Anda di halaman 1dari 23

BAB 6:Penentuan Biaya Proses:

Unit Tambahan dan Unit Hilang dalam


Proses

OLEH : DAHLIA,S.Pd., M.Si Anggota Kelompok :3


o Muh Sulfian
o Nur Aulia
o Nurjanna
o Rislawati
o Sartika
Penentuan Biaya Proses

Penentuan biaya proses adalah suatu metode


dimana bahan baku, tenaga kerja, dan overhead
pabrik di bebankan ke pusat biaya atau
departemen. Biaya yang di bebankan ke setiap unit
produk yang di hasilkan di tentukan dengan
membagi total biaya yang di bebankan ke pusat
biaya atau departemen tersebut dengan jumlah unit
yang di produksi pada pusat biaya yang
bersangkutan.
 Karakteristik Biaya Proses
Proses produksi bersifat continue .

Produksi bersifat massal,tujuannya mengisi


persediaan yang siap dijual .

Produk yang dihasilkan dalam suatu departemen


atau pusat biaya bersifat homogen.

Biaya yang dibebankan ke setiap unit dengan membagi


total biaya yang dibebankan ke pusat biaya dengan total
unit yang diproduksi.

Akumulasi biaya dilakukan berdasarkan


periode tertentu.
Contoh 6-1: Departemen Lanjutan; Tambahan Unit Akibat Tambahan Bahan

Di Departemen pencampuran PT. Kiat Perkasa,sebuah perusahaan meminum, air sari buah yang diterima dari
Departemen Penggilingan ditambah dan dicampur dengan air berkarbonasi.Data produksi departemen pencampuran
bulan November 2010 adalah sbb:
Dalam proses, persediaan awal : 1.600 liter
Ditransfer dari departemen sebelumnya : 4.000 liter
Air berkarbonasi yang ditambahkan di Departemen Pencampuran : 8.000 liter
Ditransfer ke Departemen Pengalengan : 11.600 liter
Dalam proses, persediaan akhir : 2.000 liter

Data biaya produksi bulan November 2010 adalah sbb.


Biaya unit dalam proses, persediaan awal :
Dari Departemen Penggilingan : Rp 45.960
Bahan : Rp 50.760
Tenaga Kerja : Rp 1.710
Overhead pabrik : Rp 3.420

Biaya ditambahkan ke dalam proses selama bulan ini :


Dari Departemen Penggilingan : Rp 360.000
Bahan : Rp 508.200
Tenaga kerja : Rp 109.800
Overhead pabrik : Rp 219.600
Tambahan Unit Metode Rata-Rata
DATA KUANTITAS

UNIT EKUEVALEN

BIAYA PER UNIT

ALIRAN BIAYA

PENJURNALAN
PERTANGGUNGJAWABAN
BIAYA
Data kuantitas dalam laporan biaya produksiData kuantitas
mengalami sedikit perubahan dibanding contoh contoh
sebelumnya. Unit yang diperoleh Departemen Pencampuran pada bulan November 2010 berasal dari dua
sumber,yaitu 1.600 liter persediaan barang dalam proses awal dan 4.000 liter ditransfer dari Departemen
Penggilingan.Oleh Departemen pencampuran,air sari buah kemudian ditambah dan dicampur dengan air
berkarbonasi yang mengakibatkan jumlah produk yang di proses bertambah sebanyak 8.000 liter.Setelah ada
penambahan bahan, jumlah produk yang diproses oleh Departemen Pencampuran meningkat dari semula
sebanyak 5.600 liter menjadi sebanyak 13.600 liter. Setelah unit-unit produk diproses oleh Departemen
Pencampuran, 11.600 liter diantaranya selesai dan ditransfer ke Departemen Pengalengan dan 2.000 liter lainnya
masih dalam proses pada akhir bulan November. Data Kuantitas Departemen Pencampuran bulan November
2010 dapat dirumuskan sbb :
Masukan Keluaran
Unit dalam proses awal 1.600 unit Unit selesai dan ditransfer keluar 11.600 Unit
+
Unit ditransfer masuk bulan ini 4.000 unit = +
+
Unit ditambhkan ke produksi 8.000 unit Unit dalam proses akhir 2.000 unit
13.600 unit 13.600 unit
Data Ekuivalen. Unit tersebut dapat berasal dari persediaan unit dalam proses awal dan atau unit masuk
proses bulan ini.Unit di transfer di perhitungkan dalam unit ekuivalen 100% selesai untuk semua elemen
biaya tanpa memperhatikan tingkat penyelesaian unit dalam proses awal(11.600 unit ekuivalen untuk biaya
dari Departemen Penggilingan,bahan,tenaga kerja,dan overhead). Sebaliknya,karena unit dalam proses
akhir belum 100% selesai untuk semua elemen biaya, unit tersebut diperhitungkan dalam unit ekuivalen
menurut tingkat peyelesaiannya. Persediaan unit dalam proses akhir 100% selesai untuk biaya dari
Departemen Penggilingan dan biaya bahan (2.000 unit ekuivalen untuk biaya dari Departemen
Penggilingan dan bahan) tetapi baru 50% selesai untuk biaya konversi (2.000 unit dikali 50% selesai =1.000
unit ekuivalen untuk tenaga kerja dan overhead pabrik).
Perhitungan jumlah unit ekuivalen setiap elemen biaya di Departemen Pencampuran adalah sbb :

B.Dept Bahan Tenaga Overhead


Penggiling
DATA EKUIVALEN an
Kerja

Unit ditransfer ke Departemen Pengalengan unit dalam 11.600 U 11.600 U 11.600 U 11.600 U
proses, persediaan akhir :
2.000 unit
Dari Dept.penggilingan (2.000 unit 100%) 2.000 unit
Bahan (2.000 unit 100%) 1.000 unit
Tenaga Kerja (2.000 unit 50%) 1.000 unit
Overhead pabrik (2.000 unit 50%) ( 13.600 (13.000 U) (12.600 U) (12.600 U)
U)
Jumlah unit ekuivalen
BIAYA PER UNIT

Biaya Per Unit. Biaya per unit rata-rata dihitung


dengan cara yang sama dengan contoh-contoh
sebelumnya, yaitu membagi jumlah biaya
persediaan awal dan biaya ditambahkan bulan
November dengan jumlah unit ekuivalen
.Walaupun demikian, dalam contoh ini, untuk
perhitungan biaya dari Departemen Penggilingan
per lite perlu penyesuaian. Penyesuaian tersebut
dilakukan karena biaya dari Departemen
penggilingan sebesar Rp 405.960 (persediaan awal
Rp 45.960 + ditransfer bulan November Rp
360.000 ) yang semula hanya ditanggung oleh
5.600 liter – setelah ada tambahan unit – menjadi
ditanggung oleh 13.600 liter. Perhitungan biaya
dari Departemen Penggilingan per liter sebelum
ada tambahan dapat digambarkan sebagai
berikut :
B . Dept Bahan Tenaga Kerja Overhead
Penggilingan

Biaya unit Rp 45.960 Rp 50.760 Rp 1.710 Rp 3.420


dalam proses,
persediaan
awal
Biaya Rp 360.000 Rp 508.200 Rp 109.800 Rp 219.600
ditambahkan
bulan ini
Biaya yang Rp 405.960 Rp 558.960 Rp 111.510 Rp 223.020
harus
dipertanggun
gjawabkan
Dibagi : unit Rp 13.600 u Rp 13.600 u Rp 12.600 u Rp 12.600 u
ekuivalen
Biaya per unit Rp 29,85 Rp 41,10 Rp 8,85 Rp 17,70
ekuivalen
PERTANGGUNGJAWABAN
BIAYA

Pertanggungjawaban Biaya. Jumlah biaya yang diakumulasi di Departemen Pencampuran


dibebankan ke unit yang dihasilkan, yaitu unit yang selesai ditransfer ke Departemen
Pengalengan dan unit dalam proses pada akhir November. Jumlah biaya Departemen
Pencampuran yang dibebankan ke unit selesai dihitung dengan cara mengalikan jumlah unit
( 11.600 liter) dengan biaya per unit ekuiva;en (Rp 97,50) sehingga diperoleh jumlah Rp
1.131.000. karena tingkat penyelesaian unit dalam proses akhir berbeda beda untuk setiap
jenis biaya, jumlah biaya yang dibebankan ke unit tersebut harus dirinci untuk setiap jenis
biaya. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Jenis Jumlah Persentas Biaya per Jumlah
Biaya Unit e Unit Biaya
Penyelesa Dibebank
ian × an
× × ₌₌
Jumlah barang yang
Biaya dari 2.000 unit 100% Rp 29,85 Rp 59,700 dibebankan ke unit
Dept.Peng selesai(Rp 1.131.000) dan
gilingan unit dalam proses(Rp
Bahan 2.000 unit 100% Rp 41,10 Rp 82,200 168.450) harus sama dengan
jumlah biaya yang harus
Tenaga 2.000 unit 50% Rp 8,85 Rp 8,850 dipertanggungjawabkan di
Kerja
Departemen Pencampuran
Overhead 2.000 unit 50% Rp 17,70 Rp 17,700 (Rp 1.299.450) .
pabrik

Jumlah biaya persediaan Rp 168.450


barang dalam proses akhir
PENJURNALAN

Penjurnalan. Jurnal
yang diperlukan untuk
mencatat biaya yang
terjadi di Departemen
Pencampuran pada bulan
November 2010 adalah
sebagai beriku
A. Biaya yang ditransfer dari Departemen Penggilingan ke Departemen
Pencampuran
*Barang dalam proses Dept.Pencampuran Rp 360.000
*Barang dalam proses Dept.Penggilingan Rp 360.000

B. Biaya bahan baku yang ditambahkan di Departemen Pencampuran


*Barang dalam proses Dept. Pencampuran Rp 508.200
*Bahan Rp 508.200

C. Distribusi biaya tenaga kerja produksi ke Departemen Pencampuran


*Barang dalam proses Dept.Pencampuran Rp 109.800
*Gaji dan Upah Rp 360.000
D. Biaya Overhead pabrik dibebankan ke Departemen Pencampuran.
*Barang dalam proses Dept.Pencampuran Rp 219.600
*Biaya overhead pabrik dibebankan Rp 219.600

E.Biaya unit selesai di Departemen Pencampuran yang ditransfer ke


Departemen Pengalengan
*Barang dalam proses Dept.Pengalengan Rp 1.131.000
*Biaya overhead pabrik dibebankan Rp 1.131.000
A
L
I
R Aliran Biaya .Setelah jurnal dibukukan,
A aliran biaya produksi PT Kiat Perkasa bulan
N November 2010 dalam akun buku besar
disajikan dalam peraga 6.2. saldo akun barang
B dalam proses merupakan jumlah biaya yang
I
dibebankan ke unit dalam proses akhir.
A
Y Jumlahnya sama dengan yang tercantum dalam
A laporan biaya produksi Departemen
Pencampuran.
Tambahan Unit pada Metode MPKP

DATA KUANTITAS

UNIT EKUEVALEN

BIAYA PER UNIT

ALIRAN BIAYA
PENJURNALAN
PERTANGGUNGJAWABAN
BIAYA
UNIT HILANG DALAM PROSES

Dalam beberapa kasus proses


produksi, jumlah unit yang di proses
dapat berkurang karena hilang akibat
penguapan atau proses alamiah lain
yang bukan akibat kesalahan
perusahaan.
UNIT HILANG DALAM PROSESPADA
METODE RATA-RATA

DATA KUANTITAS DEPARTEMEN (A)


