Si
Pembina / IV a
- Palangkaraya, 26 Oktober 1968
- Staf Kanwil Depsos Prop. Sul Sel (1994)
- PSK (1995 – 1998 )
- Kasubsi PBS Kandepsos Kab. Luwu (1999)
- Staf Bapas Klas I Bandung (2000)
- Kasubsi Registrasi BKA Bapas Klas I Bandung
(2009)
- Kasi Litmas Anak Subdit Litmas
Ditbimkemas dan PA (2013)
-Kasi Litmas Subdit Litmas dan Pendampingan
(2016)
-PK Madya Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
( 2019 )
- S1 Pekerjaan Sosial STKS Bandung
- S2 Kriminologi Universitas Indonesia
-Youth Invitation Programm Bidang Kesejahteraan Anak
dan Remaja (Jepang ) - 20002
-Short Course “Community Development” Asian Social
Institute Manila Philipina - 2002
- 081 320 958 958
- rahmawan68@yahoo.com
DIVERSI
DAN KEADILAN RESTORATIF
BERDASARKAN UU NO. 11 TAHUN 2012
TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK
Disampaikan oleh :
Drs. Tatan Rahmawan, M.Si
PELINDUNGAN
KEADILAN
NON DISKRIMINASI
PROPORSIONAL
PENGHINDARAN PEMBALASAN
Perubahan Utama
UU no. 3/1997 UU no. 11/2012
Filosofi sistem peradilan pidana anak
Cakupan ‘anak’
Usia pertanggungjawaban pidana anak
Penghilangan Kategori Anak Pidana, Anak Negara dan
Anak Sipil
Pendekatan Restorative Justice
Kewajiban proses Diversi pada setiap tingkat
Penegasan Hak Anak dalam Proses Peradilan
Pembatasan Upaya perampasan kemerdekaan sebagai
measure of the last resort
@harkrisnowo 2012
KEADILAN RESTORATIF
PENGERTIAN
penyelesaian perkara tindak
pidana dengan melibatkan
pelaku, korban, keluarga
pelaku/korban, dan pihak
KEADILAN
lain yang terkait untuk
RESTORATIF bersama-sama mencari
penyelesaian yang adil
dengan menekankan
pemulihan kembali pada
keadaan semula, dan bukan
pembalasan (Pasal 1 UU No.11
Tahun 2012 ttg SPPA)
MAKNA DALAM KEADILAN RESTORATIF
Bergeser dari lex talionis atau retributive justice
KEADILAN RESTORATIF
ALTERNATIF ALTERNATIF
PENYELESAIAN PERKARA PUTUSAN
Perampasan
kemerdekaan
ALTERNATIF PENYELESAIAN PERKARA ANAK
DIVERSI
TINDAK
PIDANA KEADILAN
ANAK
RESTORATIF
PROSES
FORMAL Ps. 5 ayat (1)UU No.11 Th 2012
ttg SPPA
(Sistem peradilan pidana Anak
wajib mengutamakan
pendekatan Keadilan Restoratif)
ALTERNATIF PUTUSAN HAKIM
1. Pidana Peringatan
2. Pidana dengan syarat :
a. Pembinaan di luar lembaga
POKOK b. Pelayanan masyarakat
c. Pengawasan
1. Pelatihan kerja
2. Pembinaan dalam Lembaga
PIDANA 3. Penjara
PENAHANAN PEMIDANAAN
Ancaman hukuman
pidana penjara di
bawah 7 (tujuh) tahun
Diversi
Bukan merupakan
pengulangan tindak
pidana
TUJUAN DIVERSI
1. Mencapai perdamaian antara korban dan Anak
2. Menyelesaikan perkara Anak di luar proses
peradilan
3. Menghindarkan Anak dari perampasan
kemerdekaan
4. Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi
5. Menanamkan rasa tanggung jawab kepada
Anak
(Pasal 6 UU No.11 Tahun 2012 ttg SPPA)
PERTIMBANGAN DALAM MELAKUKAN DIVERSI
Pelaku
-----
Korban
1. Gagal dalam upaya diversi 1. Gagal dalam upaya diversi 1. Gagal dalam upaya diversi
(tidak bersedia musyawarah). (tidak bersedia (tidak bersedia
musyawarah). musyawarah).
2. Gagal dalam musyawarah
(tidak tercapai kesepakatan) 2. Gagal dalam musyawarah 2. Gagal dalam musyawarah
(tidak tercapai kesepakatan) (tidak tercapai kesepakatan)
3. Gagal dalam pelaksanaan
kesepakatan sesuai dengan 3. Gagal dalam pelaksanaan 3. Gagal dalam pelaksanaan
Penetapan Ketua Pengadilan kesepakatan sesuai dengan kesepakatan sesuai dengan
Penetapan Ketua Pengadilan Penetapan Ketua Pengadilan
PERKARA ANAK DISELESAIKAN MELALUI
SIDANG PENGADILAN
DIVERSI PADA TAHAP PEMERIKSAAN DI PENGADILAN
PERSIDANGAN ANAK
PUTUSAN
PENGADILAN
TATA CARA DAN KOORDINASI
PELAKSANAAN DIVERSI
DIVERSI PADATAHAP PENYIDIKAN
sepakat
Meme
Penyidikan nuhi Upaya Penetapan
Tidak sepakat
syarat Diversi Pengadilan
diversi
Tidak
Memenuhi Tidak sepakat Tidak
syarat dilaksanakan Dilaksanakan
Diversi
Penuntutan
Atasan langsung
Penyidik
Meme
Penuntutan nuhi Upaya Penetapan
Tidak sepakat
syarat Diversi Pengadilan
diversi
Tidak
Memenuhi Tidak sepakat Tidak
syarat dilaksanakan Dilaksanakan
Diversi
Pemeriksaan di
Pengadilan Atasan langsung
Penuntut Umum
Meme
Pemeriksaan di nuhi Upaya Penetapan
Pengadilan Tidak sepakat
syarat Diversi Pengadilan
diversi
Hakim Penuntut
Umum