Anda di halaman 1dari 36

LANGKAH-LANGKAH/

TAHAPAN/PROSEDUR
PENYUSUNAN LAPORAN KTI

Penelitian atau Reseach ialah a systemic attempt to


provide answer to question (Tuckman, 1979:12). Penelitian
merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan
jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Sistematis karena
harus selalu mengikuti prosedur dan langkah-langkah yang
telah ditentukan sebelumnya atas dasar asumsi, teknik dan
metodenya.
Penelitian ilmiah dilaksanakan berdasarkan proses dan
langkah-langkah/tahapan berpikir ilmiah. Sedangkan berpikir
ilmiah pada hakekatnya merupakan perpaduan antara cara
berpikir induktif dan deduktif.

Dalam proses berpikir ilmiah terdapat beberapa langkah (John


Dewey, 1958 : 111).
Merasakan adanya masalah yang memerlukan
pemecahan.
Merumuskan & membatasi masalah yang dirasakan itu.
Membuat hipotesis (praduga/kesimpulan) sementara.
Mengumpulkan data atau informasi yang berhubungan
dengan masalah yang dirasakan itu.
Mengolah data untuk membuat kesimpulan.
Mengadakan generalisasi untuk sampai kepada dapat
mencari implikasi dengan peristiwa-peristiwa lain dan
kejadian-kejadian lain di waktu Yang akan datang

Langkah-langkah dan Tahapan Penelitian


1.
2.
3.
4.
5.

Tahap persiapan
Tahap pengumpulan bahan
Tahap pengolahan bahan
Tahap penyuntingan/pemeriksaan/pengeditan
Tahap penyajian

Langkah-langkah dan Tahapan Penelitian


1. Persiapan
a. Menentukan topik atau judul penelitian.
b. Merumuskan latar belakang serta membatasi maslah.
c. Merumuskan anggapan dasar, teori yang digunakan, dan hipotesis.
d. Merumuskan tujuan penelitian serta hasil yang diharapkan.
e. Menentukan sumber data (mendeskripsikan populasi, sampel, dan
teknik penarikan sampling).
f. Menentukan metode dan teknik penelitian, serta intrumen/alat,
data, (terangkan alasan penunjang hal tsb di atas)
2. Pengumpulan bahan/data
Mengumpulkan data (menetukan jadwal, personalia/
requitmen tenaga pembantu, dan membuat pedoman
pengumpulan datanya).

3. Pengolahan bahan/data
Mengolah menganalisis data terkumpul, (mengadakan seleksi,
membuat klasifikasi, mentabulasi, dan memodifikasi data
dalam bentuk coding from beserta coding sceme. Terangkan
pula teknik analisis yang digunakan termasuk alas analasannya).
4. Kesimpulan
Menarik generalisasi untuk membuat kesimpulan membuat
saran-saran (saran-saran itu untuk siapa dan untuk apa
fungsinya).
5. Pelaporan
Menulis menerbitkan/memproduksi laporan (perhatikan
kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar, dan tata tulis yang
memenuhi aturan tertentu).

1. Memilih Pokok Bahasan (Masalah)


Pokok bahasan (masalah) yang akan kita angkat ke
dalam karangan dapat kita peroleh dari berbagai
sumber, misalnya : pengalaman pribadi, tempat bekerja
atau belajar, lingkungan, dan buku-buku ilmiah. Dalam
memilih masalah tersebut ada beberapa kriteria berikut
yang perlu kita perhatikan :
a. Pentingkah masalah itu kita kemukakan?
b. Menarikkah masalah itu bagi kita?
c. Cukupkah kemampuan dan sarana yang kita perlukan
untuk menggarap masalah itu?
d. Tidakkah masalah itu terlalu luas atau terlalu sempit?
e. Mungkinkah kita memperoleh data yang kita perlukan

Seandainya kita telah mengiyakan pertanyaan-pertanyaan di atas,


berarti kita telah memperoleh pokok bahasan yang kita maksud.
Sehubungan dengan pokok bahasan, ada beberapa istilah yang
pengertiannya sering saling mengaburkan.
Istilah tersebut adalah :
Topik = Pokok (subjek) yang dibahas.
Tema = Merupakan tujuan/kehendak penulis terhadap topik
tersebut; atau dapat pula dikatakan bahwa tema itu
merupakan pernyataan sikap penulis terhadap topik.
Tesis = Pendapat utama penulis mengenai pandangannya
terhadap topik tersebut.
Judul = Nama yang memberi identitas karangan, yang
mencerminkan keseluruhan isi karangan.

