Anda di halaman 1dari 31

MALNUTRISI PADA ANAK

dr. Pertiwi Febriana Chandrawati ,


MSc,SpA.

Klasifikasi Status Nutrisi


Antropometris (z-score)
Indikator

Klasifikasi

Status
Nutrisi

BB//U

2 SD
- 2 SD s/d + 2 SD
- 2 SD s/d 3 SD
< - 3 SD

Berat badan lebih


Normal
Berat badan rendah
Berat badan sangat
rendah

TB//U

2 SD
- 2 SD s/d + 2 SD
- 2 SD s/d 3 SD
< - 3 SD

Tinggi
Normal
Pendek ( stunting )
Sangat pendek
( severely stunting )

BB//TB atau PB

2 SD
- 2 SD s/d + 2 SD
- 2 SD s/d 3 SD
< - 3 SD

Gemuk
Normal
Kurus (wasting)
Sangat kurus
( severely wasting )

Indeks Antropometri
Status

Ambang batas baku untuk keadaan gizi

gizi

berdasarkan Indeks
BB/U

Gizi
baik
Gizi
kurang
Gizi
buruk

TB/U

BB/TB

LLA/U

LLA/TB

> 80 % > 85 % >90 %

>85 %

>85 %

61-80

71-85

81-90

71-85

76-85

60 %

75 %

80 %

70 %

75 %

Klasifikasi Wellcome
(NCHS)
BB//U
berdasarkan %
median standar
80-60
< 60

Edema (+)

Edema (-)

Kwashiorkor
Undernutrition
MarasmicMarasmus
kwashiorkor
Edema ( pitting edema ) : tanda utama
kwashiorkor
berhubungan dengan hipoalbunemia pe
tekanan koloid osmotik plasma
expansi volume cairan ekstraseluler.
Derajat edema : I . Dorsum pedis
II. Lengan dan tungkai
III. Tangan, kaki, perut dan

Terapi

10 Langkah Tata Laksana MEP (gizi buruk)

Tanda- tanda Dehidrasi

Letargis : mengantuk dan apatis


Anak gelisah dan rewel
Tidak ada air mata
Mata cekung
Mulut dan lidah kering
Haus
Kembalinya turgor kulit lambat.
Syok : ukur capilary refill

Koreksi Elektrolit
Kelebihan Na, kekurangan K dan Mg
(?)
Beri makanan mengandung K,Mg
cukup sedikit garam.
Contoh K : soda kue, jus tomat,
paprika, mrica, kacang-kacangan,
apel, apukat, bayam, daging tanpa
lemak.
Contoh Mg : daun seledri, bubuk
coklat, kopi instan, kacang-kacangan,

Infeksi
Gejala : demam mengantuk dan
apatis
Berikan antibiotik spektrum luas
Sering ISPA-B
Tanda infeksi sering tidak jelas.

Kurang vitamin dan mineral


(defisiensi mikronutrien)
Pemberian Fe mulai minggu ke-3
Pemberian Fe terlalu dini
memperberat infeksinya (?)
Beri vitamin A dosis tinggi saat
masuk RS kecuali ada bukti telah
mendapat vit A dosis tinggi pada
bulan sebelumnya.

Pemberian Makanan Awal


Tidak dapat mentoleransi makanan
yang mengandung protein, lemak,
dan Na dalam jumlah normal.
Diet F 75 75 kcal/315kJ per 100 ml
( fase stabilisasi)
Diet F 100 100 kcal/ 420 kJ per 100
ml ( fase transisi )
Cara pemberian porsi kecil frekuensi
sering.
Terdapat intoleransi laktose : susu
bebas laktose/ yoghurt.

Tumbuh Kejar
Prinsip :
Membantu anak makan sebanyakbanyaknya atau sesuai kemampuan
Menyusu sesuai kemampuan anak
Merangsang perkembangan fisik dan
emosi
Mempersiapkan ibu / pengasuh untuk
merawat sepulang dari rumah sakit.

Penyakit yang sering berhubungan


dengan gizi buruk

Diare persisten
Disentri
Otitis Media
Pneumonia
UTI
Infeksi kulit
TB
Cacingan
Malaria
HIV dan AIDS

Organ Yang Terpengaruh oleh


Malnutrisi
Jantung
COP menurun 30%

Plasma dan Volume Eritrosit

Hipovolemia retensi air dan garam


Hipervolemia gagal jantung
Fase penyembuhan : vol plasma > N
Anemia : Hb 8-10 gr/dl, normokromik
Sum-tul : eritropoisis N, mengandung lemak dan
hipoplastik (lazy marrow)
4 penyebab anemia pada malnurisi :
hambatan hemopoiesis
Adaptasi penurunan kebutuhan oksigen
Peningkatan kerusakan eritrosit
Infeksi kronik.

Hati
gambaran penting malnutisi pada hati :
perlemakan
( fatty liver disease)
malnutrisi : perlemakan di daerah periportal dengan
droplet lemak yang besar.
Infeksi : perlemakan di tengah lobus hati ( centrolobular )
Keracunan : di sentrolobular, dengan droplet lemak yang
kecil-kecil.

Patofisiologi : hambatan transport trigliserida dari


hati ke darah karena kurangnya apoliprotein
untuk transpor trigliserida dari hati ke darah
Lab : kadar kolesterol total dan kolesterol
lipoprotein
Protein : 3 gr/kg/hr

Pankreas
Atrofi sel asinar dan hilangnya granulazimogen
penurunan produksi enzim : lipase, tripsin, amilase.

Saluran Pencernaan

Atrofi mukosa: villus mendatar dan melebar


Kwashiorkor : villi mendatar, kripte : lebih panjang
Marasmus : mukosa lebih langsing dibanding kwashiorkor
Bakterial overgrowth O/K:
Penurunan asam lambung, penurunan motilitas usus, transit time,
penurunan absorbsi karbohidrat.

Ginjal
Hialinisasi glomeruli, pembengkakan dan nekrosis sel
tubuli ginjal
Ginjal tidak mampu membuang sodium load: edema.

Kulit dan Rambut


Crazy pavement dan flaky paint
Bercak kemerahan kehitaman, keras, bersisik dan
menonjol deskuamasi, eksfoliasi retakan-retakan
Anogenital : ulserasi
Xerosis/mosaic skin : kering, tipis, mengkilap dan berkerut.
Histologi : atrofi lapisan basalis epidermis disertai
hiperkeratosis.
Rambut : tipis, jarang dan mudah dicabut, merah
Bentuk , ukuran dan komposisi batang rambut berkorelasi
dengan kandungan protein dan DNA rambut.
Saraf
Terjadi pelebaran ventrikel pada kwashiorkor
Berat otak menurun 19%
Keterlambatan mielinisasi : Keterlambatan konduksi saraf
perifer, baik konduksi motorik dan sensorik.
Bersifat reversibel

Terimakasih,
bantu aku
tumbuh sehat
dengan gizi baik

Anda mungkin juga menyukai