Anda di halaman 1dari 14

HUKUM SISTEM

PERADILAN PIDANA
ANAK

SOLIHATI S.H, MH
A. PENDAHULUAN
 Hukum Sistem Peradilan Pidana Anak diatur dalam UU Negara
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 yaitu, “Anak adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup
manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara”.
 Anak perlu mendapatkan perlindungan dari dampak negatif
perkembangan pembangunan yang cepat, arus globalisasi di
bidang komunikasi dan informasi, kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta perubahan gaya dan cara hidup sebagian
orang tua yang telah membawa perubahan sosial yang
mendasar dalam kehidupan masyarakat yang berdampak
terhadap nilai dan perilaku anak.
B. KETENTUAN UMUM
 Pasal 2 dan 3 pada Undang-Undang No.11 Tahun 2012
menentukan, Sistem Peradilan Pidana Anak dilaksanakan
berdasrkan asas:
1. Perlindungan
2. Keadilan
3. Nondiskriminasi
4. Kepentingan terbaik bagi Anak
5. Perhargaan terhadap pendapat Anak
6. Keberlangsungan hidup dan tumbuh kembang Anak
7. Pembinaan dan pembimbingan Anak
8. Proporsional
9. Perampasan kemerdekaan dan pemidanaan sebagai upaya
terakhir
D. DIVERSI

 Diversi bertujuan untuk:


a) Mencapai perdamaian antara korban dan Anak
b) Menyelesaikan perkara Anak di luar proses
peradilan
c) Menghindarkan Anak dari
perampasankemerdekaan
d) Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi
e) Menanamkan rasa tanggung jawab kepada Anak
D. ACARA PERADILAN PIDANA ANAK

1. Umum
2. Penyidikan
3. Penangkapan dan Penahanan
4. Penuntutan
5. Hakim Pengadilan Anak
6. Pemeriksaan di Sidang Pengadilan
E. PERTUGAS KEMSYARAKATAN

1. Umum
2. Pembimbing Kemasyarakatan
3. Pekerja Sosial Profesional dan Tenaga
Kesejahteraan Sosisal
F. PIDANA DAN TINDAKAN

1. Umum
Anak hanya dapat dijatuhi pidana atau dikenai tindakan
berdasarkan ketentuan dalam UU No.11 Tahun 2012.
2. Pidana
Pidana pokok bagi Anak terdiri atas: Pidana
Peringatan, Pidana dengan Syarat, Pelatihan Kerja, Pembinaan
dalam lembaga, dan Penjara
Pidana tambahan terdiir atas: perampasan keuntungan
yang diperoleh dari tindak pidana atau pemenuhan kewajiban
adat.
3. Tindakan
Tindakan yang dapat dikenakan kepada Anak
meliputi:
a. Pengembalian kepada orang tua/wali
b. Penyerahan kepada seseorang
c. Perawatan dirumah sakit jiwa
d. Perawatan di LPKS
e. Kewajiban mengikuti pendidikan formal
f. Pencabutan surat izin mengemudi
g. Perbaikan akibat tindak pidana
G. PELAYANAN, PENDIDIKAN, PEMBINAAN
ANAK, DAN PEMBIMBIMBINGAN KLIEN ANAK

 Anak yang ditahan ditempatkan di LPAS. Anak


berhak memperoleh pelayanan, perawatan,
pendidikan, dan pelatihan, pembimbingan dan
pendampingan, serta hak lain sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
 Untuk Anak yang berstatus Klien Anak menjadi
tanggung jawab Bapas. Klien Anak berhaka
mendapatkan pembimbingan, pengawasan, dan
pendampingan serta pemenuhan hak lain sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
H. ANAK KORBAN DAN ANAK SANKSI

 Anak Korban dan/atau Anak Sanksi berhak atas semua


perlindungan dan hak yang diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan, Anak Korban dan Anak
Sanksi berhak atas:
a. Upaya rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial, baik di
dalam lembaga maupun di luar lembaga
b. Jaminan keselamatan, baik fisik mental, maupun sosial
c. Kemudahan dalam mendapatkan informasi perkembangan
perkara.
I. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Pemerintah wajib menyelenggarakan


pendidikan dan pelatihan bagi penegak hukum
dan pihak terkait secara terpadu. Pendidikan
dan pelatihan dilakukan paling singkat 120 jam.
J. PERAN SERTA MASYARAKAT,
KOORDINASI, PEMANTAUAN, DAN
EVALUASI
 Masyarakat dapat berperan serta dalam
perlindungan Anak mulai dari pencegahan
sampai dengan reintegrasi sosial Anak .
K. SANKSI ADMINISTRATIF DAN
KETENTUAN PIDANA

 Pejabat atau petugas yang melanggar ketentuan


sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-
Undang No.11 Tahun 2012 maka akan dikenai sanksi
administratif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai