Anda di halaman 1dari 4

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN

PUSKESMAS BAITO
Jl. Poros Baito - Mekar Jaya, Desa Baito Kec. Baito

Kode Pos 93383 Email : puskbaito014@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PUSKESMAS BAITO

A. PENDAHULUAN
Puskesmas merupakan sarana kesehatan terdepan yang berfungsi sebagai penggerak
pembangunaan yang berwawasan kesehatan, yang memberikan pelayanaan langsung
kepada masyarakat.Sebagai sarana pelayanan umum Puskesmas wajib memelihara dan
meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar dan persyaratan . Derajat
Kesehatan Masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu genetik, lingkungan, perilaku
dan sarana pelayanan kesehatan. Dari keempat factor tersebut, lingkungan adalah faktor
yang paling berpengaruh, akan tetapi factor lingkungan, dan sarana pelayanan kesehatan
dapat dikendalikan dengan perilaku yang baik dari masyarakatt ersebut. Sedangkan
perilaku itu sendiri dibagi menjadi 3 doamain, yaitu pengetahuan, sikap dan psikomotor
(praktik).
Operasional pusat layanan kesehatan akan selalu menimbulkan sampah/limbah medis
yang apabila tidak didukung perencanaan dan pengelolaan yang matang akan berpotensi
menimbulkan dampak terhadap masyarakat dan lingkungan hidup. Sampah medis adalah
suatu material yang sangat berbahaya. Tanpa operasioanal yang layak dalam penanganan,
perlakuan dan pengolahan/ pembuangan, sampah medis justru berpotensi menimbulkan
bahaya seperti tersebarnya penyakit, teracuninya penduduk sekitar, hewan piaraan dan
hewan liar, tanaman bahkan seluruh ekosistem.
Limbah yang dihasilkan dalam bentuk padat, cair, dan gas. Limbah padat adalah
semua limbah yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan puskesmas yang terdiri dari
limbah medis padat (sampah medis) dan non – medis. Limbah medis padat adalah limbah
padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah
farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan,
dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi.
Penyebaran penyakit melalui sampah yang terinfeksi merupakan tantangan terbesar
dalam penanganan sampah medis. Jika sampah medis tidak tertangani dengan baik dalam
artian organisme patogen dalam sampah tidak dihilangkan/ dimatikan, berbagai vektor
penyakit mikrokopik seperti virus, bakteri, parasit maupun fungi akan tetap berada dalam
sampah medis dan berpotensi menyebarkan berbagai penyakit. Berbagai vektor ini dapat
masuk kedalam tubuh melalui luka di permukaan kulit maupun membran mukosa seperti
rongga mulut. Dalam hal ini orang orang yang berhubungan langsung dengan sampah
medis seperti pekerja kesehatan, staf kebersihan, pasien, pembesuk, petugas sampah,
pemulung sampai dengan orang yang melakukan daur ulang material medis akan berada
dalam resiko yang lebih besar berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup2. Peraturan Pemerintah nomor 27 Tahun 1999
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
B. LATAR BELAKANG
Puskesmas Baito adalah puskesmas Non Perawatan yang ada di Kabupaten Konawe
Selatan. Puskesmas Baito yang operasionalnya menghasilkan Limbah padat dan Limbah
cair. Limbah padat Terbagi atas 2 yaitu limbah medis dan non medis. Limbah medis
Puskesmas harus di lakukan pengelolaan agar tidak terjadinya penularan penyakit,
pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Oleh karena itu, Puskesmas Baito
menciptakan alat pemusnahan limbah medis “Needle Pit” dan Insinerator Sederhana. Alat
ini lahir/di ciptakan karena belum adanya pihak ke tiga (Perusahaan yang menangani
Pengelolaan limbag Bahan Berbahaya dan Beracun) yang mampu menangani limbah medis
sesuai peraturan perundang-undangan.
Untuk alternative kerja sama (MoU) Antara BLUD RSUD Konawe Selatan dengan
Puskesmas terkait Pemusnahan limbah medis belum terselenggara karena tidak adanya
transportasi khusus Pengangkut Limbah medis dan izin Operasional Insinerator BLUD
RSUD Konawe Selatan belum jelas.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dapat memusnakan limbah medis Puskesmas agar mencegah terjadinya
penularan penyakit, pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat Memusnakan limbah medis tajam yang di hasilkan Puskesmas dengan
menggunakan needle pit
b. Dapat Memusnakan limbah medis infeksius yang di hasilkan Puskesmas
dengan menggunakan Insinerator
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan penanganan limbah medis padat di Puskesmas Baito meliputi :
a. Petugas Sanitarian menyiapkan tempat sampah medis dan non medis disertai label
juga Safety Box disetiap poli/ unit pelayanan dan ruangan yang tidak melakukan
pelayanan hanya disediakan tempat sampah non Medis
b. Tempat sampah yang sudah disiapkan akan diberi alas dengan kantong plastic. Untuk
tempat sampat non medis plastik berwarna hitam dan tempat sampah medis plastik
berwarna kuning.
c. Petugas cleaning Service mengambil sampah medis dan non medis setiap hari pada
masing-masing unit layanan.Untuk Safety box akan diambil petugas sanitarian Setiap
bulannya.
d. Petugas cleaning Service membuang sampah non medis di tempat penampungan
sampah (TPS ) Puskesmas dan di lakukan pembakaran Serta menampung sampah
medis infeksius di ruang Tempat Penampungan Sampah Medis Sementara (TPSMS).
TPSMS selalu terkunci sebelum dan sesudah memasukan sampah medis
e. Petugas Sanitarian Melakukan pemusnahan limbah medis tajam setiap bulan dengan
menggunakan needle pit dan Pembakaran Limbah medis infeksius dengan
menggunakan Insinerator.
E. TATA NILAI DAN CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Tata Nilai Puskesmas Baito
o B : Berkesan
o A : Amanah
o I : Inovatif
o T : Totalitas
o O : Optimis
Sosialisasi Tata Nilai Puskesmas Baito
o Berkesan
Petugas puskesmas baito mampu memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat, sehingga menimbulkan kesan yang positif dari masyarakat
tersebut.
o Amanah
Petugas puskesmas baito dapat memberikan pelayanan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan amanah yang diberikan
kepadanya.
o Inovatif
Senantiasa mengembangkan inovasi terhadap sistem, proses, penampilan,
maupun penyelesaian masalah, guna meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dan kualitas pelayanan untuk meningkatkan derajat kesehatan.
o Totalitas
Selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
o Optimis
Penuh keyakinan bahwa segala tindakan yang dilaksanakan dengan benar, akan
membawa pada hasil yang positif sesuai dengan apa yang diharapkan.
2. Cara Melaksanakan Kegiatan
a. Pengambilan
b. Pemilahan
c. Pengumpulan
d. Pemusnahan
F. SASARAN
Limbah Medis dari unit Layanan Poli Gigi, Poli KIA/MTBS, Imunisasi,
Laboratorium, Ruang Bersalin/Nifas dan UGD
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Pembuangan/pengambilan Sampah/Limbah medis Infeksius di lakukan Setiap hari
dari unit pelayanan Poli Gigi, Poli KIA/MTBS, Imunisasi, Laboratorium, Ruang
Bersalin/Nifas dan UGD serta Safety Box dimbil Setiap Bulan sekali.
2. Pemusnahan limbah medis tajam di laksanakan setiap bulan dengan menggunakan
needle pit dan Pembakaran Limbah medis infeksius dengan menggunakan
Insinerator.
H. SUMBER BIAYA
Sumber Biaya berasal dari biaya operasinal Puskesmas.
I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan akan di lakukan setiap bulan terkait penanganan
Limbah Medis yang dilakukan oleh Petugas Sanitarian dan petugas Cleaning Service dalam
kesesuaian Prosedur penanganan Limbah Medis Puskesmas.
Pelaporan kegiatan di laksanakan setiap bulan oleh Petugas Sanitarian Ke Kepala
Puskesmas.
J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Pencatatan Kegiatan Penanganan Limbah Medis dilakukan setiap selesai pelaksanaan
kegiatan.
2. Pelaporan Kegiatan Penanganan meliputi Jumlah Limbah medis Puskesmas Baito
setiap Bulannya
3. Evaluasi Kegiatan Penanganan Limbah Medis di lakukan setiap bulan pada saat
mini lokakarya

KEPALA PUSKESMAS BAITO

HARIFUDDIN, SKM
Nip.19780626 200212 1 011

Anda mungkin juga menyukai