Topik : Pendidikan Kesehatan


Tema : Pendidikan kesehatan di Sekolah Menengah perlu
ditingkatkan
Tesis : berbagai cara untuk meningkatkan pendidikan kesehatan
di SMA, di antaranya :
1. Perbaikan metode pengajaran
2. Penambahan sarana kesehatan
3. Perbaikan lingkungan pemukiman
4. Teladan para pendidik dan orang tua
Judul : Peningkatan Pendidikan Kesehatan di Sekolah Dasar :
Studi Kasus SMA Karamat Kota Sukabumi.

Selain pengertian tersebut di atas, ada pula yang berpendapat


bahwa tesis ialah ungkapan tema dalam bentuk sebuah
kalimat.
Dalam hal ini tema dengan tesis sama saja, yaitu pendapat
utama penulis mengenai topik yang dikemukakan.

2. Membatasi Pokok Bahasan (Masalah)


Salah satu sifat karangan ilmiah adalah tuntas, dalam arti
mengupas segi-segi masalahnya sampai pada bagian-bagian
kecil. Agar tuntas, maka pokok bahasan itu harus dibatasi,
sebab bila terlalu luas pembahasan akan dangkal mengingat
data yang harus dikumpulkan terlalu banyak, di luar
jangkauan waktu, dan berbagai aspek lainnya. Misalnya, kita
memilih topik Pendidikan. Pendidikan itu banyak sekali
tingkat dan ragamnya. Ada pendidikan SD, SLTP, SLTA.
Sekolah kejuruan, dan lain-lain. Selain itu ada pendidikan
formal, pendidikan non formal, pendidikan moral, ilmu
pengetahuan alam, dan lain-lain. Jadi, hendaklah dalam
memilih topik ini dibatasi pula cakupannya. Misalnya :
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Biologi di SMA.

3. Menyusun Kerangka Karangan (Ragangan)


Sebelum karangan ditulis, dibuat kerangkanya.
Kerangka karangan = Rencana karangan secara garis besar
baik organisasi maupun isinya, yang telah tersusun menurut
tingkat kepentingannya dan relevansinya.
Fungsi kerangka :
Penulis, agar dapat mengungkapkan idenya secara terinci,
sistematis, dan lengkap.
Peneliti, berfungsi sebagai pedoman untuk mengumpulkan
data yang diperlukan, baik dari literatur maupun
lapangan atau laboratorium.

Secara umum dapat dikatakan bahwa kerangka ini merupakan


pola dasar untuk menuangkan gagasan yang akan ditulis
dalam bentuk karangan.
Karena kerangka ini berupa pola dasar, maka disinilah arti
penting sebuah kerangka.
Kerangka yang sudah baik (lengkap, terarah, tersusun)
cenderung melahirkan karangan yang baik pula dan
sebaliknya.
Dalam praktek penyusunan bisa kerangka ini ada perubahan
walaupun perubahan tersebut tidak terlalu prinsip. Menjelang
akhir penyusunan karangan, kerangka yang telah dilengkapi
nomor halaman dan sebagainya jadilah daftar isi.

Tahapan-tahapan kerangka karangan yang dapat dijadikan


pedoman :
1. Curah ide (brain storming) atau inventarisasi ide,
maksudnya dengan berpedoman pada judul dan tema
karangan, semua ide yang berkaitan ditulis tanpa
penyaringan secara cermat.
2. Pengoreksian dan penyempurnaan ide, maksudnya ide yang
telah ditulis dikoreksi, ditambah, dikurang, diganti dan
sebagainya sesuai dengan ide baru yang mungkin dianggap
lebih baik.
3. Pengelompokkan ide, artinya semua ide dikelompokkan
menurut jenis dan tingkatannya dan disusun menurut bab,
pasal, sub pasal dan seterusnya.

4. Macam-macam Kerangka
a. Kerangka Organisasi
Kerangaka organisasi karangan disesuaikan dengan jenis
karangan yang akan dibuat : makalah/risalah/skripsi/tesis,
laporan penelitian, laporan teknik.

1) Kerangka organisasi makalah sederhana/artikel


1. Pendahuluan (pengantar ke masalah)
2. Permasalahan
3. Pembahasan
4. Kesimpulan dan saran

Keterangan :
a. permasalahan dan pembahasan kadang-kadang
digabung,
b. tidak dituangkan dalam bab demi bab, pasal demi
pasal, secara implisit tercermin dalam urutan alinea.

2) Kerangka organisasi makalah/ risalah/skripsi/tesis


BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang dan Rumusan Masalah
Ruang Lingkup Kajian
Tujuan Pembahasan
Anggapan Dasar dan Hipotesis
Sumber Data
Sistematika Pembahasan
BAB IIDESKRIPSI MASALAH (Berdasarkan data
literatur/lapangan)
BAB III PEMBAHASAN (Pendapat penulis atas data
yang diperoleh)
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Keterangan :
a. Komponen bab pendahuluan semakin lengkap semakin
baik dan sesuai dengan tingkatan/jenis karangan;
b. Bab deskripsi masalah bisa diawali tinjauan pustaka
(landasan teori) dan bab ini berisi uraian berdasarkan
literatur.

3) Kerangka organisasi laporan penelitian


BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang da Rumusan Masalah
Ruang Lingkup
Tujuan Penelitian
Anggapan Dasar
Hipotesis
Metode Penelitian
Sumber Data
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PENGOLAHAN DATA (deskripsi, analisis & interpretasi)
BAB VI HASIL DISKUSI
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

4) Kerangka organisasi laporan teknik


BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah)
2. Ruang Lingkup
3. Tujuan
4. Sumber Data
BAB II DESKRIPSI MASALAH (data hasil survai)
BAB III PEMBAHASAN MASALAH (pemikiran penulis
dan literatur)
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

b. Kerangka Isi
Kerangka organisasi baru memuat alur pemikiran secara garis
besar, belum dikaitkan dengan judul atau materi karangan.
Kerangka yang sudah memuat pokok gagasan sesuai dengan
judul dan dituangkan dalam bab demi bab, pasal demi pasal
disebut kerangka isi. Kerangka yang sudah memuat pokok
gagasan dituangkan dalam bentuk kalimat disebut kerangka
kalimat. Sedangkan kerangka yang keterangannya (pokok
gagasan) berupa frasa disebut kerangka topik (formal).
Adakalanya pokok gagasan tadi dituangkan dalam bentuk
alinea (paragraf). Kerangka semacam tadi disebut kerangka
alinea.

Contoh Kerangka Isi


Judul : Usaha Meningkatkan Mutu Pendidikan
Kesehatan di SMP Negeri 26 Sukabumi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Perumusan Masalah
1.2 Alasan dan Tujuan
1.3 Anggapan Dasar
1.4 Hipotesis
1.5 Sumber Data
1.6 Sistematika Pembahasan

BAB II KEADAAN UMUM SMP NEGERI 26 SUKABUMI


2.1 Tenaga Pengajar
2.2 Keadaan Murid
2.3 Sarana Umum
2.4 Lokasi
BAB III KEMUNGKINAN USAHA PENINGKATAN
PENDIDIKAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 26
SUKABUMI
3.1 Peningkatan Mutu Tenaga Pengajar
3.2 Penambahan Jam Pelajaran
3.4 Penambahan Sarana Keagamaan
3.5 Pelaksanaan Kegiatan Keagamaan

BAB IV USAHA PENINGKATAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI


SMP NEGERI 26 SUKABUMI
4.1 Pemanfaatan Sarana yang Telah Ada
4.1.1 Sarana Kesehatan (UKS)
4.1.2 Kegiatan OSIS
4.2 Perbaikan Metode Pengajaran
4.2.1 Metode ceramah
4.2.2 Metode pemecahan masalah
4.2.3 Metode diskusi
4.2.4 Metode riset
4.2.5 Metode sosiodrama
4.2.6 Metode simulasi
4.3 Perbaikan Sistem Evaluasi
4.4 Peningkatan Kehidupan Lingkungan di Sekolah
4.5 Teladan Para Pendidik dan Orang Tua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

5. Penjelasan Organ Karya Tulis Ilmiah


a. Latar belakang dan rumusan masalah
Latar belakang masalah memuat keterangan yang
menyebabkan munculnya masalah. Disini dapat pula
dijelaskan pentingnya masalah itu dikemukakan. Rumusan
masalah ungkapan yang dapat menegaskan apa yang menjadi
inti persoalan. Biasanya rumusan masalah itu berupa kalimat
tanya: apa, mengapa, atau bagaimana.
Misalnya:

Mengapa jumlah bayi meninggal dunia di


Indonesia menunjukkan angka yang terus
menaik?

b. Ruang lingkup kajian


Ruang lingkup ialah segi-segi masalah yang akan dikaji untuk
menjawab/memecahkan persoalan yang diajukan dalam
rumusan masalah.
Misalnya : Mengapa pasaran produk obat dalam negeri
menurun? ruang lingkupnya antara lain : manajemen
perusahaan, kualitas produk, pesaing. Segi ini dipilih karena
memungkinkan menurunnya pasaran produk dalam negeri.

