ODONTECTOMY UPDATE FOR

GENERAL PRACTITIONER
AND COMPLICATION
MANAGEMENT

OLEH
HANANTO SENO
 DEFINISI

SUATU TEHNIK PENGANGKATAN GIGI

MOLAR TIGA YANG MENGALAMI IMPAKSI,
MELALUI TINDAKAN BEDAH MINOR
SEDERHAN A YANG DAPAT DILAKUKAN
OLEH DOKTER GIGI DENGAN KAIDAH-
KAIDAH ILMU KEDOKTERAN GIGI SERTA
PENATALKSANAAN BILA TERJADI
KOMPLIKASI
KLASIFIKASI MOLAR 3 IMPAKSI

1. YANG BERKAITAN DENGAN KECUKUPAN

RUANGAN UNTUK ERUPSI (RAMUS
ASENDEN )
A. KLAS I
KL. I II III
B. KLAS II
C. KLAS III
2. YANG BERKAITAN DENGAN
KEDALAMANNYA ( POSISI MOLAR DUA )
A. LEVEL / TIPE A
B. LEVEL / TIPE B
C. LEVEL / TIPE C

A
B
C
3. YANG BERKAITAN DENGAN POSISI GIGI
YANG IMPAKSI :
A. MESIO-ANGULER
B. HORIZONTAL / MELINTANG
C. VERTIKAL
D. DISTO-ANGULAR
E. INVERTED
4. KEADAAN AKAR GIGI (APEKS )
A. BERSATU ( MENGERUCUT )
B. GANDA ( 2 AKAR )
B. LEBIH 2 AKAR / MELEBAR
C. MELENGKUNG KE MESIAL
D. MEMBESAR DI APEKS
 TINGKAT KESULITAN
NILAI KESULITAN
A
A. POSISI
1
1. MESIO-ANGULER
2
2 VERTIKAL.
3. HORISONTAL
3
4. DISTO-ANGULER
4
5. INVERTED 5
B. KEDALAMAN / LEVEL / TIPE B
1. TIPE A 1
2. TIPE B 3
3. TIPE C 5
C. KLAS C
1. KLAS I 1
2. KALS II
3
5
3. KLAS III
D
D. KEADAAN APEKS
1
1. KUNCUP / AKAR TUNGGAL
2. AKAR GANDA ( 2 AKAR )
2
3. LEBIH 2 AKAR / MELEBAR 3
4. MELENGKUNG KE MESIAL 4
5. MEMBESAR DI APEKS 5
 TINGKAT KESULITAN ( SENO, 2011 )

KLASIFIKASI NILAI KESULITAN

1. POSISI 1 , 2, 3, 4,5
2. KEDALAMAN/TIPE/LEVEL 1 , 3, 5
3. KLAS 1 , 3, 5
4. KEADAAN APEKS 1, 2, 3, 4, 5

SKOR INDEK KESULITAN TINGKAT KESULITAN

4 - 5 MUDAH
6 - 10 SEDANG
11 - 15 SULIT
16 - 20 SANGAT SULIT
KLASIFIKASI GIGI MOLAR 3 RA

A. KEDEKATAN DNG SINUS

1. NSA 1
2. SA 3
B. POSISI GIGI
1. VERTIKAL 1
2. BUCCOVERSION 2
3. MESIO-ANGULER 3
4. DISTO-ANGULER 4
5. HORIZONTAL 5
6. INVERTED 6
7. DIATAS M2 7
C. KEADAAN AKAR
1. BERSATU 1
2. DUA AKAR ATAU LEBIH 2
3. BENGKOK 3
4. DUA ATAU LEBIH AKAR MELEBAR 4
5. MEMBESAR DI APEX 5
D. KEDEKATAN DENGAN M2
1. NDA 1
2. DA 3
E. TYPE ( POSISI DENGAN M2 )
1. A 1
2. B 3
3. C 5
 TINGKAT KESULITAN M3 RAHANG ATAS

SKOR INDEK KESULITAN TINGKAT KESULITAN

4 - 9 MUDAH
10 - 14 SEDANG
15 - 19 SULIT
20 - 23 SANGAT SULIT
 KLASIFIKASI GIGI C/P RA

A. BERKAITAN DENGAN SINUS MAX

1. NSA 1
2. SA 3
3. INTRA SINUS 5
B. LETAK GIGI
1. BERADA DI BUKAL 1
2. BERADA DI POSISI PALATAL 3
3. POSISI MID 5
C. POSISI GIGI
1. VERTIKAL 1
2. BUCCO VERSION 2
3. MESIOANGULER 3
4. DISTO ANGULER 4
5. PALATO ANGULER 5
6. HORIZONTAL 6
7. INVERTED 7
D. KEDEKATAN DNG GIGI DI SEBELAHNYA
1. NDA 1
2. DA 3
TINGKAT KESULITAN GIGI C/P INPAKSI RA

