Anda di halaman 1dari 6

TOPIK 9

Pemilihan Topik Karya Tulis Ilmiah

PETUNJUK

Dalam topic ini dibahas tentang Pemilihan Topik dalam Karya


Ilmiah yang terdiri dari subtopik (1) pemilihan topik, (2)
Pembatasan topik, dan (3) Perumusan Tesis.
Perhatikan dan pelajari topik ini dengan baik dan bersungguh-
sungguh untuk dapat memahami isinya. Kalau perlu buat catatan-
catatan kecil untuk memudahkan pemahaman Anda.
Pada akhirnya Anda diharapkan memperoleh kemampuan
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Untuk
lebih memahami dan menambah wawasan, Anda perlu membaca
buku-buku yang relevan dengan subtopik.

TUJUAN
Setelah mempelajari topik ini, Anda mampu:
1. Menjelaskan pemilihan topik.
2. Menjelaskan pembatasan topik.
3. Menjelaskan perumusan tesis.

2.1 Pemilihan Topik


Menentukan topik untuk karya ilmiah dalam berbagai hal menyerupai
pemilihan topik untuk karangan bebas. Namun demikian, ada beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam
penulisan karya tulis ilmiah harus mengikuti kaidah kebenaran dalam isi, metode
kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk
memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas
dan spesifik.
Dalam menentukan topik tulisan dapat ditentukan sendiri atau ditentukan
oleh orang lain. Tidak masalah apakah topik itu dibuat sendiri atau orang lain,
maka langkah pertama yang harus dilakukan di dalam menentukan ide-ide utama.
Kemudian, uji dan tanya pada diri sendiri apakah memang ide-ide itu yang akan
ditulis. Setelah memperoleh ide untuk tulisan, hal berikutnya yang perlu
dilakukan adalah bertanya pada diri sendiri tentang hal-hal berikut:
1) Apakah Anda betul-betul berminat mengulas topik tersebut secara lebih
mendalam?
2) Mudahkah bagi Anda untuk mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
menulis topik tersebut?
3) Apakah topik tersebut mudah dipilih menjadi bagian-bagian lebih kecil yang
dapat dikembangkan lebih lanjut?
4) Pertanyaan seperti apa yang dapat diajukan terhadap topik yang dipilih tersebut?
Jika pertanyaan tersebut sebagian besar menyatakan ya maka dalam
menentukan topik tulisan paling tidak Anda telah melakukannya dengan baik.

1) Menentukan topik sendiri


Jika Anda bebas menentukan topik sendiri untuk tulisan anda, cobalah salah
satu metode penentuan topik berikut:
a. Tulis apapun yang ingin Anda tulis mengenai topik yang Anda pilih selama dua
puluh menit tanpa henti.
b. Amatilah konflik yang pernah terjadi.
c. Pilih topik yang ingin Anda Ketahui lebih mendalam.

2) Menentukan topik dari orang lain.


Apabila topik untuk karya ilmiah ditugaskan oleh orang lain, misalnya dosen,
cari cara untuk merumuskan topik tersebut agar menjadi topik yang Anda Sukai.
Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah mencari keterkaitan antara topik yang
diajukan dengan apa-apa yang telah Anda ketahui mengenai topik tersebut
sebelumnya, kaitkan pula topik tersebut dengan minat dan pengalaman pribadi
Anda.

2.2 Pembatasan Topik


Permasalahan yang muncul apabila menentukan sebuah topik adalah terlalu
luasnya sebuah topik. Untuk itu perlu adanya suatu pembatasan, hal ini sekurang-
kurangnya akan membantu pengarang dalam beberapa hal. Dengan pembatasan
topik memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh kenyakinan dan
kepercayaan, karena pokok itu benar-benar diketahuinya.
Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk
mengadakan penelitian yang intensif mengenai masalahnya. Dengan pembatasan
itu penulis lebih mudah memilih hal-hal yang mudah dikembangkan. Cara
membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara berikut:
a. Tetapkanlah topik yang ingin digarap dalam suatu kedudukan sentral.
Misalnya:
Topik setralnya adalah mengenai ”Masalah Komunikasi”,
b. Ajukanlah pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu
masih dapat perinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah perinciannya itu
disekitar lingkaran topik pertama tadi.
Misalnya:
Di atas sudah kita tetapkan topik setralnya, untuk lebih memudahkan bisa kita
rinci lagi menjadi: (1) alat komunikasi, (2) Organisasi, (3) sosial, (4) Media massa
c. Tetapkanlah yang mana dari perincian tadi yang dipilih.
Setelah kita tetapkan perincian dari topik setral tadi, harus dipilih salah satu dari
perincian tersebut. Misalnya: masalah organisasinya kita pilih.
d. Ajukanlah pertanyaan apakah sektor tadi masih perlu dirinci lebih lanjut?
Langkah berikutnya sesuai dengan pertanyaan tadi, perlukah dirinci lagi itu
tergantung kepada penulis. Karena, setiap perincian yang kita pilih masih bisa
dirinci.
Perhatikan denah berikut:
Masalah Komunikasi

Alat komunikasi Organisasi Sosial Media massa

Sekolah Usaha pemerintah DPR


Dept. LN Dept. DL Dept. P&K

Dirjen Dasar Dirjen Menengah Dirjen Dikti

Jadi topik yang khusus yang dipilih berdasarkan perincian di atas adalah arus
informasi pada direktorat perguruan tinggi swasta, yang berada dibawah naungan
direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Topik yang khusus ini merupakan perincian dari topik besar ”Masalah
Komunikasi”.
Pembatasan-pembatasan itu akan mengharuskan penulis untuk memilih topik-
topik yang paling khusus. Pembatasan juga menyebabkan penulis akan lebih
mengkonsentrasikan pikirannya kepada topik tersebut, sehingga dapat
menemukan lebih banyak detail, lebih banyak kekhasan yang mungkin selama ini
tidak pernah diketahuinya. Dengan konsentarsi itu, penulis bisa menciptakan
contoh-contoh atau ilustrasi-ilustrasi yang khusus sekali, dan menemukan pula
insiden-insiden yang khas. Selanjutnya pembatasan subjek itu memungkinkan
penulis untuk memusatkan perhatiannya hanya kepada objeknya, sehingga tidak
melangkah lebih lanjut.

2.3 Perumusan Tesis


Untuk penyusunan sebuah kerangka karangan diperlukan sebuah tesis,
langkah ini dilakukan setelah ditentukan topik. Tesis biasanya berbentuk satu
kalimat, entah kalimat majemuk setara, entah kalimat tunggal, entah kalimat
majemuk bertingkat. Sebuah tesis tidak boleh berbentuk kalimat bertingkat,
karena dengan demikian berarti ada dua gagasan sentral. Justru ini tidak
diperkenankan. Fungsi tesis ini bagi sebuah karangan adalah sama seperti kalimat
topik atau kalimat utama bagi sebuah alinea.
Bila dilihat dari masalah analisa kalimat, maka gagasan sentral dari tesis
adalah subjek, predikat dan kalau ada objek kalimat tadi. Sebaliknya kalau dilihat
dari sudut unsur-unsur pembentuk tema, maka gagasan sentral tadi hasrus terdiri
dari topik yang akan dibahas beserta tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi.
Sebab itu secara formal tesis dapat dibatasi sebagai: tema yang berbentuk satu
kalimat dengan topik dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi yang
bertindak sebagai gagasan sentral kalimat.
Perhatikan contoh berikut memperlihatkan bagaimana kita membuat perumusan
dari tesis itu, dan kedudukan topik dan tujuan yang bertindak sebagai gagasan
utama kalimat tadi.
Topik : Pendidikan di jaman penjajahan dan dewasa ini.
Tujuan : Menunjukkan perbedaan antara kedua sistem didikan tersebut.
Tesis :Perbedaan antara sistem pendidikan di jaman penjajahan dan sistem
pendidikan dewasa ini dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain dari
segi politik, kebudayaan, sosial dan ekonomi.
Tesis di atas menyampaikan kepada pembaca bahwa topik dari pendidikan itu
mempersoalkan pendidikan pada jaman penjajahan dan pendidikan sesudah
memperoleh kemerdekaan. Selanjutnya tesis itu juga menunjukkan bahwa
perbedaan antara kedua sistem pendidikan itu dapat dilihat dari sekurang-
kurangnya empat bagian besar, sehingga kerangka karangannya kelak juga harus
mengandung keempat bagian itu.

RANGKUMAN
Dalam penulisan karya tulis ilmiah harus
mengikuti kaidah kebenaran dalam isi, metode
kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat
keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah
tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik
yang jelas dan spesifik.
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan
dengan mempergunakan cara; (1) tetapkan topik
dalam kedudukan setral, (2) pertanyakan apakah
masih dapat dirinci lagi, (3) tetapkan perincian dari
topik yang dipilih,dan (4) apakah masih perlu
dirinci lagi.
Tesis merupakan gagasan sentral mengenai
topik tulisan yang merupakan landasan bagi seluruh
kegiatan dalam proses penulisan.
Penulisan tesis harus memperhatikan: (1)Tesis
biasanya berbetuk kalimat, baik kalimat tunggal,
ataupun kalimat majemuk, (2) Tesis tidak boleh
berbentuk kalimat majemuk setara, karena dengan
demikian berarti ada dua gagasan sentral, dan (3)
Tesis mengungkapkan opini, sikap, atau gagasan,
bukan sekedar pernyataan sederhana tentang topik
yang akan dikembangkan.

LATIHAN______________________________________________
Petunjuk:
1. Jawablah soal-soal berikut ini dengan singkat dan tepat!
2. Kumpulkan pada waktu yang ditentukan!

Soal:
1. Sebutkan 3 cara yang dapat ditempuh dalam menentukan topik untuk karya
ilmiah!
2. Berdasarkan tiga cara dalam penentuan topik, buatlah sebuah topik
yang telah Anda batasi pembasannya!

Anda mungkin juga menyukai