan
langsung ada yang merupakan kutipan langsung pendek dan kutipan langsung
panjang. Penulisan kutipan langsung pendek dapat dilakukan dengan
mengintegrasikan kutipan itu ke dalam paragraf penulis di antara tanda petik (“…”)
sebagai bagian terpadu dalam teks. Hal itu dapat dilihat pada contoh berikut.
Sebagai salah satu keterampilan berbahasa, Priyatni dan Nurhadi (2017: 10)
mengatakan, “Membaca adalah kegiatan berpikir dan bernalar yang melibatkan
kegiatan: mengenali, menginterpretasi, menilai, menalarkan bahkan
memecahkan berbagai persoalan sehingga keterlibatan daya nalar menjadi
sangat dominan”.
Sementara itu, kutipan langsung panjang adalah kutipan yang panjangnya lebih dari
lima baris (Arifin, 2019). Namun, batasan kutipan pendek dan panjang ini sangat
beragam. Mukhadis (2002: 47) memberi batasan kutipan panjang, yakni 40 kata atau
lebih, sedangkan Hidayat (2001: 63) memberi batasan bahwa kutipan panjang
adalah lebih dari tiga baris aslinya.
Contoh 2:
Tombol navigasi adalah tombol yang digunakan oleh pembaca blog untuk
memudahkan mereka dalam mendapatkan berbagai informasi yang ada pada blog
Anda. (Teks Asli)
a. Nama Penulis
Dalam daftar pustaka, nama penulis yang dituliskan lebih dahulu adalah nama
belakang penulis kemudian dilanjutkan dengan tanda koma (,) lalu cantumkan
nama depan dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut merupakan
karya dari dua penulis atau lebih, hanya penulis pertama yang urutan namanya
dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada setelahnya dengan urutan yang
sesuai nama aslinya. Jika penulis buku tiga orang atau lebih, cara
menuliskannya adalah nama penulis pertama dibalik dan diikuti dengan
singkatan dkk. (dan kawan-kawan) atau et.al (et alii) yang berarti dan kawan-
kawan atau dan lain-lain. Jika buku tersebut disusun oleh seorang editor, di
belakang nama pengarang tersebut ditulis kata Editor. Gelar kesarjanaan tidak
dtuliskan dalam daftar pustaka, tetapi gelar keturunan masih dapat dipakai.
b. Tahun
Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang, dipisahkan oleh titik dan diakhiri
dengan titik. Jika terdapat dua buku yang ditulis oleh seorang pengarang, tetapi
tahun terbitnya tidak sama, penyusunan urutannya berdasarkan tahun terbit
terlebih dahulu. Jika dua buku yang diacu itu ditulis oleh seorang penulis dalam
tahun yang sama, di belakang tahun itu harus dibubuhkan huruf a dan b sebagai
pembeda. Urutannya diutamakan pada huruf pertama judul buku. Jika buku itu
tidak bertahun, di belakang nama pengarang dicantumkan ungkapan “Tanpa
Tahun”.
Contoh:
Sulaiman. Tanpa Tahun.
c. Judul buku
Judul buku ditulis dengan huruf miring (italic). Jika buku tersebut belum
dipublikasikan, seperti skripsi, tesis, atau disertasi, penulisan judul diapit oleh
tanda petik (“…..”).
2) Jurnal
Penulisan daftar pustaka yang sumbernya dari jurnal tidak jauh berbeda dari yang
sumbernya buku. Dalam jurnal terdapat judul jurnal, volume, dan halaman. Cara
menuliskan daftar pustaka dari sumber jurnal adalah nama pengarang (dibalik), tahun
terbit, judul artikel (menggunakan tanda petik), nama jurnal (ditulis miring), volume
jurnal, nomor jurnal, dan halaman.
Contoh:
Lukitaningsih, A. 2013. “Iklan yang Efektif sebagai Strategi Komunikasi
Pemasaran”. Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan, 13(2), 116—129.
3) Majalah
Urutan unsur-unsur dalam penulisan daftar pustaka dari sumber acuan majalah
adalah nama pengarang, tahun terbit, judul artikel (diberi tanda petik), nama majalah
(ditulis miring) dan didahulukan kata dalam, nomor majalah, bulan terbit dan tahun
penerbitan keberapa yang ditempatkan dalam tanda kurung dengan dibatasi tanda
koma, dan tempat terbit.
Contoh:
Semiawan, Conny. 1989. “Perkembangan Sikap Persahabatan pada Anak-Anak”.
Dalam Pertiwi 83. (Juni, III). Jakarta.
4) Surat kabar
Urutan yang dicantumkan pada daftar pustaka dengan acuan surat kabar adalah
nama pengarang, tahun terbit, judul artikel (diberi tanda petik), nama surat kabar
(ditulis miring) dan didahului kata dalam, tanggal terbit, dan tempat terbit.
Contoh:
Simanungkalit, Tohap. 2006. “Masih Belajar di Tingkat Dua Demokrasi Kita”. Dalam
Prioritas. 4 Mei 2006. Jakarta.
5) Antologi
Urutan penulisan daftar pustaka dari sumber antologi adalah nama pengarang, tahun
terbit, tempat terbit, dan nama penerbit.
Contoh:
Junus, Umar. 2005. “Kebudayaan Minangkabau”. Dalam Koentjaraningrat (Editor).
Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
6) Terjemahan
Urutan penulisan daftar pustaka dari sumber terjemahan adalah nama penerjemah,
tahun terjemahan, judul buku terjemahan, diterjemahkan dari pengarang asli, tahun
buku asli, judul buku asli, kota buku terjemahan, dan penerbit buku terjemahan.
Contoh:
Salim, Agus. 2009. Penulisan Makalah Ilmiah dan Laporan. Diterjemahkan dari W.P.
Jones. 2000. Writing Scientific Papers and Reports. Jakarta: Djambatan.
7) Internet
Jika sumber acuannya berupa internet, urutan pencantuman sesuai alamat internet
tersebut (URL) dengan ditambahkan tanggal, bulan, tahun, dan waktu ketika
mengakses data tersebut.
Contoh:
https://www.studiobelajar.com/penulisan-daftar-pustaka/, diakses pada 25 April 2021,
pukul 10.00 WIB.
LATIHAN
Kerjakan soal latihan berikut dengan baik dan benar!
1. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan karya ilmiah? Jelaskan!
2. Buatlah draft/ kerangka karya ilmiah sesuai dengan program studi Anda masing-
masing!
RANGKUMAN
Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis
menurut metodologi penulisan yang baik dan benar serta mengandung kebenaran yang
dapat dibuktikan secara empiris. Salah satu jenis karya ilmiah yang sering dibuat oleh
mahasiswa adalah makalah. Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang
suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan
disertai analisis yang logis dan objektif.
Sebelum menulis makalah, penulis perlu memperhatikan tahap-tahap penyusunan
makalah, yaitu (a) persiapan, (b) pengumpulan data, (c) pengorganisasian dan
pengonsepan, (d) pemeriksaan/ penyuntingan konsep, (e) penyajian/ pengetikan
(Arifin, 2019). Secara umum, sistematika penulisan makalah terdiri atas tiga bagian,
yaitu bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri atas kulit luar,
halaman judul, halaman pengesahan (jika diperlukan), halaman penerimaan (jika
diperlukan), prakata, daftar Isi, daftar tabel, grafik, bagan, dan gambar (jika ada), serta
daftar singkatan dan lambang (jika ada). Bagian tengah (inti) terdiri atas bab
pendahuluan, bab analisis/ pembahasan, dan bab simpulan. Sementara pada bagian
terakhir terdiri atas daftar pustaka, indeks (jika diperlukan), dan lampiran (jika
diperlukan). Agar lebih jelas, berikut akan diuraikan tiap-tiap dari bagian tersebut.
Dalam menulis karya ilmiah, hal lain yang perlu diperhatikan adalah penulisan
kutipan dan daftar pustaka. Secara umum, kutipan terbagi atas dua macam, yakni
kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung berkaitan dengan
pengambilan secara lengkap kata/ kalimat dari sebuah teks asli. Kutipan tidak langsung
berkaitan dengan pengambilan salah satu sumber dengan menggunakan gaya bahasa
dan pola penyajian ala penulis. Sementara dalam daftar pustaka, beberapa sumber yang
dapat dijadikan acuan antara lain buku, jurnal, majalah, surat kabar, antologi,
terjemahan, dan sumber internet. Sumber-sumber acuan tersebut tentu memiliki
perbedaan untuk dijadikan daftar pustaka.
TES OBJEKTIF
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memilih jawaban yang benar!
1. Karya tulis yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan
yang baik dan benar dengan memperhatikan ciri-ciri dan syarat yang telah
ditentukan disebut...
A. Proposal Penelitian
B. Skripsi
C. Disertasi
D. Tesis
E. Karya ilmiah
3. Di dalam buku yang berjudul Disiplin Berbahasa Indonesia yang ditulis oleh
Ramlan Gani dan terbit pada tahun 2010, di halaman 151 tertulis, “Karangan ilmiah
merupakan representasi hasil pemikiran penulis atas suatu objek kajian kepada
objek pembaca melalui bahasa tulis dengan mengikuti sistematika dan kaidah
penulisan ilmiah”.
Penulisan kutipan yang tepat berdasarkan ilustrasi tersebut adalah….
A. Bagi Gani (Gani, 2010: 151), “Karangan ilmiah merupakan representasi hasil
pemikiran penulis atas suatu objek kajian kepada objek pembaca melalui bahasa
tulis dengan mengikuti sistematika dan kaidah penulisan ilmiah”.
B. Gani mengatakan bahwa karangan ilmiah merupakan representasi hasil
pemikiran penulis atas suatu objek kajian kepada objek pembaca melalui bahasa
tulis dengan mengikuti sistematika dan kaidah penulisan ilmiah (Gani, 2010:
151).
C. “Karangan ilmiah merupakan representasi hasil pemikiran penulis atas suatu
objek kajian kepada objek pembaca melalui bahasa tulis dengan mengikuti
sistematika dan kaidah penulisan ilmiah” (Gani, 2010: 151)
D. Gani (2010, 151) berkata, karangan ilmiah merupakan representasi hasil
pemikiran penulis atas suatu objek kajian kepada objek pembaca melalui bahasa
tulis dengan mengikuti sistematika dan kaidah penulisan ilmiah.
E. “Karangan ilmiah merupakan representasi hasil pemikiran penulis atas suatu
objek kajian kepada objek pembaca melalui bahasa tulis dengan mengikuti
sistematika dan kaidah penulisan ilmiah” (Gani, Disiplin Berbahasa Indonesia,
2010: 151).
4. Cermati dokumen berikut.
Nama pengarang : Saifudin Firdaus dan Dewiana
Judul artikel : Memahami Lebih dalam Kesehatan Holistik untuk Daya Tahan
Tubuh Optimal
Nama jurnal : Jurnal Kesehatan Masyarakat
Vol. : 14
No. :4
Halaman : 49—61.
Tahun terbit : 2015
Tempat terbit : Jakarta
Rina hendak memasukkan kutipan tersebut ke dalam karya tulis yang dibuatnya.
Penulisan kutipan langsung yang paling tepat adalah…
A. Menurut Fransisca (2008:19), tanaman yang ditanam dengan cara hidroponik
pada prinsipnya tidak boleh kekurangan air.
B. Menurut Prasasti (2008:19), tanaman yang ditanam dengan cara hidroponik
pada prinsipnya tidak boleh kekurangan air.
C. Tanaman yang ditanam dengan cara hidroponik pada prinsipnya tidak boleh
kekurangan air (Prasasti, 2008:19).
D. “Tanaman yang ditanam dengan cara hidroponik pada prinsipnya tidak boleh
kekurangan air” (Fransisca, 2008:19).
E. “Tanaman yang ditanam dengan cara hidroponik pada prinsipnya tidak boleh
kekurangan air” (Prasasti, 2008:19).
9. Seseorang akan mengembangkan karangan yang bertema Mengurangi Dampak
Negatif Smartphone pada Anak dengan kerangka karangan berikut.
1) Saran bagi orang tua dalam mengurangi dampak negative smartphone pada
anak.
2) Pentingnya mengatasi dampak negatif smartphone
3) Langkah-langkah mengatasi dampak negatif smartphone
4) Sarana yang menunjang untuk mengatasinya
5) Kurangnya pengetahuan orang tua tentang dampak negatif smartphone pada
anak
Urutan kerangka yang paling tepat untuk tema karangan di atas adalah…
A. 5, 1, 2, 4, 3
B. 2, 4, 5, 3, 1
C. 5, 2, 4, 3, 1
D. 2, 3, 4, 5, 1
E. 4, 5, 2, 1, 3
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E Zaenal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Akademika Pressindo.
Arifin, E Zaenal. 2019. Dasar-Dasar Penulisan Karya Ilmiah.Jakarta: Grasindo.
Ermanto dan Emidar. 2019. Bahasa Indonesia: Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Depok: Raja Grafindo Persada.
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Flores: Nusa Indah.
Suyatno dkk. 2014. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi:Membangun Karakter
Mahasiswa melalui Bahasa. Bogor: IN Media.
Suandi, I Nengah dkk. 2018. Keterampilan Berbahasa Indonesia Berorientasi
Integrasi Nasional dan Harmoni Sosial. Depok: Raja Grafindo Persada.