Riza/SPPA 2
MASALAH YANG SERING DIHADAPI ABH
Perlakuan yang tidak layak dan yang menarik untuk dikaji adalah
jarangnya penangguhan penahanan yang diberikan kepada anak
.
Ketika anak masih dalam proses pemeriksaan (oknum) APH
seringkali menekan anak agar mau mengakui tindak kriminal
yang dituduhkan kepadanya.
Riza/SPPA 3
TIDAK SEDIKIT
6
HASIL TEMUAN PEMETAAN ABH
Beijing Roles
Riyadh Guideline (Penanganan)
(Pencegahan)
13
• Pasal 1 angka 2 Anak yang Berhadapan
dengan Hukum.
1. Anak yang Berkonflik dengan hukum,
2. anak yang menjadi korban tindak pidana,
dan
3. anak yang menjadi saksi tindak pidana.
Pasal ini mengakui bahwa batas usia kedewasaan dlm aturan hukum
sebuah negara mungkin berbeda dgn KHA.
16
Dalam Surah Al Kahfi ayat 46 dikatakan “Harta dan anak adalah
perhiasan dunia”.
Sesuai dengan Surah Al Kahfi tersebut Al Qur`an telah
menjelaskan bahwa anak adalah perhiasan dunia dan sebagai
sesuatu yang mewah atau kemewahan yang dimiliki orang orang
tua dalam suatu keluarga.
Oleh karena itu, keluarga mempunyai kewajiban untuk menjaga
dan melindunginya agar menjadi anak yang berguna bagi
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
17
Pasal 2
Sistem Peradilan Pidana Anak dilaksanakan berdasarkan asas:
a. pelindungan;
b. keadilan;
c. nondiskriminasi;
d. kepentingan terbaik bagi Anak;
e. penghargaan terhadap pendapat Anak;
f. kelangsungan hidup dan tumbuh kembang Anak;
g. pembinaan dan pembimbingan Anak;
h. proporsional;
i. perampasan kemerdekaan dan pemidanaan sebagai upaya
terakhir; dan
j. penghindaran pembalasan.
18
Pasal 3
Hak Anak dalam proses peradilan pidana:
19
Hak Anak dalam proses peradilan pidana:
20
Pasal 4
Hak anak yang sedang menjalani
Masa Pidana :
a. mendapat pengurangan masa pidana;
b. memperoleh asimilasi;
c. memperoleh cuti mengunjungi keluarga;
d. memperoleh pembebasan bersyarat;
e. memperoleh cuti menjelang bebas;
f. memperoleh cuti bersyarat; dan
g. memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
21
DIVERSI (MUSYAWARAH)
PASAL 5 ayat (1) UUSPPA
Wajib mengutamakan pendekatan Keadilan
Restoratif.
Riza/SPPA 22
a. Penyidikan & Penuntutan pidana Anak
sesuai peraturan perundang-undangan, kecuali
ditentukan lain dalam Undang-Undang ini;
Riza/SPPA 24
PASAL 6
Diversi adalah
Pengalihan penyelesaian perkara
Anak
dari proses peradilan pidana ke proses
di luar peradilan pidana.
Riza/SPPA 25
c. Menghindarkan Anak d. Mendorong masyarakat
dari perampasan untuk berpartisipasi;
kemerdekaan; dan
b.Menyelesaikan
PASAL 6 e. Menanamkan
rasa tanggung
perkara Anak Tujuan Diversi jawab kepada
di luar proses Anak.
peradilan;
a. Mencapai
perdamaian antara 26
HAKIM
Tidak
Wajib lagi
JAKSA
Pembimbing
Kemasyarakatan PEKSOS/TKS
29
Pasal 8. (3)
Riza/SPPA 30
PASAL 9
POLISI
HAKIM
JAKSA
Dalam melakukan diversi harus
Mempertimbangkan …
a. Kategori Tindak Pidana
b. Usia Anak
c. Hasil Penelitian BAPAS
d. Dukungan Keluarga dan
Masyarakat
1. Kesepakatan Diversi
menyelesaikan tindak pidana…
Penyidik
•Pelanggaran
• Ringan;
•Tanpa Korban; Bersama
•Nilai Kerugian Dilakukan Pelaku dan
tidak lebih dari Oleh atau keluarga
UMP
Pembimbing
Kemasyarak
atan
Pendidika
Kembali Pelayanan
Ganti Rehab Rehab n Formal/
ke Masyarakat
Rugi Medis Psikososial
Ortu/Wali Informal/ 33
3 Bulan
Nonformal
Pasal 12
ayat (1) Hasil kesepakatan berdasarkan Pasal 11 dituangkan
dalam bentuk Kesepakatan Diversi
ayat (2) Hasil Kesepakatan Diversi disampaikan langsung oleh
pejabat pemeriksaan ke Pengadilan Negeri dalam
jangka waktu max 3 hari sejak kesepakatan dicapai
untuk memperoleh Penetapan
Ayat (3) Penetapan dilakukan dalam waktu paling lama 3
(tiga) hari terhitung sejak diterimanya kesepakatan
Diversi.
