Anda di halaman 1dari 8

DEFINISI KARYA TULIS ILMIAH MENURUT AHLI

 Menurut Munawar Syamsudin (1994), tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas
suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode
penyajian tertentu secara utuh, teratur dan konsisten.
 Menurut Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah
terdiri atasbeberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal
ragam karya ilmiahseperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
 Menurut Eko Susilo, M. (1995:11) Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai
dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian
dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/
keilmiahannya.
 Menurut buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi
disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan
hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan
jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
 Menurut Brotowidjoyo (1985: 8-9) mengatakan bahwa “karangan ilmiah adalah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar”.
 Menurut Wahyu (2001: 61) mengatakan bahwa “suatu karangan dapat dikatakan ilmiah
jika ia mengungkapkan suatu permasalahan dengan metode ilmiah”.
 Menurut Maryadi dalam Harun, dkk (2001: 14) mendefinisikan karya ilmiah yaitu
“suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu permasalahan tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah keilmuan”
 Menurut Dwiloka dan Riana, (2005:1-2) Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya
seorang ilmuwan( yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperolehnya melalui kepustakaan,kumpulan
pengalaman, penelitian, dan pengetahuan oranglain sebelumnya.
 Menurut jones (1960), dari pengertiannya karya ilmiah dibagi dua, yakni karya ilmiah
dan karya ilmiah populer. Karya ilmiah ada lah karya ilmiah yang ditujuan kepada
masyarakat tertentu atau professional yang biasanya bersifat karya ilmiah tinggi.
Sedangkan kara ilmiah popular adalah karya ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat
umum.

LANGKAH – LANGKAH PENULISAN KARYA ILMIAH

A. TAHAP PERSIAPAN

1. Memilih Topik dan Tema

Topik (bahasa Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang
hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik pembicaraan. Topik
adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan.
Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik adalah bidang medan
atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian.
Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti
tentang topik yang akan ditulis. Topik yang memang masih terlalu luas harus
dibatasi menjadi sebuah tema.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :


a Isu-isu yang masih hangat.
b Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional.
c Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan
permasalahan politik, pendidikan, agama, dan lain-lain.
d Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot.

2. Mengumpulkan Bahan
Setelah memilih topik dan menentukan tema penulisan, penulis mulai
mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak maupun
elektronika. Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan dengan
topik dan tema yang akan ditulis. Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan
cara membaca atau mempelajari bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi
bahan. Bahan yang sudah terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan untuk
memperkaya pengetahuan penulis dan sebagai landasan teoretis dari karya tulis
tersebut.
3. Survei Lapangan
Langkah ini adalah melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti.
Menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah.
Langkah ini merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian.

4. Membangun Bibliografi
Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman
tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik
berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan
bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah
buku/pustaka yang pernah diterbitkan.

Unsur-Unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya :


a Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap
b Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
c Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor
jilid buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
d Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama
majalah, atau surat kabar, tanggal dan tahun.

Penyusunan Bibliografi :
a. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.
b. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan
dalam urutan abjad.
c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk
refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi
diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun,
jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap
pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.
5. Menyusun Hipotesis
Langkah ini adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari
obyek penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika
Anda mengamati obyek penelitian.

6. Menyusun Rancangan Penelitian


Merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan. Menyusun
rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah-langkah menulis karya
ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.

7. Melaksanakan Percobaan Berdasarkan Metode yang Direncanakan


Langkah ini merupakan kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk
percobaan terkait penelitian yang dilakukan. Anda lakukan percobaan yang
signifikan dengan obyek penelitian

8. Melaksanakan Pengamatan dan Pengumpulan Data


Setelah melakukan percobaan atas obyek penelitian dengan metode yang
direncanakan, maka selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap obyek
percobaan yang dilakukan tersebut.

9. Menganalisis dan Menginterpretasikan Data


Langkah ini menganalisa dan menginterpretasikan hasil pengamatan yang
sudah dilakukan. Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang
terjadi pada saat pengamatan. Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti
dan memperkirakan apa yang terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.

10. Merumuskan Kesimpulan dan Teori


Langkah ini merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang
terjadi selama percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterpretasian
data. Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang
didapatkan dari proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan
penginterpretasian terhadap obyek penelitian.
B. TAHAP PROSES PENULISAN

Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan


pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.

1. Tahap Pra Penulisan

a. Pemilihan dan pembatasan topik


b. Merumuskan tujuan
c. Mempertimbangkan bentuk karangan
d. Mempertimbangkan pembaca
e. Mengumpulkan data pendukung
f. Merumuskan judul
g. Merumuskan tesis
h. Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline 

2. Tahap Penulisan Draf

a. Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.


b. Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
c. Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada
aspek-aspek  mekanik.

3. Tahap Revisi

a. Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan,


pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
b. Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi
pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan
memperhatikan reaksi, komentar/masukan.

4. Tahap Penyuntingan

a. Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.


b. Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang
lain.
c. Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca,
istilah, kosakata, format karangan.

5. Tahap Publikasi

a. Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
b. Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

C. TAHAP EVALUASI

Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil
dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus
tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu
ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang
peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa
menghilangkan esensinya.

Ada lima kriteria yang bisa kita gunakan untuk mengevaluasi setiap bagian dari
menulis sebagai berikut :

Fokus.

Apa yang Anda menulis tentang? Apa klaim atau tesis Anda membela? Kriteria
ini adalah yang luas, berkaitan dengan konteks, tujuan, dan koherensi dari sepotong
tulisan. Apakah topik Anda sesuai untuk tugas? Apakah Anda tetap pada topik itu
atau terlena pada garis singgung tidak membantu? Apakah Anda berfokus terlalu teliti
atau terlalu banyak? Misalnya, esai tentang Perang Saudara Amerika pada umumnya
mungkin terlalu luas untuk esai perguruan tinggi yang paling. Anda mungkin akan
lebih baik menulis tentang pertempuran tertentu, umum, atau kejadian.

Pembangunan.

Pembangunan berkaitan dengan rincian dan bukti. Apakah Anda menyediakan


cukup bahan pendukung untuk memenuhi harapan pembaca Anda? Sebuah laporan
penelitian yang tepat, misalnya, biasanya mencakup banyak referensi dan kutipan
untuk banyak karya lain yang relevan beasiswa. Sebuah deskripsi lukisan mungkin
akan mencakup rincian tentang, komposisi penampilan, dan bahkan mungkin
informasi biografis tentang seniman yang melukisnya. Memutuskan apa rincian untuk
menyertakan tergantung pada penonton dimaksudkan sepotong. Sebuah artikel
tentang kanker ditujukan untuk anak-anak akan terlihat sangat berbeda dari satu
ditulis untuk warga senior.

Organisasi

Organisasi, sering disebut “pengaturan,” menyangkut ketertiban dan tata letak


kertas. Secara tradisional, kertas dibagi menjadi, tubuh kesimpulan pengenalan, dan.
Paragraf terfokus pada gagasan utama tunggal atau topik (kesatuan), dan transisi di
antara kalimat dan paragraf yang halus dan logis. Sebuah rambles kertas kurang
terorganisir, melayang di antara topik yang tidak berhubungan dengan cara
serampangan dan membingungkan.

Gaya

Gaya secara tradisional berkaitan dengan kejelasan, keanggunan presisi, dan.


Sebuah stylist yang efektif tidak hanya mampu menulis dengan jelas untuk penonton,
tetapi juga bisa menyenangkan mereka dengan bahasa menggugah, metafora, irama,
atau kiasan. Penata Efektif bersusah payah tidak hanya untuk membuat titik, namun
untuk membuatnya dengan baik.

Konvensi

Kriteria ini meliputi tata bahasa, mekanik, tanda baca, format, dan isu-isu lain
yang ditentukan oleh konvensi atau aturan. Meskipun banyak siswa berjuang dengan
konvensi, pengetahuan tentang di mana untuk menempatkan koma dalam sebuah
kalimat biasanya tidak sepenting apakah kalimat yang berharga untuk menulis di
tempat pertama. Namun demikian, kesalahan yang berlebihan dapat membuat bahkan
seorang penulis brilian tampak ceroboh atau bodoh, kualitas yang jarang akan
terkesan pembaca seseorang.
DAFTAR PUSTAKA

 www.gurupendidikan.com/6-pengertian-tujuan-dan-manfaat-karya-ilmiah-menurut-
para-ahli/
 dilihatya.com/992/pengertian-karya-ilmiah-menurut-para-ahli
 oky-d-ace.blogspot.co.id/2012/12/langkah-langkah-dalam-penulisan-karya.html
 yanhasiholan.wordpress.com/2013/01/14/langkah-langkah-penulisan-karya-ilmiah/

Anda mungkin juga menyukai