SESI 1
membawa akibat hukum, baik dalam kaitanya dengan hukum tertulis maupun
hukum tidak tertulis.
Hukum emrupakan jaminan bagi kegiatan perlindungan anak. Arif gosita
mengemukan bahwa kepastian hukum perlu di usahakan demi kelangsungan
kegiatan perlindungan anak dan mencegah penyelenggaraan yang emmbawa
akibat negative yang tidak dinginkan dalam pelaksanaan perlindungan anak.
Perlindungan anak tidak boleh dilakuakn secara berlebihan dan
memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan maupun diri anak itu sendiri,
sehingga usaha perlindungan anak dilaksanakan rasional, bertanggungjawab, dan
bermanfaat yang menverminkan suatu usaha yang efektif dan efisien. Usaha
perlindungan anak tidak boleh mengakibatkan matinya inisiatif, kerativitas, dan
hal-hal lain yang menyebabkan ketergantungan kepada orang lain dan kemauan
menggunakan hak-haknya dan emlaksanakan kewajiban-kewajibanya.
Perlindungan anak dapat dibedakan dalam 2 bagian yaitu: perlidnungan anak
yang bersifat yuridis, yang meliputi: perlindungan dalam bidang hukum public
dan dalam bidang hukum keperdataan perlindungan anak yang bersfiat non
yuridis, meliputi: perlindungan dalam bidang sosial, bidang Kesehatan dan
bidang Pendidikan.
Arif gosita berpendapat bahwa perlindungan anak adalh suatu usaha
melindungi anak dapt melaksanakan hak dan kewajibanya. Perlindungan hak-
hak anak pada hakikatnya menyangkut langsung peraturan dalam peraturan
perundang-undangan. Kebijaksanaan, usaha dan kegiatan yang menjamin
terwujudnya perlindungan hak-hak anak, pertama-tama didasrkan atas
pertimbangan bahwa anak-anak merupakan golongan yang rawankaan atas
pertimbangan bahwa anak-aanak merupakan golongan anak-anak yang dan
dependent, disamping karena adnaya golongana anak-anak yang megalami
hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan baik Rohani jasmani maupun
sosial.
Dasar perlindungan anak
a. Dasar filosofis: Pancasila dasar kegiatan dalam berbagai bidang
kehidupan keluarga bermasyarakat, bernegara dan berbangsa dan dasar
filosfis pelaksanaan perlindungan anak.
Perlindungan anak di usahakan oelh stiap orang baik orang tua keluarga
Masyarakat, pemerintah maupun negara PAsal 20 UU no 23 tahun 2002
menentukan:
a. Menghormati dan menjamin hak asasi setiap anak tanpa membedakan suku,
agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan Bahasa, status
hukum anak, urutan kelahiran anak dan kondisi fisik dan atau mental
b. Memberikan ndukungan sarana dan prasarana dalam penyelenggraaan
perlundungan anak
c. Menjamin perlindungan, pemeliharaan dan kesejahteraan anak dengan
memperhatikan hak dan kewajiba orang tua, wali atau orang lain yang
secara umum bertanggungjawab terhadap anak dan mengawasi
penyelnggaraan perlindungan anak,
d. Menjamin anak untuk mempergunakan haknya dalam menyampaikan
pendapat sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasan anak.
Dalam hal orang tua tidak ada, atau tidak diketahui keberadanya atau akrena
suatu sebab, tidak dapat dilaksanakan kewajiban dan tanggungjawabnya, mak
kewajiban dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat
beralih kepada keluarga, yang dialksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Salah satu prinsip yang digunakan dalam perlindungan anak adalah: anak adalah
itu modal utama kelangsungan hidup manusia, bansa dan keluarga, untuk itu
hak-haknya harus dilindungi. Anak tidak dapat melindungi sendiri, hak-haknya,
banyak piha yang mempengaruhi kehidupanya. Negara dan
masyarakatberkepentingan untuk mengusahakan perlindungan hak-hak anak.
Agar perlindungan anak dapat diselenggarkan dengan baik, dianut prinsip yang
menyatakan bahwa kepentingan terbaik bagi anak harus dipandang sebagai of
paramount importance (memperoleh prioritas tertinggi) dalam setiap keputusan
yang mneyangkut anak. Tanpa prinsip ini pwejuangan untuk melindungi anak
akan mengalami banyak batu sandungan. Prinsip the best interest of child
digunakan karena dalam banyak hal anak korban disebabkan ketidaktahuan
(ignorance) karena usia perkembangnya. Jika prinsip ini diabaikan, maka
Masyarakat menciptakan monster-monster yang lebih buruk di kemudian hari.
d. Lintas Sektoral
Nasib anak tergantung dari berbgai factor yang makro maupun mikro yang
langsung maupun tidak langsung. Kemiskinan, perencanaan kota dan segala
penggususran, sistem Pendidikan yang menkankan hapalan dan bahan-bahan
yang tidak relevan, komunitas yang penuh dengan ketikadilan dan sebagainya
tidak dapat diatanagani oleh sektor, terlebih keluarga atau anak itu sendiri.
Perlindungan terhadap anak adalah perjuangan yang membutuhkan sumbangan
semua orang di semua tingkatan.
prasaranan khusus, penjatuhan sanksi yang tepat untuk kepentingan yang terbaik
bagi anak, pemantaun dan pencatatan terus menerus terhadap perkembangan
anak yang berhadapan dengan hukum, pemberian jaminan untuk
mempertahankan hubungan orang tua atau keluarga dan perlindungan dari
identitas melalui media masa utnuk menghindari labelisasi.