Anda di halaman 1dari 66

Prof. Dr. dr. Widodo Ario Kentjono, Sp.

THT-KL (K)

6 Februari 1950, Jember

Dokter Umum, FK Unair, 1977


Spesialis THT, 1982
Doktor (S3), 2001
Guru Besar, 2004
Ketua I Kolegium I Kes THT-KL
Indonesia, 2013-2016
Ketua Departemen / SMF Ilmu Kes.
THT-KL
FK Universitas Airlangga -
Email : w_ario_k@yahoo.com RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Fax : 0315010887 Jln. Mulyosari Utara 44, Surabaya


Telpon : 0315938896
HP ; 0818304362
REKONSTRUKSI DEFEK PASCA
MAKSILEKTOMI

Widodo Ario Kentjono


 
Dept/SMF Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok
Bedah Kepala dan Leher
FK Unair-RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
Pendahuluan
• Maksila  1/3 bagian tengah wajah (midfacial)
 ikut menentukan bentuk wajah

Fungsi
 ikut berperan dalam :
– menjaga jalan napas
– proses mengunyah
– menelan
– bicara
– estetik

• Mukosa yang melapisi sinus maksila, dan tulang maksila  dapat


mengalami perubahan menjadi ganas (malignant transformation)

Kurnia et al, 2008; Johnson , 2008


...pendahuluan

• Keganasan sinus maksila  paling sering ditemukan


diantara keganasan sinus paranasal
• Kekerapan  0,2 – 0,8 % dari seluruh keganasan di
seluruh tubuh, atau 3 % dari keganasan traktus
aerodigestivus bagian atas
• Poli Onkologi THT-KL RSUD Dr. Soetomo 2000-2002
TG rongga hidung dan sinus maksila menempati
urutan kedua (143 pend)
– I : karsinoma nasofaring (885 pend)
– III : karsinoma rongga mulut (117 pend)
– IV : karsinoma laring (101 pend)

Mulyarjo, 2003 ;Genden et al, 2008


...pendahuluan
• Modalitas utama penataksanaan TG sinus maksila
 pembedahan (MAKSILEKTOMI)

• Pasca maksilektomi  defek di palatum dan maksila yang


letaknya di daerah muka sepertiga tengah (midfacial)

• Defek yang besar  morbiditas


fungsional dan estetika
perlu segera dilakukan rekonstruksi

• Rekonstruksi defek pasca maksilektomi


 dapat dilakukan dengan berbagai cara
– sederhana : dental prosthesis
– rumit (canggih) dengan osteomusculocutaneous iliac crest free
flap Kurnia et al, 2008; Johnson, 2009
Anatomi
Frontal
3 bagian Wajah Midface
Mandibula

• Struktur midface
– maksila, palatum, orbita, zigoma dan hidung
• Maksila  salah satu struktur dari midface
– fungsi STOMATOGNATIK & ESTETIK
• Hilangnya jaringan lunak atau tulang  kolaps dari hidung,
wajah, bibir dan periorbital
 Gangguan mengunyah, berbicara, menelan, susah
bernapas, gangguan penciuman, perubahan bentuk mata
(ektropion), muka asimetris
 Gangguan fungsi & penampilan  gg. Psikologis
Kurnia et al, 2008
...anatomi

Stuktur midfasial terdiri dari 3 pilar maksila


(maxillary buttresses)

Pterigomaxillary
Zygomaticomaxillary (ZMB) Nasomaxillary (NMB)
(PMB)

• Restorasi dari 3 pilar maksila tersebut sangat penting


 untuk mendapatkan hasil rekonstruksi yang efektif

Kurnia et al, 2008


...anatomi

A. Struktur anatomi tulang tulang wajah


B. 3 pilar utama maksila (maxillary buttresses), yaitu :
• ZMB (zygomaticomaxillary buttress)
• PMB (pterygomaxillary buttress)
• NMB (nasomaxillary buttress)

Yamamoto, 2005
Maksilektomi
Penderita tumor ganas sinus maksila (antro-alveolar) lanjut
pembengkakan di pipi (fosa kanina), palatum durum dan gusi
(prosesus alveolaris)
Tx : operasi penangkatan maksila (Maksilektomi)

A. Penderita karsinoma sinus maksila, tampak pembengkakan di pipi. tumor di


palatum dan prosesus alveolaris.
B. Foto CT scan, tampak massa di sinus maksila dan kavum nasi
...Defek Pasca Maksilektomi

• Maksilektomi  perlu mempertimbangkan 3 aspek :


1. radikalitas operasi,
2. pengembalian fungsi fisiologis, dan
3. Kosmetik / estetika

• Akibat pembedahan untuk mengeluarkan tumor ganas di maksila


 dapat menyebabkan :
- hilangnya kontinuitas tulang, jar. lunak dan deretan gigi
- gangguan fungsi menelan dan bicara
- defek muka (cosmetic deformity)

• Defek besar pasca maksilektomi  perlu segera dilakukan rekonstruksi


 agar tidak terjadi gangguan fungsi menelan, bicara dan penampilan
(appearance)
Kurnia et al, 2008
...Defek Pasca Maksilektomi
• Banyaknya struktur /jaringan yang dikeluarkan (besarnya defek)
 ditentukan oleh :
– lokasi tumor,
– ukuran tumor,
– perluasan tumor,
– ada tidaknya metastasis
– jenis histopatologi

• Macam Maksilektomi :
1. Maksilektomi terbatas (limited)
2. Maksilektomi medial
3. Maksilektomi parsial atau subtotal
a. Suprastruktur
b. Infrastruktur
4. Maksilektomi total, radikal dan diperluas
Kurnia et al, 2008; Jhonson, 2008; Myers, 2008
...Defek Pasca Maksilektomi

Tumor kecil

Pemotongan sebagian kecil tulang maksila (“selected”)


maksilektomi terbatas
Myers, 2008
Ohngren line
...Defek Pasca Maksilektomi

Pemotongan tulang pada


maksilektomi parsial
(infrastruktur)

Myers, 2008
Maksilektomi parsial infrastruktur
Pendekatan (approach) pada
maksilektomi
...Defek Pasca Maksilektomi

Pemotongan tulang pada maksilektomi parsial (supra struktur)

Johnson, 2008
...Defek Pasca Maksilektomi

Pemotongan tulang pada


A B C maksilektomi total

Genden et ak, 2000;Johnshon, 2008


...Defek Pasca Maksilektomi

• Defek maksila
Dibagi menjadi 3 katagori :
– berdasarkan penilaian atas reseksi anatomi yang dilakukan

Yamamoto, 2000;Kurnia et al, 2008


...Defek Pasca Maksilektomi

• Katagori I :
mis : - maksilektomi terbatas – maksilektomi infrastruktur
(parsial/subtotal)
– mengangkat dinding anterior dan/ medial dari maksila bag
bawah, termasuk palatum
– dinding orbita inferior dan lantai orbita dipertahankan
– yang diangkat adalah PMB dan sebagian NMB

Yamamoto, 2000;Kurnia et al, 2008


...Defek Pasca Maksilektomi

• Kategori II
– Defek meliputi dinding anterior dan medial dari maksila
bagian atas, termasuk isi orbita (orbital exenteration)
– palatum tetap dipertahankan
– Region malar termasuk arkus zigoma kadang kala direseksi
– Dilakukan pengangkatan ZMB dan NMB
– Mis : maksilektomi supratruktur (tanpa atau dengan
eksenterasi orbita)

Yamamoto, 2000;Kurnia et al, 2008


...Defek Pasca Maksilektomi

• Kategori III
mis : defek pasca maksilektomi total dan extended
maxillectomy total
– seluruh tulang maksila diangkat tanpa preservasi dinding
inferior orbita atau palatum
– kadang dilakukan pengangkatan isi orbita, regio malar,
termasuk arkus zygoma dan/atau kulit muka dan/atau otot
mimik

Yamamoto, 2000;Kurnia et al, 2008


Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

• Defek harus segera di rekonstruksi


– Jika dibiarkan berdampak morbiditas yang tinggi
–  gangguan yang hebat pada fungsi stomatognatik (menelan,
mengunyah, bicara)
–  gangguan estetik / kosmetik

