Telah meninggalkan
paradigma lama dalam UU
No 3 Tahun 1997 tentang
Pengadilan Anak yang
berorientasi pada dimensi
pidana pembalasan (teori
retributif). SPPA lebih
berorientasi pada aspek
yang lebih mengedepankan
pengalihan penyelesaian
perkara anak dari proses
peralihan pidana ke proses
di luar peradilan pidana
(diversi).
Diversi
dengan
menggunakan
pendekatan keadilan restoratif (teori
restorati justice). Penyelesaian perkara
pidana anak dengan melibatkan pelaku,
korban, keluarga pelaku/korban, dan
pihak lain yang terkait untuk bersamasama mencari penyelesaian yang adil
dengan
menekankan
pemulihan
kembali pada keadaan semula dan
bukan pembalasan.
Pembatasan
upaya
perampasan
kemerdekaan sebagai upaya terakhir
(measures
of
the
last
resort).
Penempatan pidana penjara atau
penahanan sebagai upaya atau obat
terakhir
yang
bersifat
ultimum
remedium.
Penegasan hak anak dalam proses
peradilan.
LANDASAN FILOSOFIS
Memberi perlindungan khusus bagi anak dalam
SPPA
berdasarkan
asas
perlindungan,
keadilan, nondiskriminasi, kepentingan terbaik
bagi anak, penghargaan terhadap pendapat
anak, kelangsungan hidup dan tumbuh
kembang anak. Tujuan menjaga harkat dan
martabat anak.
Perlindungan khusus terutama perlindungan
hukum dalam sistem peradilan. SPPA tidak
hanya menekankan pada aspek penjatuhan
sanksi pidana bagi anak pelaku tindak pidana,
tetapi juga fokus pada pemikiran bahwa
penjatuhan sanksi dimaksudkan sebagai
sarana mewujudkan kesejahteraan anak pelaku
tindak pidana (berdasarkan beijing rules 1985).
Peradilan anak merupakan bagian integral
proses pembangunan nasional.
Anak, karena karateristiknya (belum matang
baik secara fisik, maupun psikis) memerlukan
perlindungan dan penanganan hukum khusus
dibandingkan orang dewasa.
2.
3.
2.
3.
4.
5.
Dalam
hal
putusan
pengadilan
tidak
mempertimbangkan penelitian kemasyarakatan
maka putusan berakibat batal demi hukum.
Petugas kemasyarakatan bertugas membuat
laporan sosial sebagai informasi yang dibutuhkan
penyidik dalam melakukan pemeriksaan terhadap
anak korban dan atau anak saksi.
Penyidik yang tidak meminta laporan sosial dapat
dikenakan sanksi administratif (pasal 95).
b.
c.
d.
2.
3.
4.
5.
6.