PENGUJIAN

KULIT LAPIS SNI

DISUSUN OLEH SUHARYANTO
TAHAP PERSIAPAN
1.SIAPKAN SAMPEL KULIT YG AKAN DIUJI
2.SIAPKAN KERTAS KERJA
3.SIAPKAN TEORI/PETUNJUK PENGUJIAN
4.SIAPKAN PERALATAN YG DIGUNAKAN
5.SIAPKAN ALAT ANALISIS GRAFIK, TABEL
ATAU GAMBAR
6. SELAMAT MENGERJAKAN DENGAN TELITI
DAN CERMAT
 PENGERTIAN MENURUT SNI

DEFINISI ;
KULIT LAPIS ADALAH KULIT JADI YANG BERASAL
DARI KULIT KAMBING ATAU DOMBA DISAMAK
MENGGUNAKAN BAHAN PENYAMAK NABATI DAN
DIGUNAKAN UNTUK MELAPISI ATASAN SEPATU
 MACAM PENGUJIAN KULIT
LINNING/LAPIS
1.ORGANANOLEPTIS DAN KLASIFIKASI PRODUK
ORGANOLEPTIS :
1. a PENGUJIAN KELUNTURAN CAT BILA KULIT
2. DIWARNAI
3. b. PENGUJIAN LEPAS NERP/GEMBOS
4. c. PENGUJIAN KEPECAHAN NERF
5. d. PENGUJIAN KEKUATAN SOBEK TERUS
6. e. PENGUJIAN KELENTINGAN
7. f. KESIMPULAN /REKOMENDASI PRODUK
KLASIFIKASI
a. UKUR KULIT YANG AKAN DIUJI LUASNYA DENGAN
MENGGUNAKAN RAM
ATAU FRAME UKURAN TIAP KOTAK 30X30CM = 900 CM2
b. HITUNG LUAS CACAT BAGIAN LEHR,PUNGGUNG,
KRUPON,PERU DAN EKOR
KEMUDIAN DIJUMLAHKAN LUAS CACAT DALAM CM2
c .PERHITUNGAN LUAS KULIT/ LUAS CACAT X 100 % KLAS
I CACAT MAK 4 % , KLAS II 10 MAK, KLAS III CACAT MAK
15% KLAS IV MAK 20 % SELBIHNYA REJEK KULIT YG TDK
BERGUNA LAGI DAN TDK PUNYA NILAI EKONOMI
 TERUSAN PENGUJIAN FISIS
b. PENGUJIAN PEEL TEST : KAUT REKAT ANTARA
ATASAN SEPATU DENGAN SOL LUAR PROSES
LASTING :

1. POTONG SEPATU DIATAS SOL JARAK 1CM


MELINGKAR SAMPAI PUTUS
2. POTONG MENJADI 3 BAGIAN , BAGIAN UJUNG
DEPAN , BAGIAN TENGAH DAN BAGIAN
BELAKANG, DENGAN LEBAR 1 CM , DAN BERI
TANDA SETIAP 1 CM DAN SETERUSNYA SAMPAI
SELESAI
3. DIUJI DENGAN MESIN TENSILE STRENGTH
TESTER DENGAN JARAK 5 CM SAMPAI
TERBUKA SEMUA
4. OLAH DATA DAN GRAFIK DIPRINT
5. ANALISIS DATA HASIL PENGUJIAN
LANJUTAN PENGUJIAN FISIS KULIT
LINNING/LAPIS
. PENGUJIAN FISIS
a. KUAT TARIK/TENSILE STRENGTH
b. KEMULURAN/ELONGATION AT BREAK
c. KUAT SOBEK /TEAR RESISNTANCE
d. TEBAL
e.KEMASAKAN KULIT
 SAMPEL UJI FISIS DIAMBIL DARI BAGIAN
KRUPON SAJA :
 1. DENGAN MEMBAGI 1 LEMBAR KULIT
 MENJADI 3 BAGIAN , BAGIAN LEHER,
 PERUT DAN KRUPON
 2. DENGAN MENARIK GARIS DARI
 PANGKAL EKOR 12,5 CM
LANJUTAN UJI FISIS
BENTUK SAMEL UJI FISIS
1. SAMPEL UJI KUAT TARIK DAN KEMULURAN
SUDUT DIBUAT LENGKUNG
3 CM

3 CM 5 CM 3 CM

11 CM
LANJUTAN UJI FISIS
2. PENGUJIAN KEKUATAN SOBEK
10 CM

2 CM

CARA UJI:
1.AMBIL SAMPEL PADA BAGIAN KRUPON
DENGAN UKURAN PANJANG 10 CM DAN
LEBAR 2 CM
2.PASANG PADA ALAT TENSILE STRENTH
TESTER , TES SAMPAI SELESAI
3. CATAT HASILNYA DAN GRAFIK DIPRINT
LANJUTAN PENGUJIAN FISIS KULIT
 4.PENGUJIAN TEBAL
 a. SEARAH GARIS PUNGGUNG 3 TITIK
 b. BAGIAN PERUT 2 TITIK TEBAL KULIT
 MERUPAKAN TEBAL LIMA TITIK
 DIRATA-RATA , SELISIH ANTAR TITIK
 TDK BOLEH LEBIH 0,15 MM
 DIKATAKAN KULIT RATA BILA
 SELISIH TEBAL TDK LEBIH 0,15 MM
 TIDAK RATA
BAGIAN SELEMBAR KULIT
STANDAT MUTU KULIT LAPIS
1.PENYAMAKAN MASAK
2.TEBAL RATA
3. KETAHAN GOSOSK CAT /BILA KULIT
DIWARNA
a. KAIN KERING TDK LUNTUR
b. KAIN BASAH SEDIKIT LUNTUR
KLASIFIKASI BAIK
a. KAIN KERING LUNTUR
b. KAIN BASAH LUNTUR
KLASIFIKASI BURUK
LANJUTAN STANDART MUTU
4. KAUT TARIK MIN 75 KG/CM2
5. ELONGATION /KEMULURAN MAK 25%
ORGANOLEPTIS
1. KERUSAKAN KULIT KLAS 1 MAKS 4 %,

2. KLAS II MAKS 10 %, KLAS III MAKS 15%,

KLAS IV MAKS 20% LEBIH DARI 20%
REJEK
2. NERF : TDK PECAH, LICIN DAN RATA
3. KULIT TDK GEMBOS/LOS NERF , LIAT DAN
LEMAS
4. RATA TDK PECAH
STANDAT MUTU KULIT LAPIS
1.PENYAMAKAN MASAK
2.TEBAL RATA
3. KETAHAN GOSOK CAT /BILA KULIT
DIWARNA
a. KAIN KERING TDK LUNTUR
b. KAIN BASAH SEDIKIT LUNTUR
KLASIFIKASI BAIK
a. KAIN KERING LUNTUR
b. KAIN BASAH LUNTUR
KLASIFIKASI BURUK
LANJUTAN PENGUJIAN KULIT
4. KETAHANAN SOBEK TERUS KUAT
5. KELENTINGAN LIAT/ELASTIS

CACAT NERF
a. PEMBUSUKAN KLASI TDK ADA, KLAS II TDK ADA, KLAS III
SEDIKIT, KLAS IV SEDIKIT
b. BEKAS IRISAN KLAS II TDK ADA, KLAS II , SDIKIT, KLAS III
SEDIKIT, KLAS IV AGAK BANYAK
c. LOBANG;LOBANG KLAS I, TDK ADA , KLAS II SEDIKIT, KLAS
II SEDIKIT, KLAS III SEDIKIT , KLAS IV AGAK BANYAK
c. PENYAKIT KLAS I TDK ADA, KLAS II SDIKIT, KLAS II
SEDIKIT , KLAS III AGAK BANYAK, KLKAS IV BANYAK
d. BEKAS LUKA KLAS I SEDIKIT, KLAS II AGAK BANYAK
IIIKLAS IV BANYAK
e. GURATAN –GURATAN KLAS I SEDIKIT, KLAS II AGAK
BANYAK, KLAS III BANYAK, KLAS IV BANYAK
CARA PENENTUAN MUTU PADA
KLASIFIKASI KULIT LINNING
 DASAR PENELIAN KERUSAKAN KULIT ADALAH
:
 1. JENIS KERUSAKAN
 2. JUMLAH KERUSAKAN
 3.RINGAN DAN BERATNYA KERUSAKAN
 4.LOKASI/TEMPAT KERUSAKAN

 AD 1 JENIS KERUSAKAN \
1.PEMBUSUKAN BAKTERI PEMBUSU
2.BEKAS IRISAN YG MENDALAM PADA BAGIAN
FLES ATAU DAGING YG MENEMBUS NERF
3. CACAT DISEBABKAN PENYAKIT
LANJUTAN PENENTUAN MUTU
KULIT
 LOBANG-LOBANG KARENA PEKERJAAN
MEKANIK
 CACAT KARENA PENYAKIT