c. Tujuan penelitian
Di sini dicantumkan untuk apa penulis mengemukakan
persoalan itu dan apa yang ingin dicapai oleh penulis dengan
masalah tersebut. Yang dicantumkan itu adalah tujuan objektif
bukan tujuan subjektif.
Misalnya : mencari cara yang tepat untuk menanamkan
kesadaran hidup sehat dalam keluarga. Tujuan subjektif
biasanya dicantumkan pada Prakata yang berisi dalam
rangka apa penulis membuat karangan itu, misalnya untuk
memenuhi tugas mata kuliah tertentu, atau untuk memenuhi
syarat mencapai gelar sarjana.

d. Anggapan dasar (postulat) dan hipotesis


Postulat dan hipotesis biasanya ada pada karangan ilmiah
yang lebih tinggi bobotnya dan jenis laporan penelitian.
Postulat ialah pernyataan yang telah dianggap benar secara
apriori. Yang dijadikan postulat biasanya berupa teori,
dalil/hukum, aksioma, dan lain-lain.
Contoh :
Postulat : Prestasi belajar seseorang bergantung pada beberapa
faktor :
a. Tingkat kecerdasan
b. Metode belajar
c. Ketekunan dan konsentrasi belajar
d. Kesehatan fisik dan mental.

Hipotesis : jika mereka yang lulus PMDK memiliki faktor


tersebut tentu mereka akan menjadi mahasiswa yang
berprestasi lebih lanjut dapat diramalkan bahwa indeks
prestasi seorang mahasiswa sebanding dengan nilai PMDK
nya.

e. Sumber data
Bagian ini menerangkan dari mana data itu didapat, baik dari
literatur maupun lapangan, juga usaha apa yang dilakukan
untuk mendapatkan data.
Misalnya : mengadakan wawancara (interview), pengamatan
(observasi), angket (Quesionaire) atau percobaan
(eksperimen).

f. Sistematika pembahasan
Untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap pembaca hal
apa saja yang akan diuraikan pada bab berikutnya perlu
disusun sitematika pembahasan.
Disini diuraikan pokok-pokok bahasan yang disusun menurut
bab demi bab, pasal demi pasal sesuai dengan kerangka.
Dalam hal ini perlu diperhatikan cara pemaparannya yang
dituangkan dalam bentuk kalimat (uraian biasa, tidak seperti
susunan kerangka).

Pendahuluan sebagai bab pertama memuat latar belakang


masalah, tujuan yang hendakl dicapai, postulat hipotesis,
sumber data, dan sistematika pembahasan. Selanjutnya pada
bab dua dijabarkan teori kesehatan (daras kepustakaan) dan
keadaan daerah Sukabumi ditinjau dari segi kesehatan,
misalnya : lokasi, keadaan geografi, iklim, keadaan dokter.
Bab tiga mengemukakan pembuktian hipotesis beserta
pembahasannya, misalnya : jenis penyakit, cara
penanggulangan, tingkat kesembuhan yang dicapai, potensi
yang ada. Dibahas pula faktor yang berpengaruh yaitu :
sarana, pengetahuan dan keterampilan, dan kehidupan sosial
ekonominya. Bab terakhir merupakan kesimpulan dari
pembuktian hipotesis dan hasil pembahasan. Pada bab ini
diberikan pula saran peningkatan kesehatan di Sukabumi.

g. Deskripsi masalah (termasuk tinjauan pustaka)


Organ ini berfungsi memberikan gambaran mengenai masalah
itu berdasarkan data yang diperoleh. Gambaran tersebut
ditampilkan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Sudah
tentu gambaran itu harus objektif. Artinya seperti apa adanya
menurut data yang diperoleh dari rujukan kepustakaan (hasil
daras kepustakaan), menurut data yang diperoleh dari
lapangan ataupun laboratorium.

h. Pembahasan
Di sini penulis mengemukakan pendapat, komentar, tafsiran,
atau arah pembahasan harus tertuju pada terjawabnya
persoalan yang diajukan dalam rumusan masalah.
Jelasnya, pembahasan di sini mengarah pada pemecahan
masalah secara gamblang.
Kuncinya adalah kecanggihan dan ketajaman penalaran
penulis terhadap yang dibahas.

i. Kesimpulan dan saran


Bab terakhir penulis menerangkan hasil pembahasan.
Selanjutnya, penulis menarik kesimpulan secara keseluruhan,
dalam hal ini merupakan jawaban persoalan yang diajukan
dalam rumusan masalah. Untuk karangan yang menggunakan
hipotesis, kesimpulan ini merupakan jawaban apakah hipotesis
itu terbukti kebenarannya atau tidak. Saran adalah pendapat
penulis yang muncul sebagai kosekuensi/implikasi adanya
kesimpulan tersebut. Biasanya berupa anjuran tindakan
selanjutnya setelah terjawab persoalannya.

Anda mungkin juga menyukai