• Tujuan dari rekonstruksi


– mempertahankan jalan makanan (maintain aliemantation)
– mempertahankan fungsi bicara (restore speech)
– mempertahankan bentuk pipi dan bibir (provide lip and cheek support)
– mempertahankan bentuk muka (reestablish midface projection)

Kurnia et al, 2008


...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

• Tujuan lain rekonstruksi defek daerah maksila

– Rekonstruksi dinding orbita  mempertahankan posisi


bola mata / mengisi rongga orbita (bila dilakukan
eksenterasi)
– Rekonstruksi defek intraoral, wajah, palatum, nasal lining,
memperbaiki berbicara, mengunyah dan oral continencia
– Memisahkan rongga mulut atau nasal dari dasar tulang
tengkorak atau orbita
– Defek pada kulit ditutup dengan flap lokal, regional atau
flap jauh
– Obliterasi defek maksilektomi

Johnson, 2008
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

• Keberhasilan dari rekonstruksi defek maksila :


– kembalinya kontinuitas tulang disertai bentuk lengkungan yang kokoh
– kembalinya ketebalan tulang (osseous bulk)
– kembalinya ketinggian alveolar  untuk pemasangan prostesis gigi
– kembalinya fungsi persendian antara rahang atas dan rahang bawah
 fungsi menelan dan bicara
– graft dapat bertahan/hidup dalam jangka waktu yang lama (graft
durability)
– bentuk muka yang cukup baik (acceptable)

• Pendapat ahli lainnya :


 didasarkan atas kembalinya bentuk dan fungsi maksila

Kurnia et al, 2008


...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

Rekonstruksi defek pasca maksilektomi

sederhana rumit (canggih)

Ada 4 cara

regional flap / microvascular free


dental local flap /
graft tissue transfer (free
prosthesis graft
flap / graft)
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

DENTAL PROSTHESIS
• Defek palatum durum  ditutup obturator (bulky dental prosthesis)
• Pemasangan obturator (dental prosthesis) 
– memperbaiki fungsi menelan, mengunyah, bicara
– memperbaiki penampilan (kosmesis)
• intraoperative palatal prosthesis  gold standard rekonstruksi defek palatum
• KELEBIHAN :
– Alat / prosthesis yang sederhana, dapat segera (cepat) dipasang tanpa
peralatan khusus
– Pasien dapat makan-minum (rehabilitasi orodental) secepatnya , dan bersuara
cukup jelas
– Murah, EFEKTIF  solusi terbaik menutup defek palatum yang relatif kecil
– Dapat dilepas  dokter dapat melakukan evaluasi daerah operasi untuk
mendeteksi kekambuhan tumor secara dini
– Tidak ada defek baru ditempat lain (second operative site - )

Gady Har et al, 2001;Johnson, 2008


...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

• Diawali peran Drg. Spesialis Prostodontis  mengevaluasi


pasien dan membicarakan dengan operator rencana reseksi
maksila dan palatum yang akan dilakukan (prabedah)
• Selanjutnya dibuat cetakan gigi preoperatif
• Lalu dibuat prostese palatum (immediate obturator) yang
akan dipasang saat operasi

Gady Har et al, 2001;Kurnia, 2008;Johnson, 2008


• Untuk menahan obturator pada tempatnya dilakukan fiksasi
ke sisa tulang palatum atau gigi dengan sekrup atau kawat
• Secara periodik, sekrup atau ikatan kawat ini dapat dilepas
untuk melakukan pembersihan rongga maksila-hidung-
nasofaring (irigasi) dan pencucian obturator / prostesis
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

• Setelah luka operasi sembuh dan tidak didapatkan tanda residif tumor
pasca radioterapi (3-6 bulan)
 Drg. prostodontis membuat modifikasi obturator (obturator definitif)
disertai deretan gigi yang mirip dengan gigi palsu berdasarkan klasifikasi
Aramany

Rutin  irigasi dengan solusio Perhidrol (H2O2 3%) atau antiseptik


lainnya

Hasilnya  pasien mempunyai kualitas hidup yang RELATIF baik


Kurnia, 2008
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

Dental Prostesis  merupakan standar, apabila


belum mampu melakukan teknik yang lebih rumit
(canggih)

Gady Har et al, 2008


...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

• Problem utama / kelemahan prostetik obturator :


– Tidak dapat digunakan menutup defek palatum /maksila
yang sangat besar, bilateral atau edontulous teeth

– Bila retensi dan stabilisasi yang kurang baik  sering


menyebabkan gg. menelan & perubahan bicara (sengau)
– Tidak dapat mengatasi bila ada defek rima orbita dan
zigoma  cosmetic deformity +
Kurnia et al, 2008; Gady Har et al, 2008
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi
Kelemahan prostetik obturator

dan sisa gigi yang tidak terawat baik (poor residual dentition) 
Retensi jelek sebagai akibat dari obturator yang kurang sesuai
menyebabkan pembentukan regurgitasi
bau busuk
kebocoran krusta oronasal

penurunan kualitas hidup

Gady Har et al, 2000; Har-El et al; 2001


...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

Beberapa contoh penggunaan dental prosthesis

A. Defek palatum durum yang luas pasca reseksi adenokarsinoma, tidak


ada residif tumor (6 bulan pasca bedah)
B. Retensi prostesis difasilitasi oleh gigi yang tersisa

Myers, 2009
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

A. Pasien dengan keganasan di ginggiva bagian depan


B. Defek pasca maksilektomi terbatas (3 bulan)
C. Dental prosthesis (removable) dengan claps
D. Hasil kosmetik yang baik
Myers, 2009
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

Dental prosthesis

Myers, 2008
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

Dental prosthesis

B. Defek pasca maksilektomi inferior (infra struktur) yang telah sembuh, tidak

ada residif tumor (6 bulan)


C. Prostesis menggunakan claps pada gigi residual untuk stabilisasi
D. Hasil kosmesis baik

Johnson, 2009
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

A B

A. Defek yang luas di palatum dan dinding anterior maksila pasca


maksilektomi total, sehingga ada hubungan rongga mulut dengan
hidung, dasar orbita, etmoid dan nasofaring
B. Defek ditutup dengan Obturator (dental prosthesis)
sehingga pasien dapat makan dan berbicara
Johnson, 2009
• Defek palatum / maksila yang sangat besar
sebaiknya tidak dilakukan pemasangan
obturator / prosthesis
 dapat dipilih cara rekonstruksi lainnya
Mis : flap lokal , flap regional atau free flap
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

FLAP LOKAL
• Alternatif pilihan lain menutup defek palatum yang
relatif kecil  mis. : flap palatum
flap septum nasi
• Pasca reseksi tumor di palatum
 rekonstruksi defek dengan flap mukoperiosteal
dari daerah palatum yang normal disekitar defek
(palatal vascularized soft tissue flap)

Kurnia et al, 2008


...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

Rekonstruksi defek palatum dengan flap palatum

Genden et al, 2008


...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

A. Defek palatum posterior dan trigonum retromolar. Defek berhubungan dengan


sinus maksila
B. Spesimen hasil pembedahan (maksilektomi terbatas)
C. Defek palatum ditutup contralateral palatal island flap
D. Defek mukosa palatum sisi donor telah diliputi mukosa (epitelialisasi lengkap),
dan mukosa palatum di sisi resipien tampak menyatu dengan sekitarnya (4
minggu pasca bedah)
Kurnia, 2008
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

FLAP REGIONAL
• Defek palatum yang sangat besar
 rekonstruksi dengan : flap otot temporal
• Alternatif lain : kombinasi otot temporal, flap lokal dan bone
graft yang diletakkan ditengah, atau dengan free flap
• Dapat menutup defek palatum yang luas
 tidak ada hubungan antara rongga mulut dengan rongga
hidung
• Kelebihan : epitelialisasi cepat dan hasilnya seperti kondisi
normal
• Untuk mengembalikan kontur fosa temporal
 dipasang porous polyethylene implant

