Aminuddin Azis
Divisi Alergi Imunologi
Departemen/SMF THTKL-Unhas/RSWS
Makasar
• Komorbiditi
• Komplikasi
Tahap sensitasi
• Kontak pertama tubuh akan membentuk Ig E spesifik
• Ig E Spesifik akan menempel pd permukaan sel mastosi
t atau basofil
Tahap Reaksi Alergi Fase Cepat
• Paparan ulang alergen spesifik
• Degranulasi sel mastosit atau basofil yg mengeluarkan
Histamin( utama ), serotonin, prostaglandin, leukotrie
n dll
• Terjadi dalam beberapa menit dan puncaknya 1-2 jam
Patomekanisme Rinitis Alergi
Tahap Reaksi Alergi Fase Lambat
• 30-40 % penderita
• Terjadi 2-4 jam setelah paparan,puncaknya 6-8 jam
setelah paparan dan berakhirsetelah 24-48 jam
kemudian
• Lebih sering gejala obstruksi nasi,tapi bersin dan
rinore menurun
• Dalam mukosa hidung
o Sel inflamasi meningkat terutama Eosinofil
o Il-3, Il-4 dan Il-5 meningkat
o ICAM-1 meningkat
Mechanism of early and late phase allergic reaction
0 1 6 8 24 48 (h)
Early phase Late phase Very late phase
APC
TNF- Epithelium
Ag MBP, ECP, IL-
FcεRI EDN, CLC etc IL-3 RANTES
IL-4 MCP-4 MBP, ECP,
Mast cells IL-5 Eotaxin EDN, CLC etc
Th2 B cells IL-8
Eos GM-CSF
IL-4 Histamin, PGD2, IL-3
TNF-
LTs etc IL-4 IL-4
Th0 IL-5 IL-5
IL-8 Th2 IL-6
GM-CSF IL-13
MIP-1 RANTES
IL-4
RANTES MCP-3 IL-13 RANTES
Eotaxin Baso
MIP-1 Eotaxin
IL-8 Histamin, LTC4 IL-8
GM-CSF VCAM-1 GM-CSF
Endothelium PAF PAF
ICAM-1 Endothelium
VCAM-1
E-selectin Eos Th2 Baso Eos
KLASIFIKASI
Klinis ( perlangsungan ) :
• RA musiman (Seasonal, hay fever,
pollinosis)
• RA sepanjang tahun ( Perennial )
• RA okupasional
ARIA Classification of Allergic
Rhinitis 2001
Intermittent Persistent
. < 4 days per week . > 4 days per week
. or < 4 weeks . and > 4 weeks
Mild Moderate-severe
Normal sleep one or more items
& No impairment of daily activit . Abnormal sleep
ies, sport, leisure . Impairment of daily activities, s
& Normal work and school port, leisure
& No troublesome symptoms . Abnormal work and school
. Troublesome symptoms
in untreated patients
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan penunjang
ANAMNESIS
Riwayat keluarga sangat penting !!!
Gejala alergi dan non alergi
Onzet, progresi dan severity
Durasi
Hubungan dengan musim
Gejala mata, faring dan sistemik
Adanya kelainan sinus dan telinga
Faktor penyebab dan memperberat
Penyakit atopi
Hubungan dengan pencernaan terutama pada anak
Riwayat pengobatan sebelumnya
Riwayat penyakit sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK
Fokus pd hidung, mata, tenggorok dan telinga
Rinoskopi anterior atau nasoedoskopi
– Mukosa : hiperemi, pucat, Livide
– Rinore : seperti air, serous, mukus
– Edema atau hipertopi konka
– Polip, sinusitis, deviasi ?
Gejala
– Mouth breathing
– Allergic salute, allergic shiner,adenoid facies, nasal
crease
– Gejala mata, tenggorok dan telinga
– Gejala asma, kulit
PEMERIKSAAN PENUJANG
• Invivo Test
o Skin Prick Test
o Intradermal Dilution Test ( IDT )
Single Dilution
Set Endpoint Titration
o Nasal Provocation Test
• Invitro Test
o Allergen Specific Ig E Assay
RAST
RAST Modification
o Nasal Smear
o Imaging
PENATALAKSANAAN RA
Avoidance/Edukasi
Medikamentosa/Farmakoterapi
Kauterisasi/Volume reduction
Pembedahan
Treatment str
ategy:1
1. Adapted from: Allergic Rhi
nitis and its Impact on Asth
ma (ARIA) 2008 Update.
Allergy. European JACI. S
upl 86.Vol 63.2008
AVOIDANCE/EDUKASI
Kunci keberhasilan,tp susah
Di Ind paling sering debu rumah, Tungau debu rumah,
pet dander dan kecoa
Perlu dilakukan :
Cuci alas tdr, sarung bantal dan selimut tiap mg, bila m
gkn dgn air panas atau jemur sinar matahari
Ganti dgn kasur busa dan bungkus kasur dgn bahan kh
usus
Lantai keramik yg mudah di bersihkan
Kurangi furniture dari kain/berbulu
Karpet/mainan berbulu disingkirkan
TERAPI MEDIKAMENTOSA
Antihistamin
– Antagonis yang bekerja secara inhibitor kompetitif pada res
eptor H-1
– Mengurangi gejala bersin, rinore, gatal
– Antihistamin ideal :
• Efek antikolinergik, antiadrenergik, antiserotonin (-)
• Tidak melewati SDO dan plasenta efek samping SSP (-
)
• Efek ke jantung (-)
• Absorbsi oral cepat, mula kerja cepat, masa kerja lama
• Tidak ada efek takifilaksis
• Antialergi & anti inflamasi
PEMBAGIAN ANTIHISTAMIN
• Generasi lama • Generasi baru
Hydroxyzine Astemizole
Diphenhydramine Terfenadine
Chlorpheniramine Cetirizine
Prometazine Loratadin
Tripolidin Desloratadin
Fexopenadine
Levocetirizne
DEKONGESTAN
Vasokonstriksi pd reseptor alfa-adrenergik
Topikal
Oxymetazolin
Xylometazolin
Fenileprin
Sangat efaktif untuk obs nasi tapi bersin dan rinore tdk efektif
Efek samping : rasa terbakar, kering atau ulserasi mukosa
Dpt terjadi rinitis medikamentosa.
Oral
Ephedrin
Pseudoephedrin
Fenilefrin dan fenilpropanolamin
Lebih lemah dari topikal
Sering dikombinasi dengan AH1
KORTIKOSTEROID
Kortikosteroid oral
Antiinflamasi yang luas dan efektif terutama obs.nasi
Menghambat fungsi dan jumlah sel inflmasi
Menghambat produksi proinflamatori mediator
Sebaiknya di hindari pada anak-anak dan wanita hamil
Glaukoma
Herpes keratitis
DM
Instabilitas psikologis
Osteoporosis
Hipertensi berat
TBC
Infeksi kronik spesifik
KORTIKOSTEROID TOPIKAL
Efek antiinflamasi kuat dg afinitas yang tinggi p target organ
Di deaktifasi dgn cepat sebelum mencapai sirkulsi sistemik
Konsentrasi tinggi pd target organ efek samping minimal
Contoh :
Beclometason propionat
Budesonide
Flunisolide
Triamcinolone acetat
Fluticasone propionat
Mometason fumorat
Efek samping : rasa kering, krusta, epistaksis ringan, perforasi s
eptum, ggn HPA axis (deksametason), ggn pertumbuhan anak (B
eclometason)
MEDIKAMENTOSA LAIN
Antikolinergik Topikal
Ipratropium bromida sebagai antikolinergik
Diberikan pada RA dengan gejala rinore yang menonjol
Efek samping ringan
Tdk diberikan secara sistemik
Sodium kromoglikat topikal
Menstabilkan Mastosit (mungkin menghambat influks ion
kalsium)
Hasil terbaik jika diberikan sebagai profilaksis
Pengobatan baru :Antileukotrien,Anti Ig E,Rekombinan DNA
IMUNOTERAPI SPEFISIK ALERGEN
• Intervensi sistem imun
• Definisi : cara pengobatan pd Rx Alergi type I dgn memberikan
sejumlah alergen dimulai dgn dosis kecil dinaikkan secara berta
hap & berulang dlm usaha untuk mengurangi gejala.
• Berhubungan dgn “Blocking antibody” yaitu Ig G yg akan men
angkap alergen sblm diikat oleh Ig E
• Cara : Sub kutan,intranasal, sublingual
ITS-A hanya boleh dilakukan bila
Jelas o/k Ig E mediated
Ada hub antara hasl tes kulit dan timbulnya gejala
Oleh/atas tanggung jawab dokter o/k resiko anafil
aksis
Pada RA sedang-berat dan persisten dengan fungsi
paru normal ( Asma sedang berat tdak dianjurkan
)
Respon terhadap farmakoterapi kurang memuask
an
Vaksin yg terstandarisasi
Faktor sosial,: biaya,fasilitas, jarak dan pekerjaan
penderita
KOMPLIKASI
Otitis Media
Sinusitis
Polip Nasi
TERIMA KASIH