Anda di halaman 1dari 4

Hasil Diskusi Kelompok 7 (Tata Penulisan Karya Tulis Ilmiah)

 Listya Devi Utami_2305010072_39


 Titin
 Puja Rahmatika Lingga Putri_5403422054_195

Pengertian Karya Tulis Ilmiah


Menurut Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi, pengertian karya ilmiah adalah
serangkaian kegiatan penulisan yang berlandaskan pada hasil penelitian yang disusun secara
sistematis mengikuti metodologi ilmiah, yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban ilmiah
dari suatu permasalahan.
Karya ilmiah sebagai karya tulis yang dibuat dengan prinsip ilmiah, menurut data dan fakta
(observasi, eksperimen, kajian pustaka). Dalam karya ilmiah harus berisi data, fakta, dan
solusi mengenai masalah yang diangkat. Karya ilmiah yang dihasilkan seorang penulis harus
menaati bagian-bagian penting dalam kaidah kepenulisan karya ilmiah, seperti menggunakan
bahasa yang formal, baku, sesuai teori, dan fakta yang ada di lapangan.

Perbedaan Karya Tulis Ilmiah dan Karya Tulis Non Ilmiah


Karya Tulisan ilmiah merupakan sebuah karangan yang menjelaskan sebuah pendapat, hasil
dari pengamatan, tinjauan dan penelitian dalam bidang tertentu yang disusun menurut metode
tertentu dengan sistematika penulisan, bahasanya sesuai kaidah dan kebenaran isinya dapat di
pertanggung jawabkan. Karya tulis ilmiah juga didasarkan atas pengetahuan, sikap dan cara
berpikir keilmuan yang disajikan secara utuh, teratur dan konsisten. Contoh dari karya tulis
ilmiah ini adalah Makalah, Skripsi, Jurnal, Tesis dan Disertasi.
Karya tulis non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan pengetahuan dan pengalaman
sehari-hari secara pribadi. Subjektif, tidak didukung fakta umum, biasanya menggunakan
gaya bahasa yang popular atau biasa—tidak terlalu formal, akan tetapi karya tulis non ilmiah
juga dapat ditulis dengan menggunakan bahasa formal., tergantung pada konsep yang
digunakan oleh penulis. Dongeng, Novel, Cerpen, Drama, dan Roman adalah contoh karya
tulis non ilmiah.
Karakteristik Penulisan Karya Tulis Ilmiah:
1. Mengacu Kepada Teori: Ini berarti bahwa karya ilmiah harus mengandung teori yang
digunakan sebagai dasar pemikiran atau acuan untuk menyelesaikan masalah. Fungsi
teori adalah sebagai berikut: a. Menjelaskan, menerangkan, mengekspos, dan
mendeskripsikan suatu gejala; b. Mendukung dan mendukung pendapat penulis.
2. Berdasarkan Fakta: Artinya, semua informasi yang ditemukan dalam karya ilmiah
harus benar, akurat, dan nyata.
3. Logis: Ini berarti bahwa setiap kesimpulan dalam karya ilmiah selalu dapat diperiksa,
diperiksa, dan diungkapkan alasan-alasannya. Ini dianggap rasional, logis, dan dapat
diterima akal.
4. Tujuan: Keterangan dalam karya ilmiah tidak pernah subjektif, selalu benar, dan tidak
dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau kelompok.
5. Sistematis berarti tulisan dan diskusi ilmiah disajikan secara runtun, teratur,
kronologis, dan sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku.
6. Sahih/Valid: Ini berarti bahwa karya ilmiah, baik bentuknya maupun isiannya, sudah
sah dan sesuai dengan aturan ilmiah yang berlaku.
7. Dalam karangan ilmiah, semua informasi dijelaskan dengan jelas dan rinci sehingga
pembaca tidak memiliki pertanyaan atau keraguan.
8. Saksama: Ini berarti bahwa penyajian maupun pembahasan dalam karya ilmiah harus
dilakukan dengan cermat, teliti, dan sangat hati-hati untuk menghindari kesalahan apa
pun.
9. Tuntas: Istilah "tuntas" mengacu pada fakta bahwa sebuah karya ilmiah harus
membahas masalah secara mendalam. Oleh karena itu, pokok masalah harus dibatasi
supaya karangan ilmiah dapat dianggap tuntas.
10. Bahasanya Baku: Ini berarti bahwa bahasa dalam karangan ilmiah harus
menggunakan bahasa yang baku dan sesuai dengan bahasa yang digunakan sebagai
standar untuk penggunaan bahasa yang benar.
11. Penulisan Sesuai dengan Peraturan Standar (Nasional/Internasional)

