PENDAHULUAN
Anak merupakan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang dalam
Negara. Setiap anak mempunyai harkat dan martabat yang patut dijunjung
tinggi dan setiap anak yang terlahir harus mendaptkan hak-haknya tampah
anak tersebut meminta. Hal ini sesuai dengan ketentuan konvensi hak anak
anak.
1
Dalam undang-undang dasar republik Indonesia tahun 1945 juga
mengatur jelas hak-hak anak yang salah satunya adalah berhak atas
dari kekerasan dan diskriminasi.1 Oleh karna itu, maka diperlukan suatu
suatu pemikiran atau gagasan untuk hal tersebut dengan cara pengalihan
anak. Hal inilah yang mendorong ide diversi khususnya melalui konsep
ini lembaga yudikatif) terhadap pelaku tindak pidana adalah objek dan fair.
Hal ini berguna agar tidak terjadinya balas membalas atau pertikaian di
keadilan.
1
Tim pustaka setia 2002. Undang-undang dasar 1945 setelah amandemen keempat tahun 2002.
Bandung .CV. pustaka setia. Hal. 23.
2
Sejalan dengan hal tersebut menurut yeni garnasi bahwa”pidana
merupakan alat yang paling ampuh yang dimiliki oleh Negara untuk
mengatakan:
anak tidak hanya menjadi korban tindak pidana orang dewasa, tetapi
ke bawah, orang tua yang pola usahanya yang kurang baik, anak dengan
Maka dari itu anak masi perlu pembinaan dan perlindungan dalam
tindak pidana. Meskipun dalam hal ini anak melakukan tindak pidana
korban dan keluarganya dengan tersangka pelaku tindak pidana dan lebih
diversi harus disetujui oleh korban dan atau keluargnya, tujuan dari diversi
dilakukan anak agar tidak mengulangi lagi tindakan yang sama dimasa
4
Gatot suparmono, hukum acara peradilan anak,(Jakarta: percetakan intan sejati Klaten, 2007), hlm 3-4
5
Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak
4
langkah-langkah dalam penyelesaian permasalahan anak yang melanggar
pembalasan yang dikenal dalam hukum pidana. Dalam pasal 7 ayat (1)
pasal 18 undang-undang nomor 2 tahun 2002 dan pasal 16 ayat (1) huruf
L yang menentukan:
dalam hal ini, yang mengatakan bahwa terhadap pidana anak seharusnya
sang anak. “suasana penjara yang tidak ramah dan konsep pemisahan dari
tempat.
7
Undang-undang nomor 2 tahun 2002 , tentang kepolisan Negara republik Indonesia.
6
atau banit III polsek kolaka, Muh.Mujrir (Brigadir Polisi Kepala)
pidana pencurian yang diakukan anak. ini merupakan persoalan bagi para
B. Rumusan Masalah
8
Wawancara dengan polsek kolaka. Banit III Muh.mujrir (brigadir polisi kepala) pada hari kamis tanggal 17-
November- 2022 Jam 9:00 WITA
7
2. Hambatan apa sja yang di hadapi oleh penyidik polsek kolaka dalam
anak?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
8
2. Manfaat praktisi
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Diversi
pidana.9
berikut:
9
https://mh.uma.ac.id/apa -itu-diversi Di Akses Pada Hari sabtu 10 November 2022 pukul 11:33. Wita
10
Nasir Djamil, anak bukan untuk dihukum, hlm. 137.
11
Jurnal, diversi dalam sistem peradilan pidana anak di Indonesia dan tinjauannya menurut hukum islam.
Tahun 2017.
10
c. Pengertian diversi yang dikemukakan Marlina dalam bukunya
dewasa.12
Berdasarkan pasal (5) sampai dengan pasal 14, pasal 29, pasal 42
dan 57 ayat (2) sampai dengan ayat (6) undang-undang No. 11 tahun 2012
pidana yang ancamannya lebih dari 7 (tujuh) tahun dan merupakan sebuah
pengulangan maka tidak wajib diupayakan diversi, hal ini memang penting
tindak pidana oleh anak, menjadi bukti bahwa tujuan diversi tidak tercapai
2. Tujuan Diversi
tindak pidana dari proses formal dengan atau tampa syarat. Diversi dalam
14
pasal 8 ayat (1) undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak.
15
Pasal 8 ayat (3)undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sisitem peradilan pidana anak.
16
Pasal 9 ayat (1) undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sisitem peradila pidana anak
12
a. Menghindari penahanan.
3. Proses Diversi
umum.19 Dalam poses penegakan hukum pidan anak, aparat baik itu
17
Badan penelitian dan pengembangan HAM kementrian hukum dan HAM berkerja sama dengan badan
penelitian dan pengembangan daerah provinsi Sulawesi selatan,penerapan restorative justice dalam upaya
perlindungan anak yang berkonflik dengan hukum dengan hukum, Cet. 1 (jakarta: Arya Jaya Utama, 2013).