Kurnia, 2008
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

A. Tulang zigoma dipotong (dilepas sementara), otot temporal dilepaskan dari perlekatannya di pars skuamus os temporal,
otot didaerah pterigoid dilepaskan dari sfenoid. Tampak percabangan nervus trigeminal, dan defek pasca
maksilektomi.
B. Otot temporal dan vaskularisasinya dipertahankan.
C. Seluruh otot temporalis dapat diputar menuju defek palatum/maksila, atau sebagian saja.
D. Flap otot temporal difiksasi dengan jahitan, dan zigoma dikembalikan ditempatnya.
Browne et al, 2002
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

A. Pasien pasca rekonstruksi defek palatum dengan flap otot


temporal.
B. Intra oral tampak flap otot temporal mulai diliputi mukosa
(epitelialisasi) 3 minggu pasca operasi. Evaluasi 6 bulan, hampir
seluruhnya dilapisi oleh mukosa tapi volumenya mengecil 50%
Myers, 2008
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

A, B. Rekonstruksi defek palatum yang luas dengan flap otot temporal.


C. Flap yang menutup defek telah diliputi epitel (3 bln pasca bedah)
D. Flap telah menyatu dan berfungsi sebagai palatum mole, mencegah regurgitasi
oral-nasal dan insufisiensi velofaringeal

Genden et al, 2008


...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

A. Defek mata pasca eksenterasi orbita


B. Rekonstruksi defek mata dengan flap dahi (forehead flap)

Price et al, 2004


...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

Rekonstruksi defek maksila dengan :


• 1. bahan biologis
– mis: tulang (kosta, krista iliaka, skapula),
korteks tulang (cortical bone graft)
– non vascularized bone graft  hasilnya cukup baik.

• Kelemahan  pengecilan / resorbsi tulang (65%), bentuknya


kurang baik, adanya defek baru di daerah donor dan kurang
tebal / besar bila defek maksilanya besar

Kurnia et al, 2008


...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

A B

A. Foto CT 3D pasca operasi dengan V-shaped scapular bone. ZMB


direkonstruksi dengan batas medial tulang skapula, dan PMB dengan
batas lateral.
B. Foto CT 3D pasca operasi dengan V-shaped scapular bone. PMB
direkonstruksi dengan sisi lateral scapula, dan sebagian NMB
direkonstruksi dengan sisi medial skapula. §, vascularized rib grafted
untuk merestorasi ZMB dan arkus zigoma

Yamamoto, 2005
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

• Perkembangan yang terakhir  tulang manusia


(kosta, kalvaria, fibula, ilium) yang telah diproses
dengan metode tertentu (mis. freeze drying
processing)
 imunogenitasnya rendah bahkan hilang
• Rekonstruksi menggunakan tulang berasal dari donor
jenazah disebut allogeneic (homograft)
reconstruction of the maxilla
• Tulang difiksasi dengan (plate and screw) atau AO
plate

Kurnia et al, 2004


...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

Rekonstruksi defek maksila dengan :


2. bahan non biologis
mis:
– Logam (stainless stell, vitalium, titanium)  sering dipakai
sebagai plate and screw
– Alloplastic material (akrilik, silastik, silikon)
Kelemahan :
 kadang bersifat “benda asing” ( inflamasi, infeksi,
jar.gran, rejeksi)

Kurnia et al, 2004


...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

A. Rekonstruksi defek dinding anterior maksila pasca maksilektomi


suprastruktur menggunakan tulang (bone-graft) yang difiksasi
dengan plate and screw.
B. Rekonstruksi defek rima orbita pasca maksilektomi total dengan
plate and screw.
Karonidis et al, 2009
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

Kombinasi 2 flap
regional & bone graft

A. Defek midfacial setelah reseksi karsinoma sel basal.


B. Rekonstruksi dasar orbita dengan plate and screw.
C. Tulang (bone graft) disusun untuk rekonstruksi apertura piriformis dan dinding anterior sinus
maksila, fiksasi dengan plate and screw.
D. Flap tarso-konjungtiva
E. Defek jaringan lunak direkonstruksi dengan paramedian forehead flap dan cervicofacial
rotation flap.
F. Hasil rekonstruksi (6 bulan)
Price et al, 2004
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