Ayat (4) Penetapan disampaikan kepada Pembimbing
Kemasyarakatan, Penyidik, Penuntut Umum, atau
Hakim dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari sejak
ditetapkan.
Ayat (5) Setelah menerima penetapan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), Penyidik menerbitkan penetapan
34
penghentian penyidikan atau Penuntut Umum
menerbitkan penetapan penghentian penuntutan.
PASAL 17
Ayat (1) Penyidik, Penuntut Umum, dan Hakim wajib memberikan pelindungan
khusus bagi Anak yang diperiksa karena tindak pidana yang
dilakukannya dalam situasi darurat.
Ayat (2) Pelindungan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
melalui penjatuhan sanksi tanpa pemberatan.
Pasal 18
Dalam menangani perkara Anak, Anak Korban, dan/atau
Anak Saksi, Pembimbing Kemasyarakatan, Pekerja Sosial
Profesional dan Tenaga Kesejahteraan Sosial, Penyidik,
Penuntut Umum, Hakim, dan Advokat atau pemberi bantuan
hukum lainnya wajib memperhatikan kepentingan terbaik
bagi Anak dan mengusahakan suasana kekeluargaan tetap
terpelihara.
35
PASAL 19
36
PASAL 20
37
PASAL 22
Ayat (1)
Kepolisian menetapkan
/menunjuk Penyidik
Ayat (2) Penyidik
melakukan
pemeriksaan anak
korban atau saksi
KEPOLISIAN 3
(Ayat 4)
(Ayat 3) Penyidik tidak
SYARAT PENYIDIK memenuhi
• Berpengalaman persyaratan (Ayat 3)
4 maka, penyidikan
• Minat, Perhatian,
Dedikasi, Memahami dilakukan oleh
Anak penyidik orang 39
• Pelatihan Teknis dewasa.
PASAL 27
1
MEMINTA
2
MEMBERI
Meminta
pertimbangan
dari :
Tokoh
Psikolog Psikiater
Agama
41
Ahli
Ahli PEKSOS TKS Lainnya
Pendidikan
LANJUTAN…
Laporan
Sosial
PEKSOS
PENYIDIK
42
TKS
Pasal 28
Hasil Penelitian Kemasyarakatan wajib diserahkan oleh Bapas kepada Penyidik
dalam waktu paling lama 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam setelah
permintaan penyidik diterima.
Pasal 29
44
PASAL 41
(1) Penuntutan
terhadap perkara
Anak dilakukan (2) SYARAT PENUNTUT
oleh Penuntut Telah ber- Minat, UMUM:
Telah
Umum yang pengalam perhatian, mengikuti
ditetapkan an sebagai dedikasi, pelatihan
penuntut dan teknis
berdasarkan memahami
Keputusan Jaksa umum; tentang
masalah
Agung Anak; peradilan
Anak.
47
PASAL 52
HAKI
M
Untuk
Ketua Menetapkan menangani
Pengadilan Hakim/Majelis Perkara Anak
WAJIB Hakim
48
LANJUTAN…
TINGKAT PENYIDIKAN
Riza/SPPA
PASAL 21
51
LANJUTAN Riza/SPPA
52
Riza/SPPA
(1) …
Koordinasi dilakukan
(2)
dalam waktu paling
lama 1 X 24 jam sejak
dimulai penyidikan.
55
PASAL 32
Wali Lembaga
Orang Tua
(4) (3)
Penahanan Waktu (ayat
anak di 2) telah
LPAS berakhir,58
anak wajib
dikeluarkan
TINGKAT PENUNTUTAN C
Riza/SPPA 59
(1) Penahanan
(2) Jangka waktu untuk kepentingan
penahanan dapat penuntutan,
diperpanjang hingga penuntut umum
5 hari dapat melakukan
penahanan paling
lama 5 Hari
PASAL 34 PENUNTUTAN
Riza/SPPA 62
PASAL 37
TINGKAT PENGADILAN
Riza/SPPA 64