Hlm 31.
18
Pasal 8 ayat (1) undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak.
19
Pasal 8 ayat (3) undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak.
13
penyidik, penuntut umum, dan hakim dalam melakukan diversi harus
pidana anak belum mengatur secara jelas tentang tata cara dan terhadap
proses Diversi, tata cara dan tahapan diversi secara jelas diatur dalam
memperoleh penyelesaian
disangkakan/didakwakan kepadanya.
20
Pasal 9 ayat (1) Udang-Undang nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak.
14
b) Orangtua/walinya untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan
diharapkan,
penuntut umum, atau hakim dalam waktu palimg lama 3 (tiga) hari
sejak diterapkan,
penghentian penuntutan.
21
Pasal 12 undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak.
15
Kesepakatan diversi harus mendapat persetujuan korban dan/atau
keluarga anak korban serta kesedian anak dan keluarganya. Hal ini
dalam proses diversi, agar proses pemulihan keadaan dapat tercapai sesuai
dikecualikan untuk.22
4) Nilai kerugian korban tidak lebih dari nilai upah minimum provinsi
setempat.
4) Pelayanan masyarakat.24
tentang sistem peradilan pidana anak telah mengatur tentang diversi yang
mulai dari polisi, jaksa, hakim dan lembag pemasyarakatan dalam mengani
Anak
yang mengadung suatu pengertian dasar dalam ilmu hukum, sebagai istilah
sehingga tindak pidana haruslah diberikan arti yang bersifat ilmiah yang
(tiga) kata yaitu straf, baar, dan feir. Dimana ketiganya memiliki arti
yaitu:
atau perbuatan yang dapat dipidana sedangkan delik dalam bahasa asing
disebut dengan delict yang artinya suatu perbuatan yang dapat di hukum26
26
Amir IIyas. 2012 Asas-Asas hukum pidana memberikan tindak pidan dan pertanggungjawaban pidana
sebagai Syarat pemidanaan. Yokyakarta. Penerbit Rangkang Education Yogyakarta & puKAP Indonesia. Hal.
18.
18
”Perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum larangan mana
disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu, bagi barang
siapa melanggar larangan tersebut”27
Berdasarkan pendapat diatas penulis dapat meyimpulkan
sesuai atau bisa dikatakan dengan perbuatan yang melawan hukum yang
menyatakan bahwa:
27
Moeljanto,OP. Cip.,Hlm.61.
28
Adami Chazawi. Op,cit.,Hal. 72.
19
menyatakan bahwa dalam peristiwa pidana tersebut hanya mempunyai
syarat-syarat yaitu:
hukum:
undang-undang.29
seperti hanya pada syarat ketiga. Sudah jelas bahwasannya syarat tersebut
itu merupakan perbuatan yang dilarang oleh aturan hukum dimana jika
2. Pengertian Pencurian
29
Ibid.,Hal. 72-73
30
P.P.F. lamintang. 1997. Dasar-dasar hukum pidana Indonesia. Bandung. Penerbit PT. Citra Aditiya Bakti.
Hal. 193.
20
Pencurian adalah mengambil barang oarang lain. Dari segi bahasa
atau diam-diam atau tidak dengan jalan yang sah atau melakukan
oarng lain secara tidak sah atau melawan hukum. Orang yang mencuri
31
Rizki Muhammad Gerry, KUHP & KHP (jakarta: permata press, 2007), hlm. 575.
21
e. pencurian dengan penjatuhan pencabutan hak (pasal 366 KUHP
pidana)
1) Pencurian ternak:
bahaya perarang,
bersekutu,
a) bila pencurian tesebut dalam No 3 diserati dengan salah satu hal dalam
bersekutuh,
23
6. Diancaman dengan pidana mati atau pidana seumur hidup atau
pula oleh salah satu hal yang diterangkan dalam nomo 1’dan 3.33
1) Motivasi instrinsik
seseorang yang tidak perlu disertai dengan rangsangan dari luar yang
meliputi:
jahat.
2. Faktor usia. Usia adalah faktor yang paling penting dalam sebab
33
Andi Hamzah,delik-delik tertntu (Speciallie Delicten) di dalam KUHP. 2007. Hlm. 77.
24
menyimpulkan bahwa usia anak yang sering melakukan kejahatan
kenakalanya.
2) Motivasi ekstrinsik
menguntungkan.
25
Anak-anak menjadi nakal akabiat dari transformasi piskologis
memaksa sifatnya.
KUHP.
b) Pelatihn vokasi;
d) kurungan.35
1. Pengertian Polisi
kepolisian adalah segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan
yang dinamakan “Polis”. Jadi pada jaman itu arti “Polisi” demikian
a. Bestuur
b. Politie
c. Rechtspraak
d. Regeling
Dari sini dapat kita lihat bahwa menurut ajaran Catur Praja maka
kewajiban umumnya;
kewajiban umum;
29
pekerjaan terseut.40
2. Fungsi Kepolisian
1. fungsi kepolisian
hukum masing-masing41
b. Menegakkan hukum
masyarakat
bertugas :
41
httpas://sumbawa.ntb.polri.go.id/profil/tugas-fungsi-kewenangan-polri. Di Akses Pada Hari Senin 14
November 2022 pukul 12:00. Wita
31
Undang Hukum Acara Pidana dan peraturan Negara lainnya.
1. BINMAS
undangan.
masyarakat
42
Momo Kelana, Op. Cit., hlm. 35.
32
pemuda, wanita, dan anak. 43
2. SABARA
masyarakat sbb.
masyarakat.
3. RESKRIM
lapangan.
43
Https://Polrespati.Com/Eh/3-Job-Deskription-Binmas.Di Akses Pada Hari Senin 14 November 2022 pukul
1:30. Wita
44
Https://Www.Polreskendal.Net/Index.Php/Sat-Sabara. Di Akses Pada Hari Senin 14 November 2022 Pukul
3:10 Wita
33
c) Pengidentifikasian untuk kepentingan penyidikan dan pelayanan
umum.45
STRUKTUR ORAGANISASI
UNIT RESKRIM
KAPOLSEK
MOH. ASYURA MAJID, S.H
RICHUL
KANIT
LABABA
45
https://tabessby.jatim.polri.gi.id/main/tupoksi/lihat/23/satuan-reserse-dan -kriminal-satreskrim Di Akses
Pada Hari Senin 14 November 2022 pukul 4:26. Wita
46
https://polri.go.id/spkt.Diakses pada hari senin, 14 November 2022 pukul 4:20 Wita.
34
BANIT I BANIT II BANIT III
ANDI HAMDI USMAN HAMSAR SODDING MUH. MUJRIR
BRIGADIR POLISI KEPALA NRP 86090526 BRIGADIR POLISI KEPALA NRP 84041386 BRIGADIR POLISI KEPALA NRP 86070724
diadukan. Hal Ini diatur dalam Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor
47
Sumber Polsek Kolaka, Bagian Reskrim (Reserse Dan Kriminal) Oleh Kanit Lababa.,BRIGADIR POLISI
KEPALA NRP 804061448
35
dimaksud dengan anak yang berkonflik dengan hukum yang selanjutnya
disebut anak adalah anak yang telah berumur 12 (dua belas tahun), tatapi
yang menjadi saksi tindak pidana adalah anak yang belum berumur 18
dialaminya sendiri.
36
Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Setelah
(Bapas) kepada penyidik dalam waktu paling lama 3x24 jam (tiga kali
dua puluh empat) jam setelah permintaan penyidik diterima. Hal ini
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Lokasi Penelitian
C. Sumber Data
meliputi:
1. Data Primer
kolaka)
2. Data Sekunder
49
Dr. muhaimin, motode penelitian hukum ( mataram Universitas press, 2020) Hal. 83
38
denagn dua cara:
1. wawancara
2. Observasi
3. Studi Dokumen
39
cara sebagai berikut:
40
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Amir IIyas. 2012 Asas-Asas hukum pidana memberikan tindak pidan dan
pertanggungjawaban pidana sebagai Syarat pemidanaan. Yokyakarta.
Penerbit Rangkang Education Yogyakarta & puKAP Indonesia. Hlm. 18.
Badan penelitian dan perkembangan HAM kementrian hukum dan HAM, buku
pedoman.. hlm.27.
41
Gatot suparmono, hukum acara peradilan anak,(Jakarta: percetakan intan sejat
Rizki Muhammad Gerry, KUHP & KHP (jakarta: permata press, 2007), h. 575-
756.
B. UNDANG-UNDANG
Pasal 1 ayat (6) undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sisitem peradilan
pidana anak.
Pasal 7 ayat (2) undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan
pidana anak.
pasal 8 ayat (1) undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan
pidana anak.
42
Pasal 8 ayat (3)undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sisitem peradilan
pidana anak.
Pasal 9 ayat (1) undang-undang nomor 11 tahun 2012 tentang sisitem peradila
pidana anak
Jurnal, diversi dalam sistem peradilan pidana anak di Indonesia dan tinjauannya
menurut hukum islam. Tahun 2017.
D. WIBSITE
https://bpsdm.kemenkumham.go.id/informasi-publik/publikasi/pojok-
penyuluhan,hukum/proses-penanganan-perkara-anak-di-tingkat-
penyidikan Diakses pada hari selasa, 15 desember 2022 pukul 11:12
Wita.
httpas://sumbawa.ntb.polri.go.id/profil/tugas-fungsi-kewenangan-polri.Diakses
pada hari senin, 14 November 2022 pukul 12:00 Wita.
https://tabessby.jatim.polri.gi.id/main/tupoksi/lihat/23/satuan-reserse-dan-
kriminal-satreskrim Diakses pada hari senin, 14 November 2022 pukul
43
4:26 Wita.
44