Anda di halaman 1dari 8

MENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH

KELOMPOK 2
Mengidentifikasi Informasi, Tujuan, Dan esensi karya ilmiah
1. Pengertian dan karakteristik karya ilmiah
Karya ilmiah adalah karangan yang memaparkan pendapat, hasil pengamatan, tinjauan, dan
penelitian dalam bidang tertentu yang disusun menurut metode tertentu dengan
sistematika penulisan, kesantunan bahasa, dan isi yang kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan. Pada dasamya suatu karya ilmiah memiliki karakteristik sebagai
berikut.
a. Mengungkapkan suatu permasalahan secara logis, fakta yang tepercaya, serta analisis
yang objektif.
b. Pendapat-pendapat yang dikemukakan berdasarkan fakta dan tidak berdasarkan
imajinasi, perasaan, atau pendapat yang bersifat subjektif.
c. Ragam bahasa yang digunakan bersifat lugas, yaitu menggunakan kalimat secara efektif,
menghindari kalimat yang bermakna ambigu (bermakna ganda), dan
menghindariPenggunaan kata konotatif.

2. Menyimpulkan informasi dalam karya ilmiah


Karya ilmiah dapat berbentuk makalah, artikel, skripsi, atau tesis. Setelah mencatat hal- hal
pokok atau informasi penting dari sebuah karya ilmiah, Anda dapat membuat simpulan isi
informasi dari karya ilmiah tersebut. Hal ini dilakukan dengan merangkaikan informasi
penting tersebut menjadi beberapa paragraf.
Hal-hal yang harus ada dalam simpulan karya ilmiah di antaranya permasalahan utama, latar
belakang permasalahan, fakta, data, dan simpulan akhir.

Menafsirkan Informasi, Tujuan, Dan esensi karya ilmiah


1. Menemukan informasi penting dalam karya ilmiah
diskusi merupakan salah satu media yang tepat untuk menemukan informasi penting dalam
karya ilmiah. Ketika diskusi sedang dilaksanakan, seorang pemakalah akan memaparkan ide
atau
gagasan penting dalam karya ilmiahnya. Adapun pendengar akan menangkap informasi
Penting dalam karya ilmiah tersebut dan memberikan tanggapan. Untuk menemukan
informasi penting dalam karya ilmiah, perhatikan beberapa permasalahan atau isu penting
dari makalah tersebut. Kemudian, catatlah uraian singkat dari permasalahan tersebut
beserta pemecahan terhadap masalah yang diajukan dalam makalah tersebut. Hal itulah
yang menjadi tujuan dan esensi suatu karya ilmiah.

2. Menyajikan hasil diskusi tentang isi karya ilmiah


Tahapan yang perlu dilakukan dalam forum diskusi yang membahas suatu karya ilmiah
Sebagai berikut.
a. Mempersiapkan media presentasi
Program aplikasi presentasi yang dapat digunakan untuk melakukan presentasi di antaranya
adalah PowerPoint atau program lainnya. Dalam hal ini, Anda harus berusaha mencatat
pokok-pokok informasi yang akan disampaikan, baik dalam bentuk gambar, Teks, animasi,
maupun grafik dan tabel.
b. Mempresentasikan karya ilmiah
Langkah selanjutnya setelah mempersiapkan informasi pokok dalam bentuk presentasi,
Yaitu mempresentasikannya dalam forum diskusi. Hal-hal yang perlu dilakukan pada saat
Presentasi sebuah diskusi sebagai berikut.
1) Membuka presentasi.
2) Menyampaikan materi presentasi.
3) Menutup presentasi.
c. Mendiskusikan isi karya ilmiah
Suatu kegiatan diskusi selalu diwamai dengan tanya jawab antarpeserta. Kegiatan ini dapat
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta untuk menyampaikan pendapat,
menambahkan bukti atau alasan, dan sebagainya. Peserta diskusi harus mampu menyimak
dengan baik agar dapat menanggapi pertanyaan sesuai dengan arahan pembicara.

Menganalisis Sistematika Karya Ilmiah


Suatu karangan dibuat berdasarkan kerangka karangan. Kerangka karangan memuat
perincian hal-hal yang akan dijabarkan dalam sebuah tulisan secara garis besar melalui bab
dan sub-subbab. Dari kerangka karangan yang telah dibuat, kemudian disusun gagasan
utama
Yang selanjutnya dikembangkan ke dalam sebuah paragraf. Selain kerangka karangan, hal
yang harus diperhatikan dalam penyusunan karya ilmiah adalah struktur kalimat dan pilihan
kata (diksi) yang digunakan. Struktur kalimat dan diksi yang baik dalam sebuah tulisan dapat
menyampaikan gagasan atau ide secara jelas, teratur, dan menarik.
Karya ilmiah merupakan sebuah karya tulis (formal) yang terdiri dari bagian-bagian berikut.
A. Bagian pelengkap pendahulu
1. Judul karya ilmiah (Judul Sampul)
2. Halaman judul
3. Kata pengantar
4. Daftar isi
5. Daftar gambar (opsional)
6. Daftar tabel (opsional)
B. Bagian Isi karangan
1. Pendahuluan
2. Tubuh karangan
3. Simpulan
C. Bagian pelengkap penutup
1. Daftar pustaka
2. Lampiran
3. Indeks
4. Riwayat hidup penulis (opsional)
Penjelasan bagian-bagian dari karya ilmiah tersebut sebagai berikut.
1.Bagian pelengkap pendahulu
Bagian ini merupakan bahan informasi umum untuk pembaca dan sekaligus tambahan
Untuk menampilkan bentuk yang menarik.
a. Judul karya ilmiah dan halaman judul
Judul merupakan identitas utama sebuah karya ilmiah. Berikut hal-hal yang perlu Anda
perhatikan dalam pembuatan tulisan pada halaman judul
1) Judul karangan harus diketik dengan huruf kapital.
2) Adanya penjelasan tentang tujuan penyusunan tugas dalam bentuk kalimat.
3) Nama penulis ditulis dengan huruf kapital. Di bagian bawah penulis, Anda juga harus
Menyertakan nomor induk siswa.
4) Mencantumkan logo instansi pendidikan.
5) Mencantumkan data instansi pendidikan yang meliputi jurusan (kelompok
peminatan), sekolah, nama kota, dan tahun penulisan karangan. Semua hal tersebut
ditulis dengan huruf kapital.
b. Kata pengantar
Kata pengantar berisi penjelasan mengenai alasan karangan atau tulisan itu disajikan.
Berikut unsur-unsur yang terdapat pada kata pengantar.
1) Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Penjelasan tujuan penulisan makalah dan pentingnya topik tersebut dibahas dalam
makalah.
3) Ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu penyelesaian tulisan tersebut.
4) Harapan penulis atas karya tulis tersebut.
5) Manfaat bagi pembaca serta kesediaan penulis menerima kritik dan saran.
e. Daftar isi
d. Daftar gambar
e. Daftar tabel
2. Bagian isi karangan
Bagian isi merupakan inti dari karangan, tulisan, atau buku. Pada dasarnya, bagian isi
karangan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pendahuluan, tubuh karangan, dan simpulan.
a. Pendahuluan
Garis besar dari pendahuluan adalah mengantarkan pembaca kepada hal yang dibahas
dalam tulisan tersebut. Berikut unsur-unsur yang terdapat dalam pendahuluan.
1) Latar belakang masalah
2) Perumusan masalah
3) Tujuan penulisan
Hal-hal yang disampaikan pada bagian ini adalah sebagai berikut.
a) Target, sasaran, atau upaya yang hendak dicapai.
Misalnya, membuktikan bahwa budaya dan tradisi dapat dilestarikan dengan
kreativitas baru; menguraikan pengaruh X terhadap Y.
b) Upaya pokok yang harus dilakukan.
Misalnya, mendeskripsikan data primer tentang kualitas budaya tradisi asli Jakarta.
Penduduk
c) Tujuan utama dapat dirinci menjadi beberapa tujuan sesuai dengan masalah yang
akan dibahas.
4) Ruang lingkup masalah Berikut hal-hal yang disampaikan pada bagian ruang lingkup
masalah.
a) Pembatasan masalah yang akan dibahas.
b) Rumusan detail masalah yang akan dibahas.
c) Definisi atau batasan pengertian istilah yang tertuang dalam setiap variabel.
5) Landasan teori
Hal-hal yang disampaikan pada bagian ini sebagai berikut.
a) Deskripsi atau kajian teoretis variabel X tentang prinsip-prinsip teori, pendapat ahli
dan pendapat umum, hukum, dalil, atau opini yang digunakan sebagai landasan
pemikiran kerangka kerja penelitian dan penulisan sampai dengan simpulan atau
rekomendasi.
b) Penjelasan hubungan teori dengan kerangka berpikir dalam mengembangkan
konsep penulisan, penalaran, atau alasan menggunakan teori tersebut.
6) Sumber data penulisan
Hal-hal yang disampaikan pada bagian ini sebagai berikut.
a) Sumber data sekunder dan data primer.
b) Kriteria penentuan jumlah data.
c) Kriteria penentuan mutu data.
d) Kriteria penentuan sampel.
e) Kesesuaian data dengan sifat dan tujuan pembahasan.
7) Metode penelitian dan teknik pengumpulan data Hal-hal yang disampaikan pada bagian
ini sebagai berikut.
a) Penjelasan metode yang digunakan dalam pembahasan.
b) Teknik pengumpulan data yang menyajikan cara pengumpulan data, seperti
wawancara, observasi, dan kuesioner, analisis data; hasil analisis data; dan simpulan.
8) Sistematika penulisan Hal-hal yang disampaikan pada bagian ini sebagai berikut.
a) Gambaran singkat penyajian isi pendahuluan, pembahasan utama, dan simpulan.
b) Penjelasan lambang-lambang, simbol-simbol, atau kode (jika ada).
b. Tubuh karangan
Beberapa kelengkapan unsur yang diuraikan pada tubuh karangan sebagai berikut.
1) Ketuntasan materi Karena unsur materi merupakan sebuah inti dalam sebuah karangan,
materi yang dibahas harus menyeluruh.
2) Kejelasan uraian
a) Kejelasan konsep
Konsep adalah keseluruhan pikiran yang terorganisasi secara utuh, jelas, dan tuntas
dalam suatu kesatuan makna.
b) Kejelasan bahasa
Kejelasan bahasa biasanya terlihat dalam penggunaan diksi untuk menyampaikan
gagasan. Bahasa yang digunakan harus bersifat denotatif dan lugas
c) Kejelasan penyajian fakta
Untuk menunjang suatu kejelasan fakta, perlu didukung dengan gambar, grafik,
bagan, tabel, diagram, atau foto-foto.

c. Simpulan
Bagian ini merupakan hal yang sangat penting dari sebuah tulisan. Penulis dapat
merumuskan simpulan dengan berbagai cara berikut.
1) Dalam tulisan-tulisan yang bersifat argumentatif, simpulan dapat dibuat ringkasan-
ringkasan argumen yang penting dalam bentuk dalil-dalil atau tesis-tesis, sejalan dengan
perkembangan dalam tubuh karangan itu.
2) Untuk simpulan-simpulan biasa, cukup disankan tujuan atau isi yang umum dari pokok-
pokok yang telah diuraikan dalam tubuh karangan itu dan pokok-pokok yang menjawab
rumusan masalah.

3. Bagian pelengkap penutup


Bagian ini merupakan unsur formal dari suatu karangan ilmiah. Berikut beberapa unsur yang
ada dalam bagian pelengkap penutup.
a. Daftar pustaka
Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan
penerbitan lainnya yang dijadikan referensi dalam pembuatan karya ilmiah.
Berikut unsur-unsur dalam daftar pustaka.
1) Nama pengarang: penulisannya dibalik dengan menggunakan tanda baca koma (.)
apabila terdiri dari dua kata atau lebih.
2) Tahun terbit
3) Judul buku: penulisannya dicetak miring.
4) Data publikasi, meliputi tempat/kota terbit dan penerbit
5) Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel, nama majalah, jilid, nomor, dan
tahun terbit.

b. Lampiran
Lampiran merupakan bagian dari bukti pendukung ilmiah. Penulis dapat memasukkan
informasi berupa esai, cerita, daftar nama, model analisis, dan lain-lain.

c. Indeks
Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan pengarang dalam uraian. Indeks
disusun secara alfabetis (urut abjad). Indeks terdiri atas dua jenis, yaitu indeks subjek dan
indeks pengarang. Indeks subjek merupakan daftar kata-kata atau istilah yang penting,
sedangkan indeks pengarang merupakan daftar pengarang yang karyanya digunakan dalam
materi.

Mengkaji Ciri Kebahasaan Karya Ilmiah


Pada umumnya, suatu karya ilmiah memuat kaidah kebahasaan sebagai berikut.
1. Menggunakan bahasa yang mampu membentuk pernyataan logis dan dapat diterima
akal.
2. Menggunakan bahasa yang langsung pada pokok persoalan agar tercipta makna yang
lugas sehingga pembaca tidak keliru dalam memahami isi yang dikomunikasikan.
3. Menggunakan kata-kata yang mengarah pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan.
4. Menggunakan kata, bentukan kata, dan istilah teknis yang baku, sesuai aturan yang
berlaku.
5. Menggunakan kata-kata yang mengungkapkan pandangan objektif dan menghindari
penggunaan kata yang menunjukkan sikap emosional penulis.
6. Menggunakan kalimat yang ringkas dan padat serta tidak mengandung unsur-unsur yang
mubazir
7. Menggunakan unsur bahasa dan ejaan secara taat asas dan konsisten
8. Menggunakan kosakata, tata kata, serta istilah yang tepat agar gagasan dapat
dikomunikasikan
secara cermat dan tidak mengakibatkan kesalahpahaman.
9. Menggunakan kalimat efektif yang bercirikan kelogisan, kesatuan gagasan, kesejajaran
bentuk, serta kehematan penggunaan kata.
10. Menggunakan paragraf secara runtut dan padu yang mengandung satu gagasan pokok
dan didukung oleh kalimat penjelas yang terjalin secara runtut.
Menyusun Karya Ilmiah
Tahapan-tahapan menyusun karya ilmiah sebagai berikut.

1. Tahapan persiapan penulisan


a. Memilih topik/masalah
Topik merupakan hal terpenting yang menentukan kualitas karya ilmiah. Syarat-syarat
memilih topik, di antaranya menarik perhatian penulis, dipahami penulis, bermanfaat.
tidak terlalu luas dan tidak terlalu baru, teknis, serta kontroversial.
Adapun hal-hal yang dapat dilakukan untuk membatasi topik penulisan sebagai berikut.
1) Menetapkan topik pada kedudukan sentral.
2) Mengajukan pertanyaan, apakah topik tersebut masih dapat dirinci.
3) Menetapkan subtopik mana yang akan dipilih.
4) Mengajukan pertanyaan, apakah subtopik yang dipilih masih dapat dirinci lebih
lanjut.
5) Melakukan langkah 1 sampai 4 secara terus-menerus hingga mendapatkan sebuah
tema. Pemilihan sebuah topik dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain
merumuskan tujuan, menentukan topik, dan penelusuran topik.
b. Mengidentifikasi pembaca
Mengidentifikasi pembaca agar tulisan yang dibuat benar-benar tepat sasaran dan mmuda
dipahami.
c. Menentukan cakupan
materi cakupan materi dapat dimaknai sebagai jenis dan jumlah informasi yang hendak
disajikan dalam tulisan.

2. Tahap pengumpulan informasi


Informasi atau data yang hendak disampaikan pada karya ilmiah dapat diperoleh kegiatan
berikut.
a. Mencari informasi melalui perpustakaan
Agar mendapatkan informasi di perpustakaan dengan tepat, Anda dapat melakukan hal- hal
berikut.
1) Mencari buku melalui katalog.
2) Memeriksa bahan pustaka.
3) Membuat ringkasan.
4) Membuat kutipan.

b. Mencari informasi melalui wawancara


Kegiatan wawancara dilakukan untuk memperoleh data dan fakta yang lebih akurat untuk
menunjang keberhasilan tulisan Anda.
3. Tahap penulisan
Tahap penulisan terbagi menjadi beberapa bagian berikut.
a. Tahap prapenulisan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap prapenulisan adalah memilih dan membatasi topik,
merumuskan tujuan, mempertimbangkan bentuk karangan, mempertimbangkan pembaca,
mengumpulkan data pendukung, merumuskan judul, merumuskan tesis, dan menyusun ide
dalam bentuk karangan.
b. Tahap penulisan draf
Hal-hal yang dilakukan pada tahapan ini adalah mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan
kasar, mengembangkan ide yang masih bersifat tentatif; dan memusatkan perhatian pada
ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik. Tahapan ini berfokus pada
penambahan, pengurangan, penghilangan, atau penataan isi
c. Tahap revisi
sesuai dengan kebutuhan pembaca. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah membaca
ulang seluruh draf, berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, serta
merevisi dengan memerhatikan reaksi dan komentar/masukan. Tahap penyuntingan
dilakukan untuk memperbaiki tulisan dari berbagai aspek, baik isi
d. Tahap penyuntingan
maupun kebahasaan yang mencakup ejaan, pilihan kata, kalimat, kohesi, dan koherensi
antarkalimat maupun antarparagraf.
e. Tahap evaluasi Pada tahap ini, Anda harus memeriksa kembali hasil tulisan.

Anda mungkin juga menyukai