3.2 Kompetensi Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial Indonesia
Kompetensi Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial lndonesia terdiri dari 4 Domain dan 23
Kompetensi Utama.
KOMPETENSI UTAMA :
3.2.2 DOMAIN 2. Penguasaan akademik tingkat lanjut yaitu penguasaan yarg dimiliki dokter gigi di
bidang Bedah Mulutt dan Maksilofasial
Kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan kedokteran gigi yang
diperlukan dalam aplikasi klinis dan pengembangan Bedah Mulut dan Maksilofasial tingkat lanjut
KOMPETENSI UTAMA :
1. llmu kedokteran dasar
Kemampuan mengintegrasikan ilmu kedokteran dasar dan berbagai data pemeriksaan
penunjang
a. Mampu mengintergrasikan ilmu kedokteran dasar : anatomi, fisiologi, farmakologi, mikrobiologi
serta berbagai data pemeriksaan penunjang radiologi, patologi klinik, patologi anatomi untuk
menegakkan diagnosa dan pelaksanaan tindakan medik di bidang Bedah Mulut dan
Maksilofasial (C6 A5)
3.2.3 DOMAIN 3. Kemampuan klinik tingkat lanjut yang dimiliki dokter gigi dengan keahlian klinis di
bidang Bedah Mulut dan Maksilofasial
Kemampuan melakukan pemeriksaan secara holistik sistim stomatognatik dan daerah oral dan
maksilofasial dengan tetap memperhatikan sistem lain dalam tubuh.
Pengelolaan Bedah Mulut dan Maksilofasial untuk memulihkan dan memelihara kesehatan
sistem stomatognati.
Pengelolaan Bedah Mulut dan Maksilofasial untuk mengembalikan bentuk, fungsi dan estetik
Mencegah dan mengelola kedaruraratan dental dan medis yang dapat teriadi di bidang Bedah
Mulut dan Maksilofasial
KOMPETENSI UTAMA :
1. Pemeriksaan Pasien
Kemampuan untuk melakukan pemeriksaan yang hasilnya merupakan kumpulan informasi
biologis, psikologis, dan sosial yang berfujuan untuk mengevaluasi kondisi oral dan maksilofasial
serta kondisi medikal untuk pasien pada semua tingkat umur.
a. Mampu menunjukkan sikap rasa saling pengertian yang bersifat produktif dan saling percaya
dengan pasien menggunakan kemampuan komunikasi interpersonal.(C6 P5 A5)
b. Mampu mengevaluasi keluhan utama (chief complaint) pasien dan mendapatkan riwayat
penyakit yang dikeluhkan sekarang, riwayat medis, keluarga, psikososial, dan dental yang
reliable dan valid, harapan dan tujuan pasien untuk mendapatkan pelayanan Bedah Mulut &
Maksilohsial (C6 P5 A5)
c. Mampu menilai rekam medis pasien. (C6 P5 A5)
d. Mampu menilai pemeriksaan ekskaoral dan inkaoral yang tepat, termasuk penilaian tanda-
tanda vital. (C6 P5 A5)
e. Mampu menganalisa model, pemeriksaan radiografi yang tepat untuk kondisi kelainannya,
pemeriksaan laboratorium klinik serta prosedur dan tes laboratorium diagnostik lain yang
diperlukan. (C4 P4 A4)
f. Mampu mengkordinasikan konsultasi medis yang diperlukan untuk klarifikasi masalah
masalah yang berkaitan dengan kondisi sistemik pasien. (C6 P4 A5)
2. Diagnosis
Kemampuan menegakkan diagnosis melalui interpretasi maupun korelasi hasil pemeriksaan
riwayat penyakit, keadaan klinis, dan penunjang.
a. Mampu mengevaluasi adanya manifestasi penyakit sistemik. (C6 P5 A5)
b. Mampu mengevaluasi kasus kasus yang memerlukan bedah dentoalveolar. (C6 P5 AS)
c. Mampu mengevaluasi kasus kasus yang memerlukan bedah preprostetik. (C6 P5 A5)
d. Mampu mengevaluasi gejala, Iokasi, perluasan, dan etiologi kasus infeksi daerah oral dan
maksilofasial. (C6 P5 A5)
e. Mampu mengevaluasi gejala klinis, lokasi, dan etiologi kasus trauma baik jaringan lunak
maupun keras serta mampu mengevaluasi tanda tanda fraktur tulang daerah oral dan
maksilofasial melalui gambaran radiografis. (C6 P5 A5)
f. Mampu mengevaluasi gejala, lokasi, etiologi, perluasan kasus kista dan neoplasma daerah
oraldan maksilofasial. (C6 P5 A5)
g. Mampu mengevaluasi gambaran klinis dan abnormalitas kelainan kelainan yang bersifat
kongenital di daerah oral dan maksilotasial.(C6 P5 A5)
h. Mampu mengevaluasi gambaran klinis dan etiologi kelainan pertumbuhan dan
perkembangan dentofasial. (C6 P5 A5)
i. Mampu mengevaluasi kasus kehilangan gigi dan struktur jaringan keras daerah oral dan
maksilofasial yang merupakan indikasi untuk pemasangan implan.(C6 P5 A5)
j. Mampu mengevaluasi gambaran klinis, tanda dan gejala, serta etiologi kasus kelainan
kelenjar ludah.(C6 P5 A5)
k. Mampu mengevaluasi gambaran klinis, tanda dan gejala, serta etiologi kasus kelainan syaraf
kranial daerah oral dan maksilofasial serta orofacial pain.{C6 P5 A5}
l. Mampu rnenEevaluasi gambaran klinis, tanda dan gejala, serta etiologi kasus kelainan
senditemporomandibula. (C6 P5 A5)
m. Mampu mengevaluasi kasus-kasus yang memerlukan osteodistraksi.{C6 P5 A5)
n. Mampu mengevaluasi pasien-pasien dengan kondisi medically compromised, hambatan
mental (mentaly handicap), hambatan fisik (Physically handicap), dan over-anxiety yang
memerlukan tindakan dental dan Bedah Mulut & Maksilofasial.(C6 P5 A5)
o. Marnpu mengevaluasi kasus-kasus kedaruratan yang dapat terjadi di tempat pelayanan
Bedah Mulut & Maksilofasial. (C6 P5 A5)
p. Mampu melakukan diagnostik fisik pasien yang akan dilakukan tindakan bedah mulut dan
maksilofasial {C6P5A5)
3. Rencana perawatan
Kemarnpuan untuk mengembangkan, menguraikan, mendiskusikan rencana perawatan secara
individual bagi pasien dengan mempertimbangkan seluruh kondisi, keinginan, tujuan, dan
kemampuan pasien.
a. Mampu dengan adekuat melakukan komunikasi dengan profesi kesehatan lain untuk
mendapatkan informasi danlatau perawatan tambahan.(C6 P5 A5)
b. Mampu mengevaluasi temuan-temuan, diagnosis, analisis resiko dan tingkat resiko serta
pilihan perawatan dengan pasien dan membuat informed eonsenf bagi pelaksanaan
perawatan bermutu yang disetujui.(C6 P5 A5)
c. Mampu menjelaskan tanggung jawab pasien, waktu yang dibutuhkan langkah-langkah
perawatan dan perkiraan biaya perawatan.(C6 P5 A5)
d. Mampu mengevaluasi prognosis suatu penyakit di bidang Bedah Mulut dan Maksilofasial
yang akan dilakukan perawatan.(C6 P5 A5)
e. Mampu mendesain rencana perawatan berdasarkan pada kebutuhan dan keadaan
pasien.(C6 PS A5)
f. Mampu memutuskan jika tidak ada titik temu antara keinginan pasien dan rencana
perawatan yang direkomendasikan-(C6 P5 A5)
9. Kelainan syaraf
Kemampuan mengelola kelainan syaraf di daerah oral dan maksilofasial
a. Mampu dengan tepat melakukan perawatan kelainan syaraf daerah oral dan maksilofasial
akibat trauma iatrogenik. (C6 P3 A5)
b. Mampu berkordinasi dalam perawatan kelainan syaraf kranial yang mempersyarafi daerah
oral dan maksilofasial, (C6 P3 A5)
18. Osteodistraksi
Kemampuan rnengelola kelainan yang memerlukan osteodistraksi di daerah oral dan
maksilofasial
a. Mampu dengan adekuat melakukan pemasangan alat osteodistraktor dan penatalaksanaan
osteodistraksi pada alveolar- (C6 P3 A5)
b. Mampu dengan tepat melakukan pemasngan alat osteodistraktor dan penatalaksanaan
osteodistraksi pada mandibula dan maksila. (C6 P3 A5)
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
4.1 Monitoring
Monitoring dari kompetensi lulusan pendidikan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan
Maksilofasial dengan kompetensi yang telah ditentukan di atas akan dilakukan oleh Kolegium
Bedah Mulut dan Maksilofasial saat dilakukan uji kompetensi dalam rangka memperoleh
sertifikat kompetensi. Selain itu para stakeholder diharapkan dapat memberikan umpan balik
berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Mekanisme dan tatalaksana monitoring
disusun dalam pedoman tersendiri.
4.2 Evaluasi
Evaluasi dari pemberlakuan Standar Kompetensi ini akan dilakukan oleh pihak yang berwenang
sesuai dengan undang-undang atau peraturan yang sah berlaku. Bentuk Borang, mekanisme dan
tata laksana akan disusun dalam pedoman tersendiri
BAB V
PENUTUP
Dengan telah selesainya penyusunan, penetapan dan pengesahan Standar Kompetensi Dokter
Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial lndonesia, diharapkan masing-masing institusi pendidikan
penyelenggara pendidikan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial di lndonesia dapat
segera memanfaatkannya sebagai gambaran mutu minimal yang harus dicapai.
Pengembangan di luar Standar Kompetensi ini sepanjang dimaksudkan unfuk memberikan
gambaran keunggulan dan peningkatan mutu pendidikan sebagaiwama atau pencirian dari instihrsi
pendidikan itu sendiri sangat dianiurkan untuk dilakukan. Baik Domain dan Kompetensi Utama yang
tertera dalam buku
Standar Kompetensi ini akan menjadi bagian dari komponen buku Standar Pendidikan Dokter
Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial lndonesia.
REFERENSI
1. Associatbn for Dental Education in Europe (ADEEI. 204. Profile and Comprehences for the
European dentist.
2. Baylor College of Dentistry, 1997- Competencies for The New Dentist.
3. Kurikulum lnti Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut, dengan revisi Tahun 1984
4. The University of British Columbia. 2001. Competencies for The New Dentist.