UNIT EKUIVALEN DEPARTEMEN (A)
Data kuantitas dalam metode MPKP sama dengan UNIT EKUIVALEN DEPARTEMEN (A) hilang
Sama dengan metode rata-rata, karena unit
metode rata-rata. Unit hilang dalam proses Samaproses
dengan metode rata-rata, karena unit hilang
dalam tidak dibebani biaya, unit tersebut
mengakibatkan data keluaran tambah satu unsur dalam proses tidak dibebani biaya, unitunit
tersebut
tidak dimasukkan kedalam perhitungan
menjadi tiga unsur, yaitu : tidak dimasukkan kedalam perhitungan unit
ekuivalen dalam metode MPKP . Unit ekuivalen
(1). Unit selesai yang ditransfer ke Departemen B ekuivalen dalam metode MPKP . Unit ekuivalen
Departemen A dengan metode MPKP dapat
(28.000 unit) Departemen A dengan metode MPKP dapat
dihitung berdasarkan perhitungan unit ekuivalen
(2). Unit dalam proses akhir (6.000 unit ) dihitung berdasarkan perhitungan unit ekuivalen
metode rata-rata
(3). Unit hilang dalam proses (6.000 unit ) metode rata-rata
PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA
DEPARTEMEN (A).
BIAYA PER UNIT DEPARTEMEN (A) Jumlah biaya yang diakumulasi di Departemen A
Berbeda dengan metode rata-rata ,dalam metode hanya dialokasikan kepada unit selesai yang di
MPKP biaya per unit hanya hanya dihitung transfer ke Departemen B dan persediaan unit
berdasarkan biaya yang ditambahkan bulan januari dalam proses akhir karena unit hilang dalam proses
saja, sedangkan biaya persediaan barang dalam tidak dibebani biaya . Dalam metode MPKP, jumlah
proses tidak dimasukkan dalam perhitungan unit biaya yang dialokasikan ke unit selesai yang
ekuivalen. Seperti halnya metode rata rata,unit ditransfer ke Departemen B dibedakan menjadi
hilang dalam proses tidak dimasukkan dalam (1) Biaya unit ditransfer yang berasal dari persediaan
perhitungan unit ekuivalen produksi sehingga juga awal dan
tidak dimasukkan dalam perhitungan biaya per unit (2) Biaya unit ditransfer dari unit masuk proses
karena unit tersebut tidak dibebani biaya. bulan ini .Jumlah biaya Departemen A yang
dibebankan ke unit di transfer yang berasal dari
persediaan awal
UNIT EKUIVALEN DEPARTEMEN (B)
DATA KUANTITAS DEPARTEMEN (B)
Seperti halnya metode rata-rata, karena unit hilang
Data kuantitas di Departemen B metode MPKP sama
dalam proses tidak dibebani biaya produksi , unit
dengan metode rata-rata. Unit hilang dalam proses
tersebut tidak dimasukkan kedalam perhitungan
menimbulkan tambahan satu unsur disisi keluaran .
unit ekuivalen dalam metode MPKP.
BIAYA PER UNIT DEPARTEMEN (B).
Seperti halnya metode rata-rata , dalam metode
PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA MPKP juga perlu dilakukam langkah
DEPARTEMEN (B) penyesuaian terhadap unit dan biaya yang di
Jumlah biaya yang diakumulasi Departemen B transfer dari Departemen A. Hal yang
akan dibebankan ke unit selesai yang ditransfer membedakan adalah jika dalam metode rata-
ke persediaan barang jadi dan unit dalam proses rata penyesuaian dilakukan terhadap unit dan
akhir . Unit yang hilang dalam proses tidak biaya yang ditransfer Departemen A persediaan
dibebani biaya . Jumlah biaya Departemen B yang awal dan yang ditransfer bulan januari , dalam
di bebankan ke unit selesai dibedakan menjadi metode MPKP penyesuaian hanya dilakukan
dua unsur ,yaitu : terhadap unit dan biaya ditransfer dari
(1). Biaya unit selesai yang berasal dari Departemen A bulan januari. Asumsinya , unit
persediaan awal hilang dalam proses berasal dari unit yang
(2). Biaya unit selesai yang berasal dari unit di ditransfer bulan januari asumsi semacam itu di
transfer masuk periode ini. perlukan demi kepraktisan .Perhitungan biaya
dalam Departemen A per unit sebelum ada unit
hilang dalam metode MPKP
ALIRAN BIAYA DEPARTEMEN (B)
Aliran biaya produksi PT Multi Bulan
pada januari 2010 dalam metode MPKP
sama dengan metode rata rata .
PENJURNALAN DEPARTEMEN (B) Walaupun demikian , karena jumlah
Jurnal yang diperlukan untuk mencatat biaya biaya yang ditransfer dari Departemen
yang terjadi di Departemen A dan Departemen A ke Departemen B dan dari
B selama bulan januari 2010 dalam metode Departemen B ke persediaan barang
MPKP sama dengan metode rata-rata . jadi dalam kedua metode tesebut
Perbedaan hanya terjadi dalam jumlah biaya berbeda, saldo akhir akun barang dalam
yang ditransfer dari Departemen A ke proses Departemen pencampuran
Departemen B dan biaya yang ditransfer dari dalam kedua asumsi tersebut juga
Departemen B ke persediaan barang jadi. berbeda . Pada akhir januari, dalam
metode MPKP saldo akun barang dalam
proses Departemen A berjumlah Rp
26.637.660 dan barang dalam proses
Departemen B berjumlah Rp 49.248.800.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai