Sistem Peradilan Pidana Anak diatur dengan UU Nomor 11 tahun 2012 tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak disahkan Presiden Dr. H. Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 30 Juli 2012 di Jakarta. Undang-Undang Nomor 11 tahun
2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak mulai berlaku pada tanggal
diundangkan pada tanggal 30 Juli 2012 oleh Menkumham Amir Syamsudin dan
ditempatkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 153.
Penjelaan Atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak ditempatkan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5332, agar seluruh rakyat Indonesia mengetahuinya.
LATAR BELAKANG
1. 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 28B ayat (2), Pasal 28G, dan Pasal
28I Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);
Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan :
1. pelindungan;
2. keadilan;
3. non diskriminasi;
4. kepentingan terbaik bagi Anak;
5. penghargaan terhadap pendapat Anak;
6. kelangsungan hidup dan tumbuh kembang Anak;
7. pembinaan dan pembimbingan Anak;
8. proporsional;
9. perampasan kemerdekaan dan pemidanaan sebagai upaya
terakhir; dan
10. penghindaran pembalasan.
SETIAP ANAK DALAM PROSES PERADILAN PIDANA BERHAK: