PAPER
MUHAMAD ROMDONI
1806157162
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM
PROGRAM PEMINATAN HUKUM DAN SISTEM PERADILAN PIDANA
JAKARTA
2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan fungsi otak antara lain penurunan daya ingat, mempengaruhi alam
perasaan atau suasana hati melalui sistem neurotransmiter (antara lain serotonin,
noradrenergik dan dopamine) dan mengilangkan rasa nyeri atau sakit; gangguan
fungsi pernafasan; gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah; gangguan fungsi
pencernaan; terinfeksi HIV atau AIDS, infeksi Hepatitis A, B, C.1 Dari gangguan-
gangguan yang disebutkan hanyalah sebagian kecil dari dampak penyalahgunaan
Narkotika pada kesehatan, sebenarnya masih banyak dampak yang akan terjadi pada
penyalah guna narkotika.
Peraturan Perundag-undangan yang mengatur narkotika selama ini adalah
"Verdoovende Middelen Ordonantie" (Stbl 1972-279 Jo 536) sebagaimana telah di
rubah dan ditambah. Secara umum peraturan perundang-undangan tersebut hanyalah
mengatur hal-hal yang berkaitan dengan pengadaan, distribusi dan penggunaan
narkotika. Sedangkan masalah yang berhubungan dengan pengobatan dan rehabilitasi
pecandu serta usaha-usaha pencegahan lainnya tidak diatur. Demikian pula ancaman
pidana baik bagi para pelaku pelanggaran maupun pelaku kejahatan dan ketentuan
pidana dibidang ini adalah sangat ringan sehingga tidak cukup mempunyai daya
pencegahan serta dirasakan sebagai hambatan terhadap usaha penegakan hukum. 2
Adalah merupakan kewajiban bagi Pemerintah untuk senantiasa wasapada
terhadap segala macam masalah yang akan dapat berkembang atau merupakan
hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan terhadap keberhasilan Pembangunan
Nasional dan Pembinaan Ketahanan Nasional. Dengan amanat Presiden tertanggal 3
juni 1976 No. R 05/ P.U./VI/1976, Pemerintah telah menyampaikan rancangan
Undang-undang tentang Narkotika kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia untuk dibicarakan dalam Sidang Dewan Perwakilan Rakyat guna
mendapatkan persetujuannya.
Pada tanggal 26 Juli 1976 Presiden Republik Indonesia mensahkan
Rancangan Undang-undang tentang narkotika menjadi Undang-undang yaitu Undang-
1
Ketua Kombes Pol Pur. Drs. M Wresnimiro et.al. Narkoba Musuh Bangsa. Mitra
Bintibmas. Cet. ke-2 2007, hlm. 26
2
Direktoran Jendral Hukum dan Perundang-undangan Departemen Kehakiman.
Sejarah Pembentukan Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 1976 Tentang
Narkotika, hlm. 7
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
undang No. 9 Tahun 1976 tentang Narkotika. Pada saat itu legislator yang terdiri dari
empat fraksi yakni: fraksi Karya Pembangunan, Partai Demokrasi Indonesia, Partai
Persatuan Indonesia dan ABRI turut serta memberikan sumbangsi pemikiran dalam
perumusan Undang-undang tentang Narkotika. Yang mana pada saat ini undang-
undang narkotika telah berubah menjadi Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika. Dengan adanya undang-undang narkotika secara tidak langsung telah
terjadi kriminalisasi3 terhadap narkotika.
Dalam buku yang berjudul Overcriminalization: The Limits of Criminal Law.
Douglas Husak memberikan suatu batasan-batasan tertentu terhadap suatu tindakan
yang bisa dikategorikan sebagai tindak pidana atau hanya pelanggaran semata.
Pemberian batasan-batasan dalam mengkriminalisasi suatu perbuatan tentu
mempunyai maksud dan tujuan yang baik yakni agar legislator atau para pemimpin
negeri tidak semena-mena dalam mengkriminalisasi suatu perbutan. Karena dengan
adanya kriminalisasi secara tidak langsung kebebasan masyarakat menjadi dibatasi,
dan masyrakat seperti memberikan hak nya kepada negara untuk mengatur
keseluruhan hidupnya. Apabila memang suatu tindakan patut dikriminalisasi demi
kepentingan umum menjadi suatu hal yang baik, namun bagaimana jika itu
berlebihan, maka akan menjadi overcriminalisasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemikiran sebagaimana dikemukakan di atas maka untuk
kejelasan tulisan ini, penulis akan mengangkat permasalahan yaitu;
1. Bagaimana Pandangan Douglas Husak dalam menentukan batasan-batasan suatu
tindakan dapat dikirminalisasi dan penerapannya terhadap UU No.35 Tahun 2009?
2. Apakah Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika merupakan suatu
overcriminalization?
3. Bagaimana penerapan UU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dalam putusan-
putusan Pengadilan?
BAB II
3
suatu proses yang memperlihatkan perilaku yang semula tidak dianggap sebagai
peristiwa pidana, tetapi kemudian digolongkan sebagai peristiwa pidana.
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
PEMBAHASAN
A. Teori Kriminalisasi Menurut Douglas Husak dan Penerapannya dalam UU No.
35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
Teori kriminalisasi dari Douglas Husak didasarkan pada tiga teori penting lain, yakni
teori ekonomi dari Richard Posner, teori utilitarianisme dari Jeremy Bentham dan teori
moralitas hukum dari Michael Moore. Teori ekonomi dari Richard Posner pada pokoknya
menyatakan bahwa larangan-larangan dasar dalam hukum pidana mestinya diletakkan
pada konsep-konsep efisiensi. Sebaliknya dikatakan bahwa apa yang seharusnya dilarang
dalam hukum pidana adalah perbuatan atau tindakan yang inefisien. Dalam artikelnya,
Posner mulai dengan mengatakan,”the substantive doctines of the criminal lawcan be
given an economic meaning and can indeed be shown to promote efficiency." 4Teori dari
Jeremy Bentham pada pokonya menyatakan suatu tindakan kriminalisasi dan/atau
pembentukan institusi hukum pidana adalah baik jika hal itu dapat memaksimalkan
kemanfaatan kepada negara dan masyarakat.Teori Utilitariansim dari Bentam merujuk
dan didasakan pada pandangan yang sangat terkemuka dari Cesare Beccaria, yaitu "the
greatest happiness of the greatest number"Teori ketiga yang dijadikan Husak sebagai
dasar untuk menguraikan teori kriminalisasinya adalah legal moralism dari Michael
Moore yang dikemukakan dalam essay berjudul Placing Blame. Dalam tulisannya yang
mengatakan "all and onlymoral wrongs should be criminally prohibited.” Teori Posner,
teori Bentham dan teori Moore, oleh Douglas Husak dijadikan sebagai ilustrasi dan/atau
contoh kasus untuk mengemukakan dan mempertahankan teori kriminalisasinya, yang
disebut sebagai teori kriminalisasi minimal terbaik saat ini. Menarik sekali bahwa
sebelum menguraikan dalil-dalil dalam apa yang disebutnya sebagai teori kriminalisasi,
Douglas Husak terlebih dahulu memperlihatkan hal-hal penting yang berpotensi
menyebabkan hukum pidana tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Husak
menyebutnya sebagai seven general principles or constrains, terdiri dari dua bahagian
besar, yaitu internal constrains dan external constrains.
Menurut Husak tentang internal constrain terdiri atas empat hal pokok, yaitu the
general part of criminal law, from punishment to criminalization, a right not to be
4
Douglas Husak, Overcriminalization :The Limits Of The Criminal Law, (New York:
Oxford University Press, 2008) hlm.181.
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
punished? dan malum prohibitum. Husak mengatakan, general part of criminal law atau
bagian umum dari hukum pidana dimaksudkan untuk mengidentifikasi empat hal pokok.
Non Trival Harm or Evil berkaitan dengan sifat jahat dan dampak kerusakan
yang begitu serius dari dilakukannya suatu perbuatan pidana. Menurut Douglas
Husak, pertanggung jawaban pidana tidak dapat dikenakan kepada individu
kecuali undang-undang memang mendesain untuk melarang dilakukannya
perbuatan jahat atau mengakibatkan kerusakan serius.5
5
Douglas Husak, Overcriminalization,Ibid, hlm 72
6
Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Remaja dan Kamtibnas. (Jakarta: 2002,
Cet ke-I), hlm. 51
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
7
Douglas Husak, Ibid, hlm. 66
8
Eddy O.S. Hiariej, Prinsip-Prinsip Hukum Pidana (Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka,
2016), hlm. 157.
9
Disampaikan dalam Sidang Pleno pemberian persetujuan oleh DPR terhadap RUU
tentang Narkotika pada tanggal 2 Juli 1976
10
Jeanne Mandagi et.al. Wahai Kaum Muda Jangan Berpacu dengan Ekstasy
Penanggulangan Bahaya Narkotika dan Psikotropika. (Jakarta: Pramuka Saka Bhayangkara)
hlm. 135
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
diberikan pada suatu tindak pidana harus setimpal dengan perbuatan yang
dilakukan oleh pelaku. Hukuman yang diberikan harus sesuai dengan tindak
pidana yang dilakukan, harus seimbang. Dengan kata lain, hukuman yang tidak
layak tidak dapat dibenarkan. Hal ini dijalan dengan hukuman dibenarkan sejauh
itu dapat dilakukan. Sedangkan, hukuman yang tidak layak tidak dapat
dilaksanakan.
Ketentuan mengenai sanksi pidana tentang narkotika diatur dalam pasal 111
sampai dengan Pasal 148 dimana para pelanggar ketentuan dapat dikenakan
sanksi yang beragam sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan. Sanksi untuk
tindak pidana narkotika pada diri sendiri diatur dalam Pasal 111sampai dengan
Pasal128 yang berisi :
SANKSI
NO PASAL
PENJARA DENDA
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
PT.BTN telah memutus terdakwa atas nama Gareth Dane Cashmore seorang
warga negara asing berkebangsaan Inggris di vonis mati karena membawa shabu
memberikan efek jera terhdap pelaku dan lainnya. Apabila diberlakukan hukuman
mati lalu dengan alsan agar memberi efek jera, kemudian untuk siapa efek jera ini
di tujukan jika terdakwa telah di eksekusi, padahal tidak ada bukti statistik yang
dibanding penjara seumur hidup. 12
bagian Texas telah melakukan eksekusi antara 1/3 sampai 1/2 dari jumlah
eksekusi di AS. Sejak eksekusi pertama pada tahun 1982 tindak kejahatan telah
meningkat 46% di Texas, yang dapat dibandingkan dengan ratarata peningkatan
komparatif akan menunjukan tingkat kejahatan lebih rendah untuk negara dimana
negara yang sudah menghapus hukuman mati.
d. Burden of Proof
12
Hans Göran Franck. Hukuman Biadab Penghapusan Hukuman Mati, (Pustaka Hak
Asasi Manusia Raoul Wallenbrerg Institute, 2003) hlm. 33
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
yang akan ia terima nantinya. Oleh karena itu, sebelum dijatuhkannya hukuman
harus terlebih dahulu dibuktikan berdasarkan alat-alat bukti yang sah.13
13
Douglas Husak, Ibid, hlm. 94
14
MADANI Mental Health Care adalah sarana rehabilitasi korban penyalahgunaan
Narkoba dan Penderita Skizofrenia yang menggunakan pembinaan berbasis masyarakat
(community based) dengan pendekatan Bio, Psiko, Sosial, dan Spiritual (BPSS)
15
Madani Mental Health Care Foundation, Pandangan Keluarga dan Masyarakat
Terhadap Permasalahan Pengalahgunaan dan Ketergantungan Narkoba atau NAZA,
(http://madanionline.org/pandangan-keluarga-dan-masyarakat-terhadap-permasalahan-
penyalahgunaan-dan-ketergantungan-narkobanaza/ di unduh pada 6 November 2018)
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
Unsur ketiga dari internal constrain dinyatakan oleh husak dalam bentuk
pertanyaan yakni a right not to be punished? Hukuman memiliki dua unsur yakni
hard treatment atau perlakuan kasar atau menyakitkan dan censure atau celaan Husak
menguraikan bahwa setiap warga negara pada dasarnya memiliki hak untuk tidak
dipidana dan oleh karena adanya hak tersebut, maka negara pada hakekatnya hanya
boleh menuntut dan memidana seseorang jika perbuatan pidana yang dikriminalisasi
dalam suatu perundang-undangan pidana berhubungan erat dengan kepentingan
substansial negara. Bahkan kepentingan substansial negara yang hendak
dipertahankan haruslah sebanding dengan pelanggaran atas hak warga negara untuk
tidak dihukum baik jumlah maupun isinya.
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
external constrain on criminalization menguraikan tentang hambatan terhadap
kriminalisasi, hukum pidana dan pemidanaan yang bersumber dari luar hukum
controversial normative theory imported from outside the criminal law itself "
External consttrain yang kedua, the devil in the details dimaksudkan untuk
menyatakan bahwa suatu perbuatan yang dikriminalisasi dan dinyatakan sebagai
perbuatan pidana haruslah dapat diuji dan uraikan secara detail. Ada tiga langkah
penting yang mesti dilewati oleh pembentuk undang-undang untuk menguji suatu
perbuatan pidana yang detail. Pertama, pembuat undang-undang perlu
mengidentifikasi secara pasti adanya suatu kepentingan negara yang hendak
dipertahankan. Kedua, pembuat undang-undang mesti memutuskan atau/atau
menetapkan hak dan kekuasaan negara sehubungan dengan kepentingan negara t
ersebut. Ketiga dan yang terakhir, pembuat undang-undang harus menyatakan secara
pasti dan memutuskan substansial tidaknya kepentingan negara tersebut.
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
hal yang demikian, maka diperlukan kriteria untuk menetukan kapan dan dalam hal
apa sajakah perbuatan pidana berbentuk tunggal seperti itu bisa dibentuk.
Adapun yang menjadi Batasan eksternal dalam kriminalisasi adalah sebagai berikut:
16
http://www.bnn.go.id/read/berita/12080/dukungan-tanda-tangan-masyarakat-sulsel-
untuk-membudayakan-pola-hidup-sehat-tanpa-penyalahgunaan-narkoba (Di unduh pada 6
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
Hal ini menunjukan bahwa masyarakat serius dan turut serta dalam memerangi
masalah narkoba.
b. Prevention Requirment
Prinsip Prevention requirement berkaitan dengan suatu perumusan undang-
undang atau aturan mengenai tindak pidana tersebut harus memiliki unsur
pencegahan terhadap terjadinya tindak pidana. Dimana dengan adanya aturan
perundang-undangan, yang dikelularkan terdapat akibat yang dapat mencegah
terjadinya tindak pidana.
Pasal 64 sampai dengan 72 Undang-undang No. 35 Tahun 2009 menjelaskan
mengenai pencegahan dan pemberantasan terhadap narkotika. Secara khusus dalam
Pasal 64 ayat (1) Undang-undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika "Dalam
rangka pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika, dengan Undang-Undang ini dibentuk Badan
Narkotika Nasional, yang selanjutnya disingkat BNN".
Badan Narkotika Nasional yang selanjutnya dalam Peraturan Kepala Badan
Narkotika Nasional disebut BNN adalah lembaga pemerintah non kementrian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui koordinasi
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. BNN bertugas;17
1) Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan
dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika;
2) Mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika
3) Berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
4) Meningkatkan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi
sosial pecandu Narkotika, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah
maupun masyarakat;
5) Memberdayakan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
6) Memantau, mengarahkan dan meningkatkan kegiatan masyarakat dalam
pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
Psikotropika Narkotika;
November 2018)
17
http://bnn.go.id/read/page/8007/tujuan-pokok-dan-fungsi (Di unduh pada 6
November 2018)
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
pandangan Rancangan Undangundang tentang Narkotika. Manfaat rehabilitasi bagi
18
Perwakilan dari Fraksi Karya Pembangunan dalam Sidang Pleno Pemberian
Persetujuan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Terhadap Rancangan Undangundang Tentang
Narkotika pada tanggal 2 Juli 1976.
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
19
https://news.detik.com/berita/3795494/ditangkap-lagi-jennifer-dunn-kena-kasus-
narkoba-3-kali (Di unduh pada 6 November 2018)
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
B. Penerapan UU Nomor 35 Tahun 2009 dalam beberapa PutusanPengadilan
21
1. Putusan Perkara No. 67/2012/PT.BTN
A. Fakta Hukum
Putusan Perkara Nomor 67/2012/PT.BTN adalah putusan pidana khusus yang
telah diadili oleh Pengadilan Tinggi Banten. Dalam perkara ini Gareth Dane
Terdakwa berusia 32 tahun dan bertempat tinggal di 36 Peacock Avenue Peacock
Estate Weakfield West Yoekshire Wf2 O eq, terdakwa bekerja sebagai Kontruksi
20
https://www.antaranews.com/berita/83353/roy-marten-ditangkap-lagi-karena-narkoba
(Di unduh pada 6 November 2018)
21
Ibid.,,, (Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia)
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
dan tidak beragama.
Bahwa kasus ini bermula pada saat terdakwa bertemu dengan saudara Ali
(belum tertangkap) di sebuah tempat hiburan yang bernama Cozi Bar di wilayah
Turki. Setelah bertemu dengan Ali terdakwa menanyakan pekerjaan yang sempat
ditawarkan kepada terdakwa. Ali berkta "Pekerjaan untuk kamu adalah mengantar
"barang ilegal" terdakwa bertanya kembali "saya harus mengirimkan kemana " Ali
menjawab "Kamu mengantar barang ke Jakarta (Indonesia) kamu langsung pergi
menuju hotel Atlet Century Park"
membeli tiket Turkist Airlines dengan tujuan TurkiJakarta. Pada pukul 19.00 waktu
Turki tanggal 11 September 2011 orang suruhan Ali memberikan koper merah
berisikan barang ilegal. pada Pukul 23.25 waktu Turki terdakwa berangkat menuju
Jakarta dan tiba pada 12 September 2011. Setibanya di Jakarta terdakwa melalui
proses pemeriksaan Xray, saksi Raden Ridhwan dan Hendra yang bertugas
BNN bernama Bambang Sutarmanto.
Pemeriksaan secara mendalam dilakukan oleh petugas BNN dan ditemukan
Narkotika yang berisi kristal putih jenis shabu dengan berat bruto sekitar 6.504
gram. Bahwa dalam dakwaan Primair perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan
diancam pidana sesuai dengan Pasal 114 ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika Jo Pasal 132 ayat (1) UU RI No, 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Dan
dalam Subsider terdakwa di tuntut Pasal 113 ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009.
Tahun 2009 Jo. Pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
B. Putusan Pengadilan
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
Dalam perkara ini, oleh Majelis Hakim (Prof. DR. J. Nababan, SH. M.Hum.,
Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Banten sebagai Ketua Majelis, Hj. Elnawisah,
SH, MH., dan Lief Sofijullah, SH. M.Hum., masing-masing sebagai Hakim Anggota)
yang memeriksa dan memutus perkara, setelah mendengarkan kesaksian-kesaksian
serta memperhatikan barang bukti yang ada, maka diberikanlah putusan sebagai
berikut:
M E N G A D I L I
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
Perlu diperhatikan bahwa dalam analisis ini, yang mejadi fokus utama adalah
alasan penjatuhan hukuman mati kepada terdakwa yang dijatuhkan oleh majelis
pertama pada Pengadilan Negeri Tangerang telah menjatuhi Hukuman seumu hidup
kepada terdakwa yang mana majelis tingkat pertama menyatakan terdakwa secara
sah melakukan tindak pidana pemufakatan jahat tanpa hak dan melawan hukum
menerima narkotika golongan I dalam bentuk bukan tanaman beratnya melebihi lima
gram sehingga majelis menjatuhi terdakwa Gareth Dane Cashmore dengan pidana
penjara Seumur Hidup.
Dengan penajuthan hukuman seumur hidup, Jaksa Penuntut Umum di dalam
memori bandingnya menyatakan keberatan karena pada pokoknya dalam Pasal 114
ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika adalah dengan pidana MATI.
tengahtengah masyarakat serta tidak membawa dampak tangkal di tengahtengah
masyarakat serta membuat jera bagi pelaku kejahatan serupa.
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Banten berpandangan bahwa putusan yang
dikeluarkan oleh Majelis hakim Pengadilan Negeri Tangerang dalam hal pembuktian
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
sudah tepat, namun dalam penjatuhan hukuman (seumur hidup) Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Banten merasa bahwa itu tidak memberikan efek jera bagi
terdakwa maupun bagi pelaku kejahatan serupa dengan mempertimbangkan bahwa,
Pasal 114 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009
Tentang Narkotika.
22
2. Putusan Perkara Nomor 227/Pid.Sus/2018/PT.DKI
A. Fakta Hukum
Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2018/PT.DKI adalah putusan pidana khusus yang
diadili oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Terdakwa dalam perkara ini adalah
Jennifer Dunn als Jeje Binti Howard Dunn, berusia 28 tahun dan bertempat tinggal
di Jl. Bangka XI C, No.29 RT.001/010 Kel. Pela mampang, Kec. Mampang
Prapatan, Jakarta Selatan
Bahwa kasus ini bermula pada saat terdakwa menghubungi saksi Ferli Feisal
Salim (yang penuntutannya dilakukan terpisah) pada hari sabtu 30 Desember 2017,
terdakwa memesan narkotika sebanyak 2 (dua) gram, namun ketika saksi Ferli Faisal
Salim mengubungi Bang.Ki (DPO) ternyata hanya ada 1 (satu) gram. Setelah saksi
22
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (https://putusan. mahkamah
agung.go.id /putusan/2cd2e218a4b51d86b05f14ec60d04f1b, di unduh pada 24 Oktober 2018)
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
Pada saat berada di rumah terdakwa memeriksa shabu pesannya yang ternyata
hanya seberat 0,25 atau 1/4 gram alias tidak sesuai dengan yang terdakwa pesan
yakni 0,5 gram. Sekira pukul 17.30 WIB, saksi Supriyono Setiawan dan saksi Rico
Andriansyah selaku petugas kepolisian dari Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya,
yang melakukan pengembangan kasus karena telah menangkap saksi datang dan
menggeledah rumah terdakwa dimana terdapat satu buah pipet dan shabu yang masih
dalam bentuk kristal dengan berat 0,39 gram
B. Putusan Pengadilan
Dalam perkara ini, oleh Majelis Hakim (Elang Prakoso Wibowo, SH.MH,
Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sebagai Hakim Ketua, Achmad
Subiadi, SH.MH. Dan Nyoman Dedy Triparsada, S.H,M.H, para Hakim Tinggi pada
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta masing-masing sebagai Hakim Anggota) yang
memeriksa dan memutus perkara, setelah mendengarkan kesaksian-kesaksian serta
memperhatikan barang bukti yang ada, maka diberikanlah putusan sebagai berikut:
MENGADILI
a) Menerima permintaan banding dari Penasihat Hukum Terdakwa dan Jaksa
Penuntut Umum dari kejaksaan Negeri Jakarta Selatan;
b) Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 25 Juni
2018 No.350/Pid.Sus/2018/PN.Jkt.Sel yang dimintakan banding ;
MENGADILI SENDIRI
a) Menyatakan Terdakwa Jennifer Dunn alias Jeje Binti Howard Dunn terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
penjatuhan hukuman yang dilakukan oleh majelis hakim terhadap perkara Nomor
Negeri Jakarta Selatan terdapat tiga tuntutan yang mana pada tuntutan pertama
terdakwa di duga melanggar Pasal 114 ayat (1) UU RI Nomor 2009 Tentang
Narkotika, dalam dakwaan yang ke dua terdakwa di duga melanggar Pasal 112 Ayat
(1) Jo.Pasal 132 Ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, dan
yang ketiga terdakwa diduga melanggar Pasal 127 Ayat (1) huruf a UU RI Nomor
35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
Terdakwa terbukti secara sah melanggar Pasl 127 ayat (1) UU RI Nomo 35 Tahun
2009 Tentang Narkotika dimana terdakwa di jatuhi hukuman oleh majelis hakim
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Empat Tahun Penjara dan denda Rp.
800.000.000.
Peristiwa datangnya saksi Raditya yang berkunjung ke rumah terdakwa dan terdakwa
mengatakan “mau gak” itu ada, dan yang dimaksud “itu ada” adalah Narkotika
golongan I bukan tanaman yaitu shabu-shabu karena saksi Raditya sebelumnya
pernah mengisap shabu bersama dengan Terdakwa, tiga sampai empat kali di
Apartemen Terdakwa
Yang dilakukan secara tanpa hak atau melawan hukum tersebut tidak
digunakan oleh Terdakwa untuk dirinya sendiri oleh karenanya menurut Majelis
pembuktian Penuntut Umum atas penyalahgunaan Narkotika untuk diri sendiri dalam
dakwaan ketiga melanggar Pasal 127 ayat 1 Undang-Undang No.35 Tahun 2009
Tentang Narkotika tidak terpenuhi dan tidak tepat ; sehingga majelis mempertanyakan
alat bukti bahkan apakah setelah ditawari oleh terdakwa mereka mengkonsumsi
shabu- shabu bersama-sama? keterangan saksi Raditya mengaku pernah tiga sampai
empat kali mengkonsumsi shabu tidak dapat menjadi dasar untuk mengkwalifikasi
perbuatan Terdakwa sebagai delik yang ditentukan dalam Pasal 112 ayat 1 jo Pasal
132
Dalam hal yang memberatkan terdakwa hanya sebagai seorang artis tetapi
tidak mengikuti program pemerintah yang gencar dalam pemberantasan Narkotika,
Majelis tidak memasukan hal yang lainnya yaitu terdakwa merupakan residivis pada
kasus yang sama dimana hal ini seharusnya bisa memberatkan hukuman terdakwa.
Dan pemangkasan hukuman yang sebelumnya empat tahun menjadi 10 bulan seperti
terdapat keganjilan
23
3. Putusan Perkara No. 133/Pid.B/2011/PNJPR
23
ibid.,,, (Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia)
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
A. Fakta Hukum
Bahwa kasus ini bermula pada Kamis tanggal 10 Maret 2011 sekitar jam 11.00
WIT bertempat di Jalan Baru depan stadion Barnabas Youwe Distrik Sentani Kota,
Kabupaten Jayapura Terdakwa ditangkap oleh Saksi Jems Tokoro dan Saksi G.
Muliadi. Terdakwa pada saat itu sedang naik taksi hendak ke Bandara Sentani untuk
mengirimkan ganja kepada temannya di Wamena, kemudian ketika ditangkap
Terdakwa sedang membawa amplop besar warna coklat dan juga oleh petugas
ditemukan satu plastik kecil bening berisi ganja kering yang ditaruh di jok tengah
belakang sopir.
B. Putusan Pengadilan
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
Perlu diperhatikan bahwa dalam analisis ini lebih di titik beratkan pada alasan
penjatuhan hukuman yang dilakukan oleh majelis hakim terhadap perkara Nomor
133/Pid.B/2011/PN-JPR. Dalam surat dakwaan Penuntut Umum, terdakwa diduga
melanggar Pasal 111 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika atau
pada dakwaan kedua yakni di duga melanggar Pasal 114 ayat (1) UU No. 35 Tahun
2009 Tentang Narkotika. Dimana Jaksa menuntut agar terdakwa di jatuhi hukuman
empat tahun penjara dan denda Rp. 800.000.000.
Dalam Pasal 111 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Unsur
unsurnya adalah: (1) Setiap Orang; (2) Tanpa hak atau melawah hukum; (3)
narkotika golongan I dalam bentuk tanaman.
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
dari Menteri dalam hal ini adalah Menteri Kesehatan, yang hanya dapat diberikan
kepada Apotik, Dokter, Pedagang Besar Farmasi / Pabrik Farmasi, sehingga dapat
disimpulkan bahwa apabila suatu perbuatan yang menyangkut narkotika tidak ada izin
dari Menteri Kesehatan sebagai mana dimaksud dalam UndangUndang RI No. 35
Tahun 2009 Tentang Narkotika ini, maka perbuatan tersebut jelas bertentangan
tanaman. dalam unsur ketiga bersifat alternatif dimana satu saja terbukti maka dengan
sendirinya unsur ini terpenuhi. Dalam hal ini kepemilikan dari narkotika golongan 1
telah melalui uji laboratorium dan dinyatakan positif ganja sehingga semua
unsur terpenuhi bahwa terdakwa melanggar Pasal 111 ayat (1) UU No. 35 Tahun
2009 Tentang Narkotika
Karena Dakwaan Penuntut umum bersifat alternatif, dan dakwaan pertama
telah terpenuhi maka dakwaan kedua tidak perlu dipertimbangkan lagi. Karena telah
terpenuhinya semua unsur pada dakwaan pertama terdakwa terbukti secara sah dan
narkotika Golongan 1 dalam bentuk jenis ganja" Terdakwa dijatuhi hukuman
3 Tahun penjara dan denda Rp. 800.000.000
24
4. Putusan Perkara No. 35/Pid/2012/PT.TK.
A. Fakta Hukum
telah diadili oleh Pengadilan Tinggi Tanjung Karang. Alvin Wisuda Febriansyah Bin
Hermansyah merupakan terdakwa dalam perkara ini yang mana ia berusia 32 tahun
kelahiran Jakarta 2 Februari 1979, berjenis kelamin lakilaki dan bertempat tinggal
24
ibid.,,, (Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia)
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
di Jl. Korpri Gang Satria No. 25 Kel. Way Hui Kecamatan Sukarame Bandar
Lampung. Terdakwa beragama Islam dan berprofesi sebagai PNS
Berawal pada saat terdakwa menghungi Erwan (belum tertangkap) pada 12
September 2011, maksud terdakwa adalah untuk memesan Narkotika Golongan I
yakni Putau. Setelah memesan kepada Erwan terdakwa mentrasfer uang sebesar Rp.
3.000.000 (Tiga Juta Rupiah). Setelah uang di trasnfr terdakwa di telepon oleh
Erwan simpan di ATM BNI UNILA dengan cara di lakban. Setelah mengambil
bungkus kecil dan satu bungkus sedang. Terdakwa mengkonsumsi putau tersebut
dengan cara di bakar seperti rokok dan menghisap layaknya menghisap rokok.
Pada hari sabtu 17 September 2011 terdakwa di hubungi oleh Onli temannya
via telepon yang meminta paket kecil untuk di pakai bersama. sekitar 15.45 sore di
hari yang sama terdakwa pergi ke warung untuk membeli rokok dengan tetap
membawa putau yang akan ia pakai bersama rekannya. Pada saat di warung terdapat
terdakwa kemudian dilakukan penggeledahan terdahap terdakwa dan ditemukan satu
terdakwa dan ditemukan satu paket kecil dan satu paket sedang, satu pipet, 2 buah
gulungan uang yang dijadikan bong dan dua timah kertas rokok.
B. Putusan Pengadilan
Dalam perkara ini, oleh majelis hakim (Syaukat Mursalin, SH.MH. hakim
tinggi Pengadilan Tinggi Tanjung Karang selaku hakim ketua, Sutoyo,SH,M.Hum
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
M E N G A D I L I
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
rupiah) dan dalam tingkat banding sebanyak Rp. 2.500,- (dua ribu lima
ratus rupiah);
C. Alasan Penjatuhan Hukuman
Febriansyah Bin Hermansyah mendapat 2 surat dakwaan yang mana dalam dakwaan
pertama perbuatan terdakwa sebagaimana yang diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 114 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Dan yang kedua
perbuatan terdakwa sebagaimana diatir pidana dalam pasal 112 ayat (1) UU No, 35
Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Dalam putusan sebelumnya pada pengadilan Negeri Tanjung Karang terdakwa
narkotika golongan I bukan tanaman bagi diri sendiri dan menjatuhkan terdakwa
menjalani pengobatan atau perawatan selama enam bulan di tempat rehabilitasi pada
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung,
dan beranggapan bahwa putusan pada tingkat pertama harus di perbaiki, mengingat
sesuai ketentuan Pasal 22 ayat (4) UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidan, masa penahanan itu harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang
sebelumnya.
Karena secara pembuktian, dan penjatuhan hukuman sudah sesuai Pengadilan
Tinggi Tanjung Karang dalam hal ini hanya melengkapi putusan pada tingkat
pertama yaitu menetapkan lamanya terdakwa berada dalam tahana sebelum putusan
ini berkekuatan hukum tetap, akan dikurangkan seluruhnya dari pidana dijatuhkan.
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
25
5. Putusan Perkara No. 947/Pid.B/2011/PN.Bgl.
A. Fakta Hukum
khusus yang telah diadili oleh Pengadilan Negeri Bangil. Dalam perkara ini
Sulistiyono Als. Sirun yang berumur 31 Tahun, kelahiran Pasuruan 13 Juni 1980,
Kesamatan Pandan Kabupaten Pasuruan. Terdakwa berprofesi sebagai Kuli angkut.
bahwa saksi membeli narkotika golongan I jenis shabushabu dari terdakwa seharga
Rp. 200.000 (Dua Ratus Ribu Rupiah) dan terdakwa memerintahkan saksi untuk
mengambil narkotika di pinggir jalan depan pabrik plastik di desa wangi, lalu saksi
memberikan uang Rp. 200.000 dan terdakwa memberikan narkotika golongan I.
Paada hari minggu, tanggal 30 Oktober 2011 jam 03.30 WIB saat terdakwa
berada di rumahnya ditangkap oleh petugas kepolisian dari polres pasuruan. Namun
pada saat penangkapan tidak ditemukannya barang bukti baik narkoba atau yang
mengkonsumsi narkotika.
memberikan keterangan yang cukup berbeda ketika ia memberikan informasi kepada
kepolisian dimana dia tidak mengetahui kalo Sirun yang menaruh narkotika di dekat
mushola bahkan ia hanya di suruh oleh Opik untuk mengambil obat yang
sebelumnya ia tidak tahu kalau itu narkotika, dan Atim tidak pernah melakukan
mengaku ia menanda tangani keterangan dalam BAP karena sedang panik.
25
ibid.,,, (Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia)
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
B. Putusan Pengadilan
Dalam perkara ini, oleh majelis hakim (I Putu Gede Astawa, SH.MH. selaku
hakim ketua, Ruditya Setya Hermawan, SH., MH dan Ayu Putri Cempaka Sari
SH.MH. yang masing-masing sebgai anggota majelis) yang memeriksa dan
memutus perkara, setelah mendengarkan kesaksian-kesaksian serta memperhatikan
barang bukti yang ada, maka diberikanlah putusan sebagai berikut:
a) Menyatakan terdakwa SULISTIYONO Als SIRUN tidak terbukti secara
didakwakan Penuntut Umum
b) Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari dakwaan tersebut;
c) Menyatakan terdakwa SULISTIYONO Als. SIRUN, telah terbukti
“Penyalahgunaan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri”.
d) Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana
penjara selama:1 (satu) Tahun dan 3 (tiga) Bulan;
e) Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
f) Menetapkan terdakwa tetap dalam tahanan;
g) Membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.
5.000, ( lima ribu rupiah);
C. Pertimbangan Hakim
Dalam perkara ini terdakwa di tuntut oleh Jaksa Penuntut Umum dengan
melanggar Pasal 114 ayat (1) UU RI No, 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dan
Tentang Narkotika.
Majelis hakim dalam perkara ini menguji apakah unsur yang terdapat dalam
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
Pasal 112 ataupun pasal 114 dapat terpenuhi atau tidak oleh karena itu dilakukan
pengujian unsur. Dalam dakwaan pertama Pasal 114 Ayat (1) UU RI No. 35 Tahun
2009, yang mana unsurnya adalah (1) Setiap orang yaitu terdakwa sirun, sehingga
unsur ini terpenuhi, kemudia unsur ke (2) Tanpa hak atau melawan hukum
menawarkan untuk di jual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam
hal jual beli, menukar atau menyerahkan narkotika golongan I, pada saat
penangkapan terdakwa tidak ditemukannya barang bukti , sehingga tidak ada satu
alat bukti pun yang diajuka Jaksa Penuntut Umum yang dapat menjerat terdakwa
dengan unsur kedua sehingga secara otomatis Pasal 114 tidak dapat diterapkan.
setiap orang, dan unsur ini mengacu kepada terdakwa Siru, sehingga unsur ini
terpenuhi. Unsur Kedua adalah Tanpa hak atau melawan hukum memiliki,
tanaman. Majelis berapandangan bahwa bukti yang diajukan oleh Jaksa tidak ada
satu pun yang dapat membuktikan unsur kedua ini sehingga haruslah dinyatakan
tidak terbukti terpenuhi oleh perbuatan terdakwa.
Pasal 143 Ayat (3)26 mengatakan bahwa surat dakwaan yang tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana dalam ayat (2) huruf B batal demi hukum. Namun sesuai
dengan pemeriksaan hail test urine pada laboratorium yang menyatakan terdakwa
positih mengkonsumsi narkotika, sehingga majelis hakim tetap beranggapan bahwa
terdakwa cenderung pengguna atau pemakai sehingga majelis hakim menjatuhkan
sendiri
26
KUHAP dan KUHP. Bandung: Fokusmedia, hlm. 64
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
pemidanaan yang bersumber dari luar hukum pidana.
Apabila merujuk pada batasbatas kriminalisasi yang diberikan oleh Husak,
UU No. 35 Tahun 2009 menurut pendapat penulis telah terjadi overcriminalization,
ayat (1) UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dimana hukuman
mati dijatuhkan pada terdakwa dirasa terlalu berat, mengingat alasan dari penjatuhan
hukuman mati tersebut hanya ingin membuat jera padahal sang terdakwa akan mati,
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
lalu ditujukan kepada siapa efek jera tersebut, alangkah lebih elokya jika hukuman
seumur hidup menjadi pilihannya.
DAFTAR PUSTAKA
Husak ,Douglas. 2008. Overcriminalization :The Limits Of The Criminal Law. New York:
Oxford University Press
Hiariej ,Eddy O.S. 2016. Prinsip-Prinsip Hukum Pidana Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka,
Mandagi ,Jeanne et.al. Wahai Kaum Muda Jangan Berpacu dengan Ekstasy
Husak ,Douglas. 2008. Overcriminalization :The Limits Of The Criminal Law. New York:
Oxford University Press
Göran ,Hans Franck.2003. Hukuman Biadab Penghapusan Hukuman Mati, Pustaka Hak
Asasi Manusia Raoul Wallenbrerg Institute,
Madani Mental Health Care Foundation, Pandangan Keluarga dan Masyarakat Terhadap
Permasalahan Pengalahgunaan dan Ketergantungan Narkoba atau NAZA,
(http://madanionline.org/pandangan-keluarga-dan-masyarakat-terhadap-
permasalahan-penyalahgunaan-dan-ketergantungan-narkobanaza/ di unduh pada 6
November 2018)
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018
1
https://news.detik.com/berita/3795494/ditangkap-lagi-jennifer-dunn-kena-kasus-narkoba-3-
kali (Di unduh pada 6 November 2018)
https://www.antaranews.com/berita/83353/roy-marten-ditangkap-lagi-karena-narkoba (Di
unduh pada 6 November 2018)
http://www.bnn.go.id/read/berita/12080/dukungan-tanda-tangan-masyarakat-sulsel-untuk-
membudayakan-pola-hidup-sehat-tanpa-penyalahgunaan-narkoba (Di unduh pada 6
November 2018)
Universitas Indonesia
Kriminalisasi Terhadap..., Muhamad Romdoni, FHUI,2018