MICROVASCULAR FREE TISSUE TRANSFER


(FREE FLAP/GRAFT)
• Teknik ini berkembang pesat sejak 3 dekade terakhir
• Prinsip : semua jaringan (tulang, otot, syaraf) beserta
pembuluh darah yang memasok (main artery) dapat
dipindahkan dalam 1 tahap
Mis :
– revascularized rib graft
– osteocutaneous scapular free flap/graft
– osteocutaneous iliac crest (Groin) free flap/graft
– fibula cutaneous free flap/graft
– Radial forearm free flap /graft

Kurnia et al, 2008; Genden et al, 2008


...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

• Pembuluh darah arteri dan vena dari jaringan tempat asal 


disambung / anastomosis secara end to end (atau end to side)
dengan pembuluh darah yang ada disekitar defek (recipient
site)
mis a. tiroidea superior, a. lingualis dan V. jugularis interna
dan v. tiroidea superior menggunakan teknik bedah mikro
• Kelebihan : daya hidup flap ini (free flap) sangat tinggi

Genden et al, 2004


...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

A. Osteomyocutaneous scapular free flap.


B. Osteomyocutaneous iliac crest (groin) free flap

Kurnia et al, 2008


...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

• Akhir2 ini  teknik microvascular free tissue


transfer (free flap) telah maju pesat

Dapat menutup defek palatum/maksila yang besar


dan midface pasca maksilektomi total / radikal

 Teknik mutakhir  solusi terbaik mengatasi


defek besar di daerah kepala dan leher

Kurnia et al, 2004


...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

• Flap bebas untuk rekonstruksi defek palatum dan


maksila bagian inferior
– fibula myocutaneous free flap
– free vascularized rib bone graft atau osteomyocutaneous
costal free flap
– scapular myocutaneous free flap
– iliac crest (groin) myocutaneous free flap
– radial forearm with/without bone
• Kerugian :
– luka operasi di daerah donor (donor site morbidity)
– tebal (bulky)
– operasi lebih rumit (lama), mahal
– perlu peralatan & keterampilan khusus
Genden et al, 2003
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

Rekonstruksi defek dinding anterior maksila dan orbita (pasca maksilektomi


supra struktur dan eksenterasi orbita) dengan lattisimus dorsi
myocutaneous free flap
Johnson, 2009
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

Rekonstruksi defek palaum dan maksila (pasca maksilektomi inferior ) dengan


osteomyocutaneous iliac crest free flap, fiksasi tulang
dengan plate and screw (miniplate).
Flap tulang dan jaringan lunak ini melekat pada sisa tulang maksila, dinding
lateral orbita, dan tulang hidung
Genden et al, 2001
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

Pasca rekonstruksi palatum dan maksila dengan


osteomyocutaneous iliac crest free flap, dan
dilakukan pemasangan osteointegrated implant yang diperlukan
untuk meletakkan dental prosthesis.
Genden et al, 2004
...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

Pasca rekonstruksi defek palatum menggunakan


vascularized bone containing free flap yang
dilakukan pemasangan osteointegrated implant
 secara signifikan meningkatkan rehabilitasi
orodental-maksila dan memperbaiki kualitas hidup

Genden et al, 2001


...Rekonstruksi Defek Pasca Maksilektomi

Kars. palatum

Rekonstruksi defek palatum yang besar dengan forearm free flap


Genden et al, 2008
Take Home Messages
• Pasca maksilektomi dapat timbul defek di palatum dan maksila
yang letaknya di daerah muka sepertiga tengah (midfacial)
• Defek palatum/maksila yang besar  morbiditas yang
berhubungan dengan fungsi stomatognatik dan estetik
• Defek pasca maksilektomi  perlu segera direkonstruksi.
• Rekonstruksi defek maksila pasca maksilektomi  dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara
- teknik sederhana : dental prosthesis
- agak rumit : flap palatum, flap otot temporal, bone graft
- rumit (canggih) : microvascular free tissue transfer (free flap)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai