Anda di halaman 1dari 36

PERLINDUNGAN DAN

PEMBERDAYAAN HAK ANAK

OLEH:
Syah Khalif Alam, M.Pd

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU-PAUD
IKIP SILIWANGI
KONSEP ANAK

Menurut WJS. Poerwodarminto:


“Anak adalah: manusia yang masih kecil”
Menurut RA. Koesnoen
“Anak adalah manusia muda, muda dalam
umur, muda dalam jiwa dan pengalaman
hidupnya, karena mudah terkena pengaruh
keadaan sekitarnya”
Menurut sugiri:
“ Anak adalah selama di dalam tubuhnya berjalan
proses pertumbuhan dan perkembangan, orang
itu masih menjadi anak. Jadi batas umur anak-
anak adalah sama dengan permulaan menjadi
dewasa, yaitu umur 18 tahun untuk wanita dan
20 tahun untuk laki-laki, seperti halnya di
Amerika dan Yugoslavia dan negara-negara
Barat lainnya.”
KONSEP PERLINDUNGAN

Perlindungan adalah pemberian


jaminan atas keamanan,
ketentraman, kesejahteraan,
kedamaian dari pelidung atas
segala bahaya yang mengancam
pihak yang dilindungi.
PERLINDUNGAN HUKUM

Menurut Philipus M. Hadjon perlindungan hukum


adalah suatu kondisi subjektif yang menyatakan hadirnya
keharusan pada diri sejumlah subjek untuk segera
memperoleh sejumlah sumber daya guna kelangsungan
eksistensi subjek hukum yang
dijamin dan dilindungi oleh hukum, agar
kekuatannya secara terorganisir dalam proses
pengambilan keputusan politik maupun ekonomi
khususnya pada distribusi sumberdaya.
KONSEP PERLINDUNGAN ANAK

Perlindungan anak adalah: “usaha setiap


anggota masyarakat sesuai dengan
kemampuan masing-masing dengan berbagai
macam usaha dan kondisi tertentu.”

Perlindungan anak adalah : “segala usaha yang


dilakukan untuk menciptakan kondisi agar
setiap anak dapat melaksanakan hak dan
kewajiban demi perkembangan dan
pertumbuhan anak secara wajar baik fisik,
mental dan sosial”
TUJUAN PERLINDUNGAN ANAK

Diatur dalam Undang-Undang tentang


Perlindungan Anak dan Konvensi Hak Anak
Pasal 3 Undang-Undang Tentang Perlindungan
Anak. Tujuannya:

“Menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar


dapat hidup, berkembang, dan berpartisipasi
secara optimal sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi demi terwujudnya anak
Indoonesia yang berkualitas, berakhlak
mulia dan sejahtera”
HUKUM PERLINDUNGAN ANAK

Menurut Arif Gosita


“ Hukum Pelrindungan anak adalah hukum
(tertulis maupun tidak tertulis) yang menjamin
anak benar-benar dapat melaksanakan hak da
kewajibannya.
“Hukum perlindungan anak adalah hukum yang
menjadi dasar dan pedoman melindungi,
mengatur dan menjamin anak dapat
melaksanakan hak dan kewajibannya secara
seimbang dan manusiawi positif”
DASAR-DASAR PELAKSANAAN HUKUM
ANAK

1. Dasar filosofi
2. Dasar etis
3. Dasar yuridis
DASAR FILOSOFIS

Pancasila seagai kegiatan dalam berbagai


kehidupan keluarga, bermasyarakat dan
bernegara serta dasar filosofis pelaksanaan
perlindungan anak, pendekatan kesejahteraan
sebagai dasar filosofis perlindungan dan
pemenuhan hak-hak anak, anak mempunyai
eksistensi sebagai anak manusia yang merupakan
totalitas kehidupan dan kemanusiaan.
DASAR ETIS

Pelaksanaan perlindungan anak harus sesuai


dengan etika profesi yang berkaitan untuk
mencegah perilaku menyimpang dalam
pelaksanaan kewenangan, kekuasaan dan
kekuatan.
DASAR YURIDIS

 Pelaksanaan Perlindungan Anak harus


didasarkan pada Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan berbagai
peraturan perundang-undangan lain yang
berlaku. Penerapan dasar yuridis ini harus
secara integratif, yaitu penerapan terpadu
menyangkut peraturan perundang-undangan
dari berbagai bidang hukum yang berkaitan.
SYARAT PELAKSANAAN
PERLINDUNGAN ANAK

1. Merupakan pengembangan kebenaran,


keadilan dan kesejahteraan anak
2. Harus mempunyai landasan filsafat, etika dan
hukum
3. Secara rasional positif dan dapat
dipertanggungjawabkan
4. Bermanfaat untuk yang bersangkutan
5. Mengutamakan perspektif kepentingan yang
diatur, bukan kepentingan yang mengatur.
6. Tidak bersifat insidental/kebetulan dan
komplementer atau pelengkap namun harus
dilakukan secara konsisten.
SYARAT PELAKSANAAN
PERLINDUNGAN ANAK
7. Melaksanakan respon keadilan yang restoratif
(bersifat pemulihan)
8. Tidak merupakan wadah dan esempatan orang
yang mencari keuntungan pribadi/kelompok.
9. Anak diberi kesempatan berpartisipasi sesuai
dengan situasi dan kondisinya.
10. Berdasarkan citra yang tepat mengenai anak
manusia.
11. Berwawasan permasalahan atau problem
oriented dan bukan berwawasan target.
12. Tidak merupakan faktor kriminogen dan bukan
faktor viktimogen.
TANGGUNG JAWAB TERHADAP
PERLINDUNGAN ANAK

1. Tanggung jawab pemerintah


dan negara.
2. Tanggung jawab orang tua dan
keluarga
3. Tanggung jawab masyarakat
UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK
Pasal 20
Negara, pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat,
Keluarga , dan orang tua berkewajiban dan
bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan
perlindungan anak.
Perlindungan anak diusahakan oleh setiap anggota
masyarakat sesuai dengan kemampuannya dengan
berbagai macam usaha dalam situasi dan kondisi tertentu.
Setiap warga negara ikut bertanggungjawab terhadap
dilaksanakannya perlindungan anak demi kesejahteraan
anak. Tidak ada keresahan pada anak, karena
perlindungan anak dilaksanakan dengan baik, anak
menjadi sejahtera. Kesejahteraan anak mempunyai
pengaruh positif terhadp orang tua, keluarga, masyarakat,
bangsa dan negara. Koordinasi dan kerjasama kegiatan
perlindungan anak perlu dilakukan dalam rangka menjaga
keseimbangan kegiatan perlindungan anak secara
keseluruhan.
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH
DAN NEGARA

Dimuat dalam Undang-Undang


tentang perlindungan Anak Pada Pasal
21, pasal 22, pasal 23 dan pasal 24.
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
DAN KELUARGA

Dimuat dalam Undang-


Undang Perlindungan Anak
Pasal 26
TANGGUNG JAWAB MASYARAKAT

Dimuat dalam Undang-


Undang Perlindungan Anak
Pasal 25
RUANG LINGKUP HUKUM
PERLINDUNGAN ANAK

Menurut Arif Gosita, luas lingkup Hukum


Perlindungan Anak Meliputi:

1. Perlindungan yang pokok, meliputi antara lain:


sandang, pangan, permukiman, pendidikan dan
kesehatan.
2. Meliputi hal-hal jasmaniah dan rohaniah
3. Mengenai pula penggolongan keperluan yang primer
dan sekunder yang berakibat pada prioritas
pemenuhannya.
Ditinjau secara garis besar maka dapat disebutkan
bahwa perlindungan anak dapat dibedakan
menjadi 2 pengertian, yaitu:

Perlindungan yang bersifat yuridis, yaitu:


a. Bidang hukum publik

b. Bidang hukum keperdataan

Perlindungan yang bersifat non yuridis, yaitu


a. Bidang sosial

b. Bidang kesehatan

c. Bidang pendidikan
PENGERTIAN ANAK
Menurut W.J.S Poerwodarminto, anak adalah:
manusia yang masih kecil.

RA Koeenoen memberikan pengertian bahwa:


Anak adalah manusia muda, muda dalam umur,
muda dalam jiwa dan pengalaman hidupnya,
karena mudah terkena pengaruh keadaan
sekitarnya.
PENGERTIAN REMAJA/PUBERTAS
Remaja adalah sekelompok manusia yang sudah
melampaui masa kanak-kanaknya namun belum
dapat dikatakan dewasa. Kelompok manusia yang
berada pada kondisi umur tertentu belum di tuntut
tanggung jawabnya secara penuh bila melakukan
tidakan tertentu. Remaja belum dapat
dipertanggungjawabkan secara penuh didasarkan
pada asumsi doly incapax, artinya remaja tidak
dapat secara penuh menyadari tindakannya
sehingga tidak dapat melakukan kejahatan.
BATAS USIA
PERTANGGUNGJAWABAN
PIDANA

Batas usia ke bawah ialah keadaan usia


termuda, dimana pelaku tindak pidana dapat
diancam dengan pidana tertentu, berhubungan
erat dengan soal pada usia berapakah pelaku
tidak dapat dipertanggungjawabkan terhadap
tindak pidana yang dilakukan.
Batas usia ini berbeda antara negara yang satu
dengan yang lainnya:

1. Inggris 8 (delapan tahun)


2. Denmark dan swedia 15 (limabelas tahun)
3. Australia anak di bawah umur 8 (Delapan)
tahun tidak dapat dipertanggung jawabkan
atas tindakannya.
Hasil seminar Amerika Latin di Rie De Janeiro
tahun 1953 menganjurkan agar negara-negara
menetapkan batas usia yang sama yang tidak boleh
kurang dari 14 tahun untuk undang-
undang pidananya. Jadi, anak yang berudia di bawah
14 tahun dianggap tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
Sekarang ada kecenderungan untuk
menghilangkan batas usia ke bawah, dengan
demikian pertanggungjawaban
pelaku tindak pidana tidak dipersoalkan
apakah ia melanggar norma hukum, dianggap
sebagai anak yang memerlukan bantuan. Jadi
tindakannya bukan atas nama keadilan namun
atas nama kemanusiaaan yang menuntut
pemberian pertolongan dan bantuan.
ASAS-ASAS PERLINDUNGAN ANAK

1. Anak tidak dapat berjuang sendiri


2. The best interest of the child atau
kepentingan terbaik untuk anak
3. Ancangan daur kehidupan atau life
circle approach
4. Lintas sektoral
ASAS PERLINDUNGAN ANAK MENURUT
UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK
NO 23 TAHUN 2002

1. NON DISKRIMINASI
2. KEPENTINGAN TERBAIK BAGI ANAK
3. HAK UNTUK HIDUP, KELANGSUNGAN
HIDUP DAN PERKEMBANGAN
4. PENGHARGAAN TERHADAP PENDAPAT
ANAK
4 KATEGORI HAK ANAK

Menurut Muhammad Joni dan Zulchaina Z.


Tanamas, hak-hak anak yang tercakup dalam
KHA dapat dikategorikan ke dalam 4 kategori,
yaitu:
1. Hak terhadap kelangsungan hidup atau
survival rights
2. Hak terhadap perlindungan atau protection
rights
3. Hak untuk tumbuh kembang atau development
rights
4. Hak untuk berpartisipasi atau participations
rights.
KEWAJIBAN ANAK MENURUT UNDANG-
UNDANG NO 23 TAHUN 2002 TENTANG
PERLINDUNGAN ANAK PASA 19

A. Menghormati orang tua, wali dan guru


B. Mencintai keluarga, masyarakat dan
menyayangi teman
C. Mencintai tanah air, bangsa dan negara
D. Menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran
agamanya
E. Melaksanakan etika dan akhlak yang mulia
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENEGAKAN HUKUM
HAK ANAK

1. Faktor internal
2. Faktor eksternal
FAKTOR INTERNAL PENEGAKAN
HAK ANAK

1. Peraturan hukumnya yang sangat berkaitan


dengan bagaimana proses peraturan hukum itu
dibentuk, antara lain mencakup: bagaimana cara
dan syarat yuridis pembentukannya; apakah
materi hukumnya telah sesuai dengan semangat,
nilai, asas dan kaidah hukum tentang anak;
apakah peraturan pelaksanaan yang
dikehendaki telah sesuai dan dipersiapkan
untuk menghindari kekosongan hukum
FAKTOR INTERNAL PENEGAKAN
HAK ANAK

2. Aparat penegak hukumnya yang terlibat


langsung sudah memahami tentang hak-hak
anak serta mampu dan mau menegakannya.
3. Budaya hukum masyarakatnya, yang dimaksud
dengan struktur sosial serta pandangan kultural
yang menyangkut keyakinan masyarakat pada
hukum dan penegakannya.
4. Masyarakat hukum itu sendiri, yaitu
masyarakat tempat bergeraknya hukum dakan
kehidupan sehari-hari yang menyangkut
kepedulian masyarakat dan kepatuhan
masyarakat penegak hukum.
FAKTOR EKSTERNAL PENEGAKAN
HAK ANAK

Menyangkut political will dari


pemerintah untuk menyusun dan
melaksanakan program pembangunan
yang berwawasan kepentingan anak.
TUGAS

1. DOWNLOAD UNDANG-UNDANG NO 23
TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN
ANAK
2. DOWNLOAD UNDANG-UNDANG NOMOR 35
TAHUN 2014

Anda mungkin juga menyukai