Sistematika penulisan karya tulis ilmiah


A. Pendahuluan: Pendahuluan dimaksudkan untuk membawa pembaca ke inti
pembahasan. Setelah membaca bagian pendahuluan, pembaca sudah mengetahui
pokok bahasan dan cara penyajiannya. Laporan pendahuluan penelitian mencakup:
1) latar belakang masalah,
2) identifikasi masalah,
3) rumusan masalah,
4) tujuan pembahasan,
5) teori yang digunakan,
6) sumber data,
7) metode dan teknik yang digunakan, dan biasanya dilengkapi dengan penyajian
sistematis.
a. Latar Belakang Masalah
1) Argumen tentang pentingnya diskusi masalah atau alasan yang mendorong
pemilihan topik.
2) Telaah atau komentar tentang karya ilmiah sebelumnya yang berkaitan dengan
masalah yang dibahas.
3) Manfaat praktis dari hasil diskusi dalam karya ilmiah.
4) Originalitas dan kemutakhiran penelitian.
5) Menjelaskan masalah utama secara jelas dan jelas dalam bentuk pertanyaan
atau pernyataan yang dapat membangkitkan perhatian pembaca
b. Identifikasi Masalah
1) Pengemukaan masalah yang dicatat dan diidentifikasi dari fenomena yang
terjadi di lapangan.
2) Ditulis dalam bentuk pernyataan.
3) Dipresentasikan dalam bentuk angka.
4) Permasalahan yang diidentifikasi dimulai dari globus dan naik hingga
mencapai masalah yang akan diteliti.
c. Rumusan masalah memberikan penjelasan tentang:
1) Batas-batas masalah yang dibahas.
2) Detail masalah yang dibahas.
3) Disampaikan dalam bentuk kalimat interogatif.
4) Pertanyaan harus memiliki solusi atau pemecahan.
d. Tujuan Pembahasan
1) Upaya utama yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah.
2) Tingkat signifikan dari hasil yang diharapkan dicapai.
3) Berhubungan langsung dengan rumusan masalah yang dibahas.
e. Ruang lingkup kajian memberikan penjelasan tentang:
1) Pteori yang dapat digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah dan
jalan analisis.
2) Alasan mengapa teori tersebut dipilih, serta manfaat dan kekurangan teori
tersebut.
f. Sumber Data menjelaskan standar untuk jumlah, kualitas, dan relevansi dengan
diskusi.
g. Metode dan Teknik Pengungkapan:
1) Metode yang digunakan, seperti deskriptif, komparatif, atau eksperimental.
2) Teknik pengumpulan data, seperti wawancara, observasi, dan kuesioner.
h. Sistematika Penyajian (Jika Ada)
1) Disampaikan dalam bentuk teks, uraian, atau paragraph.
2) Menampilkan urutan item yang dimuat dalam karya ilmiah, mulai dari
pendahuluan hingga daftar pustaka, serta, jika perlu, lampiran dan indeks.
2. Isi: Bagian utama karya ilmiah ini menguraikan masalah utama yang
dibahas. Pembaca harus dapat memahami setiap langkah dan pembahasan
secara keseluruhan melalui penjelasan yang diberikan di bagian ini. Selain itu,
bagian isi ini harus menunjukkan bahwa materi yang dibahas lengkap, tepat,
dan eksplisit

B. Panjang lebar uraian harus proporsional dengan pentingnya masalah. Bergantung pada
seberapa luas masalah yang dibahas, setiap bab dapat terdiri dari lebih dari satu bab.
Jika ada lebih dari satu bab, judul bab masing-masing mencerminkan masalah utama
yang dibahas (lihat Lampiran). Dalam makalah ilmiah, kata "BAB" dan bagian-
bagiannya tidak perlu dimasukkan langsung ke dalam anak-anak bab isi.
1. Uraian masalah yang dibahas.
2. Analisis dan interpretasi
3. Ilustrasi atau contoh.
4. Tabel, bagan, atau gambar (jika ada).

C. Penutup: Kesimpulan dan rekomendasi ada di bagian penutup. Simpul merangkum


pernyataan-pernyataan akhir dari analisis atau diskusi yang dilakukan di bab-bab isi.
Permasalahan yang dibahas di awal dijawab dalam kesimpulan. Simpulan bukan
ringkasan. Pernyataan simpulan dapat berupa esai (uraian) atau butir-butir yang
dinomori. Pada bagian akhir penutup ini, pembaca dapat menemukan nasihat yang
merasa perlu diberikan tentang topik yang dibahas dalam karya ilmiah itu.
Anatomi Karya Tulis Ilmiah
A. Struktur Karya Tulis Ilmiah
a. Bagian Pelengkap Awal
b. Bagian Utama

Anda mungkin juga menyukai