Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan ke-: 2

Judul: PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH

CP MK : Memahami persiapan menyusun karya ilmiah


Sub CP MK : Menjelaskan beberapa persiapan dan teknik pengumpulan
informasi untuk menyusun karya ilmiah

Uraian Materi :
A. Langkah-langkah Persiapan Penulisan Karya Ilmiah
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah bekerja sesuai jadwal. Jalan
terbaik untuk menulis adalah mengikuti tahap atau langkah-langkah yang sudah
dibuat agar segala yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan baik. Ada
beberapa hal yang dapat dilakukan seorang penulis karya ilmiah pada tahap
persiapan. Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang
penulis karya ilmiah pada tahap persiapan yaitu pemilihan topik. Untuk
memperoleh topik yang diinginkan, sesuai dengan tujuan penulisan maka hal-hal
yang harus dipertimbangkan pada saat memilih topik adalah sebagai berikut.

1. Pemilihan Topik/Masalah untuk Karya Ilmiah


Menentukan topik untuk karya ilmiah dalam berbagai hal menyerupai
pemilihan topik untuk karangan bebas. Namun, ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Penulisan karya
bebas, lebih-lebih tulisan fiksi, penulisan bebas berfantasi, bebas menentukan
sasaran pembacanya dan bebas pula menentukan cakupan cerita. Tidak demikian
halnya dengan penulisan karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti
kaidah kebenaran dalam isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang
bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan
melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik.
Pemilihan topik karya ilmiah dapat dilakukan dengan cara merumuskan
tujuan, menentukan topik, dan melakukan penelusuran terhadap topik tersebut.
Dengan melakukan ketiga cara tersebut, maka akan diperoleh rumusan topik atau
permasalahan yang jelas dan spesifik.
1) Merumuskan tujuan
Pada umumnya, penulis pemula sering merumuskan tujuan penulisan
karya ilmiahnya dengan kalimat yang terlalu umum atau terlalu luas. Artinya,
dengan membaca rumusan tujuan tersebut para pembacanya tidak bisa
membayangkan yang akan dipaparkan penulis dalam karya tulisnya tersebut.
Tujuan penulisan adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh penulis setelah
penulisan selesai dilaksanakan. Tujuan ini pada umumnya merupakan jawaban
atas masalah yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, dalam merumuskan
tujuan penulisan, penulis perlu berpegang pada rumusan masalah. Untuk itu,
tujuan penulisan perlu dituliskan secara lengkap dan operasional sesuai dengan
masalah yang ingin dipecahkan (Amir, 2007:68).
1


Menulis karya ilmiah memerlukan penelusuran yang mendalam tentang
hal yang akan ditulis, sasaran yang akan membaca tulisan tersebut, dan
cakupan bahasa yang digunakan. Oleh sebab itu, rumusan tujuan yang jelas dan
tepat sangat penting, sehingga menghasilkan karya tulis ilmiah yang enak
dibaca.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut ada beberapa cara yang bisa
dilakukan. Pertama, mencoba merumuskan tujuan dalam satu kalimat
sederhana. Kedua, mengajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu
kata tanya. Ketiga, jika pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat dijawab
dengan pasti, maka rumusan tujuan yang dibuat sudah cukup jelas dan tepat.
Kemampuan memerinci atau membatasi rumusan tujuan ini sangat
ditentukan oleh tingkat penguasaan pengetahuan yang dimiliki. Seorang yang
ahli atau pakar dalam bidangnya akan dapat menjelaskan bagian-bagian detail
dari bidang kepakarannya tersebut.

2) Menentukan topik
Dalam membuat karya ilmiah, topik tulisan dapat ditentukan sendiri atau
orang lain. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik
adalah menentukan ide-ide utama. Setelah ide tulisan diperoleh, hal berikutnya
yang perlu dilakukan adalah melakukan kajian tentang hal-hal sebagai berikut.
a. Apakah topik tersebut memang layak untuk diulas secara mendalam?
b. Apakah bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menulis topik tersebut mudah
didapat?
c. Apakah topik tersebut mudah dipilah menjadi bagian-bagian lebih kecil
yang dapat dikembangkan lebih lanjut?
d. Pertanyaan seperti apa yang dapat diajukan terhadap topik yang dipilih
tersebut?
Jika jawaban terhadap pertanyaan tersebut sebagian besar menyatakan
ya, berarti penulis telah melaksanakan langkah-langkah di atas untuk
menentukan topik tulisan.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan
topik adalah sebagai berikut.
(1) Topik ditentukan sendiri
Jika topik tulisan bebas ditentukan oleh penulis sendiri, maka ada
beberapa metode yang dapat dicoba yaitu:
a) Apapun yang berkaitan dengan topik harus ditulis terlebih dahulu
selama dua puluh menit tanpa berhenti. Misalnya, menguraikan tentang
penyakit HIV. Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah
pengertiannya. Selanjutnya, pengertian tersebut dicoba untuk dituliskan
terlebih dahulu, dan apapun yang ada dibenak seorang penulis harus
ditulis terus, tanpa menghiraukan penulisan ejaan, tanda baca, dan tata
bahasa. Setelah dua puluh menit menulis, tulisan tersebut beberapa
tulisan yang dianggap menarik kemudian digarisbawahi dan hal-hal
yang menarik harus dituliskan kembali. Setelah selesai tanpa disadari
sebuah topik telah ditemukan oleh penulis.
b) Pada umumnya konflik dapat memperkaya pengalaman hidup. Dari
konflik yang pernah dialami, sering kali dapat memunculkan suatu
topik untuk tulisan. Misalnya konflik tentang pemberian tugas yang
2


diberikan oleh seseorang yang terasa sangat membebani pikiran. Dari
hal tersebut jika dicermati pengalaman tersebut dapat memunculkan
sebuah topik atau dapat dikatakan bahwa sebuah konflik dapat
dimanfaatkan untuk menelusuri masalah yang sesungguhnya ingin
ditulis.
c) Topik harus dipilih secara mendalam. Untuk memilih topik secara
mendalam, beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: rasa ingin tahu
harus selalu dipertahankan, masalah yang menarik untuk dijadikan
topik harus segera diselidiki, mencari hal-hal yang tidak terduga dari
topik yang akan dibahas. Biasanya hal-hal yang tidak terduga ini akan
dapat menarik pembaca untuk membaca tulisan lebih jauh lagi. Dengan
kata lain, pemilihan topik harus dilakukan secara selektif agar pembaca
memperoleh informasi yang baru, yang belum pernah diketahui
sebelumnya, bukan topik yang sudah kadaluwarsa.
Dalam hubungan dengan pemilihan topik yang akan diangkat dalam
karya ilmiah, Keraf (dalam Arifin, 2003:8) menyatakan, beberapa hal yang
patut dipertimbangkan dengan saksama oleh penyusun karangan ilmiah,
yaitu a) topik yang dipilih harus berada di sekitar penulis, baik di sekitar
pengalaman, maupun di sekitar pengetahuan penulis; b) topik yang dipilih
harus topik yang paling menarik perhatian; c) topik yang terpilih terpusat
pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas; d) topik yang dipilih
memiliki data dan fakta yang objektif; e) topik yang dipilih harus diketahui
prinsip-prinsip ilmiahnya, walaupun serba sedikit. Artinya, topik yang
dipilih itu janganlah terlalu baru bagi penulis; dan f) topik yang dipilih
harus memiliki sumber acuan, memiliki bahan pemberian informasi
tentang pokok masalah yang akan ditulis.
(2) Topik yang telah ditentukan harus dirumuskan kembali.
Apabila topik karya ilmiah yang dipilih karena ditugaskan oleh orang lain,
misalnya dosen atau atasan atau instansi tertentu, cari cara untuk
merumuskan topik, agar topik tersebut menjadi topik yang disukai. Salah
satu cara yang dapat ditempuh adalah mencari keterkaitan antara topik
yang diajukan dengan hal-hal yang telah diketahui oleh penulis mengenai
topik tersebut sebelumnya, kemudian kaitkan topik tersebut dengan minat
dan pengalaman pribadi penulis.

3) Menelusuri topik
Bila topik telah ditentukan, bukan berarti masalahnya selesai. Penulis
masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat
sasaran. Berikut ini akan diuraikan langkah-langkah yang dapat ditempuh
dalam rangka lebih memfokuskan topik yang dipilih.
(1) Fokuskan topik agar mudah dikelola
Salah satu kendala terbesar yang menghambat keberhasilan penulisan
karya ilmiah adalah terlalu luasnya topik tulisan. Jika penulis dapat
mendefinisikan topik yang diterima atau yang ditugaskan sesuai dengan
pengetahuan dan pengalaman pribadi, maka penulis telah mulai merumuskan
topik tersebut sesuai dengan kemampuan mengelolanya. Namun, masih perlu
diingat bahwa topik harus dipilih dan dipilah sedemikian rupa serta
3


dipersempit sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman penulis. Topik
tersebut harus diidentifikasi bagian-bagiannya agar diperoleh topik yang
betul-betul spesifik yang memungkinkan untuk ditulis.
Sebenarnya, jika sudah dilakukan pembatasan topik, judul karangan
ilmiah bukanlah hal yang sulit ditentukan. Langkah-langkah yang ditempuh
pada pembatasan topik sama saja dengan langkah-langkah penentuan judul.
Perbedaannya, pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan
karangan ilmiah, sedangkan penentuan judul dapat dilakukan sebelum
penulisan karangan ilmiah atau dapat juga setelah penulisan karangan ilmiah
itu selesai. Jika sudah ada topik yang terbatas, karangan ilmiah sudah dapat
mulai digarap walaupun judul belum ada. Intinya yang harus disiapkan
terlebih dahulu oleh penulis karangan ilmiah adalah topik yang jelas dan
terbatas dan bukan judul karangan ilmiah. Dalam hal ini, tentu judul yang
ditentukan sama persis dengan topik yang sudah dikuasai.
(2) Ajukan pertanyaan
Pada saat topik sudah dipilih dan dipilah menjadi bagian-bagian yang
mudah dikelola, selanjutnya topik tersebut dibedah oleh penulis dengan
mengajukan beberapa pertanyaan yaitu dengan pertanyaan-pertanyaan apa,
siapa, kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa. Apabila topik tersebut
dipikirkan oleh penulis bukan sebagai objek melainkan sebagai tindakan,
penulis dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk
menggeneralisasikannya.
Namun, tidak semua pertanyaan ini bisa dipakai untuk semua topik. Jika
penulis ingin menulis tentang gempa bumi atau bencana alam lainnya
misalnya, tentunya relevan jika penulis tersebut mempertanyakan hal yang
menyebabkannya. Namun, tiap-tiap pertanyaan tersebut dapat dicoba untuk
topik-topik tertentu yang digunakan untuk menggali segala kemungkinan dan
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut.
Hal yang terpenting pada tahap persiapan proses penulisan ini adalah
menyentuh topik yang dipilih dengan pertanyaan-pertanyaan tertentu.
Semakin banyak pertanyaan diajukan, semakin dalam penulis dapat
menyelami topik yang dipilih.

2. Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah


Setelah diperoleh topik yang definitif untuk dikembangkan lebih lanjut,
langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi calon pembaca
tulisan. Salah satu ciri tulisan yang efektif adalah membantu pembaca mengerti
sesuatu yang diuraikan di dalamnya. Kewajiban seorang penulis karya ilmiah
adalah memuaskan kebutuhan para pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara
menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami pembaca. Sebelum
menulis, ada baiknya penulis tahu tentang sasaran yang akan membaca tulisan
tersebut. Hal ini akan mempermudah dalam mengorganisasikan materi sajian dan
penyampaiannya. Selain itu, fokus pembicaraan akan menjadi lebih jelas dan
spesifik. Sama halnya dengan perumusan tujuan, penentuan yang akan menjadi
pembaca tulisan harus dilakukan dengan jelas.

3. Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah


Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan
dalam tulisan. Misalnya, menulis tentang kualifikasi staf administrasi di sebuah
kantor. Pertama-tama yang harus dilakukan adalah merumuskan tujuan menulis.
Di samping itu, apabila sebagian besar staf administrasi yang ada di tempat
tersebut adalah lulusan SMA dan sudah melek komputer, maka materi yang
semestinya dikemukakan dalam tulisan adalah hal-hal baru tentang fungsi
komputer yang belum diketahui, khususnya fungsi komputer yang berkaitan
dengan pengelolaan arsip perkantoran. Dengan demikian, jelas bahwa cakupan
materi itu sangat ditentukan oleh rumusan tujuan yang jelas dan
pengidentifikasian calon pembaca yang tepat.

Rangkuman
1) Beberapa hal-hal terpenting yang harus dilakukan oleh seorang penulis
karya ilmiah pada tahap persiapan adalah pemilihan topik. Untuk
memperoleh topik yang diinginkan sesuai dengan tujuan penulisan, maka
hal-hal yang patut dipertimbangkan pada saat memilih topik penulisan
adalah menentukan topik/masalah, mengidentifikasikan pembaca tulisan
dan menentukan cakupan isi materi tulisan. Langkah-langkah pemilihan
topik atau masalah untuk karya ilmiah yakni, merumuskan tujuan,
menentukan topik, dan menelusuri topik.
2) Dalam mengidentifikasi pembaca karya ilmiah, hal-hal yang perlu
diperhatikan yakni menentukan siapa yang akan menjadi pembaca karya
ilmiah tersebut dengan jelas dan persis, penulis harus mengetahui apa yang
dibutuhkan pembaca dari karya ilmiah tersebut, dan mengetahui apakah
sebelumnya pembaca sudah mengetahui topik yang akan dibaca. Perlu
diperhatikan dalam menentukan cakupan isi materi karya ilmiah yaitu
cakupan materi yang disajikan harus jelas dan sesuai dengan rumusan
tujuan, mengidentifikasi calon pembaca yang tepat, dan memilah bahan
pustaka sesuai dengan tujuan penulisan.

Anda mungkin juga menyukai