SKOR INDEK KESULITAN TINGKAT KESULITAN

5 - 7 MUDAH
8 - 12 SEDANG
13 - 16 SULIT
17 - 20 SANGAT SULIT
KLASIFIKASI GIGI C/P IMPAKSI RB
A. LETAK GIGI
1. BUKAL 1
2. LINGUAL 3
3. MID 5
B. POSISI
1. VERTIKAL 1
2. BUCCO-VERSION 2
3. LINGUO-VERSION 3
4. MESIO-VERSION 4
5. DISTO-VERSION 5
6. HORIZONTAL 6
7. INVERTED 7
C. KEDEKATAN DENGAN GIGI SEBELAHNYA
1. NDA 1
2. DA 3

TINGKAT KESULITAN GIGI C/P RAHANG BAWAH

SKOR INDEK KESULITAN TINGKAT KESULITAN

3 - 5 MUDAH
6- 9 SEDANG
10 - 13 SULIT
14 - 15 SANGAT SULIT
 TEHNIK PENGANGKATAN

1. TRANS GINGIVAL / TRANS MUKOSAL

> TIDAK ADA TULANG YG MENUTUPI
> MINIMAL FLAP
> TANPA PEMBUANGAN TULANG
> MINIMAL PENJAHITAN
2. TRANS ALVEOLAR
> MEMBUKA FLAP
> MEMBUANG TULANG YANG MENUTUPI
> MENGANGKAT GIGI
> SEPARASI GIGI
> JAHIT RAPAT
> KOMPLIKASI
 METHODE
1. ODONTEKTOMI
> DIKELUARKAN SECARA UTUH
> KASUS MUDAH
> PEMBUANGAN TULANG
( KASUS SULI T)
2. ODONTOTOMI
( SEPARASI )
> RUANGAN SEMPIT
> MEMBUANG TULANG
> MENGURANGI KERU-
SAKAN TULANG
> MENGURANGI
KOMPLIKASI
 ANESTESI

1. TOPIKAL
2. INFILTRASI
3. INTRA LIGAMEN / INTERSEPTAL
4. BLOK
5. UMUM / NARKOSE
 TEKNIK INSISI

1. METHODE
FULL THICKNESS FLAP
2. BENTUK INSISI & FLAP
PERSIAPAN

1. PASIEN
2. OPERATOR & ASISTEN
3. ALAT DAN PERLENGKAPAN
 DIAGNOSIS
1. PEMERIKSAAN KLINIS
2. PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
3. KONSULTASI
 TAHAP DEMI TAHAP

1. ASEPSIS
2. ANESTESI
3. DISAIN & INCISI
4. PEMBUKAAN FLAP
5. OBSERVASI TULANG & GIGI
6. PEMBUANGAN TULANG YANG MENUTUPI
7. SEPARASI & / PENGANGKATAN GIGI
8. OBSERVASI SOKET & KURETASE
9. PENGHALUSAN TULANG YANG TAJAM
10. KONTROL PERDARAHAN
11. IRIGASI
12. FLAP DIKEMBALIKAN
13. PENJAHITAN
14. PASANG TAMPON
15. MEDIKASI & INSTRUKSI
16. KONTROL PASCA OPS
 KOMPLIKASI

PREOPS

1. ALERGI PREMEDIKASI
2. EFEK SAMPING OBAT
3. STRES / KETAKUTAN
DURANTE OPS
1. PERDARAHAN
2. SAKIT
3. SINKOP – SYOK
4. ALERGI
5. DISLOKASI TMJ
6. FRAKTUR TULANG
7. GIGI SEBELAHNYA :GOYANG, TERCABUT ,
PATAH, TERLUKA
8. GIGI: PATAH, MASUK KESINUS / JARINGAN
PASCA OPS
1. INFEKSI
2. DELEYED HEALING
3. SAKIT , DRY SOCKET
4. BENGKAK
5. PERDARAHAN
6. ALERGI MEDIKASI
7. PARAESTESIA
KESIMPULAN

1. KUNCI SUKSES
> D/ TINGKAT KESULITAN
> TENTUKAN TEHNIK OD
> TENTUKAN DISAIN FLAP
> BEBASKAN MAHKOTA GIGI
> HILANGKAN JAR. GRANULASI &
TULANG YANG TAJAM
> PRE & POST MEDIKASI YG ADEKUAT
2. KETENTUAN
> FLAP CUKUP
> BUR TAJAM
> PUTARAN BUR LOWSPEED: 1000-2000 RPM
MEMBELAH GIGI: 10.000 RPM
> IRRIGASI SALINE 0,9 % MENCUKUPI
> CUCI LUKA OPS DNG ANTISEPTIKA
> JAHIT YANG RAPAT, BILA PERNAH ABSES
DIJAHIT LONGGAR
> KOMPRES DINGIN HARI PERTAMA ( 24 JAM )
KOMPRES HANGAT HARI BERIKUTNYA
( 3 HARI )
3. PARADIGMA BARU
> PENGANGKATAN GIGI IMPAKSI
SESEGERA MUNGKIN
> TULANG MILIK PASIEN DAN GIGI
MILIK DOKTER
> PENGANGKATAN SEKALIGUS KANAN
& KIRI
 SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
SALAM SEJAHTERA UTK KITA SEMUA

HANANTO SENO