 BEKAS LUKA PADA BAGIAN NERF

 GARUTAN YANG BERADA BAGIAN NERF

 NENUS (CACAT URAT DARAH) PADA KULIT

BINATANG YG KURUS
AD.2.JUMLAH KERUSAKAN
 YG TERMASUK KERUSAKAN
1.BERAT
1. EMBUSUKAN BAKTERI PEMBUSUK

BEKAS IRISAN PISAU YG MENDALAM

TEMBUS KE BAGIAN NERF
LOBANG DISEBABKAN KARENA
PEKERJAAN MEKANIK
2. AGAK BERAT :
CACAT YG MENINGGALKAN BEKAS PADA
KULITNYA , PENYAKIT POKKEN DAN
PENYAKIT DARI LALAT HYPODERMA BOFIS
LANJUTAN PENENTEUAN MUTU
KULIT
3.RINGAN
a. GARUTAN YG TERDAPAT PADA BAGIAN NERF
b. CACAT VEINS (URAT DARAH ) AKIBAT BINATANG
KURUS YG NAMPAK PADA BAGIAN NERF

AD.3 RINGAN BERATNYA KERUSAKAN:

a. BERAT
PEMBUSUKAN BAKTERI PEMBUSUK
b.BEKAS IRISAN PISAU YG MENDALAM PADA NERF
c. LUBANG-LUBANG KARENA PENGERJAAN
MEKANIK
2.AGAK BERAT
a. CACAT KARENA DITIMBULKAN PENYAKIT YG
MENINGGALKAN BEKAS PENYAKIT POKKEN
DAN PENYAKIT KULIT DISEBABKAN LALAT
HYPODERMA BOVIS
b.BEKAS LUKA-LECET DAN LAIN SEBAGAINYA YG
SERING TERDA[PAT PADA KULIT/NERF
3.RINGAN
a. GARUTAN YG TERDAPAT PADA BAGIAN NERF
b. CACAT VEINS (URAT DARAH ) AKIBAT BINATANG
KURUS YG NAMPAK PADA BAGIAN NERF
LANJUTAN PENENTUAN MUTU
KULIT
3.JUMLAH KERUSAKAN
a.MUTU KULIT SANGAT DIPENGARUHI OLEH
BANYAK SEDIKITNYA KERUSAKAN DIBANDING
LUAS KULIT
4. RINGAN DAN BERATNYA KERUSAKAN
RINGAN DAN BERATNYA KERUSAKAN KULIT
DAPAT MEMBAWA AKIBAT TURUNNYA MUTU
\ KULIT
5.LOKASI KERUSAKAN
TEMPAT ATAU LOKASI KERUSAKAN YG TERDAPAT
AREA KULIT SANGAT MEMPENGARUHI MUTU
KULIT , DIDAERAH PENTING ATAU KURANG
PENTING
PENENTUAN MUTU KULIT
 KULIT KLAS I
 LUAS KERUSAKAN TDK BOLEH LEBIH 4 %

 TDK BOLEH ADA KERUSAKAN BAKTERI

PEMBUSUK
 KERUSAKAN HANYA RINGAN SAJA

 KERUSAKAN BERAT TDK BOLEH PADA

BAGIAN PENTING
 STRUKTUR KLT BAIK DAN PDAT
LANJUTAN PENENTUIAN MUTU
KULIT
 KLAS II
 LUAS KERUSAKAN TDK BOLEH LEBIH 10 %

 TDK BOLEH ADA KERUSAKAN BAKTERI

PEMBUSUK
 KERUSAKAN HANYA RINGAN SAJA

 KERUSAKAN TDK BOLEH PD BAGIAN

SEDIKIT PENTING
 STRUKTUR KLT BAIK DAN PDAT

 KULIT
LANJUTAN PENENTUIAN MUTU
KULIT
 KULIT KLAS III
 LUAS KERUSAKAN TDK BOLEH LEBIH 15 %

 KERUSAKAN BERAT BOLEH PD BAGIAN

KURANG PENTING
 KERUSAKAN AGAK BERAT BOLEH ADA PD
BAGIAN AGAK PENTING
 KERUSAKAN RINGAN BOLEH ADA BAGIAN
PENTING
 STRUKTUR KLT SEDANG TDK BOLEH ADA
YG MENGERAS
LANJUTAN PENENTUIAN MUTU
KULIT
 KULIT KLAS IV
 LUAS KERUSAKAN TDK BOLEH LEBIH 20 %

 KERUSAKAN BERAT BOLEHADA

 KERUSAKAN BERAT BOLEH ADA PD

BAGIAN PENTING
 STRUKTUR KLT KURANG BAIK DAN TIPIS